MUSIK & MANFAAT-nya… serie ke-2…



Memetik manfaat Terapeutik dari MUSIK.

Selama ini, kita masih menganggap musik sebagai hiburan semata. Padahal, musik memiliki efek Terapeutik yang bisa membantu proses penyembuhan gangguan fisik maupun psikologi. Simak pesan para pakar Terapuetik Musik berikut ini.
Apa musik kesukaan anda?
Musik Popo, Jazz, Rock and Roll, Hip Hop, R&B, DJ, atau Instrumen Klasik?

Apapun genre musik yang anda favoritkan, pada dasarnya musik tidak hanya menghibur, tapi juga memiliki dampak positif bagi tubuh. Dengan mendengarkan musik, fungsi kognitif atau kerja otak akan terstimulasi dan meng-aktifkan saraf dan kelenjar tubuh hingga aktifitas tubuh lebih sempurna.

Efek Terapeutik dari musik sebenarnya sudah diterapkan diberbagai situasi. Seperti di ruang bedah misalnya, musik diperdengarkan bukan hanya bagi pasien, melainkan juga untuk memberi efek menenangkan bagi para staf medis yang bekerja. Sementara itu, di hotel dan mall, lantunan musik efektif untuk membuat pengunjung merasa Nyaman dan Betah ber-lama2.

“Musik memiliki tempo, ritme, nada dan timrbe yang bisa memberi efek menenangkan. Itulah sebabnya musik bisa menjadi terapi yang tepat”. Ungkap DR.Monty P. Satiadarma.Psi. psikolog klinnis dan mantan rector Univ.Tarumanagara. “Pemberian jenis music yang tepat akan membantu proses pemulihan orang sakit baik kondisi fisik maupun psikologis.”

Terapi music menurut Monty, bisa berdiri sendiri, atau bisa juga menjadi terapi penyerta. “Pasien patah tulang tentu tidak akan sembuh hanya dengan terapi music, tapi harus menjalani operasi. Dalam hal ini, music menjadi terapi pelengkap.lain halnya pada gangguan jiwa/ psikologis, seperti depresi. Terapi music bisa menjadi terapi utama, karena dengan mendengarkan music dapat membantu memberikan rasa tenang”. 

Hal serupa diungkapkan oleh Irene Guntur M.Psi., Psikolog CGA, staf pengajar di Cantata Institute of Art. “Hasil dari terapi music dapat diamati jika sudah ada perubahan yang terlihat, terutama pada prilaku, karena perbaikan fungsi kognitif, emosi, social, dan komunikasi terproyeksi melalui prilaku,” papar Irene.

Contohnya, dengan mendengarkan music, anak yang hiferaktif bisa menjadi lebih tenang dan mampu mengendalikan dirinya. Sementara itu, orang yang mengalami trauma bisa mengurangi rasa cemas dan takut bila menghadapi situasi traumatic, kata Irene.

Semoga berguna untuk menambah Pengetahuan dan wawasan Dharma, Maaf bila tdk berkenan dihati anda, sadhu.

Sumber: Majalah Media Kawasan.
Penyelaras: Orang Jadul…


Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “