“Syarat jadi Upasaka/sika dan tugas serta tanggung jawabnya”

DISKUSI DHARMA FACEBOOK.

Diskusi: Tanya; Bhante apa ada syaratnya jadi Upa/upi? Apa ada tugas dan tanggung jawab sebagai Upa/upi, apa itu? Bagaimna kalau melanggar tugas dan tanggung jawabnya? Teman-teaman tolong kasih komentar yang benar dan berguna, sadhu.


Jawab: Syarat menjadi Upasaka/sika ialah harus belajar dasar-dasar agama Buddha terlebih dulu. Hingga calon Upasaka/sika sudah memiliki pengetahuan dasar agama Buddha dengan benar. Hal ini penting, untuk pondamen dan pedoman hidupnya. Bisa diibaratkan seorang guru yang mau mengajar atau memberitahu kepada orang lain, bila ditanya tentang ajaran Buddha.

Dengan memiliki pengetahuan benar tentang ajaran Buddha, maka calon Upasaka/sika tidak akan salah dalam menjawab pertanyaan tentang ajaran Buddha. Selain itu, memiliki pengetahuan benar tentang ajaran Buddha akan menjadi Keyakinan yang benar kepada Buddha, Dharma dan Ariya Sanggha, dan tidak mudah goyah.

Syarat lain untuk menjadi Upasaka/sika dengan sukarela, secara sadar tanpa diminta dan dipaksa oleh siapapun ialah memohon sendiri kepada seorang bhikkhu untuk ditahbiskan menjadi Upasaka (pria), dan Upasika (wanita). Kemudian nanti bhante akan memberitahu calon Upasaka/sika agar mengisi formulir Penahbisan. Selanjutnya calon akan ditahbiskan di ruang baktisala (ruangan puja bakti), oleh bhante yang akan dituntun oleh Upasaka/sika senior.

Setelah ditahbiskan menjadi Upaska/sika ada tugas dan tanggung jawab ialah telah berlindung kepada Buddha, Dahrma dan Ariya Sanggha, dan berjanji untuk memegang teguh 5 sila (pancasila). Yakni; 1. Bertekad menghindari pembunuhan makhluk hidup, 2. Bertekad menghindari pencurian, 3. Berteka d menghindari a-susila, 4. Bertekad menghindari berbohong, menipu, memfitnah dan omong kosong. Bertekad menghindari mabuk-mabukan (minum alkohol dan narkoba).

Dengan menjadi Upasaka/sika berarti dia sudah melepaskan kepercayaannya kepada yang lain seperti Tuhan/Allah. Yang digantikan menjadi percaya kepada Buddha, Dharma dan Ariya Sanggha, ini perlu dimengerti dengan benar.

Tugas dan tanggung jawab secara sosial seorang Upasaka/siak seperti halnya seorang Polisi yang harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan benar, tidak hanya main-main.

Kalau melanggar tugas dan tanggung jawab maka Upasaka/sika yang pertama akan menerima akibat hukum karmanya, kedua keyakinannya menjadi lemah, sebab ada rasa bersalah, ketiga, merasa malu terhadap diri sendiri akibat pelanggaran tsb, ke-empat kalau diketahui pelanggarannya oleh orang lain, maka Upasaka/sika tidak akan dipercaya lagi oleh orang lain.

TEMAN-TEMAN TERIMAKASIH ATAS DEDIKASI DAN KOMENTARNYA.

1.Pagi Bhanteku yg penuh bijaksana,aku blum tau artinya upa/upi,yg aku tau slama ini tugas apapun yg diserahkan pada kita harus dilakukan dng penuh tanggung jawab dan kebijaksanaan seperti Bhante.Ai lop yu pul Bhante,moga Bhante slalu ceria dan sehat selalu.


2. Namo Buddhaya,upasaka/upasika adlh sebutan utk umat awam yang berlindung kepada buddha,dhamma dan sangha,dan telah berjanji d depan altar sang buddha untuk melaksanakan pancasila buddhis dalam kehidupan sehari-hari. Kita umat buddha yang menjalani kehidupan rumah tangga/umat awam adlah upaska/upasika..jadi tidak ada syarat khusus,tapi biasanya d tandai dgn visudhi upasaka/upasika yang d bimbing bhante ato pandita membacakan tisarana dan pancasila,sbgi tanda telah d visudhi d berikan nama buddhis...upasaka/laki-laki,upasika/perempuan.


3. setiap perbuatan pasti ada karmanya, setiap pelanggaran pasti ada hukumannya kita jadi upa/upi it tidak hanya sekedar jadi (it hanyalah pemikiran) tetapi menjadi upa/upi it bermaksud untk merenungkan /mempraktekkan dhamma dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya untk mendapat statz bru menjadi upa/upi hm, sm0ga apa yang saya sampaikan dpat bermanfaat baqi anda /bhante, sabbe satta bhavanthu sukhitatta sm0ga semua makhluk bhaqia. sadhu sadhu sadhu.



4. Namo buddhaya... Pagi bhante...setau sy stlh visudhi tisarana & pancasila br di visudhi sbg upasaka/upasika, biasanya sbg umat umumnya, kt hrs berusaha mjlnkan/menerapkan pancasila sedang sbg upasaka/upasika kt hrs berusaha menerapkan atthagasila dlm kehdpan sehari-hari, itulah tggng jwb kt stlh divisudhi, kalo dilanggar y karma buruk tanggung sendiri, gak ada yg nuntut, hehehehe.


5. Upasaka / Upasika, umat yg sudah berlindung kepada Triratna, secara simbolik melakukan visudhi dengan pembacaan paritta di depan bhikkhu, tapi itu aturan yg di buat manusia setelah Sang Buddha tidak ada. Arti harfiah sebenarnya menurut saya sendiri, seseorang dapat di sebut umat buddhis, atau upa/upi adalah mereka yg menjalankan ajaran Sang Buddha itu sendiri, barulah di sebut berlindung kepada Triratna. for note, sila yg di jalankan hanya 5. yaitu pancasila buddhis. Anumodana bhante atas diskusinya kemarin malam. Be happy.


6. Selamat pagi bhante menurut sy syarat menjadi upa/upi haruslah orang tersebut benar2 bersih/benar2 mau membantu orang2 yg membutuhkan bimbingan nya/lepas dari duniawi.maaf apa bila salah tlng di koreksi&mohon bimbingan bhante.


7. Met pagi bhante,menurut saya syaratnya uapa,upi harus lah orang yg jujur,welas asih menjalankan 8 sila secara benar dan mengajarkan damma.bila melanggar akan kena hukum karma kali ya,maaf apabila ada salah kata trims.


8. namo budhaya bhante mat pagi.maaf bhante sy juga blm pernah tau tp saya akan coba jawab .mnurut saya syarat menjadi upa /upi adalah seorg umat harus bnar2 siap merubah sifat dalam bertutur kata dansopan mempunyai jiwa cinta kasih terhadap sesamanya.klu melanggar tugas paling di hukum sesuai dngn hukum pancasila budhis.maaf bhante klu salah mohon bimbingan nya.sadhu3x


9. Syarat untuk menjadi upa/upi adalah harus bisa meninggalkan kehidupan yg bersifat duniawi contoh nya:foya2,sombong,iri hati,dengki,dsb,tugas dan tanggung jawab nya adalah membabarkan Dharma secara baik dan benar serta melaksanakan ajaran Dharma di dalam kehidupan sehari2 nya,apabila melanggar maka hrs bs terima konsekwensi nya baik di dunia maupun di akhirat,di dunia konsekwensi nya adalah di anggap mengajarkan ajaran aliran sesat karena di anggap menyimpang dari ajaran Dharma yg sesungguh nya&di proses sesuai hukum yang berlaku,di akhirat konsekwensi nya adalah masuk neraka tingkat bawah.


10. Org yg tekat'y sudh mantab utk mnrima ajarn budha dgn aturan2'y(sila) dan brsedia d tahbiskan ats dasr keingnan'y sndiri, sm hal'y mnjd bikhu tdk ada paksa'n d luar dirinya. Tdk ada istilh mlanggr, yg ada istlh tdk mnjalani. Dan pd sa't tdk mnjlani dy ttap trkena sangsi kharma'y sndiri. "smoga bhante seht".


11. SELAMAT PAGI GURU. Setiap org tentu hidupnya mempunya peraturan, mulai dari peraturan hukum negara,peraturan lingkungan dan keluarga. Peraturan dibuat supaya memberi kenyamanan dan keamanan dlm menjalanin kehidupan sehari-hari,bagi yg melangarnya tentu mendapatkan sangsi hukuman. Contohnya rambu lalulintas di buat utk menghindari kecelakaan si pengendaraan. peraturan dibuat utk menghindari hal-hal yg tdk baik.Peraturan bukan utk membedakan setatus manusia,tapi utk kerukunan umat manusia menjalankan segala sesesuat dgn mudah.

Sesunggunya peraturan dibuat bukan membuat manusia jadi terberlenggu. Justru peraturan membuat manusia mengurangi belenggu. Setiap agama juga mempunya peraturan. Utk menjadi upasaka maupun upasika tdklah sulit,seorg laki2 atau
perempuan yg telah cukup umur dgn secara ber,sunggu2 mengucapkan vandana dan tisarana maka ia berarti telah upasaka dan upasika yg sah.Lalu boleh menjalankan lima ke-sila-an atau delapan ke-sila-an. Utu menjadi upasaka dan upasika tdk perlu melalui pentabhisan secara formal.Namun tdk dilarang bila mereka mengucapkan vandana
dan tisarana di hadapan buddha rupang atau seorg bhikku utk memantapkan batinnya. Jadi tdklah benar bila ada org berpandangan utk menjadi upasaka/upasika harus di visuddhi oleh seorg bhikku terlebih dahulu.Tdk pula benar bila seorg merasa takut di visuddhi hanya krn tdk mau dibebani sila, krn sila utk semua kalangan umat buddha.
NOMO BUDDHAYA. SEMOGA SETIAP MAKHLUK HIDUP BERBAHAGIA.


Kesimpulan:
Menjadi umat Buddha yang baik dan benar sesuai Dharma tidak mudah.
Menjadi Upasaka/sika yang yang baik dan benar sesuai Dharma tidak mudah.
Menjadi bhikkhu yang yang baik dan benar sesuai Dharma juga tidak mudah.
Namun, bukan berarti tidak bisa hanya perlu belajar dan berjuang dalam praktik Dharma keseharian. Lambat atau cepat secara pelan satu saat akan tahu manfaat menjadi umat Buddha, Upasaka/sika dan jadi bhikkhu yang baik dan benar sesuai dengan Dharma.

Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.

Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun.
Ven. Sudhammacaro.

Komentar

ricky saputra mengatakan…
namo buddhaya, saya seorang upasaka di salah satu vihara di Medan.
saya ingin bertanya tentang magsud dari ulasan kata2 diatas mengenai:

"dia sudah melepaskan kepercayaannya kepada yang lain seperti Tuhan/Allah. Yang digantikan menjadi percaya kepada Buddha, Dharma dan Ariya Sanggha"
pada paragraf ke 6

mohon penjelasannya.. terima kasih.
fenomena dhamma mengatakan…
Ricky S trims, saat anda ucapkan permohonan upa/upi coba baca paritta Tisarana n terjemahannya itu: Buddhang Saranang Gachami artinyavSaya Berlindung Kpd Buddha dst..itu secara makna anda n saya Berlindung... Umat Islam n Kristiani itu berlindung / percaya kpd Allah/ Tuhan Yesus. Doa2 se hari2 dlm hal permintaan dsb itu mereka minta kpd Allah / Tuhan Yesus. Umat Buddha itu jng ikut2 an Umat lain, hrs nya sesuai dg ucapan tadi berlindung kpd Buddha Dhamma n Ariya Sanggha. Umat lain tiap hari apa2 sk ucapkan ya Allah/ Ya Tuhan. Umat Buddha tdk blh lg ikut2 an mereka, hrs ya Buddha, atau Oh Buddha kira2 gitu. Umatvlain sebut Assalam mualaikum... Kita ucapkan Namo Buddhaya.. Kira2 gitu jawaban saya smg berguna n bermanfaat trims ok

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “