“ ANJALI SAMA BHIKKHU THERAWADA TIDAK DIBALAS LAGI “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK.

Diskusi: Tanya; Bhante Sy heran. Kenapa setiap kasi salam /anjali sama bhante theravada kok gak pernah mau di balas ya hanya diam saja... kok sombong !????? Kayaknya kok sombong gitu loo... Mau nanya gak brani/malu.. Soalnya sy lebih tua ntar di bilang nenek2 ini kok cerewet hahahaa.. Teman2 tolong kasih koemn yang benar dan berguna, sadhu.

Sang Budha saja pada saat beliau menemukan tulang di jalan, sang Buddha langsung Anjali d menghormatinya karena mungkin saja orang tua kita dan sanak saudara kita pada kehidupan yang lampau. Apalagi sangha ketika bertemu dengan umat memang kedua belah pihak harus saling menghormati satu sama lain dengan bersikap anjali jika kondisi pada saat bertemu memungkinkan. Buanglah egois merasa tinggi hati, karna orang yg belum sucilah yang terbiasa melakukannya. shadhu shadhu shahu.


Jawab: Teman-teman sebelumnya bhante mohon maaf bila komen ini salah. Bhante sendiri tidak tahu bagaimana tradisi masa Buddha masih hidup, sola anjali ini. Namun belakangan, setelah bhante ke Thai dan Myanmar, ternyata tradisi para bhikkhu disana memang tidak membalas anjali dari umat.

Bhante sempat tanyakan hal itu pada mereka, yang dijawab; bahwa kita bhikkhu silanya 227 sedangkan umat silanya hanya 5. Maka, sewajarnya kita tidak membalas anjali dari umat. Kalau membalas berarti kita dengan umat sama saja tidak ada bedanya.

Dulu waktu bhante baru pulang dari Thai dan Myanmar, lalu ikut organisasi Sanggha, bhante ikut aturan organisasi tsb. Namun, maaf setelah bhante keluar dari organisasi dan Mandiri, bhante mulai memperbaiki Tatakarama, sopan santun adat istiadat dan Budaya.

Sebenarnya winaya tidak mengatur soal membalas anjali atau tidak. Kehebatan itulah Buddha sebagai Guru Panutan yang memberi contoh suritauladan kepada para bhikkhu siswanya. Artinya; Rupanya Buddha melihat jauh ke depan bahwa ajaran-Nya akan menyebar luas menembus benua, tradisi dan budaya yang berbeda-beda. Sebab itu, Beliau tidak membuat aturan soal membalas anjali atau tidak.

Intinya, menurut bhante semua tergantung pribadi para bhikkhu Therawada, tapi bhante sendiri terus terang membalas anjali dari umat, dimanapun bhante berada dan tinggal.
Tentu ada alasannya, yaitu bhante merasa dan menilai bahwa umat tidak semua mengerti soal seluk beluk anjali para bhikkhu Therawada seperti yang ditanyakan ini.

Selain itu, sudah banyak sekali umat yang bertanya mirip seperti ini, hanya dulu belum ada FB, jadi bhante posting di www.sudhammacaro.blogspot.com atas pertanyaan dari sdr. Sutedja Tjandra.

TEMAN-TEMAN TERIMAKASIH ATAS DEDIKASI DAN KOMENNYA.

1.menurut saya, masalah salam ini tdk perlu dibesarkan. Krn para bhikkhu juga punya vinaya(sila/peraturan kebhikkhuan). Terlebih lagi jika yg memberi salam/yg berbicara dgn para bhikkhu adalah wanita atau lawan jenisnya. Bhikkhu yg tau vinaya, ia tdk akan menatap lawan jenisnya ketika berbicara. Jadi jika tdk di tatap,jangan menganggap bhikkhu itu sombong. Krn ada sebagian vinaya para anggota sangha yg tdk di ketahui dan dipahami oleh umat. Masalah salam yg tdk di balas oleh bhikkhu,jgn di perbesar, krn itu hanya ketidaktahuan kita sebagai umat awam (gharavasa). Hendaknya kita juga belajar vinaya para bhikkhu agar kita dapat belajar melayani para bhikkhu dan membantu para bhikkhu agar tetap survive dlm menjalani kebhikkhuannya. Demikian. Semoga bermanfaat & semoga semua makhluk berbahagia.


2. para bhikkhu yang dihormat dg anjali tdk membalasnya dia merasa seolah sdh jadi Arahat, jadi dia hanya bisa meniru-niru para Arahat spt di buku Dharma, akibatnya sikap d tingkahnya Munafik, berkata tdk pegang tp rakus uang, malah gila uang, hobinya mengelabui umat.
Faktanya; ada di wihara Dhammacakkajaya Sunter Jkt Utara; dipasang kotak dana yg ditulis nama2 bhikkhu senior silahkan datang, lihat dan buktikan.Lalu uangnya kemana?

3. Harus maklum para bhikkhu juga manusia biasa yang tak luput dari ego dan suka lupa diri. Kecuali di zaman Buddha masih hidup bisa dinasihati oleh Buddha langsung, tapi zaman kini agak sulit, kadang dinasihati berulangkalipun dan dikritik bahkan disindir dg berbagai carapun tidak berubah. Degil dan tak tahu malu, barangkali inilah tanda2 Dharma akan lenyap dari dunia ini, awalnya spt ini. Makanya wiharanya kena debu Merapi, ini pertanda harus Sadar jng suka mengelabui umat terus.

4. Setuju sekali dgn penjelasan Bhante. Semoga Bhante sehat2 selalu, agar dapat menjelaskan kebaikan kepada umat. Sadhu Sadhu Sadhu...

5. Baiknya jujur aja d beri contoh suritauladan yg benar d jng Munafik sebab kelak akan ditiru oleh generasi muda bhikkhu, saat terbukti. Orang Jakarta bilang: Jangan suka Belagu, sok suci, sok pinter tp keblinger.

6. Kalau kita bukan Arahat jangan bicara seperti Arahat, kalau kita bukan orang suci jangan bicara seperti orang suci, bicaralah seperti dirimu sendiri, yang masih ada benci, iri, dengki, cemburu, marah, bicarakanlah itu dan temukan cara-cara mengatasi kekurangan yang masing-masing masih kita miliki!

7. bhikkhu kan sila nya lebih tinggi dari umat,jadi sudah sepatutnya umat menghormat Bhikkhu, jadi Bhikkhu ga perlu membalas. Bukan sombong.

8. menurut komen wa, umat menghormati bhante theravada,tapi bhante tidak membalasnya dgn sikap anjali disebakan karna kondisitertentu.bukan berarti bhante tidak membalas hormat,tetapi beliau membalasnya dengan hati terdalam.

9. Namo Buddhaya, sama seperti kita bersekolah. ada guru yg kita suka en ada guru yg kita ga suka. begitu juga dgn guru ( bhante ) yg pernah kita temui. jujur ak ngmng kl misalny ak ketemu sama bhante yg pernah mengecewakan ak, jgnkan bersikap anjali mungkin hormatpun bisa ga kuberikan. ada contoh pribadiku sendiri. pernah hari minggu abis kebaktian divihara, ak ada sedikit masalah. en bermaksud bertanya sama seorang bhante. dicari" ternyata ada seorang bhante yg lagi diskusi jg sama umat lain ( dilihat dr cara ngbrlny mereka kemungkinan saling kenal ). saat itu jg ak putuskan mau bertanya sama bhante tsb. ak sengaja berdiri disamping sambil tungguin. ada lah tunggu beberapa puluh menit. setelah selesai bhante en umatny selesai ak baru bersikap anjali en hormat ke bhante tsb. trs ak ( intinny ) "bhante minta waktuny boleh ga.?" singkat cerita ak bertanya. dan dijelaskan oleh bhante dgn bahasa org ahli ( bhs yg ga ngerti byk ). padahal menurut ak mukaku tuh masih penuh muka org bingung tp dr bhante sendiri dah bilang ( intiny ) dah ya. trs selama bicara dgn ak pribadi bisa di itung muka bhante liat muka ak padahal selama dgrin mukaku ga pernah berpaling dr muka bhante. dr situ aja ak pribadi sbg seorang awam bisa dr hati muncul kata terima kasih bhante en jgn harap ak tny sama bhante lagi. maafkan kl koment ini ga sopan.

10. namo buddhaya bhante.. Pendapat saya,,Seorang bhante blh kok tdak menjawab salam dri umat..Mgkin saja Bhante trsebut tdak mendengar nya atw pun sedang lelah..Yg psti ny Qt sbgai umat hrz ttp mmberi salam n slalu positive thinking..
Be happy..Sem0ga bermanfaat.. Sadhu.

11. mnrt yg sy dngar, bhante2 bkn tdk mau membalas anjali..tetapi pd dasarny anjali yg qta lakukan it kepada sila2 yg djlnan kan bhante..
12. masa boleh tdk membalas salam dari umat??? bukankah seorg bhante malahan harus menjadi teladan bagi umatnya.... bhante aja kek gitu apalagi umatnya nanti...kalo menurut aku ,,walaupun secapek apapun kita tetap harus membalas salam dari siapapun biarpun bukan bhante...karena itu merupakan suatu sikap kesopan santunan....bukan sekedar memberi salam,,karena didalamnya ada arti Sikap
13. kalao begitu sama aja dengan ( Shang Liang Bu Zheng Xia Liang Wai) Artinya kalau atasan sikapnya jelek apalagi bawahannya. membalas salam dari orang atau memberi salam bukan mengharapkan balasan,,,itu merupakan sikap sopan santun yg wajib di miliki seseorang atau siapapun saddhu3X walaupun sejuta orang kalau membalas itu baru membuktikan kemuliaan sang bhante dan sikap seorang bhante,,,,,,pernahkah sang buddha merasa capek disaat memberikan kotbah kepada umat manusia,,,,,Beliau selalu siap dimanapun dan kapanpun.....
2 seconds ago • Like
14. Menurut saya seorang Bhante tidak suka terlalu dihormati berlebihan seperti Bodhisatwa..dia justru takut menjadi sombong kalau diperlakukan spt itu terus menerus...jadi seorang Bhante juga melatih dirinya supaya nggak menjadi sombong..pada dasarnya manusia itu sama kedudukannya..Bhante tidak mau ditinggikan soalnya takut sifat merasa lebih tinggi kedudukannya bisa memicu sifat sombong...kira2 begitu menurut saya..shadu.

15. Namo Buddhaya Bhante... Kalau menurut saya, yg terpenting dlm mengejarkan sesuatu u/ org ln adalah qt sudah melakukannya dgn bnr & tepat tdk perlu mengharapkan org tsb membalas kembali apa yg qt lakukan bknnya qt jd merekat dgn apa yg qt beli & slalu mengharapkan balasan & slama qt tau qt sdh melakukannya & benar, bila orgnya tidak menghargai ya lepaskan saja jgn di pikirkan lagi, ini jg melatih sifat keikhlasan qt u/ memberi tp tdk mengharapkan balasan & membuat hati qt merasa lbh damai, nyaman, bahagia krn qt tau qt sdh melakukan satu kebenaran..
Klo masalah Bhante tdk membalas mgkn kembali ke pribadi masing2 bhante tp klo
menurut sy status seorang Bhante memang jau di atas qt org awam krn mereka sdh menempuh jalur kesucian dgn berani melepaskan semua hal duniawi yg qt msh susah & mrk ibarat guru bagi diri qt.. Jd murid yg hrs hormat pd guru bkn sebaliknya tp menurut sy tetap qt perlu bersikap anjali & memberi hormat pd baik samanera/sameneri/bhante krn ada mrklah qt bs ada yg bisa pandu qt u/ baca sutra/parritta/ membabarkan Dharma kehidupan bagi qt agar hidup qt bs lebih baik & bebas dari kotoran bahtin & krn itu mrk adalah guru spritual bagi qt semua..Sekiranya itu menurut saya Bhante..


16. Namo Buddhaya Bhante n semua....Salam sujud dan hormat kepada Bhante Sudhammacaro....Pendapat saya,,ketika kita memberi salam dgan anjali dan mengucap Namo Buddhaya adl suatu penghormatan kepada seorg samana/bhikku dan merupakan ladang kebajikan,,cerita tidak balas dgn anjali dan Namo Buddhaya adl,karna jika beliau membalas itu sama dgn nihil,dgn kata lain tidak ada hasil kamma baik lg atas anjali n salam Namo Buddhaya yg kita berikan... Maaf yg sebesar2 nya untuk yg bertanya pertanyaan ini,,,bukan kamma baik yg kita tnamkan malah akan terjadi MIN / MENAMBAH KAMMA BURUK,ketika timbul pikiran kita seperti " kok sombong !????? Kayaknya kok sombong gitu loo... ".
Terusterang selama ini jika sy anjali dan mengucap Namo Buddhaya kepada bhikku,,selalu direspon dgn menjawab iya/senyum...Mohon maaf jika ada salah pengertian dgn pendapat saya....Sukhi Hontu.....

17. Mengharapkan saja sudah salah.. Di tambah lagi membahasnya. Tapi mungkin karena kamu tidak mengerti. Bro! Se-orang sangha memiliki pembelajaran sopan santun estetika moral yang benar. Sejak pertama kali sudah di sambut dengan hati.
Salam.. Bhante.

18. Gak jg ah,Tidak semua bhante theravada seperti apa yg nenek temui,kalau menurut bhante sudhammacaro sendiri bagaimana??

19. Namo buddhaya..met sore bhante dan smua tman.seorg bhante hrs nya bisa mencontohkan yg baik dan bersifat ramah walau dalam kondisi apapaun,gimana dia mau di hormati umat nya klu bhante saja bersikap sombong.gimana mau maju dlm dhamma? klu bhante nya sj sombong,klu kita ada pertayaan yg mau di tanyakan sama bhante,pasti udah males,knapa? karna bhante nya sombong jd males nanya.mf klu ada tlisan yg salah mohon bimbingan nya,ini hanyalah pendapat saya.sadhu3x

20. namo buddhaya, bertanya tuk mengetahui yg tdk tau itu bagus. salah benar itu ga jadi soal. karena bertanya jadi lbh tau mkny bisa menjadi lebih benar. menurut ak contoh seorang pendeta selalu membalas salam dr umatny, ustad jg begitu. kenapa budaya yg bagus en baik tidak kita sbg seorang buddhist mencontohny. membalas salam yg kita terima bukankah menanamkan karma baek juga buat kita sendiri. mohon maaf bila ada salah. sadhu sadhu sadhu..

21. Namo budhaya bhante..Knp sih hal ky bgni jd prmslahan..kalw hny untk menambah pngetahuan qt mnrt sy sah2 sj dgn prtnyaan ini tp kalw akhr'ny jd tmbul pkran kotor(kq bhante smbng ya,gk jwb slm sy)mnrt sy tramat bodoh,bg prbdi sy,kalw qt MEMBERI SESUATU JANGANLAH BERHARAP DAPAT IMBALANNYA..ktka qt memberi slm pd bhante jgn lah qt mnghrapkan blsan,yg pntng qt udh lakukan kwjiban qt sbgai umat,mslh dbls atau tdk it qt kmblikan pd msg2 krn bs aja bhante bls dlm hati ny..yg pntng ktka qt ber anjali qt tdk mnghrap blsan ny,positive thinking aja,gtu aja koq repot..it menurut sy lho..namo budhaya..sadhu.

22. Saya kira itu bukan sombong memang kadang kalau mau balas anjali saya kira capek jg Bhantenya knp? Kalau di Vihara ketemu umat ribuan lokasi yg berbeda apa Bhantenya tdk capek? Serta langkahnya berhenti/sekedar sapa dan bagi saya sdh biasa kalau ketemu Bhante biar aku yg sikap anjali tdk perlu Bhante mau atau tidak membalasnya dan mungkin sdh tradisi jg sikap Bhante demikien. Sadhu3x

23. @kia kwek bhante bukanlah sang budha,jd menurut sy amatlah wajar kalw bliau jg slah krn bhante jg manusia yg mmliki sgla rasa n perasaan..

24. maksud aku bukan bilang bhante salah......abis katanya bhante boleh gak membalas hanya karena capek,,,,argumen kek gitu ak untuk sementara masih blom bs terima.......mungkin suatu hari nanti aku bisa siapa tahu...

25. ingat salah benar itu jgn dijadikan soal. yg bagus selalu belajar dr kesalahan yg pernah kita perbuat en memperbaikiny.

26. Namo buddhaya.Alangkah baiknya bagi kita bersikap lentur kita org indonesia bukan org india thailand atau lainnya sesuaikan dimanakah kita berada ,sang buddha pernah mengatkan bila tidak salah seperti ini, tentang vinaya bahwa blh saja kitamenyesuaikan vinaya dg keadaan setempat kita berada contoh dibarat tidak sopan jika tidak pakai sandal tapi kan diwinaya para bhikku bila tak salah tidak diperkenan kan memakai alaskaki tapi bila kita bersikaap kaku dhamma slt berkembang apakah itu baik? Alangkah baiknya kita menyesuaikan dg tradisi indonesia sehingga dhamma dapat diterima dg indah dan berkembang disana, bila ada yg menyapa para bhikku apakah salah kita menyapa nya, karna kita membuat nya bahagia tapi bila kita kaku dan tdk balik menyapa bisa bisa org berpikir negatif pada bhikku tersebut, apa salahnya membuat bahagia seseorang dg bersikap ramah.

27. Namo Buddhaya Bhante, Mnrt saya,,, para suci adalah org yg bijaksana.Mereka telah menjalankan sila2 dalam ajaran Buddha.Ada wkt dimana para suci tdk boleh bicara dan makan maka jam2 tertentu,mgkn nenek memberi salam pada saat Bhante sedang menjalankan sila tsb.

28. Postingan atau pertanyaan yg menarik, karena menyangkut etika antara umat awam dan bikkhu; Sesuai yg saya ketahui; Dalam peristiwa apa pun, ketika bhikku/bhikku2 bertemu dgn pengunjung awam atau ketika umat awam memasuki aula/tempat pertemuan, beliau2 tidak perlu berdiri. Dan ketika umat awam memberi hormat dgn beranjali, Bhikku atau Bhikku2 Tidak perlu merespons dgn hormat, kecuali kadang2 mengatakan; "semoga anda beruntung". Untuk umat awam yg menjumpai atau berjumpa dgn bhikku, kita Harus memberikan hormat.


29. Namo Buddhaya,Bhante.Disebut umat Buddha bila tlh menyatakan berlindung pd Tri Ratna.Berarti menghormati anggota Sangha sbg Guru. Bersikap Anjali disertai Namo Buddhaya merupakan pujian memuliakan Sang Buddha sekaligus sikap santun bertemu seorg Guru.Bila tdk membalas,bisa jadi bnyk faktor.Tdk mendengar,tangan sdg sakit,dll.Hendaknya jgn cepat berburuk sangka.Atau mungkin ada peraturan utk Bhikkhu Theravada ttg itu? Mohon petunjuk,Bhante.
Tapi,Bhante sll membalas salam saya walau hanya lewat telepon.

30. Namo Buddhaya,umat awam yang beranjali kepada bhikkhu tapi bhikkhu tidak membalas beranjali bukan berarti sombong,tapi ini sudah ada aturan d vinaya,krn berdasarkan sila yang d jalankan bhikkhu lbh tinggi mka tidak beranjali pada umat awam,tp biasax bhikkhu dgn agk bersikap menganggup menerima salam dr umat.

31. Namo budhaye bhante,menurut saya bukan sombong, mungkin bhantenya gak dengar karna banyak umat yg menyapa,jadi hanya didalam hati aja,atau hanya dengan anggukkan terus yg nyapa gak liat.

32. Setahu saya yg kita hormati secara agama Buddha bukan personalnya, tapi lebih sebagai lambang dari org yg menjalankan sila lebih banyak daripada kita, jadi ga perlu membalas, sperti halnya kita menghaormat pada Buddharupang.

33. Namo Buddhaya...Trims byk Bhante sudah mengangkat topik ini,semoga dengan penjelasan ini,para umat dapat mengerti dan memahami bila mendapatkan mslh tsb diatas.Trims.

34. Namo buddhaya, kesalahannya karna mengharapkan balasan salam/anjali dr bhante, padahal dgn berdiam, menatap atau melihat, senyum dan berbagai bahasa tubuh lainnya sudah merupakan suatu respon dari salam/anjali yg kita lakukkan, jadi bukan bhantenya yg sombong tetapi kita sebagai manusia yg sulit terpuaskan.

35. namo buddhaya bhante, thx bhante. penjelasan bhante "tapi bhante sendiri terus terang membalas anjali dari umat, dimanapun bhante berada dan tinggal." Sangat, sangat bernilai buat ak sendiri. jujur bhante ak sendiri juga pernah kecewa sama pribadi ( bhikkhu ) lain.

36. tks bhante untuk mengangkat kasus ini serta menjelaskan ny scra rinci.. Amitofo

37. kl aku sh yg penting uda ksh salam kpd bhante d bls atau ngak terserah bhante jd kt msh hormat dn sopan santun kpdnya.


38. Luar biasa bhante! selamat mengabdi di dalam Dhamma, Tuntunlah kami ke jalan yg nyata, pancarkan Metta, Karuna, Mudita, Upekkha.. Buddhasaranai, Dhammasaranai, Sanghasaranai !!



39. Sang Budha saja pada saat beliau menemukan tulang ,sang budha menghormatinya karena mungkin saja orang tua kita dan sanak saudara kita pada kehidupan yang lampau.apalagi sangha ketika bertemu dengan umat memang kedua belah pihak harus saling menghormati satu sama lain dengan bersikap anjali jika kondisi pada saat bertemu memungkinkan .buanglah egois merasa tinggi hati karna orang yg belum sucilah yangterbiasa melakukannya. shadhu shadhu shahu.

40. Namo Buddhaya Bhante...Namaste ...sy sangat se 7 dengan Erika YiNz, dan sy sangat kagum sm Banthe, yg mana mau mengerti perasaan Umat..emang sepatutnya begitu Bhante, kita tidak melihat sila yg dijalankan karna itu juga membawa dampak Negatif buat umat awam yg lain`nya...maaf Banthe kalau ada kata sy yg salah di coment ini...sekian terimakasih.


41. Hong Wilaheng Sekaring Bawono Langgeng, Memberi hormat, memberi salam, memberi dana, dll...harus dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan atau sesuatu. Ketika kita menghormat watak rendah hati muncul. Ketika kita mengharapkan imbalan, balasan, pahala, dll...maka ego kita muncul. Coba sekarang kita renungkan bersama....ketika kita sujud, menyembah, anjali, baca paritta, dll, dihadapan Buddharupang seperti itulah hanedaknya kita berpikir dan belajar.
Jadi intine ketika kita menghormat jangan pake aku, ego, atta, hanya membuat belenggu yang akan menghambat spirutualitas kita. Semoga bermanfaat.


42. Memang seperti inilah fakta d realita kenyataannya,,,tidak bisa dipungkiri ataupun di tutup2i. Bhikkhu juga manusia...apalagi jaman sekarang,wah..sulit rasanya,ga ada yang tidak mungkin,semua serba mungkin... pintar2 kita saja melihat d membedakan mana yang baik mana yg tidak.ok.

43. Namo buddhaya mnrt saya apa bl seorg bhante tdk membls salam dr umat ny itu tdk ada masalah krn kalau kt mengucpkn salam kpada seseorg dgn hati yg ikhlas dan tdk prl mghrp kn ny utk membls.

44. tak usah diambil hati, kalau seandainya merasa penasaran ya tanya aja ke orangnya. biarpun cuma 5 sila, siapa pula bilang itu gampang. kalau sila kelima dan ketiga uda lulus, sila keempat masihlah 50:50, sila pertama, sudah 70, sila ke-2 masih 50:50,sila kelima kan gampang, menurut saya, soalny saya kan tidak kuat minum2 yang kayak gitu, jadi gampang. bagi orang lain mgkn susah kale..


Kesimpulan: Harus maklum para bhikkhu juga manusia biasa yang tak luput dari ego dan suka lupa diri. Kecuali di zaman Buddha masih hidup bisa dinasihati oleh Buddha langsung, tapi zaman kini agak sulit, kadang dinasihati berulangkalipun tidak berubah.

Karma baik ini kami limpahkan kepada para Guru Dharma dan orangtua serta para leluhur, dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Ven. Sudhammacaro.
Penyusun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “