“BERDANA ATAU MENOLONG ORANG TAPI MENGHARAP IMBALAN BOLEH TIDAK? “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK.

Diskusi Dharma; Tanya: Bhante, kenapa hampir semua orang. Kalau habis menolong atau berdana, dalam bentuk apapun, Kadang suka berpikir imbalan yah apa boleh begitu. Kan sudah ngerti Karma Baik tsb pasti berbuah diminta atau tdk. Teman2 tolong kasih koment yang benar dan berguna, sadhu.

Jawab: Berdana atau menolong orang yang membutuhkan bantuan adalah tindakan mulia, kadang orang Mengharap Imbalan tidaklah salah dan boleh malah Bagus. Hanya minta imbalannya harus sesuai Dharma. Sebab, kalau minta imbalan lebih dan yang tak masuk akal. Ada dampak yang berbahaya. Misalnya berdana kepada bhante dan samanera mislnya spt; makanan nasi, sayur, dan buah nilainya hanya 50 ribu.

Lalu minta berkahnya semoga bisa dapat Mobil baru, Rumah baru yang nilainya tinggi. Andai tidak tercapai orang tsb akan timbul rasa nyesel, marah dan benci akhirnya Kapok tidak berdana lagi. Lama2 tidak percaya kepada Dharma bahkan berani menghujat ajaran Buddha. Padahal sebenarnya dia sendiri yang salah akibat mengharap berkah yang tidak masuk akal.

Alasannya, di zaman Buddha msh hidup bnyak kisah2 berdana yg berkahnya membawa kesuksesan, dlm hidupnya bahkan hingga kehdupan selanjutnya.

Contohnya; Bodhisattwa (calon Buddha), sepanjang kelahirannya jadi hewan berulangkali sering berdana bahkan tubuhnya dikorbankan demi menolong makhluk lain (harimau dsb). Waktu jadi umat awam bernama Sumedha dengan berkorban tubuhnya menutup lumpur yg kotor menolong Buddha Dipangkara (Buddha yang lalu) agar kaki-Nya tdk kotor.

Lalu pemuda Sumedha mengharap dg tekadnya yg kuat agar dg pengorbanan atau menolong tsb smg di kehidupan yad Aku (Sumedha) dpt mencapai tingkat Buddha. Buddha Dipangkara bs membaca pikiran Sumedha, hingga memberkahi harapannya agar tercapai. Ternyata harapannya benar2 jadi kenyataan, sampai saat ini kita memuja dan menghormat Buddha Gotama.

Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna.

1. namobudhaya bhante.....menurut pandangan saya..setiap orang yg berdana ataupun menolong seseorang pasti mengharapkan sesuatu..mengharapkan sesuatu disini bukan mengharapkan suatu timbal balik dari orang yg qt tolong atau yg qt berikan dana..c/ nya ketika qt berdana kepada bhante banyak orang yg mengucapkan permohonan semoga dikehidupan yg akan datang dapat terlahir dialam yg lebih baik..

karena qt tau hasil dari perbuatan baik it manis rasanya...maka qt melakukan perbuatan itu untuk membuat diri qt menjadi lebih baik..kalau tidak ada imbalan dari perbuatan baik tidak ada orang didunia ini yg akan melakukan perbuatan baik...hasil dari karma baik yg qt lakukan besarnya kan tergantung dari ketulusan qt pada saat melakukan dan cara qt melakukan perbuatan baik itu sendiri..jadi setiap perbuatan baik akan berbuah manis.



2. Namo Buddhaya, Namaskara Bhante, Ada satu cntoh nyata mengenai cara menolong tanpa pamrih yaitu ketika orang tua yang baik sedang menolong anaknya. Dasar pemberian pertolongan adalah karena si orang tua menginginkan kebahagian anaknya, pertolongan yang diberikan bersifat tulus dan tidak mengharapkan imbalan. Dan orang tua yang baik itu akan menerima hasil kebaikannya dengan penuh dan tidak kurang sedikitpun.

Jadi sebaiknya semua yang akan memberikan bantuan melatih diri, sedikit demi sedikit agar didalam berdana/menolong dapat tulus tanpa pamrih, dan berdasarkan keinginan luhur yaitu menginginkan orang lain/makluk lain bahagia.
Demikian menurut saya secara pribadi, mohon koreksi Bhante bila ada yang tidak tepat dan salah. Semoga kita semua berbahagia, sebahagia semua mahluk yang meperoleh kebahagiaan karena menjalankan Dhamma. Sadhu 3x


3. mat pagi bhante...sebenarnya saat menolong orang lain..buanglah jauh 2 rasa pamrih atau mengharapkan balas jasa ..kalaupun orang itu lupa kita juga tak perlu tuk mengingatnya..mungkin itu lebih membuat kita bahagia.


4. Pagi Bhante, menurut sy......jk seorg yg memiliki keinginan tsb berawal dr pikiran yg salah dan org tsb belumlah mengerti secara mendalam ttg ajaran Dhamma hingga memiliki pandangan yg bodoh sehingga bathinnyapun bodoh mengharapkan sesuatu dr suatu kebajikan. Sungguh kasihan org tsb jk memiliki keinginan seperti status Bhante. Salam Metta.


5. Nammo budhaya bhante ...klau masih mengharapkan akan imbalan berarti orang tsb perlu pengarahan dan bimbingan lg, karena semua yg positif /baik hasilnya jg sama begitu jg sebaliknya jadi terserah kita yg mana akan kita lakukan dan brani menanggungnya.


6. Namo Omitofo, Khususnya diri saya , sangat senang dengan diskusi dhamma ini;
Dalam kita berdana, kita sdh melaksanakan sila, pandangan secara umum berdana mengharapkan balas Karma Baik, sy rasa tidak salah. Hanya saja kita harus menghilangkan rasa keterikatan, dan berusaha melepaskan. Sy ingat cerita dhamma dari Romo2, berusaha melepaskan apa yg kita kasih. Dalam doa kita pun ; berdasarkan kebajikan yg kita buat hari, ini membawa berkah Keluarga or Etc. Mohon maaf bila ada kata yg salah Omitofo.


7. menyambung comment yg di berikan sdri fera kartika. menurut saya lebih baik berdana dulu, kenapa mesti menunda jika ada kesempatan berdana. karena karma baik bila berdana tapi mengharapkan sesuatu tidak akan "hilang" seperti yang sdri katakan...hanya saja "berkurang" dari takarannya.

menyambung tentang status bhante. memang seorang buddhis yang baik tidak semestinya mengharapkan imbalan atau pahala bila berdana. akan tetapi jika qta tidak mau berdana karena takut akan pikiran yang tidak ikhlas seperti itupun salah. menurut saya, jalani lah dulu berdana, kalau soal tentang pikiran yang terkondisi atau bagaimana, itu bagaimana nnti qta belajar agama buddha lebih dalam dimana tdk boleh melakukan hal itu. jadi sambil menyelam, sambil belajar minum air...hehe


8. bila mana masi timbul pikiran demikian sebaiknya jangan berdana dulu deh... hehehhee... hilang karma baiknya... moga aja salah ya.. pandanganku... Omithofo suhu..

9. Yah mungkin itulah namanya manusia yang belum benar" lepas bhante.

10. Namo Buddhaya Bhante, penyebabnya karena manusia punya pikiran. jadi hal tersebut adalah normal, karena pikiran mengalir begitu saja dan hanya pemilik pikiran tersebut yg tahu. Namun apabila pemilik pemikiran tersebut memiliki sedikit kebijaksanaan tentunya akan sadar bahwa itu hanya pikiran..


Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun. Ven. Sudhammacaro.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “