“ SUAMI ENAK2 CERAIKAN ISTRI PUNYA ANAK, LALU KAWIN LAGI “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK.

Diskusi Dharma; Tanya: Bhante, saya baru saja pulang dari sidang perceraian saya, dalam persidangan tadi saya berkata kalo saya masih sayang sama suami dan anak2, memang itu yang saya rasakan, tapi menyesal mengakui itu Bhante, karena sepertinya dia sudah punya pacar lagi yang akan dia nikahin. Saya merasa bodoh di persidangan tadi. Kenapa Pria Enak2 Ceraikan istri sudah punya anak kawin lagi? Menurut agama Buddha apa boleh begitu? Teman2 tolong kasih koment yang benar dan berguna, sadhu.

Teman2 maaf kalau komen bhante salah. Orng yang punya problem apa saja setelah diutarakan biasanya bebannya berkurang, paling tidak hati dan pikirannya lega sudah. Apalagi ada teman2 yang komen memberi MOTIVASI yang BENAR dan BERGUNA. Itulah alasan bhante membuat diskusi ini yang di Post apa adanya. Karena itu mohon teman2 jangan salah paham dan jangan tersinggung. Dengan keterbukaan semua orang akan belajar dan dapat mengambil manfaatnya.

Teman2 anggaplah yang minta saran atau komen adalah saudara, adik atau kakak anda yang dalam keadaan RT seperti itu, kira2 apa yang anda harus lakukan atau sumbang saran kepada mereka. Sebab orang RT seperti ini bnyak dan beraneka macam problemnya, dri yg ringan hingga yang berat. Mereka tertarik hidup RT tapi terjebak dengan perbedaan pendapat, salah paham, mudah tersinggung, cepat emosi, mau menang sendiri. Mereka tidak siap Mental dari Awal, begtu selisih pendapat RIBUT bukan menyelesaikan Masalah tapi NAMBAH MASALAH, jadi MAKIN RUMIT. Parahnya ada yang sampai Rebutan Suami/ Istri, rebutan Harta, rebutan Anak, dsb.


Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna.


1. Ibu seorang yg berjiwa besar dan jujur dengan mengakui kalo ibu msh sayang dng suami. Kalo memang suami ibu mau menikah lagi yah terima saja dan doakan smoga suami bahagia. Dan untuk selanjutnya didik lah anak dengan bijak dan cinta ksh krn anak adlh segalanya, umur ibu kan smakin bertambah, siapa lg yg akan jaga ibu kalo bkn anak. Percaya deh kalo suatu saat ibu melihat anak tumbuh bijak, sukses dan bahagia, pasti tdk ada kata menyesal ok. Berdoalah untk smua mahluk agar bahagia sadhu 3x..


2. Bila dua hati..sdh tdk dpt di persatukan lagi, perceraian mungkin salah satu jalan trbaik..drpd..ttp bersama..tetapi slg melukai..bila mmg mantan suami sdh memilih org lain, lbh baik kita terima dg ikhlas.. &..berharap dia dpt berbahagia dg keluarga baru nya..Perceraian mmg tdk baik..tp bila ttp bersama menimbulkan karma buruk bagi kedua belak pihak..lbh baik berpisah secara baik2..tanpa ada rasa sakit hati..dan itu yg saya alami.


3. rumah tangga jika masih dapat dipertahankan sebaiknya dipertahankan dengan konsekuensi hrs dpt menghadapi berbagai rintangan tetapi jika telah memilih berpisah biarkanlah pasangan kita mendapatkan kebahagiaannya dan kita jangan terikat lagi dengannya.


4. Namo Buddaya, Bhante..Hal yg telah berlalu janganlah disesali..Setiap perceraian,pasti ada alasannya, Sebelum mengambil keputusan,dipikir2 dulu dampak kedepannya, setelah keputusan diambil.. Terimalah hasil dr segala sesuatunya dgn ikhlas..Bila sudah bercerai..sudah tidak ada urusan lagi.. Bila mantan suami ingin menikah lagi itu urusan dia.. Coba pikir dia ingin menceraikan anda,apa alasannya? Apakah karena wanita lain? Atau hal lainnya? Ikhlaskanlah dari pada sakit hati. Maaf bila ada salah kata.

5. Namo Omitofo, Mengatakan yg sebenarnya , adalah perbuatan yg sangat hebat, belum tentu org lain dapat mengatakannya, sangat berjiwa besar, Selama sy mendengarkan Dhama Buddha belum pernah, mendengar dan membaca bahwa diperbolehkan kawin lagi dalam agama budha, kalau kita sdh memutuskan, kita harus berani untuk menjalankannya, krn karma baik/buruk kita tidak mengetahui, dapat diketahui dgn cara meditasai ( bl sdh tenang dan menjalnkannya dengan baik) Hadapi dengan kesabaran dan berjiwa besar, pasti kita dapat jalan yg terbaik, Namo omitofo.

6. Saya ikut prihatin dgn apa yg sdh anda alami.... Sungguh menyakitkan mmg jika perceraian terjadi krn WIL..tp kita hrs tetap bisa melewati dgn hati yg lapang dan tabah.. Walaupun dlm agama Budha tdk ada peraturan ttg boleh dan tdk menikah lg hanya sangat disayangkan kalau ucapan setia pertama kali yg pernah diucapkan oleh kalian berdua yg disaksikan oleh para Bhiksu dan didepan altar Sang Budha ternyata tdk dgn kesadaran diri...

Korban utama perceraian adalah anak2.. tp semuanya sdh terjadi dan mudah-mudahan dgn bertambahnya usia anak2 tentunya mrk akan bisa memahami apa yg sdh terjadi diantara orang tuanya shg menimbulkn perceraian.. Tetap kuat dan tabah... jalani semua dgn kesadaran dan sll ingat akan karma perbuatan... banyak2lah menanam karma baik..

7. Perpisahan atau peceraian tidak dilarang dalam ajaran Buddha, walaupun sebenarnya jarang terjadi jika nasihat Sang Buddha diikuti dengan benar. Pria dan wanita memiliki kebebasan untuk berpisah jika mereka benar-benar tidak dapat sepaham satu sama lain.Begitu yg sya baca dibuku..:D.

8. jangan lupa pikiran adalah pelopor(sabda Sang Buddha)...niat kita pikiran kita untuk apa dalam berumahtangga atau hidup ini?...kita harus selalu memikirkan dan berharap serta berbuat yg bagus2/baik..yg positip2...niscaya..semua itu akan berpulang kepada kita..kalo pikiran ini maunya negatif aja...buruk aja begitupun perbuatan...

semua jd beneran negatif n buruk...tp kalo kita selalu memikirkan yg positif/berbuat baik..spt percaya bhw pasangan kita adl yg terbaik dr semua yg pernah kita kenal...ya feedbacknya spt yg kita harapkan...sambil tak lupa byk berbuat karma baik spt melayani suami & anak dg sebaik2nya, berdana/beramal diladang yg subur (kevihara atau anggota sangha/bhikku)dll...sambil membatin..semoga yg terjadi adl yg terbaik bagi diriku dan semoga semua makhluk hidup berbahagia..


9. namo budhaya..klu mnrt sy,dlm agama budha selalu menganjurkan agar kt bs setia sm pasangan kt,dan sebaiknya menghindari perceraian,krna ketika kt memilih menikah dgn pasangan brarti kt jg hrs siap menerima pasangan kt tsb dlm keadaan apapun,kdng orng hnya bs berkomitmen saat menikah tp dlm praktek kehidupan selanjutnya blm tentu bs dijalankan,klu pun sdh smpe tahap seperti ini,sy rs,

cobalah anda n suami saling berbicara dr hati ke hati,ingatlah ms2 indah yg telah anda lewati brsma, n jg anak2 anda yg manis n lucu tentunya,mgkn belajar lah lbh mendengarkan apa yg suami anda inginkan,n bicara secara prlahan tanpa mengumbar emosi,saling memahami antara anda n suami,..cobalah u/mempertahankannya n jgn lah smpe berakhir dgn perceraian klu msh bs,krna perceraian akn berdampak buruk bg anda,anak2 n jg suami..

jgnlah brkata menyesal anda masih mencintainya klu memeng anda masih mencintainya,krna biar bagaimanapun dia adalah orng yg anda cintai n telah menjadi suami anda...tak ada kt penyesalan buat org yg kt cintai,walaupun ia tlh menyakiti kt,Sy harap smga masalah yg anda hadapi cepat selesai n anda bs bersama suami anda lg.Smoga opini sederhana sy ini bs sedikit membantu anda.Maaf bila ada salah kata...anumodana....


10. jangan merasa malu. ibu adalah orang yang berjiwa besar karena berani mengakui kebenaran yaitu masih sayang pada anak dan suami. setiap orang terlahir dilindungi oleh karma masing2. kawin,cerai,mati itu buah karma kita dimasa lalu. kedepanya tanamkan karma baik sebanyak mungkin spy berbuah baik. yang lalu biarlah berlalu...sadhu3

bercerai ud pasti mengingkari janji pernikahan. pny pacar sebelum cerai termasuk berzinah.boleh ato tidak nya, harus minta penjelasan Bhante.


11. saya setuju dgn bhante,intinya adalh saling percaya n pengertian. baik beda ataupun sama keyakinan antara istri n suami hrs d jalani dengn rs hormat menghormati antara 1 dgn yg lain,n memberikan penjelsan srt pengrtian yg bnr,yg terpenting jgn meremhkn slh st agama n jg qt tdk blh
me nomor 1 kan agama.


12. Namo Buddhaya Bhante, Menurut saya: tidak perlu bercerai..msh bs dibicarakan baik2.Perbedaan keyakinan dan pandangan memang sulit..Ada yg berhasil dan tdk berhasil menjalaninya..itu semua kembali kepada diri anda sendiri yg menjalaninya mau dibawa kemana hbgn tsb.



Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun. Ven. Sudhammacaro.