" SAMMA CITTO YANG KUKAGUMI 4 ( BIKKHU ASHIN JINARAKHITTA ) "

oleh Mudita Dewi pada 10 September 2010 jam 0:18



The Bun An itulah nama pemuda telogi yang hobi bermeditasi,selain sebagai pemuda Theologi beliau juga sebagai salah satu tokoh yang memajukan Tri Dharma,setelah lelah belajar ilmu kebatinan akhirnya pemuda The Bun An berniat menjadi Bikkhu,ia diupasampada menjadi Bikkhu dgn garis Mahayana oleh Maha Biksu Pen Cing,kemudian pemuda The Bun An lebih ingin meningkatkan diri dalam meditasi kemudian ia terbang ke Myanmar menemui seorang guru Meditasi terkenal Mahasi Sayadaw,

Pemuda The Bun An diupasampada ulang dgn garis Theravada dan diberi nama Ashin Jinarakkhita.Bikkhu Ashin Jinarakkhita adalah Bikkhu pertama Indonesia setelah runtuhnya masa kejayaan Majapahit dgn Candi Borobudurnya.
Bikkhu Ashin Jinarakkhita dikenal sangat Universal dalam mengembangkan Buddha Dharma di Indonesia,Ia mencoba mendorong banyak pemuda-pemuda untuk menjadi Bikkhu,dan ia tidak mengikat murid-muridnya mau ikut aliran mana saja,apakah Mahayana,Theravada ataupun Vajrayana.

Setelah ada lima orang menjadi Bikkhu maka di buatlah organisasi Sangha yang bernama Sangha Suci Indonesia,tetapi pada perkembangannya seperti cerita yg mudita tulis dalam Rivalitas Sangha,terjadilah perpecahan dalam tubuh Sangha,sehingga muncullah Sangha Mahayana Indonesia dan Sangha Theravada Indonesia,sedangkan yang masih setia terhadap Bikkhu Ashin Jinarakhitta tetap berada dalam Sangha Suci Indonesia yang kemudian berganti nama menjadi Sangha Agung Indonesia.

Bikkhu Ashin Jinarakhitta adalah Bikkhu yang sangat perduli dengan perkembangan umat Buddha di Indonesia,seluruh pelosok di Indonesia baik sampai pedalaman desa-desa dikunjungi oleh Bikkhu Ashin Jinarakhitta.Beliau mendapatkan sumbangan dari kota-kota besar dan dana tersebut didistribusikan ke desa-desa,sehingga perkembangan Agama Buddha sangat cepat pada saat itu sampai ke desa-desa.

Setelah beliau tua kepemimpinan Sangha Agung dipimpin oleh orang yang salah,tidak ada satu pun yang mau perduli lagi perkembangan Buddha Dharma di desa-desa,semuanya terbuai dengan kesenangan di kota,bahkan Bikkhu-bikkhu yang dulunya dari desa juga pada senang di kota-kota.Bahkan sebagian besar Bikkhu Sangha Agung di daerah Jawa Tengah masing-masing memiliki mobil dan kemana-mana membawa mobil sendiri.Apakah ini melanggar Vinaya?

Tidak ada satu pasal pun di Vinaya yang membicarakan tentang itu,akan tetapi apakah ini pantas dan patut? Itulah yang perlu menjadi bahan renungan.
Ketika Bikkhu Ashin meninggal dunia jenasahnya juga diperebutkan antara kelompok Ekayana yang merasa berkuasa dengan Sasanarakhitta yang merawatnya selama beliau sakit.Akhirnya jenazah diletakkan di Ekayana selama seminggu untuk penghormatan kepada Beliau dari seluruh umat Buddha di Indonesia

Bikkhu Ashin Jinarakhitta pernah berpesan kalau beliau meninggal jenazahnya harus di bawa ke Lampung untuk di Kremasi,setelah melewati seminggu maka jenazah Ashin Jinarakhitta di terbangkan ke Lampung untuk di Kremasi,pada hari beliau di Kremasi,Lampung menjadi Lautan Manusia pertanda beliau sangat dihormati oleh seluruh umat Buddha di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “