Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2010

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

Pengantar. Dalam Wisudhi/Pentahbisan Upasaka/Upasika, atau Kelahiran Anak-Cucu, ada beberapa peraturan dalam memberi Nama Buddhis yang akan diterangkan sebagai berikut ini. Memberi nama kepada anak yang baru lahir harus diperhatikan dan jangan memberi nama sembarang. Sebuah nama akan membawa pengaruh besar terhadap kehidupan ia, contohnya ketika Pangeran Sidhatta (calon Buddha) lahir orang tuanya Raja Suddhodana dan Ratu Maha Maya langsung memanggil paranormal ahli kebatinan, untuk meminta nama bagi bayi yang baru lahir itu, lalu diberi nama Sidhatta yang artinya tercapai cita-citanya. Ternyata di kemudian hari Pangeran Sidhatta menjadi anak yang cerdas, penuh belas-kasih dan semua keinginannya terkabul tanpa banyak halangan, hingga akhirnya menjadi Buddha. Begitupula kita harus ingat dan memerhatikan dalam hal memberi nama kepada anak yang baru lahir, juga dalam wisudhi atau penahbisan upasaka dan upasika. Pada buku ini, nama-nama Buddhis yang tercantum disusun menurut dan mengik

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

PERATURAN CARA MEMBERI NAMA BUDDHIS Pengantar. Dalam Wisudhi/Pentahbisan Upasaka/Upasika, atau Kelahiran Anak-Cucu, ada beberapa peraturan dalam memberi Nama Buddhis yang akan diterangkan sebagai berikut ini. Memberi nama kepada anak yang baru lahir harus diperhatikan dan jangan memberi nama sembarang. Sebuah nama akan membawa pengaruh besar terhadap kehidupan ia, contohnya ketika Pangeran Sidhatta (calon Buddha) lahir orang tuanya Raja Suddhodana dan Ratu Maha Maya langsung memanggil paranormal ahli kebatinan, untuk meminta nama bagi bayi yang baru lahir itu, lalu diberi nama Sidhatta yang artinya tercapai cita-citanya. Ternyata di kemudian hari Pangeran Sidhatta menjadi anak yang cerdas, penuh belas-kasih dan semua keinginannya terkabul tanpa banyak halangan, hingga akhirnya menjadi Buddha. Begitupula kita harus ingat dan memerhatikan dalam hal memberi nama kepada anak yang baru lahir, juga dalam wisudhi atau penahbisan upasaka dan upasika. Pada buku ini, nama-nama Buddhis yang

“ KISAH SEDIH PARA GURU AJARAN “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK. Diskusi: Tanya; Buddha mau dibunuh bisa Selamat. Nabi Muhamad dikejar oleh orang Kafir, tapi bisa Lolos. Yesus disebut Tuhan Putra Allah tapi ditusuk Perutnya oleh Tombak, lalu disiksa bahkan di Gantung dan di Salibkan. Apakah Semua itu Takdir Kehendak Allah/ Tuhan, ataukah Nasibnya? Menurut anda kenapa? Apa Alasannya? Teman2 tlg kasih komen yang benar dan berguan, sadhu. Jawab: Buddha mau dibunuh oleh Dewadatta berulangkali tapi tidak berhasil. Buddha memberitahu bahwa sudah beberapa kali kehidupan lalu Dewadatta iri-hati sama Buddha dan selalu mau membunuh Buddha tidak berhasil. Lalu Buddha mengatakan bahwa mengapa Belau mau dibunuh oelh murid dan sepupunya sendiri? Buddha cerita; bahwa pada waktu dulu ketika Beliau menjadi umat pernah membunuh manusia. Juga pernah mencaci maki Pacceka Buddha (orang yang telah mencapai kesucian tertinggi), maka karma buruk itu tetap berbuah. Nabi Muhamad bhante tidak tahu banyak ceritanya, tapi sayang umat islam tidak ada yan

“ DOA MINTA AMPUN KEPADA ALLAH/ TUHAN APA BISA? “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK. Diskusi: Tanya; Banyak Orang Doa Minta Ampun kepada Allah/ Tuhan, Ti-Kong, dsb. Yang menurut mereka Dosanya (Kejahatan, Korupsi dan kebiadaban) bisa di Ampuni, dan Bersih Kembali seperti ‘Bayi’ yang Baru Lahir. Apa Benar? Menurut anda? Apa Alasannya? Teman2 tlg ks Komen yg Benar dan Berguna, sadhu. JAWAB: Dalam ajaran Buddha yang terkenal ialah Hukum Karma atau Hukum Perbuatan (sebab-akibat). Yang isinya bila ada Aksi atau perbuatan Pasti akan menimbulkan Reaksi atau Akibat. Kejahatan, Korupsi dan Kebiadaban disebut karma buruk (A-kusala karma) dalam ajaran lain disebut Dosa. Menurut ajaran lain Dosa tsb bisa diampuni hanya berdoa minta kepada Allah/ Tuhan, dsb. Namun menurut ajaran Buddha Kejahatan, Korupsi dan Kebiadaban (karma buruk) tetap akan berbuah atau berakibat, menimpa kepada si pembuatnya. Tiap perbuatan besar atau kecil, berat atau ringan pasti akan ada efeknya atau berakibat. Ajaran Buddha menggambarkan efek dari perbuatan secara Analogi seperti h