“ Rajin Belajar dan Bekerja VS Rajin Doa Sembahyang “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK.

Diskusi: Tanya; Contoh ada dua anak si A d Si B. Si A Rajin belajar dan kerja, tapi tidak percaya Allah/ Tuhan, Ti-Kong, Lao Mu, dsb. Si B percaya Allah/ Tuhan, dsb, dan rajin sembahyang, tapi malas belajar. Menurut anda siapa yang akan lulus bila ujian atau sukses dalam hidupnya. Apa alasannya?
Temn-teman tolong kasih komen yang benar dan berguna, sadhu.


Jawab: Mohon maaf dulu bila ada yang kurang berkenan dihati. Bila dihitung dari yang komen 99,99% menilai Si A yang benar dan dapat meraih lulus ujian juga sukses dalam hidupnya. Komen anda semua berarti sama dengan tidak percaya Allah/Tuhan, Ti-Kong, Lao Mu, dsb. Tapi beberapa orang umat lain yang sudah menjawab lalu dicabut lagi, juga ada yang tidak menjawab. Barangkali takut Allah/ Tuhan, Ti-Kong, Lao Mu, dsb, matanya sudah ‘Melotot’ mau Marah, akhirnya diam saja.

Sebenarnya kalau anda percaya bhante tiap hari suka berbincang dengan Allah/ Tuhan, Ti-Kong, Lao Mu, Kwan Im Phu Sah, dsb, Kadang senda-gurau dan tertawa bersama Allah/ Tuhan, dsb. Lalu makan bersama-Nya. Mengapa harus takut?

Alasannya, Anda sendiri yang menilai bahwa Allah/ Tuhan, dsb ada dihati, ada dimana-mana, ada di langit-langit. Jadi menurut bhante Allah/ Tuhan ada disetiap hati manusia, siapa pun itu, umat-umat yang datang senda-gurau, dsb, di dalam hati mereka ada Allah/ tuhan, dsb. Ya maaf dan tolong ini dibahas benar atau salah, Terimakasih.

Percaya kepada Allah/ Tuhan, Ti-kong, dsb, itu hak anda juga berdoa minta-minta tidak ada yang melarang. Namun, yang perlu direnungkan ialah; Apakah cara yang anda lakukan membuat batin maju dan bijkasana atau tidak. Artinya; dengan cara itu apakah emosi, egoisme, kebencian dan keserakahan serta kegelapan batin anda berkurang?

Andaikata kekotoran batin anda bertambah malah suka lupa diri, tambah sombong, merasa benar sendiri, anggap rendah orang lain. Bhante hanya sarankan, coba kurangi aktifitas kebiasaan anda yang dulu, saat ini mulai berubah. Dengan cara hanya puja bakti, meditasi, berdana, menjaga sila (moralitas).

Ingat! Ber-agama bukan untuk sukses, kaya-raya, kedudukan tinggi, gila hormat, dsb.
Namun, ber-agama initinya batin kita bahagia berisi ketenangan dan kedamaian batin, termasuk fisik sehat. Punya kepedulian, dan dedikasi yang tinggi terhadap semua makhluk hidup.


TEMAN-TEMAN TERIMAKASIH ATAS DEDIKASI DAN KOMENTARNYA.

1.Selamat sore Bhante. Dgn jelas jawabanya si A. Tidak ada suatu makhluk adikuasa apapun yg mengatur seluruh umat manusia. Manusia memiliki akal budi pikiran dan sisi bebas,selanjutnya terserah manusia itu sendiri..

2. Namo Buddhaya, Bhante,slamat sore. Mnurut sy si A yg akan lulus & sukses,krn rajin blajar wlupun tdk prcaya Tuhan/ Ti kong,kprcayaan ssorang tdk dpt dpaksakan,ttp sbaiknya kt hrs seimbang kprcayaan & usaha/rajin blajar agar dkmudian hari kt dpt hasil yg lbh baik & sukses ut masa dpan... SSMB...Sadhu 3x..

3. Semoga semua makhluk hidup berbahagia. Dan semoga teman2 punya pengertian yang benar. Teman2 yg lulus yang belajar. Yang sembahyang cuma dapat prestasi ibadha. Semoga bhante dan sangha lainnya sehat selalu.


4. Namo Buddhaya. Menurut sy sich hrs seimbang dua2ny Bhante.. Antara berdoa n usaha... Klo berdoa aja tnp usaha itu artinya pasrah... sdngkn doa itu sndiri pun bentuk hrpan2 qt nah justru itu hrs di realisasikan dg usaha :) SSBS... Sadhu3x


5. Namo Amithofo. Menurut sy si A yg akan lulus ujian dan lebih sukses. Krn semua kesuksesan kita diawali dgn usaha & kerja keras.


6. Sudah barang tentu si A lahh Mank bnr kata Benny Hwam tak ada satu mahluk adi kuasa mana pun yg bs mengatur umat manusia. Kita adalah Tuhan untuk diri kita sendiri. Sang Bhagava blg : kalian bs mencapai keBuddhaan, Saya mempunyai jalan'a, bila kau mengikuti ajaran Ku.. (Konsep Ke Tuhanan dlm buddhist) Bila saya slh tolong di koreksi.
SSBS. Sadhu.

7. Namo buddhaya,bhante. Si A yg rajin bljr mgkn pada saat skrg sdg membayar hutang kpd org tuany dgn rajin bljr,yg otomatis org2 sekitar akan berujar,'wah,anakmu pandai,ya'..si B yg malas bljr.mgkn pd saat skrg sdg menagih hutang kpd org tuany yg otomatis org sekitar akan berujar yg kurang enak didengar utk anakny. masalah si A tdk pcy Tuhan,si B pcy Tuhan.itu tergantung pribadi msg2,asalkn apa yg menurut mrk baik ya dijalankan sj,kalau tdk mau,ya tdk perlu,zaman skrg bs diliat org kdg2 lbh menyukai agama atheis,jd lebih fleksibel thdp suatu pandangan hidup.kt tdk blh menyalahi pandangan itu,krn org bs begitu krn faktor lingkungan yg mempengaruhinya. Mengenai siapa yg lulus / lbh sukses nanti,sy krg tau.trgantung karma dan rejekiny msg2. Mohon dikoreksi apabila ada salah.terima kasih..sadhu.sadhu.sadhu..


8. Namo buddhaya Bhante.. Menurut. saya si A yang akan lulus n sukses apabila dia konsisten dgn rajin belajarnya.. Si B Dgn berdoa tanpa ada usaha belajar sudah barang tentu tdk akan lulus n berhasil.. ya tentu harus dibarengi belajar baru bisa lulus n sukses dikemudian hari.. SSBS. Sadhu.


9. namo buddhaya,bhante.segalanya blm tentu.biasanya org yg pintar,merasa dirinya tahu segalanya hingga melupakan saran org disekelilingnya,apalg tdk diikuti pendalaman norma2 keagamaan.mrk kebykn tahu segalanya tp mrk sgt mls utk menundukkan diri sklpn ke vihara.sdg si b yg malas,bs sj dispjg hidupnya dia tdk menyukai yg berbaur pendidikan,tp menemukan dirinya pd yg berbaur keagamaan,para buddha-bodhisatva membuka jln hdpnya ke arah kesuksesan dibidg yg lain.itu sbbnya agama Buddha disebut jalan tengah dan tdk ada yg pasti.dlm kehdpn nyata,sy mempunyai 2 anak yg spt itu.skrg mrk msh kcl,adlh tugas sy sbg ibu,mengarahkan kelbhan dan kekurangan mrk.si sulung selalu juara 1 dr depan,sdg yg bungsu,juara 1 tp urutn blkg.


10. hehehhh... saya sependapat sama anda rekan Tan Sunlie. pertanyaan yg sangat sederhana tapi ada yg menjawabnya muter2 padahal walau ga mengerti ajaran buddha kan tetap bisa menjawabnya dengan logika, tapi sayang malah lebih suka mengarang (demi gengsi dalam mempertahankan dogma kepercayaanya) daripada menggunakan logikanya.
ya disitulah kelebihan ajaran buddha dengan ajaran lainnya, ajaran buddha sejalan dengan ilmu pengetahuan dan logika, yg lain sejalan dengan ilmu mengarang dan mencipta ( lagu ). tapi meskipun saya selalu menggunakan logika saya juga bisa mencipta meski saya bukan Tuhan, ini lagu ciptaan saya, " Oh Tuhan, mengapa kau begitu kejam,
harap dan doaku tak pernah kau kabulkan Oh Tuhan, mengapa kau siksa diriku, kau beri tiket ke surga tapi ga ngasih tau dimana alamatnya ".


11. Mnrut sy si A karna org rjn pasti bisa sukses! Tp si B jg berpeluang lulus ujian d sukses,mski dia mls blajar tp dia rajin sembayang dan percaya pd tuhan/allah atau dewa.org yg rjn sembayang d percaya pd tuhan/allah dan dewa akan berbuah kamma baik karna lewat agama dia akan megerti dan bisa belajar, rjn saja tidak cukup untuk sukses, tp kita hrs berusaha agar apa yg kita mau bisa tercapai,bagi sy percaya pd tuhan/allah atau dewa itu harus!karna agama adalah tuntunan hidup kita,itu yg bisa bikin kita sukses di kmudian hari.mf klu salah bhante mhn bimbingan nya.sadhu3x


12. Agama Buddha menempatkan Tuhan di tempat yg benar..bukan t4 utk meminta2, disalahkan atau dipuja2 apalagi disogok...Coba sih A mengenal Dhamma & si B rajin belajar & melaksanakan Dhamma..pasti mereka akan hidup bahagia..apalah artinya sukses ?


13. Kalo bs lulus dgn hanya berdoa. Lebi baik guru di sekolah cukup mengajarkan cara berdoa dgn baik,dijamin murid2nya juara Olimpiade semua.dk perlu lg diajarin pelajaran2 itu. Ha5 Usaha itulah yg tpenting. Adhitanna(tekad dlm diri sndiri) dan Viriya (semangat) untuk bisa mengerti dgn baik apa yg dipelajari inilah kuncinya. Jika tdk sukses/lulus ya harus mampu menerima kenyataannya&bersemangat kembali untuk memperbaiki kekurangan2 tsb. Kasihan bnr Tuhan / Ti Kong / Laomu tiap saat dipusingkan dgn hal2 sepele seperti ini,kembali ingat rumetny jd Tuhan pd film Bruce Almighty,ha5 btapa byk keinginan manusia yg slg kontradiksi dgn yg lain nah mana yg harus dipuaskan.



14. kalau perkaranya hanya Lulus saja jelas si A. Tetapi perkara moral jelas si B. kalau boleh memilih secara pribadi saya pilih si B. Ilmu pengetahuan kalau dikuasai orang tdk bermoral lebih hebat menimbulkan bencana daripada bencana yg dibuat oleh orang dungu. Bayangkan seseorang pintar dibidangnya tanpa didasari moral yg baik, seorang ahli komputer bisa membobol bank, kartu kredit dll, ahli pembuat bom dengan seenaknya menciptakan bom untuk membunuh orang dll. Jadi menguasai Ilmu pengetahuan sangat penting tetapi harus seiring dengan pemahaman agama sebagai rem apabila ada niat yg tidak baik. Akan tetapi agama2 yg ada sekarang mulai tertinggal dengan laju ilmu pengetahuan dan terkadang saling bertentangan. Jangan sampai Ilmu Pengetahuan menjadi agama baru.


15. Bambank : Lhaa... memang Tuhan dan dewa-dewi tidak berperan dalam arti yg kamu bayangkan, bukan SEOLAH-OLAH. Dewa dewi perannya ya seperti masyarakat sekitar kita, mereka punya urusan masing-masing dan kehidupan masing-masing, kadang berpapasan dengan kita dan berurusan dengan kita, tidak lebih. Demikian pula pandangan Mahayana, bukan cuma Theravada saja. Bodhisattva juga bisa menolong, seperti kita ditolong oleh orang tua, teman dan sanak keluarga, dokter, polisi. tidak lebih. Dan Tuhan itu siapa? Yang Menciptakan dan Maha Kuasa? Sesungguhnya tidak ada Tuhan seperti itu. Kalau bro Bambank beragama Buddha, mohon dipelajari selengkapnya ajaran Buddha mengenai pandangan tuhan dan penciptaan. agar tidak mencampuraduk dengan pandangan agama lain. Kalau bro beragama lain ya sorry, berarti ngga relevan.


16. ‎@tan sunlie : sy setuju kalau org yg rajin sembahyang belum tentu berbuat baik dan sebaliknya, namun secara umum kemungkinan kita menemukan orang baik di vihara lebih mudah dibandingkan ditempat maksiat, betulkan? Walaupun tdk ada jaminan orang didalam vihara orang baik semua. Jd saya katakan si B lebih bermoral dari si A sy dasarkan kemungkinan terbesarnya. Tks


17. Soesanto@ orang yang rajin sembahyang belum tentu punya moralitas yang baik.. Moralitas tidak bisa diukur dari banyaknya sembahyang.. Ataupun orang yang tidak menpunyai agama ! Buktinya banyak kejahatan pelecehan pada wanita juga dari mereka para tokoh agama atau guru2 agama, bahkan menteri agama di indon dulu ada yang dipenjara karna tersangkut masalah korupsi !
Tidak juga sedikit orang yang tidak punya agama atau belum pernah berdoa/sembahyang malah punya moralitas yang baik.. Mereka banyak berbuat kebaikan dan kebajikan berdasarkan rasa empatinya yg besar.


18. Lulus ujian dlm khidupanpun yg mana.??yg fisik(materi,jabatan,pangkat,dll) atau batin(agama,kepercayaan,dll) si A bsa sja lulus kehidupan dlm hal materi..,jasmani terpenuhi tp batin kosong...si B bisa saja lulus kehidupan dlm spiritual terpenuhi jasmani kosong...tp pd dasarnya tiada beda karena dlm kbenaran krna tiada agama yg mengajarkan orang utk malas..semua harus belajar dan berusaha..agama/keyakinan mengajarkan agar kta harus pandai,cerdas,bijaksana, dan seimbang...si A maupun B bisa dibilang tidaklah memiliki kebijakan.

19. Namo amitofo, menrt saya yah jelas yg lulus ujian pasti si a tetapi belum tentu hidup ny sukses, soalny lulus ujian blm tentu memperoleh pekrjaan baik & harta yg melimpah tapi semua itu brdasarkan karma. Karma baik bisa d proleh dgn rajin sembahyang dan berbuat amal kebajikan sama apa yg d lakukan si B. Saddhu.


20. Dr sisi logika tentu si A yg lulus, Bgsnya keduanya dilaksanakan Soalan ini mengingatkan sy yg perna terjd perkara ini,kdg tergantung dgn mujur/lucky/karma masing2, kdg org rajin belajar tiap thn dpt juara 1 tp pd akhir ujian nasional malah ga lulus nangis hentak2 d lantai,d pihak lain bg yg malas belajar baik yg rajin doa maupun ga perna berdoa dia malah lulus dgn nilai yg bgs Kdg yg rajin bljr/org pandai stlh tamat kdg mendpt pekerjaan yg tdk memuaskan dpihak lain bg yg dulu malas bljr/krg pandai stlh tamat mendpt pekerjaan yg bgs sadhu sadhu sadhu


21. Bagi ku yang lulus ujian / sukses dalam hidupnya pasti Si A. Karena dia rajin, dan mau blajar.Walaupun dia tidak percaya Tuhan/ Lau Mu atau lainnya...Tapi dia hidup sesuai dhamma atau ajaran, dia tetap bisa mencapai keberhasilan. Keberhasilan dia tidak tergantung dia rajin sembahyang atau tidak, tapi keberhasilan dia tergantung dari perbuatan dia di masa lalu. Karena dia rajin "belajar", belajar untuk menghormati orang lain,belajar sabar, belajar mengerti orang lain,dan lain-lain.Maka suatu hari dia pasti bisa sukses.


‎22. @soesanto.anda mengatakan si B lebih bermoral dr pada si A?seandainya si A melakukan tindakan tercela itu wajar karena dia tdk mengerti agama,sedangkan gimana kalau si B yg melakukan tindakan tercela padahal dia mengerti agama? jd jelaskan siapa yg tdk lebih bermoral.kalau sy salah sy mohon bimbingannya.


23. Namo Budhaya, Mnrt pndpt saya,ỲªΩ9 terpenting bukan masalah percaya/tidak percaya kepada siapa,tp kemauan dari diri sendirilah ỲªΩ9 akan membawa seseorang ingin mnjadi bagaimana dlm hidupnya plus ikatan karma ỲªΩ9 membawanya,berkelakuan baik kpd seluruh mahkluk hidup dan mengikuti hukum alam ỲªΩ9 ad,niscaya seseorang memperoleh keberuntungan dan jauh dr marabahaya dlm hidupnya Semoga semua mahkluk berbahagia


‎24. @kanghan wang : tdk ada kata wajar buat siapapun yg berbuat salah dan tdk ada kt wajar buat orang berbuat baik. Berbuat baik bukan milik Bhikku, pendeta,kyai dll kitapun berhak melakukannya. Jawaban sy sebelumnya memilih si A atau si B bukanlah inti dr persoalan, tdk ada sesuatu didunia bisa menjamin kehidupan seseorang bisa bermoral atau tidak, jd sy rasa tdk perlu diperpanjang, namun yg sy tekankan dlm diskusi ini bahwa seseorang memiliki ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan moral yg baik kalau tdk sgt berbahaya, dan salah satu cara manusia mendapatkan moral yg baik adalah melalui pendidikan agama yg benar. Tks.


25. Nam0 budhaya,bhante,mnurut sy,tindakan lbh brakibat lgsg drpd hny brdoa,saat qt trpleset qt akn lgsg brpegangn n mjaga kseimbgan diri,agar tdk jth, gk mgkn qt brdoa dl agar tdk kpleset.dg usaha qt dpt mnylesaikn tugas qt,tdk dg cm doa.jd gk mgkn qt isi lmbr jwbn dg doa2 qt,tp dg jwbn yg bnr pasti'y,n gk mgkn jg qt jd sukses tp mlakukn sesuatu,jk hny bdoa qt gk mnambah karma bae,jd apa yg mw brbuah,..kuper dunk bhante.. Dikoreksi ya kalu slh.


26. Namo Buddhaya Bhante. Menurut saya si A,dialah orang yang bisa lulus ujian ,yang memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang banyak dan benar. Dan si B juga bisa lulus ujian tetapi dengan syarat dia adalah seseorang yg sangat-sangat jenius/pandai. Sebaiknya masalah ini jangan dikaitkan dengan Yang Maha Kuasa.
Dan jika ditanya siapakah yang bisa sukses dalam kehidupan mereka,terus terang saya sendiri tidak tahu,karena setiap orang mempunyai pengalaman ,orang2 yang mereka kenal juga berbeda dan faktor-faktor yang lain sebagainya.

‎27. @ soesanto memang benar apa yg anda bilang.tp disini kita diskusi tentang status bhante.dikomentar anda bilang bergitu dlm jawaban atas komentar tan sunline padahal anda tahu bahwa orang yg pergi kevihara belum tentu baik.anda memilih dan mengatakan itu.yg kata adalah contoh.memang salah tetap salah tdk bs dibenarkan tp yg parah lg org tahu agama msh melakukan.



28. Sangatlah tidak bijak untuk saling memperdebatkan sesuatu hal yg tidak penting dan berprasangka buruk kepada Bhante...
Padahal kalau dicermati Bhante hanya menyodorkan kasus sederhana, namun karna pikiran sudah ada kotoran bathin sebagian temen2 malah menyalahkan Bhante. Tapi tak apalah, dengan tulus aku mendoakan anda semua selalu bahagia, sehat, sejahtera dan terbebas dari segala penderitaan karena sudah dilindungi oleh Sang Tri Ratna.


29. namaste bhante, kalau menurut sy.si a n si b memiliki karmanya sendiri.si a rajin belajar maka hasil karma adalah lulus ujian sedangkan si b yg rajin berdoa(sembahyang)karmanya bukan lulus ujian karena dia malas belajar tapi karma yg lain


30. numpang tulis bhante, tuhan allah tikong dewa dewi ini hanya pemikiran manusia yg dianggap serba MAHA.


31. namo buddhaya bhante,menurut saya siapa yg sukses tidak la penting,namun yg lebi penting kalaw si b yg rajin sembayang bisa menasehati si a yg rajin belajar dan jg sebaliknya.sehinga kedua2nya bisa menjadi manusia yg berguna dan berbudi baik.maaf bhante mungkin tidak masuk dlm pertanyaan,harap d koreksi karena saya masih perlu banyak pembelajaran.makasi..



32. Malam...bhnt n tmn2 sedhamma,slm metta dr saya...namobuddaya :) Msh pd semangat u/ berdikusi or share dhamma y... :) @bambank :YM.Bhante memang dr theravada mknya beliau menjelaskan or menyampaikan berdasarkan apa yg beliau pelajari ditheravada(klo dr yg lain ga nyambung dunk...sm gelarnya),maaf saya tdk setuju anda blg "mengarahkan individu dg theravada"??? Krn seorang bhnt itu sdh melepaskan keduniawian yg saya tau klo sdh jd bhnt yg ada hanya mengabdi,membabarkan dhamma,dll yg berbau2 sosial DAN TIDAK MENONJOLKAN DIRI BAHWA PANDANGAN BELIAU LAH YG PALING BENAR DAN TIDAK MEMENTINGKAN EGO SENDIRI(cnth share dhamma via FB skrg klo beliau ego ga mgkn beliau "like"jk coment kita menurut beliau "blh jg")tdk gampang menjadi seorang bhnte,bro...(hrs meninggalkan keluarga yg dicinta,dll) Saya kutip dr "ARTIKEL BUDDHIS"Ajaran Buddha mengenal konsep ketuhanan, yaitu tidak terwujud, tidak dapat dipikirkan, tidak dapat digambarkan, sesuatu yang mutlak. Konsep ketuhanan tersebut adalah Hukum Alam, Niyama dan sifat cinta, belas kasih, simpati dan ketenangseimbangan. Buat status bhnt: menurut saya bingung nih...kadang2 saya jg sprt siA n B,bhnt Jd saya tunggu penjelasan dr bhnt deh. Trimakasih,klo ada salah n kt2 yg tdk berkenan dihati saya mnt maaf.



‎33. @koh adi :salam kenal...horas :) Gpp doa dr jauh yg penting niat n ketulusan,hehehe
www.rayu_abis.com biar dikirim kopi kapal api 1 tronton,hahaha :)


34. Namo Buddhaya bhante.. jawabannya bisa si A atau si B, si A dan si B, ataupun tidak kedua-duanya.. alasannya karena banyak faktor yang membuat seseorang lulus atau sukses dalam hidupnya.. bukan hanya karena dia rajin belajar maka akan lulus dan malas belajar maka tidak akan lulus.. juga bukan hanya karena percaya kepada Allah/ Tuhan, Ti-Kong, Lao Mu, dsb. kita akan lulus ataupun sukses dalam hidup, dan sebaliknya.. faktor² seperti lingkungan keluarga, kerabat, sahabat, guru, maupun masyarakat sekitar juga mempunyai pengaruh.. selain itu kamma yang berbuah, dan faktor lainnya yang tidak terpikirkan oleh saya. semuanya mempunyai pengaruhnya masing². dan yang memegang peranan penting adalah dirinya masing², yang mengarahkan mereka lulus/sukses dalam hidupnya, ataupun sebaliknya.
@Marianus : Saya tidak sependapat kalo orang yang tidak punya iman, perbuatannya itu kosong.. selama dia menerapkan 4 Kesunyataan Mulia dan 8 Jalan Utama, dia akan tetap mendapatkan kamma nya tanpa harus percaya dulu kepada siapa pun. S'moga semua makhluk hidup berbahagia.. Sadhu.


35. Begitulah pikiran berkelana kemana-mana. Satu pertanyaan menjadi berkembang dan meluas. Padahal Bila dicermati pertanyaan Bhante amat sngt sederhana. Cukup dijawab si A yang lulus karena Ia rajin belajar .. Tetapi berkembang sampai ke-masa depan dan moralitasnya....Karna si A tak pernah sembahyang takutnya nanti pintar malah akan berbuat jahat ! Padahal seperti yang sudah saya katakan orang tidak beragama belum tentu dia jahat, bisa saja karna kesibukkan membantu ayah ibunya hingga dia tak punya kesempatan untuk beribadah .. Mttctn.

36. Namo buddhaya bhante, yg lulus anak A.. Karena tuhan gak kasih jwaban nya haha.


37.namo buddhaya bhante. Menurut saya, 2 2 gak bakal sukses. Karena jika belajar gak berdoa sm sja sia2. Tuhan/Buddha/Allah dsb tidak akan memberkatinya. Apa lagi yg gak percaya sm Tuhan/Buddha/Allah dsb. Otomatis gak bakal d berkati. Jadi, menurut saya, klo mo sukses berdoa & belajar hrs dilakukan, gak blh menyepelekan belajar/percaya Tuhan/Buddha/Allah.


38. Namo budhaye bhante,menurut saya yg lulus siA karna rajin belajar,kita boleh sembayang tapi juga harus belajar karna klo kita tidak belajar kita tak akan pandai,hanya sembayang dan berdoa saja gak bisa lulus karna tikong gak kasih jawaban.


39. Namo buddhaya,bhante. Si A yg rajin bljr mgkn pada saat skrg sdg membayar hutang kpd org tuany dgn rajin bljr,yg otomatis org2 sekitar akan berujar,'wah,anakmu pandai,ya'..si B yg malas bljr.mgkn pd saat skrg sdg menagih hutang kpd org tuany yg otomatis org sekitar akan berujar yg kurang enak didengar utk anakny. masalah si A tdk pcy Tuhan,si B pcy Tuhan.itu tergantung pribadi msg2,asalkn apa yg menurut mrk baik ya dijalankan sj,kalau tdk mau,ya tdk perlu,zaman skrg bs diliat org kdg2 lbh menyukai agama atheis,jd lebih fleksibel thdp suatu pandangan hidup.kt tdk blh menyalahi pandangan itu,krn org bs begitu krn faktor lingkungan yg mempengaruhinya. Mengenai siapa yg lulus / lbh sukses nanti,sy krg tau.trgantung karma dan rejekiny msg2. Mohon dikoreksi apabila ada salah.terima kasih..sadhu.sadhu.sadhu


40. Namo buddhaya bhante. Kalau mnurut sy. 2 2 ny dpt lulus&sukses. Krn anak A pintar. Anak B Kan bs ngebut belajarnya. Namo buddaya, selamat malam bhante. Yg lulus dan berhasil tentunya si A, alasannya? Mengandalkan dlm dirinya sendiri.
Contohnya: Sebidang tanah dikelolah anak dan bapak,masing2 mendaptkan separo tanah dgn kesuburan dan kulitas tanah yg sama.Si anak dan si bapak sepakat menanam jagung. Si anak dan si bapak pergi keladang dan pulang pada waktu yg
sama.Namun bedanya si anak pada waktu luang pergi ke perpustakan balai petanian utk belajar menanam jagung.

41. Si bapak pada waktu luang pergi berdoa agar panennya berhasil. Setela pada waktunya panen,ternyata hasi si anak berlimpah,dan si bapak hanya balik modal. Menurut sy berdoa tanpa mengandalkan dirinya sendiri hanya sia-sia. Utk apa alam mewujutkan kepintaran pada manusia klu tdk dimanfaatkan. Segala sesuatu di dunia ini dikondisikan sesuai kebutuhan masing,tdk ada yg jelek dan tdk ada yg baik. Klu doa memang bisa dikabulkan tanpa mengandalkan diri sendiri,maka sy akan berdoa setiap makhluk hidup tdk ada nafsu keinginan,dan dunia jadi surga. Terkadang ada org beranggapan bahwa mengucapkan semoga setiap makhluk hidup berbahagia di anggap sebagai doa pada tuhan, buddha,dewa,dll. Padahal kata ini utk melatih cinta kasih dlm diri sendiri. Sukhi hotu.


42. Yang Maha Sempurna.. Maha pengasih dan penyayang, Tuhan Bagi setiap Mahkluk apabila ananda tidak mengingkari kata kata diatas maka Tuhan tidak lagi butuh pengakuan dari mahkluk lain dengan meminta mahkluk lain menghormati dgn menyembah dan memuja-mujanya seperti Berhala ! Dia yang tidak terlahir tidak memiliki ego dan terbebas dari segala macam urusan. semuanya hanya terletak dipikiran manusia yang menganggap Tuhan masih butuh dan harus disembah-sembah agar nantinya dibuka pintu surga juga bagi dirinya hingga manusia harus membela Tuhannya mati-matian yang malah menjauhkan dirinya dari kebaikan dan sifat sifat yang dimiliki Tuhan Betul gk Bhante.

43. Jika kita takut kepada Tuhan,apakah Beliau juga sepeti hantu / setan? Kadang-kadang saya sendiri juga bingung.


44. tentu saja yang a dunk,kalau percaya tp tak usaha mn mungkin tuhan akan memberikan ap yg dy mau klu mnrt sy si a dalam artian terselubung telah percaya dg Tuhan,buktinna ia suda mjalankan printah tuhan dg benar yaitu rajin belajar
sdangkan klu si B hanya percaya saja tp tidak bs mlakukan printah Tuhan kan ada pepatah mngatakan IMAN TNP PERBUATAN ADALAH NIHIL kira2 sperti itu bunyi na jadi percaya tidak percaya kita harus mjalankan perintah TUHAN
Namobuddhaya.

45. Namo Buddhaya rekan rekan semuanya,lulus ujian tentunya harus rajin belajar, tdk ada yg bs lulus ujian tanpa hrs belajar/malas belajar dan sukses itu tergantung keinginan dari dia mau bekerja keras/tidak untuk mencapai sukses itu.menurut pikiran sy tidak ada perbedaan antara si A & si B. karena dari si A & B masing2 bisa saja sukses dalam hidupnya, baik dalam Kesuksesan & Kebahagiannya, semua tergantung apa yg dia pikirkan & berbuat dalam hdpnya jg, begitu juga jk sebaliknya..jika Si A rajin belajar tidak percaya tuhan dsb, tetapi jika perbuatan & pikirannya mengarah ke hal yg benar,baik & positif, maka dia bs saja sukses dalam hal apa yg dia lakukan tsb. sedangkan Si B percaya tuhan, malas belajar. tetapi kembali lagi dalam perbuatan & pikiran dia yg akan berbuat hal yg baik & benar, maka dia juga bisa memperoleh sukses & bahagianya.Jadi jika yg 1 rajin belajar tdk percaya tuhan & yg 1 lg percaya tuhan tp malas belajar jika dalam perbuatan & pikirannya salah, maka sukses & bahagia akan susah dicapainya dlm hpdnya.

Tuhan memang ada selalu di hati kita, selalu berbisik kepada kita apa yg itu benar & apa yg itu salah, tapi pikiran yang membuat kita berpikir 2x untuk melakukannya tsb. intinya sih hati & pikiran harus bersatu untuk membuat hal menjadi baik/sebaliknya menjadi tidak baik. Agama & Tuhan mengingatkan supaya kita bs kembali ke jalan yg benar/lurussssss.......seperti KA. hee..mohon maaf jika ada kata2 yg salah n koreksinya. tx tx tx tx tx.

Kesimpulan: Rajin belejar dan rajin bekerja itulah kunci sukses dan dunia. Kalau hanya belajar tanpa mau belajar agama akan menjadi orang pandai tapi tidak bijaksana. Sebaliknya, kalau hanya belajar agama tapi malas belajar Ilmu dan malas bekerja, maka akan menjadi orang bijaksana yang bodoh.

Karma baik ini kami limpahkan kepada para Guru Dharma dan orangtua serta para leluhur yang telah meninggal, smg mereka menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Ven. Sudhammacaro.
Penyusun.

Komentar

Unknown mengatakan…
Pelajaran yang amat bagus

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “