Ibu dalam mimpi saya


Di dunia ini, ibu adalah orang yang paling mengasihi saya. Kepergian beliau meninggalkan duka nan mendalam, saya tidak bisa melupakan ibu. Dalam mimpi saya, ibu begitu penuh kasih & sangat perhatian. Pada saat masih kecil, saya sangat takut terhadap tikus. Saat itu, di rumah kami memang terdapat banyak sekali tikus. Ibu seringkali semalaman tidak tidur untuk menjaga saya. Beliau demi memberikan rasa aman untuk saya, belajar menirukan suara kucing.

Sebelum perayaan hari anak tiba (儿童节 er tong jie), ibu selalu berkeliling kota untuk membelikan saya sepotong baju baru yang paling indah. Waktu perayaan hari anak, ibu membantu saya mengenakan baju baru & merias diri. Saya tidak mengetahui secara persis, sejak kapan ibu mulai menderita sakit. Karena ibu kuatir saya merasa sedih, beliau terpaksa berbohong. Yang saya tahu adalah: wajah ibu kian hari kian bertambah pucat, kasihnya terhadap saya makin besar. Terakhir kali ibu mendampingi saya adalah saat menghantarkan saya berlatih alat musik Qin.

Di malam musim gugur itu ibu tampak sangat lemah. Langkah kakinya tampak tak bertenaga, suaranya sangat kecil hampir tidak terdengar. Sambil mengelus kepala saya, ibu berkata: ”Ying-ying, kelak bila ibu tiada bagaimana?” Sekarang saya hanya dapat berbicara denga ibu dalam mimpi. Setiap kali saya mendapatkan kesulitan, senantiasa teringat oleh ibu yang serba bisa. Jika ibu masih ada, saya tidak akan bimbang. Saya sungguh tidak beruntung, terlahir sebagai anak yatim.

Mendengarkan saya membaca karangan Xiao Ying, para wali siswa merasa begitu terharu & menitikkan air mata. Saya dengan tenang melanjutkan membaca karangan milik Da Ying.
妈妈的笑(大颖)
Ma ma de xiao (da ying)


Penulis: Xie Zheng Ming.
Ahli Sejarah Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “