“ WARISAN ORANGTUA JADI REBUTAN ANAK-ANAKNYA “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK.


Teman2 Dharma kl sempat silahkan simak pertanyaan dari Umat di bawah ini dan kasih komen.
Namo Buddhaya Bhante, nanya blh yah..sy punya family anaknya 5 orang wkt kecil hdp rukun smp remja d dewasa, setlh nikah smua, tdl lama papanya mati dulu, lalu mamanya mati.
Tiba2 sy dengr anak2nya rebutan warisan smp bertengkar tdk bs dinasihati oleh yg anak tua.
Sejak itu mereka tdk bs rukun lg spt dlu wkt blm nikah, gara2 rebutan warisan smp ke pengadilan segla krn ribut hingga mau saling bunuh, ada juga yg pake magic utk dpt warisan.
Jd gimna menurut bhante dan temen2 baiknya cara membagi warisan agr tdk smp ribut spt itu?

Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu.

Komen dari teman2 sdh benar bgs2.
Teman2 maaf kl komen bhante salah.
Kesimpulan: Topik ini seakan jadi bahan Pembelajaran bagi anda/ mereka yg sdh punya anak lbh dari satu.

Dalam Sigalowada Sutta, Buddha Gotama memberi pesan sederhana tentang tugas Orangtua terhadap anak-anaknya sbb:

1. Memberikan pendidikan sebaik-baiknya artinya menyekolahkan anak sampai ke jenjang pendidikan tinggi, demi bekal anak di kemudian hari.
2. Mencegah anak-anaknya berbuat jahat sampai sekecil apa pun.
3. Mendorong anak-anaknya agar suka berbuat baik, gemar berdana, peduli terhadap lingkungan dan terhadap siapa pun.
4. Ortu harus Ikut terlibat dalam memilih pasangan hidup bagi anak-anaknya.
5. Memberikan warisan harta-benda dan uang, pada saat yang tepat kepada anak-anaknya secara adil.

Jd dlm poin ke-5 yaitu: memberikan warisan di saat yg tepat, artinya wkt ortu msh hdp, bukan setelah mati. Maksudnya, ialah agar tdk terjadi spt kasus di atas. Kebanyakan ortu saat msh hdp lupa/ tdk ingat, dan tdk curiga akan terjadi hal yg tdk diinginkan spt itu.

Demikian pandangan bhante yg sederhana ini semoga berguna, utk menambah pengetahuan dan wawasan jd luas. Mohon maaf bila ada yg kurang berkenan dihati, dan terimakasih atas partisipasi teman2 dlm diksui ini.

Teman2 terimakasih atas dedikasi dan komen yg berguna.


1. hehehhee... sama aja di mana mana ... heeeemmm urusan warisan...
semua saran teman di pertimbangkan.. tidak segampang dapat di trima apa lagi untuk menyumbangkan.... ''MENYUMBANGKAN'' bukan main.. di sini harus ada ke iklasan tak mudah ... karna dari ke 5 bersaudara tentunya masing masing merasa kekurangan...... serahkan kepada yang mengerti tentang hal warisan,dan yang mengerti hukum2 nya juga.... dudukkan ber 5 di depan ahlinya dan penjelasan yang meredam emosi dan amarah...... seperti notaris....
segala aset dan harta tertinggal di hitung dengan harga nilai jual kini... baru di bagikan secara merata di atas hitam putih.... agar tak ada tuntuttan di lain hari... karna sudah pada menikah pasangan masing2 juga ikut terlibat dan mengaduk... apa lagi sampai ada yang memanasi atau mengadu domba.... memang sangat rumit .. apa lagi 5 tambah 5 lagi yang terlibat... di sini tidak dapat di andalkan ke iklasan... (5 anak+5 pasangan masing2) karna kehidupan kini semua membutuhkan yang namanya uang dan harta walaupun sudah mampu...

SIAPA YANG AKAN TAU KEHIDUPAN ESOK DAN ESOK..?? APAKAH AKAN TETAP SEPERTI KINI...? harta tetap mereka akan perebutkan.. karna merasa hari nanti posisi roda di bawah masi ada yang di pergunakan dr warisan....
tergantung bagai mana nantinya bila sudah terbagi dengan baik.. masing2 apakah dapat mempertahankan atau habis.... itu saja. karna suatu saat nantinya mereka tetap akan membutuhkan saudaranya...
Namo budhaya Bhante,,,.. selamat pagi...... sederhana yang rumit.... sederhana dalam memberi saran.. rumit untuk yang lain menerima.. karna sudah pasti akan ada KECURIGAAN .. jadi bila di tangani sama ahli hukum.. semua harus terlibat untuk mengontrol.... Karena anak/ahli warisnya ada 5 ya assetnya dibagi 5.



2. kalau masalahnya adalah warisan mereka tidak rukun lagi sampai mau membunuh & pake magic segala bagaimana kalau warisannya kita hapus atau dimusnahkan, jadikan tidak ada lagi masalah yang harus diperebutkan atau dimasalahin lagi kan, bila warisan tidak ada lagi apa yang akan mereka permasalahkan? uang memang bukan segala-segalanya, tapi segala-segalanya, butuh uang, merekakan masih punya organ tubuh yang utuh, seharusnya mereka bisa mencari nafkah hidupnya masing-masing
apa yang mereka harus takutkan? orang yang cacat aja bisa bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, apalagi orang yang normal? Ehhhhhmmmm, malu dong...... anak2nya seharusnya membicarakannya baik2 gak usa brtengkar.lalu dibagi bersama.


3. Maaf Bhante, saya berkomentar sedikit : seharusnya para orang tua yg bijaksana itu , ketika sudah keluarga tsb sudah mempunyai harta , seharusnya membuat surat wasiat atau surat warisan. Jadi jika sesuatu hal besar terjadi, sudah ada sanak famili sebagai saksi utk membagi harta tsb sesuai surat warisan. Kalau pertengkaran sudah terjadi karena tidak ada surat warisan, ya kalau memang sampai ke pengadilan ya apa boleh buat "nasi telah menjadi bubur". Kalau ada yg pakai black magic artinya anak tsb dibodohi oleh paranormal ( diperbudak oleh dukunnya). Kalau ada kesalahan kata mohon dikoreksi.



4. Saya sudah banyak loh melihat kasus seperti diatas, ada anaknya minta dibagi warisan dgn paksa padahal ortunya masih hidup, ada anaknya berusaha menipu ortunya , ada yg mengharapkan ortunya cepet meninggal agar cepat dpt warisan, seram ya teman, ini semua sebetulnya tergantung ortunya dlm mendidik anak2x dgn baik, tanamkan welas asih, suka berdana, mengembangkan (metta, karuna, mudita & upekkha) dalam praktek kehidupan niscaya hal2x diatas tdk akan terjadi, tapi tidak mudah loh dalam prkateknya..Semoga bermanfaat ya Bhante.Salam Metta... ‎@Wenfu Djaya : kalau sudah mengenai duit susah dech , banyak anak-anak yg rukun dalam keluarga. Setiap imlek kumpul bersama , makan bersama dengan keluarga besar. Tapi kalau sudah menyangkut uang ya beda lagi. Satu-satunya cara adalah membuat surat warisan , kalau mengandal budi pekerti kurang cocok.



‎5. @Ko Johanes benar sekali, alangkah lebih baiknya sebagai ortu kita harus bisa mendidik anak dgn baik dalam segala hal, kedua seharusnya ortunya sewaktu hidup sdh mulai membagi warisan dgn baik agar anak2xnya bisa dilihat kwalitas usahanya karena ortunya bisa memberi tahu anaknya dalam mengelola usaha & keuangannya dgn benar bila gagal pun ortunya masih bisa membantu, banyak dikalangan timur membagi warisan (tentu tdk semuanya ya) dikala ortu masih hidup ditabukan padahal itu baik loh bisa melihat kwalitas sianak dalam menghadapi hidup ini punya daya tahan yg baik atau tidak, atau sebaliknya hanya mengandalkan harta warisan saja...salam Metta. Ada baiknya ibu n bpk kl ada harta sblm meningal dibagi secara adil tp biasanya ada pihak ketiga yg memicu keributan,kl boleh diblg adik,abang,kakak semua itu cm imitasi jd mengalah sj lah yg sdh mgerti hukum karma.



6. Kalau orang susah, rebutan uang kecil untuk bertahan hidup, tapi kalau uangnya banyak orang rela melakukan apapun ya karena mempunyai keserakahan yg besar padahal belum tentu membawa kebahagiaan, tapi sekali lagi tidak mudah loh untuk kita menjadi bijaksana dlm menyelesaikan masalah uang ini kalau kita didalam posisi yg sama gmn? Makanya Pangeran Siddharta diuji dgn harta kekayaan melimpah, istana n kekuasaan duniawi agar tetap menimbulkan kemelekatan & tdk menjadi seorang Buddha, suatu proses yg sangat sulit loh dibutuhkan kwalitas batin yg sangat2x sempurna untuk melepaskan semua kemelekatan diatas...semoga bermanfaat ya Bhante...salam metta.



7. Tradisi thiong menganut garis keturunan (marga) kepada laki2,bisakah diterima kalau anak perempuan sudah diluar keluarga/menikah. gimana tanggung,kewajiban sebagai anak yg bhakti terhadap ortu,dan kita kenal mau sembahyang kuburan/chinbeng...hal2 yg begini, biasanya yang menjadi kendala... adakalanya anak laki2 yg egois mementingkan keluarga sendiri tanpa peduli dgn yg lain.kalau soal yg enak,kebagian enaknya...manusia selalu mengabaikan pikiran sehat dan ke'ego'annya... benar-benar mengerikan kehilangan keluarga, kedua orang tua, dan yang masih akan memilih anak takdir ..? sulit untuk hidup tanpa seorang ayah, dan .. sayang sekali, bahwa ketika sulit, hanya ingat kemudian. (Saya harap semuanya akan baik-baik saja. bagaimana sulitnya, harus pergi ke depan.



8. kdg pengaruh dari psgan hdp yg suka memecah belah persaudaraan, yg dulunya rukun bs jd saling dendam, manusia gk ada puasnya, walaupun nanti warisannya udah dibagi rata pasti ttp ada rasa iri antara mrk, harta dunia nih gk kekal, walaupun udah pny harta berlebih ttp msh kurang, mending harta yg dicr dgn keringat sendiri jd sdr2 jg gk bs nuntut atau iri. Waduh(kilesa) nafsu inderawi na sangat kuat sekali... Gmn cara na ≈Ўªãª≈ spy mrk bs mendengarkn dhamma ... !!!
Uang lagi2x uang bikin orang mabuk kepayang ya, ini sebetulnya jadi pelajaran buat kita, harus bisa mendidik anak dgn baik dari kecil tentang budi pekerti, welas asih, tidak serakah, sehingga kelak anak2x kita bisa menjadi bijaksana, dlm hal diatas sulit untuk menyelesaikannya karena semua tidak punya kerelaan untuk menyelesaikan jadilah ribut sampai ke pengadilan, semoga bermanfaat ya Bhante.salam Metta...



9. namo buddhaya bhante, warisannya disumbangin aja semuanya ke orang yg lebih membutuhkan jd mereka ngak usah rebutan lagi, begitulah orang yg terlalu keenakan hidup yg berlimpah, jd mereka tidak bisa hidup susah & tidak bisa mensyukuri apa yg ada...biar adil semuanya tidak usah dikasih warisannya
atau cari cara atau sesuatu syarat yg harus mereka lakukan & penuhi agar bisa mendapatkan warisan tsb. Ya jumlah total warisannya di bagi rata jd 5 aja....jd masing2 mendptkan porsi warisan yg sama..


‎10. @Wenfu Djaya: ya memang bagus , sedari kecil anak-anak dididik utk belajar menabung , berprestasi ( bukan pendidikan aja) , belajar dagang atau memimpin , belajar berjuang tidak kenal putus asa. Kelak semua hal tsb akan berguna dan mudah-mudah turun-temurun ke anak cucu di didik seperti itu lagi. soal warisan y lakukan pembagian sesuai hukum di indo....senang ato ga senang jelaskan ini bukan keinginan pribadi..tp hukum yg atur nya...kan beres. saya setuju dg pity muliawan, sebaiknya dibagi rata scr adil n transparan ke pd 5 bersaudara. emang paling adil dibagi rata tapi semua kembali kenurani masing masing , kalau sudah terjadi sampai berantam rasa rasanya sulit di pecahkan secara musawarah kecuali kalau ada orang yg berpengaruh ikut campur dalam pembagian harta tsb.




11. siang bhante dan teman teman , begitulah manusia , susah untuk menghilangkan sifat serakah , iri dan dengki. sesama satu kandungan,sesama saudara masih ingin saling berbuat jahat dan pembunuhan.ini membuktikan dunia ini sudah semakin mendekati akhir zaman kali ya,udah ngak heran lagi mendengar cerita sesama saudara saling musuhan karena harta ,sekarang banyak kejadian yang kurang masuk akal, ayah memperkosa anak ,anak membunuh ibu kandungnya,dan banyak lah..memang manusia kebanyakan telah di butakan oleh harta dan hal yang sepeleh jadi besar.aduh jadi serem dan sedih ni ,saya pun begitu masih banyak kekurangan dalam diri saya, semoga ngak sampai kaya begitu,memusuhi saudara sendiri , apa lagi sampai menyakiti orang yang kita sayangi.semoga dewa dan dewi selalu menerangi dan meningatkan amin saya melakukan kesalahan.


12. sekarang mah tdk heran lagi kl ortu kaya para anak rebut Warisan,tp klau ortu Miskin jarang bakhkan hampir tdk ada Menantu yg mau rawatnya dgn alasan mau tinggal sendiri utk mandiri,sedangkan anak laki2 hanya manggut2 sm Istri ( ini hanya Khusus utk anak laki2 yg golongan ISTI=Ikatan Suami Takut Istri )Saran saya ya Bagi para anak perebut warisan harus ingat uang bisa di cari tapi saudara lebih berarti dari uang,,,Bagi org tua yg kaya warisan jgn di bagi selagi masih hidup tp tulis wasiat aja agar tdk terjd perebutan warisan setelah meninggal....Jika saran sy tdk berkenan atau dpt menyinggung org mohon Maaf ya.



13. saya merasa hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa sebab misalnya ketika masih kanak2 maupun remaja, seseorang belum mengerti mengapa harta itu begitu penting. yang mereka butuhkan cm perhatian dan kasih sayang dr keluarga. ketika sudah dewasa, seseorang baru merasakan bagaimana susahnya mencari harta benda itu, ketika sudah menikah, tuntutan hidup pun semakin meningkat sehingga jika ortu memiliki harta benda yg lebih maka mereka akan saling berebut untuk dapat memilikinya tanpa melihat hubungan darah. bisa juga ditambah dengan gesekkan dari pasangan masing2. sangat disayangkan apabila hal ini bisa terjadi karena harta benda tersebut tidaklah kekal. mohon maaf bila pendapat saya ada yang salah. thx..



14. ada banyak faktor terjadi hal seperti ini, tapi kalo liat gelagatnya pasti karena bisikan istri mereka. pada dasarnya sejak kecil itu ada bibit sifat seperti itu dan sifat antara saudara2 itu yang ga cocok satu sama lain.....tapi orang tua itu adalah pemersatu anak2nya...ketika orang tua tidak ada lagi maka smua bibit rusak dalam hati orang2 itu tumbuh dan berkembang..hal seperti ini bukan terjadi dalam waktu setaun ato 2 taon.......tapi pastinya halnya rumit sekali dan tidak sesimpel yang kita baca ya?bisa jadi ada warisan yang sebenarnya bagian dari hasil jerih payah 2 ato 3 orang saudara beserta ortunya.....tapi anak ke 4 dan ke 5 yang tidak ada keluar modal apa2 nuntut dapat bagian yang sama......dll...



15. Terima kasih Ko Johanes, semoga diskusi Dhamma yg dibimbing Bhante ini dpt membawa pencerahan bagi kita semua agar kehidupan kita bisa bertambah baik, karena jalan menuju Nibana perlu perjuangan yg panjang, berat, konsisten & karma baik yg banyak sekali.Semoga semua hidup berbahagia selalu..



Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun Ven.Sudhammacaro.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “