“ ORGANISASI WAKILNYA TIDAK AKTIF, GIMANA BAIKNYA “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK.

Diskusi Dharma; Tanya: Bhante, saya menghadapi suatu organisasi di wihara yang Wakilnya tidak perduli. Gimana cara nyadarin agar Wakilnya ngerti ikut tanggung jawab d aktif. Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu.

Jawab: Menyadarkan orang tidak mudah, mesti cari waktu yang tepat, cobalah mengadakan Rapat lalu Penasihat yang menegur Wakil tsb yg tdk peduli. Setelah itu diberi tugas yg rutin dan aktif tapi berbeda tugasnya dg Ketua. Semoga dg cara dpt memberi solusi yg berguna, d bisa merubah sikap Wakil yg tdk peduli.

Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna.

Namo Buddhaya, Yang pernah saya alami, ketika suatu acara selesai dilaksanakan. maka diadakan rapat yang menganalisa kegiatan kegamaan itu, ketua seksi termasuk ketua dan wakil ketua menyampaikan laporan yang telah dilaksanakan dan kendala yang dihadapi. Jadi kalau ada yang tidak bekerja dengan baik, secara otomatis akan ketauan dan biasanya akan otomatis dia akan mundur dari pengurus dan meminta orang lain menggantikannya.

Atau kalau sudah sangat menggangu organisasi, biasanya sangha sebagai penasihat akan berbicara baik-baik dan menanyakan kendala yang dihadapi(kalau sampai ini terjadi bisanya yang bersangkutan akan merubah sikapnya menjadi rajin atau kalau tidak akan mengundurkan diri jadi pengurus). Sedangkan untuk pencegahan, sebaiknyalah untuk pengurus yang merupakan pelakasana dipilih dengan memperhatikan waktu yg dimiliki orang tsb dan kemampuan orang tersebut. Janganlah semata-mata hanya karena dia di hormati.

Sebenarnya kalau seseorang terpilih menjadi pengurus cetya atau vihara, dia mendapat keuntungan besar, karena kalau dia mengurus dengan baik, maka setiap umat yang dipimpinya melakukan perbuatan baik dia ikut menerimanya buah karma baiknya. Berdasarkan ini tentunya, kalau ada pengurus yang tidak bekerja dan sulit untuk ditegur.

Maka iklas saja menggantikan dia melaksanakan tugasnya, karena penggantinya akan menerima buah karma baik dari umat. Dan kemudian menunggu sampai masa jabatannya habis dan jangan dipilih lagi. Demikian menurut saya secara pribadi, mohon koreksi Bhante bila ada yang tidak tepat dan salah. Semoga kita semua berbahagia, sebahagia semua mahluk yang meperoleh kebahagiaan karena menjalankan Dhamma. Sadhu 3x

1. Tergantung posisi kita apa di vihara itu sebagai apa, kalao umat ya lebih baik diam saja, karena kita tidak duduk dikepengurusan,kalao sebagai pengurus yg baik,apalagi jd ketua kita bisa langsung bertatap muka dengan wakil,bahwa tugas kita di vihara sama2 untuk menyebarkan Buddha Dhamma kepada semua orang..

Kalao dia tidak sadar jga, ya kita nasehatin ajah, sadarin dia perlahan2,memang tidak gmpg ,tp jg tidak susah, pelan tapi pasti, buat dia malu sendiri, karena dia sudah menjadi wakil tentunya dia membantu Ketuany..

2. BERIKAN DIA TUGAS YANG DIMANA KETUA JANGAN IKUT TERLIBAT(ATAU SAAT KETUA PERGI ATAU PEGANG TUGAS LAINNYA) DAN LEPAS.. BIAR DIA BISA MERASAKAN BAGAI MANA RASA TANGGUNG JAWAB YANG SEBENARNYA,

3. emm,,saya coba kasih saran, bagaimana kalo sesorang yg deket sama dia tanya baik" kenapa sikap dia begitu, jangan langsung ngejustice dia dulu siapa tau dia gg sejelek yg keliatan'a, dan coba kita lihat juga diri kita mungkin dari organisasi itu ada yg menyingung atau membuat dia tidak enak hati sekian, maaf ya cuma saran hhe,,

4. Namo buddhaya. Cari anggota yang sering curhat dgn si wakil ketua, minta dia untuk jelaskan ke wakil untuk sadar akan tugas tanggung jawabnya. Seandainya si wakil tetap acuh...yah biarkan saja mungkin dia ada alasan tersendiri...kita tetap kerja dalam organisasi seperti biasanya...

kita tetap rangkul semua anggota termasuk wakil ketua. Ibarat dalam keluarga kita sebagai anak harus bisa mandiri, kita nda bisa terlalu mengharapkan ke ortu untuk mengurus semuanya...ortu kita sudah cukup disibukkan dgn urusannya...kita sebagai anak bisa sadar untuk tetap bersatu.


5. Malam Bhante, jk saya hny sbg umat atau jg pengurus, mk sy akan diamkan sj krn sesuatu yg dikejakan atau tdk dikerjakan tergantung kesadaran dr ht nurani wkl ketua pd vihara tsb, krn melakukan suatu kebajikan apapun tdk perlu dibrth, ditegur ataupun diminta, demikian pendpt sy yg bodoh. Salam Metta.

6. Namo Buddhaya, Bhante.. Pendpt sy: Untuk Menyadarkan seseorang itu tidak mudah,perlu proses ada yg cepat dan lambat..Tapi sebagai ketua seharusnya bisa membagi tugas dan tanggung jawab masing2, yg mana dikerjakan oleh ketua dan wakil ketua..

Jadi bila sudah tahu tugas dan kewajibannya masing2 & dibagi rata..Bila slh satu atau keduanya tidak melakukan tugasnya dan kewajibannya untuk apa mereka menjadi ketua atau wakil ketua..Diganti baru aja.
Maaf bila ada slh kata..Hehehe..

7. Namo Buddhaya Bhante, hal diatas sudah sering terjadi, soalnya kegiatan sosial tuh gak menghasilkan uang dan menuntut banyk waktu. mungkin wakil tersebut masuk ke organisasi hanya untuk cari nama, biar org tahu dia tuh ada jabatannya di vihara, sehingga bisa membantunya membangun kredibilas untuk karier maupun bisnisnya. Jadi kesimpulannya adalah salah rekrut org. Harusnya kedepannya betul2 dikader dari bawah, siapa member yg aktif dan potensilah yg diangkat.

8. kalo mnrt sya,s'seorg dplih ikt dlm orgnisasi vihara it pzti ad sbab ny mgkn krna aktf d vihara atw mgkn krna umat yg mmlh...shngga mmbwt org it trbebani,tp laen hal ny jika ia yg mnclonkn dri sndri dia tau pa yg mnjdi tnggungjwb ny..terima kasih.maaf sblm ny kalo ad kta2 yg slah.

9. Namo buddhaya, kita lakukan az pekerjaan dgn bijak tanpa hrs menunggu sang pemimpin n jgn merasa karna kita yg kerja lalu menganggap yg lain enak2n n lepas tanggungjawab, ingat kita rajin bukan berarti yg lain malas.

10. Semua bergantung pd dia sendiri.. kita orang luar gak bisa menegur atau memberikan saran apa2... "Tergerakkah hatinya untuk memajukan kesejahteraan viharanya..?" Berbalik lagi pd diri sendiri.. apakah kita sudah melakukan sesuatu hal yg baik untuk kelancaran kepengurusan dlm organisasi di vihara..

11. pertama sebagai ketua dulu kasih contoh yang baik dan bagi tugas yang rata.

Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun. Ven. Sudhammacaro.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “