PEMUDA KERE pengen Melamar PUTRI RAJA yg Elok nan Cantik ...Hihihihi…Lucu…Serie ke-1…







Alkisah di sebuah kerajaan, hiduplah seorang raja dan putrinya. Putri tersebut tidak saja Elok nan Cantik, tapi cerdas dan ahli bicara dalam debat, hingga banyak rakyatnya yang segan padanya.

Saat usia raja makin tua, raja watir putrinya hidup sendirian tanpa suami, sepeninggal raja kelak. Apalagi sang putri akan mewarisi kerajaan. Maka rajapun bertekad mencarikan suami yang sepadan bagi sang putri kesayangannya.

Raja memutuskan untuk mengadakan sayembara. Raja mengirim para pengawal ke seluruh kerajaan untuk menyebarkan Pengumuman yang berbunyi: “Barang Siapa yang mampu memenangkan per-Debatan dengan putri raja, maka dia akan di-Nikahkan dengan sang putri raja, sekaligus mendapatkan separuh wilayah kerajaan”.

Para Pemuda kerajaan dari berbagai pelosok menyambut Tantangan Debat itu, pokoknya Seruuu.. Bangeeet….



Mereka semua berpikir, berdebat dengan sang putri tentu bukan hal yang sulit. Namun, hari demi hari para pelamar yang datang ke istana, setelah berhadapan dengan sang putri harus pulang sambil gigit jari alias Nihil.

Tak satupun dari mereka yang berhasil memenangkan perdebatan dengan sang putri yang ahli berdebat ini. Karena sang putri selalu berhasil memenangkan setiap argument.

Meski begitu, karena kecantikan sang putri, para pelamar tetap banyak. Tapi, setelah beberapa waktu, argument yang diajukan para pelamar semakin konyol dan aneh, hal inilah yang membuat Raja jadi geram.

“Mulai saat ini” dia mengumumkan, “hanya para pelamar yang serius yang boleh mengajukan lamaran putri”. Jika ada pemuda yang memberikan argument konyol akan di-hukum!”. Sejak itu jumlah para pelamar mulai berkurang jadi sedikit.



di-Kerajaan tersebut, hiduplah seorang pemuda miskin yang tidak punya orangtua lagi maupun saudara artinya hidup manunggal. Pemuda ini sebenarnya rajin dan baik hatinya, Cuma nasib saja yang belum berpihak padanya. Suatu hari, dia mendengar sayembara yang digelar raja. Diapun ingin mencoba peruntungan.


“Aku toh tak akan rugi apa, andai aku gagalpun paling tidak aku pasti akan dihukum, kan selama hidupku sudah dihukum oleh kemiskinan ini” gumamnya.

Pemuda miskin itupun berangkat dengan tekad bulat, menuju istana. Dalam perjalanan, pemuda itu melihat burung gagak yang sudah mati di tepi jalan. Si pemuda berhenti sejenak sambil berpikir keras: Gagak dikenal sebagai pertanda buruk, ah…tapi ini kan Cuma gagak yang sudah mati pula, jadi makna itu kayaknya se-baliknya. Pemuda itu memutuskan menyimpan gagak mati ke dalam karung yang dia bawa.



Dia belum juga jauh berjalan, kembali menemukan suatu benda, kali ini sebuah Ember Mandi yang sudah usang. Pemuda itu berhenti lagi lalu memungutnya untuk dibawa.


Otaknya berpikir: “Yah…kita tak perlu tahu kapan barang2 ini dibutuhkan, yang penting bawa dulu saja. Berikutnya pemuda miskin itu menemukan selembar karpet tua, dan sebatang tanduk domba jantan, serta sebuah seruling, pemuda itu membawanya sambil mem-Batin: “Siapa tahu barang2 ini berguna dan bisa dimanfaatkan kelak di istana nanti.  

   
Segini dulu yah…biar ga bosan tebak2an lah sambil ngopi kali…silahkan diminum…



Sumber: Majalah Media Kawasan.
Penyelaras: Orang Jadul…





Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “