Renungan Dharma Tahun Baru Imlek 2014…



Serie ke-1 sampai 4 habis…


Namo Buddhaya Temen2 Dharma, ini Bekal Hidup sepanjang masa..silahkan simak dengan baik dan benar, bacalah ber-ulang2…


Boleh melupakan masa lalu yang Pahit, tapi, Ingat! Cobalah ambil Hikmahnya yang Positif (berguna) lalu jadikanlah Pembelajaran yang amat berharga Pengalaman Pahit itu untuk me-Nata Masa Depan yang Lebih Bagus, dan Cemerlang (Kebahagiaan dan Kedamaian Batin).


Semoga berguna dan dapat memberi Inspirasi untuk mengisi Tahun Baru Imlek 2014…Sadhu.


Penulis: Orang Jadul.

Renungan Dharma Tahun Baru Imlek 2014…

Serie ke-2…

Namo Buddhaya Temen2 Dharma, ini Bekal Hidup sepanjang masa..silahkan simak dengan baik dan benar, bacalah ber-ulang2…

Segala sesuatu apa yang telah kita raih awalnya Indah, Menarik, lalu membuat kita ter-Ikat Erat padanya. Tapi sayangnya, setelah beberapa waktu kemudian pasti akan berubah, pudar dan hancur.

Sejatinya, semua yang sudah kita dapatkan di dunia ini (Harta, Tahta dsb…) tak bisa dimiliki selamanya, mereka hanyalah sementara…

Namun, yang ter-Indah ialah Mencari dan Mengerti Artinya Hidup ini jauh lebih berharga dari apapun. Sebab itu, mumpung sisa waktu masih ada, cobalah Sadari apa yang paling berharga anda miliki, sebaiknya anda bayangkan akan sia2…karena akan ber-Ubah… Lapuk…lalu Musnah… tidak ada yang Abadi…

Semoga berguna dan dapat memberi Inspirasi untuk mengisi Tahun Baru Imlek 2014…

Penulis: Orang Jadul.


Serie ke-3…

Namo Buddhaya Temen2 Dharma, ini Bekal Hidup sepanjang masa..silahkan simak dengan baik dan benar, bacalah ber-ulang2…

Hanya ada satu2nya Pilihan Jalan Hidup yang Simpel, tapi mampu Menyelamatkan kita yaitu adalah Kebajikan yang kita kumpulkan (mem-Bina Diri, dan ber-Guna bagi orang banyak), ini pasti akan membawa Kebahagiaan dan Kedamaian Batin bagi kita saat ini, hingga kehidupan yang akan datang dan selamanya….sadhu.

Semoga berguna dan dapat memberi Inspirasi untuk mengisi Tahun Baru Imlek 2014…

Penulis: Orang Jadul.


Renungan Dharma Tahun Baru Imlek 2014…

Serie ke-4…habis…

Namo Buddhaya Temen2 Dharma, ini Bekal Hidup sepanjang masa..silahkan simak dengan baik dan benar, bacalah ber-ulang2…

Para Ulama bilang: Manusia adalah tempatnya Khilaf, Lupa dan Salah. Ini artinya bahwa setiap orang pasti pernah atau sering berbuat Salah, Khilaf, dan Lupa.

Menurut Istilah bahasa Umum: Manusia pasti memiliki Kekurangan dan Kelebihannya masing2.

Intinya ialah, bahwa manusia begitu lahir tidak ada yang langsung jadi Orang Suci nan Sempurna, Sadarilah hal ini dengan benar. Maka, jangan menuntut Orang Lain jadi Orang Suci nan Sempurna…

Tak ada bedanya bagi seorang bhikkhu, romo pandita, dan umat awam dalam berjuang untuk meraih Kebahagiaan dan Kedamaian Batin, semua itu hanyalah cara sebutan umum. Setiap orang punya Hak dan Potensi untuk berjuang dan Meraihnya. Perbedaannya terletak dari Niat (kemauan keras), ke-Sungguhan dan Mampu atau Tidak itu saja.

Membedakan kedudukan atau status hanya bentuk ke-Sombongan Halus dari sang Ego. Dan ke-Sombongan itu aneka macam bentuknya seperti misalnya; me-Rendahkan orang lain, menganggap rendah (mengecilkan) orang lain, menganggap diri lebih tinggi dari yang lain, memuji diri sendiri, ingin/minta/suka dipuja-puji dan di-dewakan, dst...

Pamukasnya ialah Setidaknya, masing2 harus ber-Juang mem-Bina Diri, lalu mengumpulkan Bekal Kebajikan dan saling Menghormati, saling Menolong, saling me-Maafkan, semua ini merupakan Kunci Solusi Jalan Tengah demi meraih Kebebasan dari Keserakahan, Kebencian, dan Kegelapan Batin. Akhirnya, Kebahagiaan dan Kedamaian Batin dapat kita Raih …

Inilah tujuan Mulia Hidup kita Mencari dan Mengerti Artinya Hidup ini, bersama Hakekat dan Maknanya.

Sebagai Penutup ada baiknya Syair ini jadi bahan Renungan.


Tak ada manusia y
ang terlahir sempurna, jangan kau sesali segala yang telah terjadi. 
Kita pasti pernah dap
atkan cobaan yang berat, seakan hidup ini tak ada artinya lagi.


Syukuri apa yang ada, hidup adalah Anugerah, tetap jalani hidup ini dengan melakukan yang terbaik.


Buddha pasti kan menunjukkan kebesaran, dan cinta-kasihnya bagi muridnya yang sabar dan tak kenal putus asa.


Jangan menyerah… Jangan menyerah.. Jangan menyerah… 


Semoga berguna dan dapat memberi Inspirasi untuk mengisi Tahun Baru Imlek 2014…mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.


Penulis: Orang Jadul.
Sumber tambahan: D’Masiv
Penyelaras: Orang Jadul.



Komentar:



Sementara itu Bhante pada jaman seperti sekarang, malah orang kemaruk melengkapi dengan 3 ta (yaitu...... ) maka ....ing ngarso ngumbar angkara, ing madyo mbangun asmara dan tut wuri melu hanadahi, kan jadi keblinger mereka itu, mudah-mudahan disadarkan mereka.Amienn...


Namo Buddhaya Romo Soegeng Soediro S, wah bahasa Jawinya bgs banget, kalau boleh tlg terjemahkan ke bahasa Indonesia biar lebih jelas dan apa yang 3 ta itu artinya apa yah trims sadhu.



Bhante yang rendah hati, saya jadi pekewuh (segan, malu) yang 3 ta...itu wanita jadi 3 ta adalah harta, tahta dan wanita. Nasehat yang aslinya dari almarhum Ki Hajar Dewantoro yaitu Ing ngarso sung tulodo ( memberi keteladanan), lalu diplesetkan menjadi ing ngarso ngumbar angkara ( memberi contoh keserakahan, sok berkuasa), ing madyo mbangun karso ( memberi semangat, perjuangan ), diplesetkan mengfajdi ing madyo mbangun asmoro ( mengumbar sex) dan Tut wuri handayani (memberi sikap mengikuti kehendak, kerja yang berdaya guna) diplesetkan tut wuri melu hanadahi ( dibelakang rame-rame ikut pesta pora ( korupsi).......he....he...) maaf terjemahan yang kurang baik.Sekali lagi maaf sama sekali tidak bermaksud mengguruhi tetapi sekedar menjelaskan apa adanya.




Romo Soegeng Soediro S, trims banyak atas terjemahannya salut sama Romo yg jeli dan msh semangat komen untuk meneladani yg muda2 semoga Romo selalu diberrkahi kesehatan dan kekuatan fisik dan batin melanjutkan perjuangan demi meraih kebahagiaan abadi, sadhu, amin ya robalalamin...


Sadhu...sadhu...sadhu..._/\ _


Setuju Bhante, kekayaan yang tak ternilai harganya ( tapi sering dilupakan orang pada umunya) disamping sehat, juga berbuat kebajikan untuk Kebahagiaan dan kedamaian , sadhu....sadhu....




Namo Buddhaya Temen2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur dan Orangtua yang masih hidup atau yang sudah meninggal, dan semua makhluk yang masih hidup atau yang telah meninggal, semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun Ven.Sudhammacaro.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “