Kesalahpahaman yang me-Nyenangkan





Suatu siang, di kantin kampus, saya memesan semangkuk sayur asem. Sambil menunggu pesanan datang, saya meneguk sebotol teh. Tak lama kemudian, pelayan kantin datang menghantarkan pesanan saya. Tiba-tiba saya teringat, flash disk saya masih tertinggal di laboratorium komputer MDP. Saya segera meninggalkan tempat untuk mengambil flash disk yang tertinggal.

Untunglah flash disknya masih ada, tidak hilang. Setelah mengambil barang yang tertinggal & kembali ke kantin, saya merasa terkejut. Ternyata, tempat duduk saya yang tadi telah ditempati oleh seorang mahasiswi. Ia tampak begitu anggun, rambutnya yang panjang diikat ke belakang. Siang itu, ia mengenakan t-shirt yang ditutup dengan jas almamater.

Astaga,...Mengapa ia bisa memakan sayur asem yang saya pesan? Dalam hati saya menggerutu:”Sayur asem itu saya yang memesan. Bisa jadi ia memang sedang lapar/merasa tertarik dengan sayur asem. Saat udara terik & panas, rasa sayur asem yang segar & sedikit masam memang menggoda selera terutama bagi mahasiswi. Kalau begitu biarlah semangkuk sayur asem tersebut dimakan berdua dengan saya, jangan sampai ia sendiri yang menghabiskan.”

Tanpa rasa bersalah, saya duduk semeja & berhadap-hadapan dengan mahasiswi tersebut, segera menyendok sayur asem untuk dinikmati. Dengan demikian semangkuk sayur asem, kami nikmati berdua. Kami hanya saling memandang tampa berbicara. Selesai makan kami sama-sama berdiri mengucapkan terima kasih & sampai jumpa kembali. Saat itu saya merasa gembira karena secara tidak sengaja bisa “mentraktir” seorang mahasiswi. Setelah si mahasiswi menghilang dari pandangan saya, saya baru menyadari... Ternyata, di meja samping terdapat semangkuk sayur asem tampa pemilik. Pastilah sayur asem itu adalah pesanan saya tadi

Betapa malunya saya. Berkat pertolongan penjaga stand makanan & teman-teman sekampus, saya pada akhirnya dapat mengetahui nama berserta no hp si mahasiswi tersebut. Segera saya sms dia:

“Terima kasih atas jamuan makan siangnya tadi. Maaf, saya telah salah paham dengan anda. Sebagai permintaan maaf, saya besok akan mengundang anda untuk makan siang di restoran Duta jalan Semeru.”
Dia membalas sms saya:

“Dalam kehidupan ini memang ada banyak hal yang rumit. Kesalah pahaman diantara seseorang dengan orang yang lain memang kerap terjadi. Asalkan kita dapat saling memaafkan, kesalahpahaman itu akan menjadi hal yang menyentuh hati & selalu dikenang.”

Saya benar-benar merasa bersyukur & akan selalu mengenang kejadian inI.

温暖
Wen nuan.

Semoga berguna dan mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.

Penulis: Xie Zheng Ming.
Ahli Sejarah Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “