ARTI PERJALANAN HIDUP MANUSIA DI BALIK MAKNA DAN INTISARI PESAN DHAMMA DLM FLIM “SUN GO KONG...”



Teman2 maaf kl komen bhante salah. Inilah KUNCI Film Sun Go Kong menurut bhante.


Terlepas dari kisah fiktifnya, bhante hanya mengambil arti Kiasan dari Filsafat film SGK tsb. Yaitu: Guru Tong, SGK, CPK, Mu Cing dan Kuda Putih, empat faktor ini melambangkan seorang (tubuh) manusia yg berjuang mengumpulkan Paramita berbuat Kebaikkan dan Kebajikan melalui Gemar Berdana, menjaga Moralitas (Sila)

dan Meditasi dg penuh semangat, ulet, teguh, sabar untuk meraih Kebahagiaan Nibbana (Kebahagiaan Tertinggi/ Abadi). 


Guru Tong di ibaratkan KESADARAN, Sun Go Kong ialah PIKIRAN, Cu Pat Kai ialah PERASAAN, Mu Cing ialah INGATAN (PENCERAPAN), sedangkan Kuda Putih ialah Tubuh Manusia yg digunakan oleh kita sebagai KENDARAAN.


Guru Tong simbol Kesadaran yg teguh berjuang dan selalu Tenang, terkendali dan menasihati Pikiran (SGK) yg sangat Lincah, super aktif, suka mengembara.


Cu Pat Kai simbol Perasaan yg selalu ingin (Tanha) tdk merasa puas dan maunya dipuaskan, mudah Emosi, Malas, maunya Enak, dsb.

Mu Cing simbol INGATAN (Pencerapan) yg hanya ikut2an apa yg dtg sebagai penerima objek.

Kuda Putih simbol Tubuh Manusia yg dijadikan sebagai Kendaraan, digunakan sebagai tunggangan dlm perjalanan menuju ke Barat. Kitab Suci simbul Nibbana yaitu Kebahagiaan Tertinggi (abadi) hasil dari tujuan Umat Buddha. Andai telah sampai ke barat dan Kitab Suci sdh diambil ini artinya Nibbana sdh di peroleh atau sdh mencapai Nibbana.


Perjalanan ke Barat adalah tujuan tiap umat Buddha untuk meraih Kebahagiaan Tertinggi. Namun, tdk semudah yg dibayangkan krn selain perjalanannya jauh hingga ber-tahun2. Juga hrs melawan Rintangan (berbagai macam Siluman), dan Godaan (Harta, Tahta dan Wanita) hambatannya turun naik gunung, lembah, hutan dsb, hingga menimbulkan berbagai masalah. 


Tiap orang yg berjuang ingin mencapai Sukses dlm hal apapun pasti akan mengahadapi Rintangan, Godaan dan Hambatan tsb, yg di simbolkan Siluman, harta Tahta dan Wanita, Kemalasan, Emosi, Gelisah, Keraguan, dsb. 


Mohon maaf bila ada yg kurang berkenan di hati, dan terimakasih atas perhatiannya.
Semoga pembahasan Film Sun Go Kong ini dpt dijadikan Pedoman dan Pegangan bagi kita sebagai siswa Guru Buddha untuk berjuang mengumpulkan Paramita (Kesempurnaan Kebajikan) dg penuh semangat, ulet, sabar hingga dpt meraih cita2 Kebahagiaan Tertinggi Nibbana.


Teman2 Dharma, emang Filsafat itu Unik, bhante juga sempat terkecoh oleh pertanyaan sdr.Trah L td pagi, hingga jawaban bhante agak ngawur, dan inlah jawaban yg agak mendekati kebenarannya.


Setelah makan pagi td lalu ngopi dikit jng banyak2 (ngopi tdk blh perut kosong), untuk meningkatkan semangat krn kafein bs membuat peredaran darah agak loncer /lancar. Bhante jalan2 pelan sambil konsentrasi merenungkan isi komen dari sdr.Trah L yg mengatakan knp di sebut Perjalanan ke Barat, padahal menurut PETA Abad ke 6 di Google letaknya di sebelah Selatan, ini yg jd Pertanyaan Misteri smp saat ini.


Hanya sesaat Renungkan bhante menemukan Jawabannya yaitu; ke Barat yg suka di sebut oleh Aliran Mahayana ialah sebuah Filsafat yg Tinggi dan hrs di bahas lbh dalam lagi. Ternyata ke Barat ini hanya satu Istilah/ Kiasan yg menggambarkan bahwa MATAHARI yg tiap hari pasti akan ber-Akhir di sebelah Barat. 

Demikian pula Manusia yg berjuang ingin MERAIH KEBAHAGIAAN NIBBANA blh disebut MENUJU KE BARAT kl sdh sampai, spt halnya Matahari yg sdh berakhir pada wkt Sore menjelang Senja yaitu menuju ke BARAT dan ber-Akhir di BARAT.


Inilah Jawaban dari Pertanyaan Misterius: Mengapa disebut Perjalanan Menuju ke BARAT?

Semoga Jawaban ini akan lbh menambah Sempurna dari Pembahasan tentang Film Sun Go Kong yg penuh dg Filsafat Tinggi dan sangat FANTASTIS, FENOMENAL dan me- LEGENDA.


Semoga berguna untuk menambah Pengetahuan Dharma dan Wawasan tambah luas, sadhu.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “