Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

White GuanYin statue in Nanshan Buddhist Cultural Park, Sanya, Hainan Island, China..

Gambar

Pesan di Balik Ramalan Joyoboyo-Erwin Dariyanto – detikNews-Foto: ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)

Gambar
Jakarta - Sri Aji Joyoboyo dipercaya memiliki ratusan ramalan yang 'sakti'. Banyak pujangga, politikus, hingga pemimpin bangsa di era modern yang mengutip ramalan raja di Kerajaan Kediri yang memerintah dari tahun 1130 sampai 1157 itu. Bung Karno misalnya pernah mengutip salah satu ramalan Joyoboyo yakni soal akan datangnya Ratu Adil saat membacakan pledoi 'Indonesia Menggugat' di hadapan Pengadilan Belanda di Bandung pada 2 Desember 1930. Baca juga:  Kisah Bung Karno Mengutip Ramalan Joyoboyo di Pledoi Indonesia Menggugat Sejarawan sekaligus pemerhati budaya dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Heri Priyatmoko mengatakan, munculnya kepercayaan akan kebenaran ramalan Joyoboyo berangkat dari kebiasaan masyarakat Jawa yang suka menghubung-hubungkan sebuah peristiwa alias otak-atik gathuk. "Kadang orang Jawa itu kan suka otak-atik gathuk, dihubung-hubungkan tetapi sesuai dengan realitas sekarang, cocok dengan kondisi sekarang," kata Heri s

Delapan Ramalan Joyoboyo tentang Nusantara yang Dipercaya Sakti..

Gambar
Jakarta - Sri Aji Joyoboyo disebut memiliki ratusan ramalan soal masa depan Nusantara. Dia meramal Nusantara dari masa runtuhnya Kerajaan Kediri hingga sekarang. Di antara ratusan itu, ada delapan ramalan yang sering dikaitkan dengan peristiwa di Tanah Air.  Kedelapan ramalan tersebut adalah Murcaning Noyogenggong Sabdopalon, Semut Ireng Anak-anak Sapi, Kebo Nyabrang Kali, Kejajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol, Pitik Tarung Sak Kandang, Kodok Ijo Ongkang-ongkang, Tikus Pithi Anoto Baris dan Reinkarnasi Noyogenggong Sabdo Palon. Sejarawan sekaligus pemerhati budaya dari Universitas Sebelas Maret Surakarta Heri Priyatmoko mengatakan, munculnya kepercayaan akan ramalan Joyoboyo berasal dari kebiasaan masyarakat Jawa yang sering menghubungkan sesuatu peristiwa dengan ucapan para pujangga pendahulu alias otak-atik gathuk . "Kadang orang Jawa itu berangkat dari kebiasaan otak-atik gathuk , tetapi sesuai dengan realitas sosial saat itu," kata Heri saat berbincang de

Ramalan Sabdo Palon.. No 1- No 16..

Gambar
Sabdo palon dikisahkan sebagai pengasuh para raja majapahit yang konon sangat dikenal dalam kisah Jawa, kisah sabdo palon sangat unik karena sebagai punakawan dia memilih berpisah dengan rajanya pada saat itu, yaitu Prabu Brawijaya. Dan sebelum berpisah karena merasa tidak sejalan dengan prabu brawijaya dia meninggalkan pesan ramalan  yang dimuat seperti dibawah ini yang telah di terjemahkan dari bahasa jawa. Source From Google 1. Ingatlah kepada kisah lama yang ditulis di dalam buku babad tentang negara Mojopahit. Waktu itu Sang Prabu Brawijaya mengadakan pertemuan dengan Sunan Kalijaga didampingi oleh Punakawannya yang bernama Sabda Palon Naya Genggong. 2. Prabu Brawijaya berkata lemah lembut kepada punakawannya: “Sabda-Palon sekarang saya sudah menjadi Islam. Bagaimanakah kamu? Lebih baik ikut Islam sekali, sebuah agama suci dan baik.” 3. Sabda Palon menjawab kasar: “Hamba tak mau masuk Islam Sang Prabu, sebab saya ini raja

Ramalan Joyoboyo..No 1- No 216

Gambar
Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran ---> Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda. Tanah Jawa kalungan wesi ---> Pulau Jawa berkalung besi. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang ---> Perahu berjalan di angkasa. Kali ilang kedhunge ---> Sungai kehilangan mata air. Pasar ilang kumandhang ---> Pasar kehilangan suara. Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak ---> Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bum i  semakin lama semakin mengerut. Sekilan bumi dipajeki ---> Sejengkal tanah dikenai pajak. Jaran doyan mangan sambel ---> Kuda suka makan sambal. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --->Orang perempuan berpakaian lelaki. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman ---> Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik. Akeh janji ora ditetepi ---> Banyak janji tidak ditepati. Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe ---> Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri. Manu

Kitab Ramalan Joyoboyo dari abad 9 masehi telah ditemukan.!!! Posted by dodik on 08.49

Gambar
Kitab ramalan Joyoboyo atau yang lebih dikenal dengan Primbon Joyoboyo maupun Jangka Joyoboyo telah berhasil ditemukan oleh seorang penambang pasir di daerah Kediri tepatnya di daerah waringin dekat aliran sungai Berantas. proses penemuan kitab ramalan Joyoboyo yang berusia hampir 900 tahun tersebut sangat sederhana, menurut penuturan Pak Wagiman yang merupakan penemu kitab ramalan joyoboyo itu mengatakan bahwa, sebelum menemukan kitab itu Pak Wagiman bermimpi bertemu dengan seseorang yang berpakaian layaknya seorang raja pada masa kerajaan Jawa kuno. Namun mimpi itu hanya dianggap sebagai bunga tidur saja oleh pak Wagiman, dan ketika pagi hari Pak Wagiman melaksanakan rutinitasnya sebagai penambang pasir seperti biasa. Ternyata ketika mengambil pasir dalam sungai Pak Wagiman memperoleh suatu Buku tua yang tebal dan sepertinya terbuat dari kulit kambing.dalam buku tersebut terdapat tulisan huruf jawa kuno, dan kemungkinan merupakan kitab ramalan Joyobo

Taqobbalallahu minna wa minkum. Ucapan Idul Fitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah Nisa Mutia Sari Nisa Mutia Sari 04 Jun 2019, 03:45 WIB

Gambar
Taqobbalallahu minna wa minkum Artinya: "Semoga Allah Menerima Amal-Ku, dan Amal-Mu" Ucapan Idul Fitri yang Benar / Sumber: iStockphoto Liputan6.com, Jakarta Ucapan Idul Fitri yang benar perlu diketahui dan dipahami sebelum datangnya hari raya. Gunanya mengetahui kebenaran dalam mengucapkan ucapan di hari raya Idul Fitri ini karena masih terdapat beberapa kesalahan dalam penerapannya. Baca Juga FOTO: Berburu Kue Kering Jelang Hari Raya Idul Fitri 2019 Syarat Zakat Fitrah yang Perlu Dipenuhi, Perhatikan Agar Penuhi Kriteria Syarat Zakat Fitrah yang Perlu Dipenuhi, Perhatikan Agar Penuhi Kriteria Banyak cara mengucapan Idul Fitri.  Salah satunya Minal Aidin wal Faizin. Ya, hari raya Idul Fitri atau yang kerap kali disebut sebagai hari kemenangan ini sedang dinanti-nantikan oleh umat Muslim. Umat Muslim akan menyambut hari kemenangan karena sebelumnya (pada bulan Ramadan) telah berjuang, berusaha sebaik mungkin melaksanakan perint

Ucapkan Taqabalallahu Minna Wa Minkum Saat Lebaran, Begini Cara Menjawabnya yang Benar Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Ada yang Ucapkan Taqabalallahu Minna Wa Minkum Saat Lebaran, Begini Cara Menjawabnya yang Benar, http://kaltim.tribunnews.com/2019/06/04/ada-yang-ucapkan-taqabalallahu-minna-wa-minkum-saat-lebaran-begini-cara-menjawabnya-yang-benar. Editor: Rafan Arif Dwinanto

Gambar
Taqabalallahu Minna Wa Minkum  Ucapan di Hari Raya Idul Fitri yang Benar. artinya: "Semoga Allah Menerima Aamal-Ku dan Amal-Mu" Ada banyak tradisi dan kebiasaan yang dilakukan orang Indonesia saat Lebaran 2019 . Di antaranya bersilaturahmi sembari maaf-memaafkan. Namun ada yang salah kaprah, saat melakukan tradisi saling bersalam-salaman di hari raya lebaran. Kebanyakan orang menggunakan doa Minal Aidin Wal Faidzin. Tapi, rupanya Minal Aidin Wal Faidzin bukanlah doa ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri yang benar.  Melainkan Taqabalallahu Minna Wa Minkum . Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Ada yang Ucapkan Taqabalallahu Minna Wa Minkum Saat Lebaran, Begini Cara Menjawabnya yang Benar, http://kaltim.tribunnews.com/2019/06/04/ada-yang-ucapkan-taqabalallahu-minna-wa-minkum-saat-lebaran-begini-cara-menjawabnya-yang-benar . Editor: Rafan Arif Dwinanto  

MUI: Idul Fitri Momentum Merekatkan Hubungan Sosial Kompas.com - 31/05/2019, 18:52 WIB Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MUI: Idul Fitri Momentum Merekatkan Hubungan Sosial", https://nasional.kompas.com/read/2019/05/31/18520791/mui-idul-fitri-momentum-merekatkan-hubungan-sosial. Editor : Sandro Gatra

Gambar
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengajak umat menjadikan Idul Fitri momentum merekatkan hubungan sosial seiring belakangan masyarakat banyak berselisih akibat kontestasi politik. "Mengajak kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk menjadikan Hari Raya ldul Fitri sebagai momentum menjaga kohesi sosial, memelihara perdamaian, memperkuat dan memperkokoh hubungan sesama warga bangsa," kata Amirsyah membacakan Taushiyah Majelis Ulama Indonesia di Jakarta, Jumat (31/5/2019), seperti dikutip Antara. Dia mengatakan, perbedaan aspirasi politik merupakan hal biasa yang harusnya dipandang sebagai rahmat dalam kehidupan berbangsa dan benegara. Beda pilihan hanya ada di ranah politik, tetapi hubungan keseharian tetap rekat. Persaingan politik, kata dia, jangan menjadi penyebab terjadinya saling marah (taghadhub), saling benci (tabaghudh) serta saling mencerca dan mencaci (takhashum). Artikel ini tel

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah / Th 2019.

Gambar
Mohon maaf Lahir Batin kepada Umat Muslim dan Bangsa Indonesia, seta Warga Dunia. Bila Idul Fitri adalah lentera, izinkan membuka tabirnya dengan maaf agar cahayanya menembus jiwa fitrah dari tiap khilaf Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440H. JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang Isbat atau penentuan jatuhnya Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah akan digelar pada Senin (3/6/2019) petang sebelum waktu Shalat Maghrib berlangsung di kantor Kementerian Agama di Jakarta Pusat. Dikutip dari Antara, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin masih terjadwal akan memimpin sidang yang diikuti para ulama, tokoh organisasi kemasyarakatan Islam, pakar astronomi, delegasi negara sahabat dan unsur terkait lainnya. Kegiatan sidang isbat itu diawali paparan secara terbuka mengenai posisi bulan sabit baru (hilal) berdasarkan data astronomi (falak) oleh pakar astronomi. Baca juga: Kenapa Penentuan 1 Syawal Tak Semudah Prediksi Super Blue Blood Moon? Kegiatan dilanjutkan dengan sh