Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Nasihat Pribahasa Kuno

累积 Lei ji artinya Akumulasi “ Masyarakat jaman dahulu mengatakan: qian li shi zu xia, gao shan qi wei chen 千里始足下,高山起微尘 artinya: perjalanan yang jauh ribuan Mi l dimulai dengan sebuah langkah; gunung yang tinggi asalnya adalah butiran debu ” . Dalam bekerja kita juga harus demikian, setahap demi setahap maju barulah bisa menyelesaikan pekerjaan yang besar. Melakukan apa saja bila tidak dikerjakan dengan Niat/Yakin tidak akan pernah berhasil. Sebaiknya mengerjakan apapun harus diawali dengan Niat/Yakin , walaupun hasilnya sedikit/tak tampak tapi lambat laun pasti akan tuntas akhirnya berhasil. Lautan yang begitu luas berasal dari tetesan air, butiran-butiran debu berlahan-lahan menjadi hamparan tanah. Dengan demikian terbukti hasil dari akumulasi adalah sangat besar . 行远必自迩, 登高必自卑 ‘ Xing yuan bi zi er, deng gao bi zi bei ’ “ Menuju tempat yang jauh mulai dari dekat, mendaki ke tempat tinggi mulai dari bawah ” Ini adalah Nasihat Pribahasa Kuno yang se

Kisah Xiao An

“Sangatlah sulit mengandalkan kekuatan diri sendiri untuk mengatasi kesulitan hidup yang tiada batas. Karenanya kita senantiasa membutuhkan bantuan orang lain, disamping itu kita juga harus ringan tangan membantu kesulitan orang lain” Tahun pelajaran 2013-2014 baru saja dimulai, setelah menyimak daftar nama siswa, barulah menyadari diantara para anak didik, ada seorang anak yan bernama Xiao An. Ia adalah seorang siswi yang memiliki kemampuan berpikir lambat, dibawah rata-rata. Karena orang tua siswi ini menginginkan putri mereka dapat tumbuh seperti dengan yang lain & berinteraksi dengan anak-anak yang normal, barulah Xiao An dimasukkan ke dalam kelas saya. Xiao An tampak kurus lemah, takut terhadap orang yang belum dikenal & pemalu. Sebenarnya saya juga merasakan hal yang sama dengan Xiao An, takut-resah. Bertahun-tahun mengajar, yang dihadapi adalah anak-anak normal, baru kali ini mendapatkan murid khusus. Dalam hati saya berpikir, mungkin Tuhan hendak memberik

Kisah Sayap sang Malaikat Kecil.

“Sebagai seorang guru, k ita wajib menghayati bagaimana perasaan anak didik yang sedang tumbuh & berkembang. Hanya dengan senantiasa mempelajari isi hati para anak didik ditambah ilmu pengetahuan yang kita miliki, barulah bisa berhasil mendidik mereka” Alkisah, terdapat seorang anak didik laki-laki yang merasa minder. Anak didik ini merasa minder karena di punggungnya terdapat 2 goresan bekas luka yang terlihat sangat jelas. Dua goresan luka itu membentang dari leher sampai ke pinggang. Karena bekas luka inilah, si anak didik kurang menyukai dirinya sendiri. Ia ,merasa sangat takut untuk berganti pakaian, apalagi saat pelajaran olahraga. Saat anak didik yang lain dengan riang gembira mengganti seragam sekolah yang lengket & tidak nyaman dikenakan dengan pakaian olahraga, si anak didik seorang diri berada di sudut ruangan. Ia menempelakan punggungnya di tembok, dengan secepat kilat mengganti pakaiannya. Si anak didik merasa kuatir & was-was, jangan sampai ada teman-te

KISAH KOLAM di TAMAN KERAJAAN

“Kelincahan pola berpikir dapat melampaui daratan & lautan.” Alkisah, hiduplah seorang raja. Sang raja memiliki sebuah kebiasaan: setiap hari setelah selasai menerima penghormatan dari para menteri, selalu mengajak semua yang hadir untuk berjalan-jalan bersama mengelilingi istana. Suatu hari, sang raja mengunjungi taman kerajaan. Para pejabat yang menyertai beliau duduk-duduk santai sambil menikmati pemandangan. Setelah melihat kolam yang ada di depannya, baginda raja sekonyong-konyong bertanya kepada seorang pejabat yang berada di sampingnya: ”Air yang berada di dalam kolam ini ada berapa ember?” Mendapat pertanyaan tersebut, sang pejabat merasa aneh,ia mengulangi pertanyaan sang raja: “Berapa ember isi air yang berada di dalam kolam?” Baginda raja melanjutkan perkataannya: ” Siapa yang dapat menjawab dengan tepat, berapa ember isi air yang berada di dalam kolam?” Tak satupun dari para pejabat yang hadir dapat menjawab, mereka hanya saling memandang satu sama lain. S

KISAH WANG CHONG

Gambar
“Pola pikir & kearifan seseorang bukanlah pembawaan dari lahir, akan tetapi merupakan hasil dari ketekunan kita belajar & praktek dalam kehidupan nyata sehari-hari. Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan yang kita pelajari kian banyak, makin banyak kesempatan untuk mempraktekkan hasil belajar. Setiap fase dalam kehidupan ini harus gigih berjuang untuk mencapai sebuah tujuan. Dengan kegigihan niscaya akan dapat meraih apa yang dicita-citakan. Untuk mencapai taraf penguasaan ilmu pengetahuan & pembinaan diri yang tinggi juga diperlukan kegigihan” Wang Chong adalah seorang ahli pikir yang hidup pada jaman dinasti Han Timur. Saat masih kecil, Wang Chong tekun belajar, berpengetahuan luas, keteladanannya patut kita tiru. Saat Wang Chong berusia 15 tahun, ia dikirim oleh kedua orang tuanya ke kota Luo Yang untuk belajar di sebuah perguruan tinggi. Di sekolah tersebut, Wang Chong berhasil menjadi seorang sarjana muda. Pada saat menimba ilmu di perguruan ti

Kisah Hai Ping

“Raja-raja suci jaman dahulu selalu menghormati sang G uru.” Siang hari, matahari bergantung tinggi di atas langit, udara terasa sangat panas. Seorang anak bernama Hai Ping dengan kedua tangannya sedang menjinjing barang. Tak terasa wajah Hai Ping penuh dengan keringat, ia sejenak menurunkan barang bawaannya untuk menyeka keringat. Karena tangannya kotor, wajah Hai Ping menjadi tercoreng. Hai Ping menuju ke kota untuk menjual barang. Desa tempat tinggal Hai Ping adalah daerah yang kurang sejahtera, tampak sunyi & seram. Dalam desa hanya terdapat puluhan rumah yang reyot & beberapa pohon. Suatu senja di musim dingin, datanglah seorang guru baru. Guru itu bermarga Liu. Dari kejauhan guru Liu melihat sedikit sekali kepulan asap yang keluar dari cerobong dapur. Dalam hati guru Liu merasa kecewa, ia harus menghadapi keadaan yang sangat berbeda dengan apa yang dibayangkan sebelumnya. Desa tempat Hai Ping tinggal adalah tempat tugas pertama bagi guru Liu untuk mengajar.

Hakekat mengerti

知之为知之,不知为不知,是知也 Zhi wei zhi zhi,bu zhi wei bu zhi,shi zhi ye Suatu  hari Kong Zi bersama para muridnya sedang dalam perjalanan berpesiar, tiba-tiba kereta yang mereka tumpangi berhenti. Ternyata ada seorang anak yang sedang bermain bata & pasir di tengah jalan. Sang kusir berteriak: ”Hai anak kecil, menepilah kami hendak melintas?” “Kalian siapa?” tanya si anak kecil dengan kebingungan “Kong Zi & para murid.” “Siapakah Kong Zi itu?” “Kong Zi adalah orang yang suci.” “Orang suci? Orang suci pasti bijaksana, tahu segalanya.” “Pasti.” “Baiklah, kalau begitu saya hendak bertanya kepada beliau.” Kong zi yang berada di dalam kereta mendengar percakapan tersebut, segera turun dari kereta, dengan tersenyum berkata: ”Anak kecil, kau hendak bertanya apa?” “Kata orang anda adalah orang suci, pasti tahu segalanya. Saya tanya anda benteng yang menghindari kereta/kereta yang menghindari benteng?” “Pasti kereta yang menghindari benteng.” “Kalau begitu, tolong an

Kisah Wei Bo Yu

Budaya tionghua sangat menaruh perhatian terhadap masalah hubungan kekerabatan.Keluarga adalah kelompok masyarakat yang terkecil.Negara merupakan kumpulan dari banyak keluarga.Jika kehidupan dalam keluarga bisa harmonis,barulah segala sesuatunya bisa lancar.Masyarakat  tionghua menganut sistem garis keturunan berdasarkan ayah,karenanya setiap lelaki adalah penerus marga.Urutan 9 generasi( 九族 jiu zu) dimulai dari gao zu fu( 高祖父 ayah dari moyang),dilanjutkan dengan zeng zu fu( 曾祖父 moyang).Setelah zeng zu fu adalah zu fu( 祖父 kakek),kemudian fu qin( 父 亲 ayah).Barulah selanjutnya diri kita sendiri.Keturunan kita dinamakan er zi( 儿子 anak).Anak dari anak dinamakan sun zi( 孙 子 cucu).Cucu punya anak dinamakan zeng sun( 曾 孙 cicit).Cucunya cucu dinamakan xun sun( 玄 孙 piut).Sebagai orang yang lebih muda harus mengenang kebajikan dari generasi terdahulu.Sebagai generasi yang lebih tua harus bisa menjadi teladan untuk generasi berikutnya. Pada jaman dinasti Han( 汉 朝 han chao) hiduplah seo