Fantastic Buddha Gotama (Luar Biasa Hebatnya).


(Fakta dan Realita Cara Hidup Buddha Gotama yang Sulit di-Tiru)

Renungan Dharma… Pasca Waisak…


4. Hebatnya Buddha Gotama (Fantastic) ialah sejak Mengembara jadi Pertapa hingga Parinibbana (Wafat), tidak memiliki Rumah Mewah (Kuti Megah) Pribadi hasil usaha/ cari Uang sendiri, justru lebih suka Memilih Tinggal di Hutan, Gunung, Gua dsb sebagai tempat berteduh dari Hujan dan Panas.

Buddha Gotama tinggal di Wihara yang sudah diserahkan oleh Umat yang membangun.

Zaman Modern Ubah cara Praktik Dharma para bhikkhu.

Berbeda dengan saat ini, para bhikkhu atau samanera berusaha mencari tempat tinggal di Gedung Mewah dan Megah atau bertingkat dengan Pasilitas Wah...

Akibatnya, kebanyakan para bhikkhu atau samanera berusaha membangun Wihara Mewah dan Megah untuk Pribadi, dengan mencari uang sendiri membentuk Yayasan sendiri hingga cari uang sendiri maupun dengan Pengurus Yayasan hanya untuk mendapatkan Wihara Pribadi.

Alih-alih ingin disebut bhikkhu Sukses menurut Pandangan Keliru zaman Modern, yang mengatakan bahwa bhikkhu kalau tidak punya Wihara sendiri belum layak disebut ‘Sukses’ yg entah apa maksudnya sebutan ‘SUKSES’ jadi seorang bhikkhu dizaman Modern ini. Sungguh sangat disayangkan…

Maka, para bhikkhu ber-Lomba membangun Wihara Pribadi/Sendiri, sampai ke Kampung2.

Problem Timbul saat sudah selesai bangunan Megah dan Mewah dengan baiaya Miliaran, tapi untuk biaya Operasional Bulanan tidak ada Uang, karena di Kampung Umatnya Miskin2, adalagi yang susah Air karena di atas Bukit, jadi tambah biaya sebab harus beli Generator besar dengan harga selangit.

Pengurusnya Cuma mengandalkan Usaha bhikkhu yang akhirnya terpaksa bhikkhu tsb harus puntang-panting pusing tujuh keliling mencari Uang dengan berbagai cara untuk menutupi biaya Operasional Bulanan.

Ini harus menjadi Perhatian Serius: Bahwa sudah jelas Guru Agung Buddha Gotama tidak pernah mengajarkan kpd Siswanya para bhikkhu untuk berjuang dan berusaha membangun Wihara Sendiri/ Pribadi. Membangun Wihara itu Tugasnya Umat biar dapat Berkah, para bhikkhu tidak usah ikut campur cari Uang untuk pembangunan. Namun, Tugas para bhikkhu ialah ber-Latih Bina Diri agar mencapai Kebijaksanaan Dharma, lalu mengajarkannya kepada Umat.

Banyak alasan yg amat Bijak Guru Agung Buddha Gotama Melarang Siswanya tdk blh membangun Wihara Pribadi/Sendiri. Anatara lain; Praktik Dharmanya akan Melenceng Jauh.. yakni spt ditulis diatas misalnya bhikkhu usaha cari Uang dengan menghalalkan segala cara. Termasuk selama hidup jalani bhikkhu Pikirannya Sibuk hanya cari Uang untuk biaya Operasional Wihara dsb…

Alasan lainnya, bila para bhikkhu sudah Melenceng jauh dlm Praktik Dharmanya, maka jangan ‘HERAN’ Umat ber-Dana kpd Sanggha-pun tdk mendapatkan ‘BERKAH’ spt zaman Buddha Gotama dulu. Alhasil Sanggha pun hanya tinggal OM-DO (OMONG-nya DOANK), artinya tidak punya Makna sebenarnya, apalagi kalau ditambah para bhikkhunya tdk Rajin Meditasi hanya ‘SIBUK CARI UANG DOANK’ .

Hal inilah yg patut jadi bahan ‘RENUNGAN’ bagi para bhikkhu dan Umat Buddha di Indon khususnya…

Teman2 yang Budimana dan Lembut hatinya, Tulisan ini untuk Mengenang dan Mengingat Keluhuran, Ke-Agungan dan Ke-Muliaan Buddha Gotama seorang Manusia yang telah Berhasil Meraih Kesempurnaan yakni; Kesucian Lahir dan Batin menurut Tradisi ajaran Buddha Gotama.

Semoga berguna untuk menambah Pengetahuan dan Wawasan Dharma.
Mohon Maaf bila ada yang salah dan tidak berkenan di-Hati anda. Sadhu.

KOMENTAR:

1. Luar Biasa. terimakasih pencerahannya bhante. Amitofo.
Setuju Bhante ... sungguh pencerahan Yang Ulasan Sangat Indah Bhante agar Bhikkhu seperti yg Bhante katakan Terbuka Dan menyadari SIKAP antusiasnya hanya MENCARI NAMA + Gelar agar mendapat value per share Bhikkhu Super wuuuaaah xi xi xi padahal * Semua ambisinya Kosong nan sia2 bak pepatah BANYAK keinginan2 namun APA Daya Tangan Tak sampai Malah Tangan menjadi kram utk tidak Dilaporkan seperti semula he he he, Namo Buddhaya, salam Hormat sy kepada Bhante Dan slam Metta Bhante ... Semoga Bhikkhu2 yg seperti Hal tsb dpt Diatas menyadari Dan mengubah Segala sesuatu yg tidak Sesuai Ajaran Sang Buddha, Sadhu 3X.

 2. Di zaman sekarang ini serba moderen Dan orang2pun berusaha tampil tren, begitupun Bhikkhu2 zaman sekarang xi xi xi keren + nyentrik Dan terkesan angkuh Serta seakan melihat Umat dipilah pilih ... yg tampil serba Mewah itulah umatku tp yg tdk Punya apa2 atau sedang2 Saja dilihatpun tidak wakakkkwakakk, sayang sungguh disayang he he he. sungguh JARANG zaman sekarang menemukan seorang Bhikkhu seperti Hati Sang Buddha xi xi xi, Namo Buddhaya Dan Salam Metta semuanya, Semoga Bhikkhu diindonesia Suami tidak demikian, Sadhu 3X.

3. MAAF Seribu MAAF kepada Bhikkhu2 yg turut membaca komen sy ... bukankah seseorang hrs jujur ​​FUNDS APA yg kitd rasakan Dan yg dilihat he he he, Severe kejujuran SAYA inisial salat adanya Sekali Lagi MAAF Dan MAAF ... Salam.

4. Iya Bhante setuju bngt .. Ada Bhikkhu dkt sy tinggal, dy blg bs meramal tp 1x d Ramal hrs BYR 300rb .. Dan klo mw pake dy utk pemberkatan Pernikahan pun hrs BYR Tinggi, .. Klo ga mw BYR, pake Bhikkhu yg br Belajar .. Y mgkn krn dy yg pny vihara jd 'Beda' xy doa'y ..


5. Upasamo menulis: xi xi xi begitupun jika ada anggota keluarga yg meninggal dan ada yg minta tolong dibacakan doa...tarifpun berlaku berapa besarnya ditentukan wakakkkakkkakkk dan jika seorang yang tidak mampu disarankan utk mencari Bhikkhu2 Vihara dan itupun oleh pihak Vihara ada tarifnya ck ck ck, pdhl pd Dhamma Sang Buddha hrs dilakukan tanpa pamrih...Namo Amituofo, Zaman Sang Buddhapun berlindung dibawah pohon Boddhi tp Bhikkhu2 sekarang umunya berteduh dibawah pohon uang xi xi xi, maaf dan maaf sekali lagi he he he.


6. Namo Buddhaya Bhante .... hehehheee .. BENAR bhante ... MEMBANGUN gampang, perawatannya Yang Susah .... Bukan setahun doa years terbebani tetapi Sepanjang Hidup manusia ....pengolahan Yang kurang Matang membuat kelimpungan MENCARI dana,, Artikel Baru Segala Cara ... dll meramal ..... Artikel Baru pasang pentarifan Yang Aduhai ..... SAYA SENDIRI mendengar Cerita Yang mengalaminya .... Sempat kaget JUGA .. tetapi APA mau di kata .. memang demikian adanya ...

7. Upasamo menulis: Fera xi xi xi Kasihan Sang Guru Agung, Sang Buddha dengan usahanya sendiri untuk mencapai penerangan sempurna + Ajaran2Nya disimpangkan dgn alasan dana yg diperoleh utk keperluan2 Sang Bhikkhu padahal kan setahu aku bukankah segala keperluan2 Sang Bhikkhu diperoleh dari para umat + dibelakang hal tsb ada sponsor yg mendanai he he he tp pada acara kematian tetap dipasang tarif yg bagi orang kalangan bawah / menengah dirasakan serba wuuuuihhh bukannya serba wuuuah he he he. Upasamo menulis: jadi kayak macam perdagangan aja wakakkkakkakkkkakk Paritta2 Suci diperjual belikan xi xi xi.


8. Fera menulis: Upasamo Kwik ~ hehehhee begitulah kalo namanya dah uang qiqiqiiii

xi xi xi sobat Samana bukankah seharusnya seseorang yg siap utk menjadi Bhikkhu hrs seutuhnya benar2 melepas keduniawian dan mengikuti jejak Sang Guru Agung...dan jujur pribadi saya berkata agar kesan pihak2 tetangga tidak terkesan Paritta2 suci seperti diperjual belikan xi xi xi.

Upasamo Kwik ~ bukan bhantenya yang ngurusin/mencari dana tetapi umat yang membentuk yayasan yang mengurus segalanya ...

9. Wkwkwk ( `´)σ ironis sih, tp memang kenyataan yg terjadi yah begitu, salah di awalnya oleh umat juga, yg memanjakan dgn segala fasilitas dan mendorong Bhikku tsb agar mempunyai Vihara sendiri, tanpa memikirkan implikasi ke depannya. Fera Dan Bro Welli xi xi xi, he he he.


10. Namo Buddhaya, Selamat pagi Bhante serta salam hormat saya (beranjali) kepada Bhante...menurut saya seorang Bhante atau beberapa Bhante menggunakan laptop atau hp tidak masalah selama ke dua benda tersebut digunakan utk hal2 yang sesuai dengan Ajaran Dhamma Sang Buddha, maksud saya digunakan utk pencerahan semua makhluk hidup di alam maya ini he he he, jika tdk menggunakan ke dua benda tersebut bgmn bisa dilakukan pencerahan di dumay ini. hanya orang2 bego jika menyalahkan Bhante menggunakan laptop ataupun hp he he he kecuali digunakan utk yg hal2 negatif xi xi xi, Salam Metta Bhante.

Romo Soegeng Soediro Soediro trims anumodana, ikuti zaman blh2 aja tp yg agak sesuai dg Dharma, kl terlalu jauh dari Praktik Dharma, hal itu akan Fatal. Memang tdk dipungkiri kemajuan zaman Modern lbh kuat Arusnya, kita yg msh awam mau tak mau, suka tak suka hrs mengikuti zaman Modern. Maka spt bhante sendiri pake Laptop, HP tp hal itu digunakan utk keperluan Tugas Dharma, biar lbh bermanfaat demi kemajuan Umat dlm praktik Dharma. Semoga demikian adanya, sadhu.


Teman2 yg sdh komen anumodana, kita disini bukan/tdk mencari Kesalahan para bhikkhu yg cari Uang dg menghalalkan segala cara, tp kita membahas Fakta yg terjadi dlm Praktik Dharma yg Keliru dan untuk me-Nyadarkan para bhikkhu yg ‘SIBUK CARI UANG DOANK’ dan para Pengurus dan Umat yg ‘BEGO BANGET’.

Tujuannya, Mereka dan para Pengurus dan Umat yg ‘BEGO BANGET’ yg Keliru Jalani Dharma agar Kembali ke Jalan Dharma yg Benar, biar dpt Berkah Kemajuan dan Kebahagiaan dlm Dharma.

Kejadian bhikkhu cari Uang untuk Pembangunan Wihara dan untuk biaya Operasional Wihara sudah jadi Rahasia Umum, Umat sdh tahu semua, kecuali yg Umatnya Bego Banget.
Baiknya, Umat ikut ber-Peran Aktif men-Cegah hal Jelek tsb, dengan cara Berani ‘TEGUR’, misalnya katakan: bhante tdk perlu ikut cari Uang utk Pembangunan Wihara dan untuk biaya Operasional Wihara, karena itu adalah Tugas kami para Umat.
Kalau bhante kerja spt itu tdk ada Bedanya bhante kembali lagi jadi Umat biasa Cuma pakai Jubah bhante saja, hal itu bukan Tugas bhante. 


Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun Ven.Sudhammacaro.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “