" Ajaran Buddha mengajarkan hidup yang pasif dan berpandangan yang pesimis contohnya: hidup adalah Penderitaan (Dukkha) "

Diskusi Dharma Facebook.


Teman2 Dharma kl sempat silahkan simak pertanyaan dari Umat di bawah ini dan kasih komen.

Namo Buddhaya Bhante. Bhante saya ada tugas karya ilmiah.
Judulnya Anggapan-anggapan keliru dalam Buddhist ada 3 Pandangan.

Jadi saya mau tanya soal pandangan ke-3 terakhir:
3. Menurut mereka (umat lain) ajaran Buddha mengajarkan hidup yang pasif dan berpandangan yang pesimis contohnya: hidup adalah Penderitaan (Dukkha).

Menurut jawaban temen2 dan Bhante gimana mengenai apa yang sering di anggap keliru dalam Buddhist itu.
Mohon bantuannya temen2 dan Bhante. Semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat untuk perkembangan Buddhist di tempat saya. Soalnya sekolah saya Kristen.
Sabbe satta sabba dukha pamuccantu, sabbe satta bhavantu sukhitatha. sadhu.. sadhu.. sadhu..
Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu.

Komen dari teman2 sdh benar dan bgs2.
Teman2 maaf kl komen bhante salah.
Kesimpulan: Ajaran Buddha dipandang/ dinilai oleh umat lain sebagai hidup yang pasif dan berpandangan yang pesimis contohnya: hidup adalah Penderitaan (Dukkha). Pandangan spt ini keliru krn mereka tdk mau mencermati dan tdk cerdas menghayati hidupnya dg benar, akibat mereka terlena oleh Nafsu Keinginan (duniawi). Padahal Buddha hanya menguraikan Realita Kenyataan Hidup yg se-benar2nya, hasil pengamatan dari pengalaman hdiup-Nya dan dg melihat Fakta hidup orang2 lainnya.
Jadi, ajaran Buddha adalah Realita, bukan Pesimisme atau Nihilisme dan Pasif. Contoh: Hidup adalah Penderitaan (Dukkha) adalah bukan Pesimisme atau Pasif, tapi Realita (Realisme). Buktinya: Lahir, Usia Tua, Sakit dan Mati itu Nyata Penderitaan bagi semua orang. Lalu; Pisah dg yg dicintai/disukai, jumpa dg yg tdk disukai, ketemu dg yg dibenci itu adalah pengalaman nyata Penderitaan Batin bagi semua orang.
Setelah mengerti bahwa hidup itu secara Realita/ Nyata adalah Pnderitaan, Buddha mengajarkan Jalan utk keluar dari Penderitaan Hidup dg 8 Jalan Mulia. 1. Pandangan / Pengertian yg Benar. 2. Pikiran yg Benar. 3 Ucapan yg Benar. 4. Perbuatan yg Benar. 5. Nafkah yg Benar. 6. Daya-Upaya yg Benar. 7. Perhatian yg Benar. 8.Samadhi yg Benar (Samatha dan Wipassana). Inilah ajaran Buddha yg Realita/ Nyata dan dpt dibuktikan oleh siapapun.
Demikian pandangan bhante yg sederhana ini semoga berguna, utk menambah pengetahuan dan wawasan jd luas. Mohon maaf bila ada yg kurang berkenan dihati, dan terimakasih atas partisipasi teman2 dlm diksui ini.


Teman2 terimakasih atas dedikasi dan komen yg berguna.


1. Tiga pandangan keliru atau salah yang seringkali disinggung di dalam Sutta Pitaka, adalah:
1. Natthika ditthi = pandangan nihilisme, yang menolak kehidupan setelah kematian.
2. Akiriya ditthi = pandangan yang menolak manfaat perbuatan, yang mengklaim bahwa perbuatan-perbuatan baik atau jahat tidak ada akibatnya atau tidak ada pengaruhnnya
3. Ahetuka ditthi = pandangan yang menolak penyebab sesuatu, mengklaim bahwa tidak ada sebab / kondisi yang menyebabkan kekotoran / kesucian mahluk. Mahluk-mahluk kotor ataupun suci karena nasib, kebetulan atau kebutuhan.


3 jenis akiriya ditthi yang berbahaya, yaitu:
1. Pubbekata-hetu ditthi, yang berpandangan bahwa segala sesuatu yang dialami
sekarang ini disebabkan hanya oleh perbuatan lampau.
2. Issaranimmana-hetu-ditthi, yang berpandangan bahwa segala sesuatu sudah dibuat/ditentukan oleh tuhan..jadi orang jahat sudah ketentuan tuhan..
3. Ahetu-appaccaya-ditthi, yang berpandangan bahwa segala sesuatu yang dialami sekarang ini tidak disebabkan atau dikondisikan, melainkan ada dengan sendirinya.
Di dalam sutta yang sama, Sang Buddha menyatakan bahwa pandangan di atas tidak benar, dengan cara memberikan argumen sebagai berikut:
Bagi siapa saja yang berpandangan bahwa :
1. dikarenakan perbuatan lampau, atau
2. karena ciptaan mahluk adi kodrati tertentuatau
3. tidak disebabkan oleh perbuatan,
seseorang menjadi
a) pembunuh
b) pencuri,
c) pelaku perzinahan,
d) pendusta,
e) pemfitnah,
f) penguncar kata kasar,
g) penguncar pembicaraan yang tak bermanfaat,
h) serakah,
i) berniat jahat dan
j) berpandangan salah
maka tidak akan ada manfaatnya lagi keinginan untuk berbuat, upaya untuk berbuat, tidak diperlukan lagi melakukan ini atau itu, atau menghindari diri dari berbuat sesuatu.
Oleh karena itu kebutuhan untuk berbuat atau tidak berbuat tidak ditemukan lagi
eksistensinya di dalam kebenaran, hidup tidak berumah tangga menjadi tidak ada
artinya lagi.


2. Dukha bknla berarti penderitaan dan kesengsaraan,tapi dukkha adalah semua yg berkondisi tidak memuaskan,jd semua hal yg tidak memuaskan itula dukha,mis:bertemu org yg kita benci,berpisah dg org yg dicinta,tidak tercapai keinginan,dll.tapi dengan menyadari hal itu tidak berarti umat Buddha menjadi pesimis,justru sgt optimis dg adanya karma dan tumimbal lahir,krn kitala penentu apakah mau hidup bahagia atau sengsara,apaun yg kita perbuat,akibatnya akan kembali kepada kita,dan tidak ada penghakiman abadi do surg dan neraka,krn kita selalu diberi kesempatan utk lahir kembali untuk memperbaiki karma kita.semoga bisa membantu,. .terima kasih.



3. Namo Buddhaya Bhante, kadang rasanya pantas saja agama lain berpendapat demikian. Banyak pengikut Buddha yg masih kurang memahami agamanya sndri. Agama Buddha masih srg sekali dikaitkan dengan konghucu yg merupakan agama budaya. Menurut saya, mungkin mereka berpendapat agama Buddha mengganggap segala sesuatu itu adalah penderitaan dan tidak berbuat sesuatu terhadapnya. Padahal itu adalah salah satu bagian saja dari agama Buddha. suka, duka, sedih, bahagia, benci, cinta,dsb.. Itu smua termasuk dukkha karena kita masih tergantung dengan perasaan itu. untuk itulah kita harus belajar melepaskannya dengan bermeditasi. Karna inti dari ajaran Buddha adalah membebaskan diri dari kelahiran kembali dan mencapai keBuddhaan.. Jadi agama Buddha tidak pasif dan tidak pesimis. Tidak pasif karena Buddha memberi kita jalan untuk membebaskannya. Tidak pesimis karena kita tahu bahwa suka dan duka yg kita rasakan itu tidak kekal.. Ini penjelasan saya sebagai org awam Bhante, mohon dikoreksi kalau salah..



4. Ajaran budha tdk pasif justru tlalu tinggi maka kadang kita sbagai manusia tdk bs mencerna ajaran budha maka tdk bs terima karna manusia slalu mencari yg enak2 alis bahagia,secara ga sadar kita lupa dlm bahagia jg ada penderitaan jd ajaran budha slalu menekankan yjalan tengah. Hidup adalah duka (itu krn hidup selalu berubah, dan org tidak siap menerima perubahan akan mengalami duka /penderitaan).


Selamat pagi Bhante, ikut komen ya Sebetulnya ini adalah baik bagi kita yg umatBuddha untuk menerangkan konsep tentang Dukkha yg sesungguhnya kepada sekolah Anda karena akan membawa pencerahan bagi yg membacanya, sebab banyak di umat awampun kurang paham tentang Dukkha yg sesungguhnya semua itu harus diselami & di praktekkan dgn sunggu2x.Salam Metta.



5. Hidup adalah duka (itu krn hidup selalu berubah, dan org tidak siap menerima perubahan akan mengalami duka /penderitaan). jika org hny terhanyut dlm penderitaan/kesialan/kegagalan yg dialami maka duka tidak akan berujung. begitu juga sebaliknya jika qta mengalami keberhasilan n terpaku pada keberhasilannya saja, maka iapun akan mengalami penderitaan krn yg terbentuk tidaklah kekal.. so hidup adalah duka n tidak kekal =optimis, krn tidak kekal so jadilah maestro yg baik dan handal dlm hidup ini. isilah hidup ini dgn hal2 yg bermanfaat(kreatifitas,belajar, memperbaiki diri scr mental, materi n spiritual). seperti para pemain teater yg akan bermain sebaik mgkn(good performance) dan akan diakhiri oleh waktu(tidak kekal), mereka jg hrs pulang ke rumah mrk msg2. dan performance itu akan menjadi kenangan yg indah bagi para penontonnya. semoga bermanfaat.... semoga semua makhluk berbahagia



6. Namo buddhaya.. Hidup adl pndritaan,itu mmg btul adY.. Ktika s'org bayi lhr kdunia,dy mrskn dingin yg luar biasa,saat qt skt n lmah,saat umr qt lanjut n qt g bs mlakukn sgl sswtu dgn baik lg,smua itu adl pndritaan.. Hny alm Nibbana yg bbas dr samsara. Thx. Smua makhluk memang d'ciptakan sma ada'a cma. Cuma materi n fsik yg mmbedakan mreka, tp k'samsaraan itu datang dri dri'a sedri dri Åpå yg dia prbuat dn yg dia lakukan s'masa hidup'a, takan ada sbab tanpa akibat thx..



7. Pandangan orang2 terhadap Ajaran Buddha masih sebatas Kulit/Awam itu perlu dimaklumi,sbb tdklah mudah utk memahami suatu Ajaran Buddha,sedangkan Ajaran/Agamanya sendiri sj masih sebatas ritual2/syahreat2nya saja.Apalagi utk memahami makna DUKKHA yg demikian Dalamnya?.Menurut Pandangan sy Pengertian DUKKHA dgn dukha sgt jauh berbeda artinya,klo dukha itu adalah Perasaan menderita;sedih,susah,sakit,dllnya,bgt jg dgn sukha;senang,gembira,riadllnya.Sedangkan DUKKHA diluar dr RASA maupun PERASAAN,kita diajarkan/dilatih utk bs/mampu meliat DUKKHA dlm arti yg seBENARnya,maaf utk menjelaskan tentang DUKKHA blumlah cukup hanya segenggam tangan ini.Sadhu.



8. Agama BUDDHA mengajarkan realitas yg sebenar benarnya dan sebagaimana apa adanya. Terlihat amat jelas, tak bersela waktu, menggundang untuk dibuktikan, patut diarahkan ke dalam batin, dapat dihayati oleh para bijaksana dalam batin masing masing.



9. hidup adl samsara...walau kita bahagia pasti tdk kekal adny...cnth kaya raya,body parasny sempurna...tp ketika dia mati apakah ad yg sempurna dibodyny...ketika dia mati apakah ad kebahagian duniawi lg?tentu tdk...hny satu yg sempurna n tak ad samsara yaitu NIBBANA...mohon dikoreksi bila ad yg slh...SSBS. Mmg sbnrnya Hidup adl Penderitaan. Tapi hanya sedikit org yg memahami sepenuhnya, Betapa dalam dan luasnya penderitaan itu. segala yg berbentuk,berupa,berasa itulah ANICCA, DUKKHA, ANANTA.



10. Namo Buddhaya Bhante, kadang rasanya pantas saja agama lain berpendapat demikian. Banyak pengikut Buddha yg masih kurang memahami agamanya sndri. Agama Buddha masih srg sekali dikaitkan dengan konghucu yg merupakan agama budaya.




Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun Ven.Sudhammacaro.

Komentar

Unknown mengatakan…
Falsafah tao....sebahagia2nya hidup pasti ada sedihnya(putih titik hitam).
Sesedih2nya hidup pasti ada bahagianya(hitam titik putih).
Jika digabung...hitam titik putih dan putih titik hitam maka itulah hidup.

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “