Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

BUDDHA GOTAMA: Aṅguttara Nikāya-Buku iv. Memberi 8.31. Memberi (1)

Gambar
“Para bhikkhu, ada delapan pemberian ini. Apakah delapan ini?  (1) Setelah menghina [si penerima], seseorang memberikan suatu pemberian.  (2) Seseorang memberikan suatu pemberian karena takut.  (3) Seseorang memberikan suatu pemberian, [dengan berpikir]: ‘Ia memberi padaku.’  (4) Seseorang memberikan suatu pemberian, [dengan berpikir]: ‘Ia akan memberi padaku.’  (5) Seseorang memberikan suatu pemberian, [dengan berpikir]: ‘Memberi adalah baik.’  (6) Seseorang memberikan suatu pemberian, [dengan berpikir]: ‘Aku memasak; orang-orang ini tidak memasak. Tidaklah benar jika aku yang memasak tidak memberikan kepada mereka yang tidak memasak.’  (7) Seseorang memberikan suatu pemberian, [dengan berpikir]: ‘Karena aku telah memberikan pemberian ini, maka aku akan memperoleh reputasi baik.’  (8) Seseorang memberikan suatu pemberian dengan tujuan untuk menghias pikirannya, melengkapi pikirannya.”

BUDDHA GOTAMA: Saṃyutta Nikāya-1. Kelompok Khotbah tentang Devatā-32. SOAL: "KEKIKIRAN"

Gambar
Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Kemudian, pada larut malam, sejumlah devatā penghuni Satullapa, dengan keindahan yang memesona, menerangi seluruh Hutan Jeta, mendatangi Sang Bhagavā. Setelah mendekat, mereka memberi hormat kepada Sang Bhagavā dan berdiri di satu sisi. Kemudian salah satu devatā, sambil berdiri di satu sisi, mengucapkan syair ini di hadapan Sang Bhagavā: “Melalui kekikiran dan kelalaian Suatu benda tidak diberikan. Seseorang yang mengetahui, menginginkan jasa, Tentu harus memberikan sesuatu.” Kemudian devatā lainnya mengucapkan syair ini di hadapan Sang Bhagavā: “Apa yang ditakuti oleh si kikir ketika ia tidak memberi Adalah bahaya yang sama yang mendatangi ia yang tidak memberi. Lapar dan haus yang ditakuti oleh si kikir Menimpa si dungu di dunia ini dan berikutnya. “Oleh karena itu, setelah melenyapkan kekikiran, Penakluk noda harus memberi. Perbuatan baik adalah pe

BUDDHA GOTAMA: Aṅguttara Nikāya-5.36. Tepat pada Waktunya.

Gambar
“Para bhikkhu, ada lima pemberian yang tepat pada waktunya ini. Apakah lima ini? (1) Seseorang memberikan pemberian kepada seorang tamu. (2) Seseorang memberikan pemberian kepada seseorang yang melakukan perjalanan. (3) Seseorang memberikan pemberian kepada pasien. (4) Seseorang memberikan pemberian pada masa bencana kelaparan. (5) Seseorang mempersembahkan panen dan buah pertama kepada para mulia. Ini adalah kelima pemberian yang tepat pada waktunya itu.” Pada waktu yang tepat, mereka yang bijaksana, orang-orang yang dermawan dan murah hati memberikan pemberian yang tepat waktu kepada para mulia, yang stabil dan lurus; Yang diberikan dengan pikiran yang jernih, persembahannya adalah sangat luas. Mereka yang bergembira dalam perbuatan-perbuatan demikian atau yang memberikan pelayanan [lain] tidak melewatkan persembahan; mereka juga mendapat bagian jasa. Oleh karena itu, dengan pikiran tidak mundur, seseorang harus memberikan pemberian ya

BUDDHA GOTAMA: Aṅguttara Nikāya-5.35. 5 Manfaat Memberi.

Gambar
“Para bhikkhu, ada lima manfaat memberi ini. Apakah lima ini? (1) Seorang yang gemar berdana akan disukai dan disenangi oleh banyak orang. (2) Seorang yang gemar berdana Orang-orang baik mendatanginya. (3) Seorang yang gemar berdana Ia memperoleh reputasi baik. (4) Seorang yang gemar berdana Ia tidak kurang dalam tugas-tugas umat awam. (5) Seorang yang gemar berdana, Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di alam tujuan yang baik, di alam surga para Dewa. Ini adalah kelima manfaat memberi itu.” Dengan memberi, seseorang menjadi disayangi, ia mengikuti tugas kebaikan; para bhikkhu yang baik dan terkendali-selalu mendatanginya. Mereka mengajarkan Dhamma kepadanya yang menghalau segala penderitaan, yang setelah memahaminya seorang yang tanpa noda di sini mencapai nibbāna.

BUDDHA GOTAMA: 5 Pemberian yang Baik

Gambar
“Para bhikkhu, ada lima pemberian dari orang baik ini. Apakah lima ini? Ia memberikan pemberian dengan penuh keyakinan; ia memberikan pemberian dengan hormat; ia memberikan pemberian yang tepat waktu; ia memberikan tanpa enggan; ia memberikan pemberian tanpa melukai dirinya atau orang lain. “(1) Karena ia memberikan dengan penuh keyakinan, maka di mana pun akibat dari pemberian itu berbuah, ia kelak menjadi kaya, dengan harta dan kekayaan berlimpah, dan ia menjadi tampan, menarik, anggun, memiliki penampilan yang luar biasa baik. (2) Karena ia memberikan pemberian dengan hormat, maka di mana pun akibat dari pemberian itu berbuah, ia kelak menjadi kaya, dengan harta dan kekayaan berlimpah, dan anak-anak dan istri-istrinya, para budak, para pelayan, dan para pekerjanya patuh, menyimak, dan mengarahkan pikiran mereka untuk memahami. (3) Karena memberikan pemberian yang tepat waktu, maka di mana pun akibat dari pemberian itu berbuah, ia kelak menjadi kaya, dengan harta da

TUJUHBELAS 17 SUTTA PILIHAN TENTANG BERDANA (MEMBERI)

Gambar
Ini yang disabdakan Buddha,  “O para bhikkhu, jika orang-orang mengetahui, seperti yang Aku ketahui, akibat dari memberi dan berbagi, maka mereka tidak akan makan sebelum memberi, juga mereka tidak akan membiarkan noda kekikiran menguasai mereka dan berakar dalam batin mereka. Bahkan jika itu adalah makanan terakhir, suapan terakhir mereka, mereka tidak akan memakannya sebelum membaginya, jika ada orang lain untuk berbagi. Tetapi, para bhikkhu, karena orang-orang tidak mengetahui, seperti yang Aku ketahui, akibat dari memberi dan berbagi, maka mereka makan tanpa memberikan, dan noda kekikiran menguasai mereka dan berakar dalam batin mereka.” Jika seseorang tahu— Demikian yang dikatakan Buddha— Bagaimana hasil dari memberi— Yang berbuah besar, Dengan pikiran yang berbahagia, Bebas dari noda kekiran, Mereka sepatutnya memberikan kepada yang mulia Yang akan menyebabkan apa yang diberikan berbuah Setelah memberikan makanan sebagai persembahan, Kepada

KISAH BODHISATWA PURANA PERSEMBAHKAN MINYAK PELITA.

Gambar
Para P erempuan mungkin tertarik untuk mengetahui bahwa pada waktu sebelum menjadi Buddha Gotama, Beliau pernah Lahir jadi Manusia Jenis Perempuan yang bernama Purana [Masa Kehidupan Lalu] . Bodhisattwa Gotama yang adalah seorang perempuan, Dalam satu Upacara Terkenal di India ada persembahan lampu-lampu minyak mustard [buah bijinya di Peras jd Minyak bisa utk Pelita Lampu] di Alatar Buddha & Bodhisatwa. Saat Persembahan Minyak itu Purana Bodhisatwa menyatakan cita-cita untuk menjadi seorang Buddha di Kehidupan yang akan datang . Dan sebagai Sebab-Akibat dari semua perbuatan bajik yang dilakukannya, dia menjadi seorang Buddha Gotama yang saat ini kita Puja . Catatan: Gambar hanya Simbol Persembahan kpd Buddha.

PRAKTIK DHAMMA DENGAN PANDANGAN BENAR KE NIBBANA

Gambar
“Biarlah orang yang berakal budi datang kepada-Ku, dengan tulus, jujur, benar-benar jujur. Aku akan mengajarkan kepadanya Dhamma dan menunjukkan Dhamma kepadanya, supaya dia berlatih sesuai dengan Ajaran, dan tidak lama lagi dia akan mengetahui dan mengalami sendiri. Kebebasan dari Ikatan yang Membelenggunya, Yaitu: Kegelapan Batin [delusi-khayalan].” Buddha Gotama [Majjhima Nikaya]

Master Bercerita: Ananda dan Matangi. Buddha berkata bahwa pada hakikatnya, Batin Buddha, dan semua makhluk tiada perbedaan. Semua makhluk memiliki kebijaksanaan yang setara dengan Buddha. Namun Sayang, berhubung kita belum tercerahkan, maka kebijaksanaan kita pun belum bersinar. Kebijaksanaan bagaikan batu intan yang terdapat di dalam Tanah hrs di tambang. Inilah Alasan, Sesungguhnya, kebijaksanaan kita setara dengan Buddha. Setiap orang memiliki kebijaksanaan.

Gambar
Sejak awal, Buddha sudah menyadari keberadaan intan ini dan bisa menggalinya di dalam tanah [Batin Kita]. Setelah menggali intan ini, Buddha terus memolesnya sehingga semakin lama semakin cemerlang dan bisa memantulkan cahaya. Saya sering mengimbau orang-orang untuk melatih diri lewat masalah yang dihadapi. Sungguh, dengan menghadapi berbagai Prilaku orang dan masalah di dunia ini, kita bisa melatih diri. Buddha mengajari kita Empat Landasan Perenungan, yakni: TUBUH TDK SUCI-BERSIH, PERASAAN membawa DERITA SEPANJANG HIDUP, PIKIRAN TIDAKLAH KEKAL ABADI SELALU BER-UBAH2, dan SEGALA SESUATU FENOMENA ber-SIFAT Tanpa INTI [KOSONG]. Kita harus mengamati bahwa tubuh ini KOTOR Alias tidak bersih. Tubuh kita sungguh tidak bersih. Pikirkanlah baik-baik, berapa lama kita bisa mempertahankan kebersihan tubuh kita? Setiap hari, orang yang sehat keluar rumah pagi-pagi untuk bekerja dan beraktivitas. Pada malam hari, kita akan mandi. Setelah mandi, kita bisa melihat lapisan minyak

Pak Eko Pembimas Buddha [Pembimbing Masyarakat Buddha] bersama Staff Pusat berkunjung ke Wihara Anuruddha Ciledug-Cirebon. Foto bersama Umat Ciledug..

Gambar

Bhante Sudhammacaro Dana Buku2 Dharma-Buku Kunci Kebahagiaan Lahir & Batin kpd Pak Eko & Staff Pusat..

Gambar
Pak Eko Pembimas Buddha [Pembimbing Masyarakat Buddha] bersama Staff Pusat berkunjung ke Wihara Anuruddha Ciledug-Cirebon. Foto bersama Umat Ciledug..  

Bhante Surya Bhumi berkunjung ke Wihara Anuruddha Ciledg- Cirebon, makan bersama, foto dg Umat Ciledug, Sehat & Bahagia Sadhu...

Gambar

Bhante Surya Bhumi berkunjung ke Wihara Anuruddha Ciledg- Cirebon, makan bersama, foto dg Umat Ciledug, Sehat & Bahagia Sadhu...

Gambar

Patung atau Gambar Buddha Gotama di Puja cm Simbol sebagi Guru Spiritual yg telah mencapai Kesadaran Sempurna, Kebijaksanaan Sempurna, Kesucian Batin Sempurna hasil dari Praktik Meditasi Samatha dan Wipassana.

Gambar
Ajaran Buddha Gotama adalah Bukti2 Hasil Meditasi bukan Wahyu, Bukan Bisikan Setan, Bukan Janji Allah/ Tuhan, bukan Dongeng, bukan Mitos, bukan Akal2-an, bukan Karangan, bukan Asal2-an Ngomong semua yg di Ajarkan Buddha adalah Fakta-Bukti Hukum Alam, Hukum Karma Hasil Perbuatan Sendiri..Siapa yang Menanam maka Dia akan Menuai/ Memetik Buahnya.

Patung atau Gambar Buddha Gotama di Puja cm Simbol sebagi Guru Spiritual yg telah mencapai Kesadaran Sempurna, Kebijaksanaan Sempurna, Kesucian Batin Sempurna hasil dari Praktik Meditasi Samatha dan Wipassana.

Gambar
Ajaran Buddha Gotama adalah Bukti2 Hasil Meditasi bukan Wahyu, Bukan Bisikan Setan, Bukan Janji Allah/ Tuhan, bukan Dongeng, bukan Mitos, bukan Akal2-an, bukan Karangan, bukan Asal2-an Ngomong semua yg di Ajarkan Buddha adalah Fakta-Bukti Hukum Alam, Hukum Karma Hasil Perbuatan Sendiri..Siapa yang Menanam maka Dia akan Menuai/ Memetik Buahnya.

DOA JUTAAN INSAN-PERINGATAN HARI WAISAK, HARI IBU INTERNASIONAL & HARI TZU CHI SEDUNIA 2018.

Gambar
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan hormat mengundang Bapak/Ibu/Sdr/i untuk ikut serta pada: Hari/ Tanggal: Minggu, 13 Mei 2018 Waktu: Sesi 1: 10.00 - 12.00 WIB Sesi 2: 14.00 - 16.00 WIB Tempat: Tzu Chi Center, BGM Boulevard Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. *Mohon mengenakan baju dan celana berwarna hitam, rapi dan mengenakan kaos kaki. *Demi kekhidmatan acara, mohon hadir 30 menit sebelumnya, dan mohon tidak membawa anak berusia di bawah 12 tahun. Membalas Budi Luhur Buddha, Orang Tua Kita dan Semua Makhluk Hidup. Informasi: Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Tel. (021) 5055 9999 Follow Tzu Chi Indonesia On: Facebook, Twitter, Instagram @tzuchiindonesia Gan En.

Bhante sdh dpt Undangan Waisak Tzu Chi sejak tgl 2 April 2018 ini Buktinya..Mari Kita Hadiri Waisak Yayasan Buddha Tzu Chi di PIK yah...

Gambar
DOA JUTAAN INSAN-PERINGATAN HARI WAISAK, HARI IBU INTERNASIONAL & HARI TZU CHI SEDUNIA 2018. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan hormat mengundang Bapak/Ibu/Sdr/i untuk ikut serta pada: Hari/ Tanggal: Minggu, 13 Mei 2018 Waktu: Sesi 1: 10.00 - 12.00 WIB Sesi 2: 14.00 - 16.00 WIB Tempat: Tzu Chi Center, BGM Boulevard Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. *Mohon mengenakan baju dan celana berwarna hitam, rapi dan mengenakan kaos kaki. *Demi kekhidmatan acara, mohon hadir 30 menit sebelumnya, dan mohon tidak membawa anak berusia di bawah 12 tahun. Membalas Budi Luhur Buddha, Orang Tua Kita dan Semua Makhluk Hidup. Informasi: Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Tel. (021) 5055 9999 Follow Tzu Chi Indonesia On: Facebook, Twitter, Instagram @tzuchiindonesia Gan En.

Fangshen Melepaskan Ikan2 Lele Mahkluk Hidup yg mau di Bunuh, Kita Lepaskan Bebas dari Pembunuhan

Gambar
ini Praktik Kebajikan & Belas Kasih yg di Ajarkan Buddha Gotama kita Ikuti ..Semoga bermanfaat Ikan2 Lele semoga Mereka Bahagia...

Praktik Kebajikan & Belas Kasih yg di Ajarkan Buddha Gotama kita Ikuti dg

Gambar
Baksos 100 Paket Sembako Bantu Warga Korban Banjir Ciledug-Cirebon..Semoga bermanfaat utk Warga Korban Banjir, semoga Mereka Bahagia...

Praktik Kebajikan & Belas Kasih yg di Ajarkan Buddha Gotama kita Ikuti dg

Gambar
Baksos 100 Paket Sembako Bantu Warga Korban Banjir Ciledug-Cirebon..Semoga bermanfaat utk Warga Korban Banjir, semoga Mereka Bahagia...

Banjir Ciledug Cirebon Sampai Seatap Rumah Warga (Situasi Terkini Tinjauan Langsung Dari Lokasi) 26 Februari 2018 03:30 Diperbarui: 10 Maret 2018 09:20 March 10, 2018

Gambar