“ BENCANA ALAM GN. MERAPI DAN GEMPA TSUNAM APAKAH TAKDIR DIATUR OLEH TUHAN/ ALLAH “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK.

Diskusi: Tanya; Bangsa Indo dikepung oleh bencana alam (18 Gunung Merapi siap meletus), dan gempa Tsunami, serta banjir, apa hal ini sudah takdir diatur oleh Allah/ Tuhan, lalu kita harus pasrah spt Mbah Marijan dan menunggu hikmahnya/berkah dari-Nya? Menurut anda bagaimana?

Jawab: Menurut Buddha; Dunia ini berputar oleh kekuatan PIKIRAN, dan pikiran itu berputar/bekerja dengan kecepatannya ribuan bahkan miliaran kali kecepatan cahaya. Jadi andaikata orang dan makhluk lain di alam semesta ini ada berapa miliar, hingga bisa memutar kecepatan dunia yang luar biasa.

Analogi pertamanya begini kira-kira; kalau anda ditugaskan memutar bola dunia/ benda apa saja yg berputar. Pada saat pikiran anda tenang, lurus, dan konsentrasi, pasti bola dunia tsb berputar dengan baik dan benar. Namun, ada saatnya pikiran anda melenceng, gelisah, lelah, tidak konsent, maka sudah pasti bola dunia akan berputar secara ngaco atau tidak berputar semestinya.

Buddha merujuk semua ke PIKIRAN yang berperan dalam segala hal, hingga disimpulkan oleh Buddha bahwa suatu saat dunia ini akan hancur dengan sendirinya, artinya tidak dapat diprediksi oleh alat apapun. Kecuali orang yang mengerti Dharma yaitu dunia ini hancur oleh kekuatan pikiran manusia yang tidak lurus, tidak tenang, tidak consent, dst. (secara kasarnya; pikiran jahat, buruk, dst).
.
Analogi kedua; kalau anda punya mobil bagus, segalanya ok, lalu anda bawa pergi yang nyetir. Saat pikiran anda baik, lurus, tenang, dan consent, pasti jalannya mobil akan baik dan benar serta melaju. Tapi pada saat anda sudah minum bir, narkoba, dsb, otomatis pikiran anda terganggu, pikiran anda tidak lurus, tidak consent dst, lalu bawa mobil dan anda yang nyetir, maka apa akibatnya?

KESIMPULANNYA: Semburan Gn.Merapi dan Gempa Tsunami menyadarkan dan mengingatkan para Pemimpin bangsa Indon yang sudah kacau-balau dalam memimpin bangsa Indon. Hukum tidak ditegakkan yang masih tebang pilih, peraturan digunakan hanya untuk keuntungan perut sendiri dan keluarga.


0. Namo Buddhaya, namaskara Bhante. Dhamma, vinaya dan sila adalah pedoman bertindak dan melakukan apapun agar berakhir dengan kebahagiaan. Kalau yang kita rasakan adalah penderitaan, berarti pelaksanaan Dhamma itu sendiri belum sempurna, jadi perlu membina diri agar dapat lebih baik lagi menjalankan Dhamma.
Masalahnya adalah berapa banyak orang/mahluk yang mempraktekkan Dhamma setiap hari ? Welas asih, berhati mulia, tak tahan melihat penderitaan mahluk lain, setiap nafasnya mengharapkan kebahagiaan bagi semuanya. Semakin banyak orang baik, maka bencana itu tak akan pernah terjadi. gunung meletus tak akan menimbulkan korban, hujan deras takkan menimbulkan banjir. Jadi bukan pasrah, bukan takut, mungkin yang harus kita pikirkan dan lakukan adalah dibawah bimbingan Yang Mulia Bhante, kita terus mempraktekkan Dhamma secara nyata. Yang Mulia Bhante memimpin melaksanakan Dhamma. Kegiatan sosial : membantu yang sedang menderita. Kegiatan keagamaan : Meditasi dll. Kegiatan rumah tangga : Kursus agama untuk yg sudah berumah tangga. Sekolah gratis, membantu yang belum mendapat kerja dll Semuanya benar-benar kita praktekkan, maka semua bencana itu akan hilang dan kita semakin dekat dengan cita-cita luhur.
Apakah perlindungan yang paling hebat, paling sakti ? Bukan Dhamma tetapi Dhamma yang dijalankan dengan baik. Mungkin sudah saatnya, bagi kita semua untuk benar-benar bukan hanya mendengarkan Dhamma saja, tetapi mempraktekkan Dhamma. Semoga Yang Mulia Bhante selalu sehat dan tetap bisa membabarkan Dhamma untuk kami semua, semoga kita semua mendapat kesempatan melakukan hal yang baik. Semoga kita semua berbahagaia, sehat. Semoga semua mahluk berbahagia. Shadu 3x Kalau ada kata-kata yang tidak berkenan dan pendapat saya yang salah, saya mohon maaf. Namo buddhaya, Namaskara Bhante

00. kata buku dhamma sih gitu, kalau manusia sudah banyak melenceng, maka relik atau simbol agama buddha akan menghilang, mungkin borobudur itu akan hilang. katanya sih sejak sang buddha parinibbana, 5000 tahun sesudahnya, dhamma akan lenyap, kan uda separuh jalan, uda 2600 tahun. memang masa buddha gaotama itu pendek sekali. masa yang paling lama saya kira masa buddha kondanna yang sampai sang buddha itu hidup hampir 100ribu tahun.

1. maaf Bhante, Untuk Menjawab status di atas,terlebih dahulu harus di pilah Karena jika tidak akan menjadi perdebatan antara agama Buddha dan agama lain nya. Jika menurut Pandangan agama Buddha, Seharusnya Tidak ada pertanyaan.. Apakah sudah di atur oleh Tuhan...? karena seperti yang kita ketahui Bersama,konsep Tuhan dalam agama Buddha Berbeda. Menurut Pandangan agama Buddha kejadian ini tidak terlepas dari hukum karma. Yaitu..aparaparavedaniya karma. yakni karma yang akan berbuah sewaktu2 apabila kondisi dan waktunya sudah cocok. Di kehidupan masa lampau mereka telah melakukan karma2 buruk dan tertumpuk. ada karma buruk yang belum dapat berbuah dalam kehidupan itu karena kondisi nya belum memungkinkan. Bencana alam yang terjadi adalah murni karena Alam, Tetapi KORBAN muncul karena kondisi alam yang sudah memungkinkan bagi karma buruk untuk berbuah.

2. Dan untuk kasus Mbah marijan, Sebenarnya kita tidak berhak,mengatakan pasrah dan menunggu hikmah. untuk suatu keadaan dan kondisi yang tidak di mengerti orang lain,beliau tentu punya alasan tersendiri,mengapa Beliau tidak turun.
Mengingat kapasitas nya sebagai kuncen gng Merapi. Menunggu Hikmah adalah sebuah kalimat yang kurang tepat. karena yang benar adalah mengambil Hikmah, tentu saja bagi orang-orang yg selamat. Dan MENGAMBIL HIKMAH, juga dapat dilakukan oleh Umat Buddha. yaitu,Berbuat kebaikan sebanyak-banyak nya ,karena dengan berbuat kebaikan kita dapat memperingan efek dari karma buruk. Dan jika mau di bahas lanjut melalui Kacamata AGAMA, Bukan kah itu Hal yang dapat di mengerti..? Dalam agama Buddha ,mungkin karena kondisi karma buruk nya Berbuah pada saat itu. Jika dari pandangan Agama lain, maka Itulah Takdir.

3. Namo Buddhaya Bhante, Bangsa Indonesia dikepung bencana alam dgn 18 gunung merapi status waspada dan gempa tsunami se-waktu2 adalah 'kenyataan' saat ini tanpa harus mempertanyakan campur-tangan Allah/Tuhan. Yang perlu dan utama Pemerintah & kita lakukan dlm menghadapi bencana2 alam yang akan datang se-waktu2 adalah selalu waspada serta berusaha mencegah atau se-tidak2nya meminimalisir korban2 manusia dan makhluk2 hidup lainnya serta kerusakan harta benda yg diakibatkan bencana-alam2 ini yang tidak dapat diprediksi dan diketahui kapan akan berlaku sehingga korban2 seperti mbah Marijan yg sangat dihormati meninggal tidak perlu terjadi.

4. Namo Buddhaya,semua bencana yg terjadi bukanlah takdir,klo takdir kenapa tuhan begitu tega memberi cobaan sampe manusiax mati karena tidak kuat menanggungnya'bumi ini sudah tua,alam yang awalx sabar menerima perlakuan manusia kini mulai berontak.jika alam marah maka lebih baik kita mengalah dan menghindar,melawan akan menghancurkan diri sendiri.sadhu.



5. Nomo buddhaya, selamat pagi bhante. Makhluk hidup dan bumi dituntun hukum alam. Mereka hancur,lenyap dan dilahir kembali ditentukan oleh perputaran yg tiada hentinya. Terjadi bencana krn elemen2 dasar seperti air,tanah,angin dan api selalu mengalami perubahan dan mencari keseimbangan.Inilah sebabnya mengapa hidup disebut duka,krn manusia dan makhluk hidup lain juga mengalami perubahan.Tampa memandang status dan jenis hewan,setiap perubahan alam bagi setiap makhluk hidup mengalami duka. Karma hanya merupakan suatu aspek dari hukum alam,maka semua pengalaman hidup disebabkan karma adalah tdk benar. Dlm kasus bencana alam,energi yg berhubungan dgn karma menjadi tdk aktif krn kekuatan dari pengerak tanah dan air terlalu kuat,seperti gempa bumi dan tsunami yg terjadi adalah ketertundukan hukum karma pada hukum alam. Ombak mengambil ribuan makhluk hidup bekerja tampa memandang jasa2 kebaikan para
korban.Mereka yg mempunyai karma baik dan buruk sama2menderita. Pemaham mendalam atas pengetahuan perubahan tersebut, akan membuat kita menerima dgn tenang apa yg tdk dpt diubah. SALAM DAMAI.

6. mmg banjir merupakan hukum alam tp sebabnya bs jg karna manusia,, karna manusialah yg menjadi faktor mempercapa atau meperlambat suatu bencana alam, bukanlah hukum yg membuat anda menderita tp anda yg membuat anda sdr yg menderita

7. Nammo Buddhaya Bhante.....Nasib setiap manusia sudah dibuat oleh manusianya sendiri dari kehidupan masa-masa yg lalu,Tetapi hidup adalah pilihan.Dengan ada atau tidaknya bencana lahir,tua,sakit dan mati itu pasti.Semua tergantung manusianya masing2x,dengan dan jalan apa yg dipilih.Jika saya baiknya pasrahkan saja pada Empunya,Jika masih diberikan pilihan hidup setelah bencana berarti masih kurang karma baik yg harus saya tanam.Kurang lebihnya Saya Mohon Maaf Bhante. Nammo Buddhaya Bhante...

8. Namo Budhaya bhante, Mnrt sy bhante,alam memberikan teguran kpd mnsia,alam merasa mnsia sudah melebihi dr kapasitas yg ad,bkn menjaga alam dgn baik,yg mn memberikan kehidupan,melestarikan,memelihara,tp ini tdk lg dgn fungsinya,ini smua bkn krn takdir tp krn mnsia itu sendiri,kita tdk blh pasrah dlm keadaan apa pun kita hrs membenahi diri,memperbaiki kesalahan2 kita,menyadari satu sm lain,shhg timbul lah keeratan antar mnsia sendiri dgn alam dan dgn Tuhan nya sendiri,timbulah karma baik kita dan terlindung oleh karma baik kita sendiri,...mohon bhante koreksi pabila ad kata2 yg slh,sadhu sadhu sadhu...

9. Pepatah kunö blang:siapa yg bsa menguasai nadi Naga ia akan makmur...nadi naga adl jalur volkano.,dmana spanjang jalur pasti tanahny subur...apapun memiliki kualitas terbaik krna tanahny bersft panas...ttp dlm hal gunung dcipta dmikian akan meletus, pd dasarny smua memiliki perhtgannya...brdasar perhtgan matahari&bintang.,dpgaruhi hal' laen...hanya org yg memiliki kebijaksanaan tinggi yg sanggup menaklukkan Naga tsb...smua adl sdh diatur dgn aturan alam dg gerakan alam...tiada di' alam ini yg berhenti kcuali mati.

10. Seandainya bencana sudah diatur/ditakdirkan oleh Allah/Tuhan, apakah adil Allah/Tuhan itu.. Apakah sosok yg dideskripsikan penuh KASIH mampu begitu Sampai Hati (kejam/sadis) memporak porandakan sejumlah manusia, hewan, alam semesta/lingkungan dan sebagainya... Bukankah Suatu Bencana merupakan suatu bentuk karma kolektif yg telah matang adanya ya bhante, mohon pencerahan dhamma nya bhante. Bagaimana pun, kita turut prihatin atas bencana yg terjadi di beberapa daerah di Indo (mari yuuk berdoa bersama buat Indo, membantu seiklas kita.. smoga semua segera berlalu)..

11. Manusia sudah tidak mau bersahabat dengan alam bhante. Jaman sudah berubah. Seorang budhist pun tdk menjaga hidupnya baik2, seperti sebuah cerita kisah nyata seorang budhist yang selalu berpergian meninggalkan kluarga dan anak2 nya dalam waktu lama sampai 1mggu hanya dgn alasan perjalanan spiritual kunjungan vihara tapi malah jalan jalan bersenang2 diri dan vihara hanya d jadikan seperti hotel numpang tidur? Manusia selalu terlena dengan pikirannya tanpa peduli akan akibat d sekitarnya, Hanya kesadaran lah yang dapat merubah semuanya k jalan yang baik.

12. Namo amitofo bhante,menurut pendapat saya manusia terikat 3 kehendak 1.kehendak yang diatas: Tuhan,Thian,dan lain2,2. kehendak alam semesta,3.kehendak manusia,dan menurut pendapat saya itu bukan kehendak Tuhan atau kehendak manusia tetapi kehendak alam semesta. Namo amitofo bhante.

13. mlm bhante klu menurut aku aku si apa ada nya klu emang udh diatur sm yang di atas mau apa ya ikut aja yang penting kita doa aja jangang sampai bencana lagi biar 18belas gn merapi udh siap meletus tpi klu tuhan bilang jangan wo amitohut dong mudah2 jangan ah.

14. Namo buddhaya bhante, hukum utu niyama yg berkerja dan yang mendapat dampaknya merupakan hukum karma yg berproses.
15. Namo Buddhaya Bhante selamat malam...bencana alam yg terjd belakangan ini adalah mrpkan proses drpd hukum alam, dlm agama Buddha disebutkan sbg panca niyama, salah satunya adalah utuniyama, ini adalah hkm yg mengatur sgl sesuatu yg berproses berkaitan dgn bumi, seperti cuaca, musim panas/hjn, gng meletus, gempa bumi, tsunami dsb, kejadian alam tsb terjd dlm prosesnya sendiri bkn krn kekuatan lain dr luar, dan utk menghindari terjdnya korban jiwa sebaiknya mengungsi/evakuasi dini ketmpt yg aman bukannya pasrah menunggu/menyambut bencana itu merenggut nyawa, msh bs dihindari ya dihindari, dan ini bukanlah kiamat yg ga bs dihindari.

16. Nammo buddhaya bhante, Tuhan itu maha baik,tidak akan menghancurkan umatnya...semua sudah ada jalannya sendiri,tp bukan juga kita harus berserah pd takdir krn takdir ada ditangan manusianya sendiri. Jadi kita harus banyak2 memupuk karma baik dan merubah perilaku kita menjadi baik, dengan demikian bencana apapun kita tidak perlu takut..yg perlu adalah memikirkan nasib mereka yg terkena musibah ini..

17. Namo Buddhaya Bhante,menurut saya bencana itu adalah sebagian dari ulah/ perbuatan umat manusia dan memang jg suatu proses alam jg bisa terjadi,krn didalam tubuh gunung itu terjadi proses magma/larva yg panjang sekali sehingga suatu saat tiba bisa meletus, termasuk tsunami jg terjadi proses. Maka dari itu kita sebagai manusia hrs waspada bukan pasrah aja utk gunung yg siap meletus, sehingga kt ngotot tdk mau di ungsikan seperti Mbah Marijan,menurut saya Mbah Marijan bisa bertahan hidup apabila ikut mengungsi dan jg bisa selamatkan lebih banyak dr pd korban yg meninggal hanya sj Mbah Marijan menolak dievakuasi dan lebih baik bertahan/meninggal mungkin itu sdh prinsipnya. Ini adalah pendapat pribadi saya. Dan terimakasih.


18. memberikan energy positif utk lingkungan misalnya berdoa dll, sbb itu meletus gunung akibat dr enegry negatifnya yg terkumpul disektr sn udh melampaui ruang yg tersedia, sehingga meledak.


19. Namo Buddhaya Bhante... Kalo menurut saya, pasrah tdk pasrah itu tergantung orangnya, apakah dia mau lari atau nyerah dlm hidupnya spt halnya klo qt laper pada pagi hari, adalah pilihan qt untuk menundahnya sampai siang/sore/malam baru makan atau sengaja tdk makan sama sekali, jd bertahan hidup adalah pilihan kita tp mati sudah pasti bagi semua makhluk. Dalam bencana alam ada terluka, ada yang mati & ada selamat atau ada yg tdk terkena sama sekali, sebagai seorang umat buddhis, qt percaya hukum karma yaitu "sesuai dgn benih yg di tabur itulah buah yg di petik". Adapun yg mati tnp sadar begitu bencana terjadi.. Semua berbalik kepada karma lampau dan juga karma sekarang masing2 individu lagi yang berbuah. Pendek, sedang atau panjang umur seorang manusia tergantung seberapa kebajikan yg telah di kumpulkannya. Sekiranya itu menurut saya Bhante... Sadhu3.

20. Kt tdklah blh pasrah bgt aja dlm menghadapi bencana alam ini, skrg ini dunia udah canggih dan byk terdpt org"jenius didunia ini yg bs menciptakan alat pendeteksi bencana, apabl ada kebijaksanaan didlm org" jenius ini dan menciptakan alat pendeteksi bencana mk bencana alam dpt terhindari dgn bgt akan dpt menyelamatkan sebanyak byk org menjd korban dr bencana alam itu sendiri, syg walau skrg ada alat pendeteksi tsunami tp pemanfaatannya krg maksimal shgg msh byk korban yg jatuh pd saat tsunami terjd, walau udah alat pemantau gng meletus tp msh bnyk warga yg tinggal di sekitar gng yg akan meletus msh enggan mengungsi ke tmpt aman seakan akan tdk menghiraukan peringatan yg ada, kalo bgn siapa yg hrs dislhkan kalo terjatuh korban jw, warga yg tdk menghiraukan peringatan utk mengungsi atokah takdir???

21. kita jd manusia tdk boleh pasrah,kita hrs menyelamatkan diri kita semampu kita,sebab yg bs menolong diri kita adalah kita sendiri.masalah tuhan...tuhan tidak bermain dalam masalah ini.ini semua krn proses alam...bkn kemauan tuhan.

22. Namo Buddhaya Bhante dan Semuanya...Penyebab bencana2 alam yg terjadi di bangsa ini atau bangsa yg lainnya dapat dilihat pada Sutta Pitaka, saya lupa bagiannya apa dan ayatnya berapa. Seingat saya, salah satu faktor penyebab bencana alam adalah :"Bilamana para pemimpin di suatu negeri sudah tidak adil, berlaku tdk benar maka bencana alam2 pun akan terjadi"Mohon Bhante dapat memberikan penjelasan dari sutta tsb untuk penerangan kita semua. sadhu...

23. Namo Buddhaya Bhante..bencana yg terjadi saat ini bs d blg proses dr hukum alam, hukum karma yg ini disebabkan oleh perbuatan manusia yg serakah dan kurang mendisiplinkan diri contohnya spt halnya membuang sampah, itu mgkn lbh krg 80% yg tidak membuang sampah tidak pd tempatnya sehingga saat hujan, air d got ga bs mengalir krn byk smph yg menumpuk d got tsb, makanya ada baiknya kita semuanya berusaha menjaga bumi ini agar bencana yg terjadi semakin berkurang dan semoga semua yg berada d bumi bebas dr penderitaan, n semoga semua makhluk berbahagia.. sadhu..sadhu..sadhu.. mohon maaf klo ada kata2 yg krg berkenan.

24. bencana yg susul menyusul di indo terjadi memang karna ketidak adilan, lihatlah bagaimana peristiwa biadab kerusuhan mei 98 tak pernah diusut tuntas, perusuh dibiarkan bebas tak pernah di hukum. Karena pemimpin tak pernah perduli akibatnya hukum karma yg bekerja dengan menghadirkan bencana yg bertubi2.
25. selamat mlm bhante,bencana alam bukan suatu karma bg manusia.tetapi mmg bumi kita ini sdh sgt tua,akibat ulah manusia jg.

26. slm metta bhante, hny bs pasrah atas kuasa tuhan TSUNAMI ~(T)uhan (S)lalu ingin (U)mat (N)ya (A)gar (M)engingat (i)a smoga smuanya cpt berlalu dan tdk ada lg sadhu3x


27. namo buddhaya...smua karna karma bhante.. Kita tidak boleh terpuruk atau takut.. Hadapi dengan pikiran jernih dan rasional. Mengambil tindakan , action.. Kalau hanya dipikirkan hanya menjadi momok yg menakutkan..

28. selamat mlm bhante,itu semuanya adalah sdh takdir dan sdh diatur oleh tuhan yme.bencana alam bkn hanya di indonesia saja,akan tetapi diseluruh dunia mengalami bencana alam.

29. namo budhaya bhante. bknkah Guru Agung berkt bhw ssuatu yg berbntuk&bersyrt psti akan hancur&punah btp agung ajranNya..

30. Namo budhaye bhante,menurut itu semua karna hukum karma,bukan takdir,karma masa lampau sekarang baru berbuah.kita tidak boleh pasrah tapi harus berusaha agar bencana negeri ini cepat berakhir.sadhu...
31. Ntu bkan takdir pi karma mereka! Menurut aq pasrah dan berdoa. . Namaste Bhante, Selamat malam Ada jala Ambilah kesempatan.

32. nammo buddhaya bhante,di dalam dunia ini pasti mengalami berubah,kita harus menerima perubahan itu.
33. Namo Buddhaya Bhante. .Semoga pada saat musibah terjadi kita tidak berada ditempat kejadian. .
34. wah yg nma y alam ga bs d kmpromi dunk, ya bleh2 ja qta pasrah tp ya hrs d imbangi dg logika n iptek..sesuai prkmbangan.
35. namo budhaya, smw sdh tkdr & krma mrka bagi yg slmt mgkn krma baiq mrk d'msa lmpau byk mk a mrk trlndngi :) sadhu3x
36. Omitofo suhu, Kita harus hadapi karma yang diberikan , baik atau buruk, kita harus jalani dengan pikiran dan hati yg tulus.
37. Kita memasrahkan diri jikalau kita sudah berusaha semaksimal mungkin,karena bagaimana pun juga..pengamb il keputusan adalah DIA.
38. Namo budhaya bhante, klo menurut saya jodoh, nasib, rejeki, takdir, lahir dan mati semua itu diatur oleh diatas. Yg jelas sabbe satta bhavantu sukhitata...Sadhu 3x

Kesimpulan: Bencana Alam bukan karena Takdir diatur oleh Tuhan/ Allah. Namun, lebih disebabkan oleh proses hukum alam. Dunia ini sudah tua Ibarat seperti orang sudah tua pasti prosesnya sakit disana sini. Yang kelak akhirnya akan mati dan hancur lebur jadi debu. Demikian pula dunia dan alam semesta ini, yang pasti akan mengalami kehancuran.

Karma baik ini kami limpahkan kepada para Guru Dharma dan orangtua serta para leluhur, dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Ven. Sudhammacaro.
Penyusun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “