Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

“ TIDAK MELEKAT PADA KELUARGA TAPI TETAP SAYANG PADA KELUARGA GIMANA CARANYA“

DISKUSI DHARMA FACEBOOK. Teman2 Dharma kl sempat silahkan simak pertanya a n dari Umat di bawah ini dan kasih komen . Namo Buddhaya Bhante, saya mau bertanya 2 hal:  Hal ke-2 lanjutan/ sambungan. Bagaimana caranya supaya tidak melekat pada keluarga tetapi kita tetap menyayangi mereka?  Mohon pencerahan temen2 dan bhante. Terimakasih Bhante. Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu. Komen dari teman2 sdh benar dan bgs2.  Teman2 maaf kl komen bhante salah.    Kesimpulan: Tidak Melekat pd keluarga tp Tetap Sayang pd mereka/ keluarga. Kl konteksnya hal ini bagi umat awam (perumah-tangga), bhante setuju dg komen sdri.Fera kartika Kwok, dan blh ikuti sarannya. Tetap Sayang pd mereka/ keluarga dg alasan, bahwa anda hidup di dunia ini saling membutuhkan, saling ketergantungan, saling berkaitan dg siapapun, APALAGI DG KELUAGA ANDA. Mengerti hal ini berarti anda hrs Tetap Sayang pd mereka/ keluarga. Harus ingat, Tetap Sayang pd

“ TIDAK MELEKAT PADA KELUARGA BERARTI TIDAK SAYANG PADA KELUARGA “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK. Teman2 Dharma kl sempat silahkan simak pertanya a n dari Umat di bawah ini dan kasih komen . Namo Buddhaya Bhante, saya mau bertanya 2 hal: Hal ke-1. Bhante, dlm ajaran agama Buddha diajarkan untuk tidak melekat pada keluarga. Apa itu berarti kita tidak sayang pada keluarga? Mohon pencerahan temen2 dan bhante. Terimakasih Bhante. Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu. Komen dari teman2 sdh benar dan bgs2. Teman2 maaf kl komen bhante salah.   Kesimpulan: Tidak Melekat dg Tidak Sayang dua kata yg berbeda arti. Tidak Melekat pd Keluarga menurut Buddha ialah bahwa kita Tidak boleh Melekat pd Keluarga dg alas an satu saat tiap orang itu pasti akan berpisah dg berbagai sebab (Anicca).  Misalnya: Baik Suami & Istri pasti akan berpisah krn bercerai atau dijemput maut/ mati, Ortu & Anak2nya pasti akan berpisah krn anak2nya satu saat akan menikah keluar dari rumah atau dijemput maut/mati. Ka

“ PIKIRAN, PERASAAN DAN HATI NURANI, MANA YANG PALING BENAR? “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK. REKA ULANG TOPIK YG LALU. Teman2 Dharma kl sempat silahkan simak pertanya a n dari Umat di bawah ini dan kasih komen . Namo Buddhaya Bhante, saya mau bertanya lima soal (5 soal) sbb: Soal ke- 3. Antara Pikiran, Perasaan dan Hati Nurani mana yang paling benar ? Sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih. Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu.   Komen dari teman2 sdh benar dan bgs2. Teman2 maaf kl komen bhante salah.   Kesimpulan: Jawabannya tidak ada yg paling BENAR sebelum kita mencapai kesucian tertinggi Arahat (kesempurnaan batin manusia). Selama kita msh di bawah (blm mencapai Arahat), maka hasil seleksi anatara Pikiran, Perasaan dst..msh DUALISME. Artinya, Keputusan yg diambil dari proses seleksi Pikiran dan Perasaan tetap akan keluar tindakan antara Benar atau Salah. Bener menurut anda yg bertindak, kadang blm tentu Bener menurut orang lain. Atau sebaliknya bila anda rasa Salah blm tentu menurut o