“Umat Therawada Kebanyakan tidak suka sembahyang (baca Paritta), malah hobinya debat Pandangan Dharma”



Bila dibandingkan dengan Umat Islam yang Rajin Sembahyang (Sholat) lima waktu sehari, dan Kebanyakan Umat Islam bisa dan sanggup menjalankannya.

Tapi Umat Buddha kebanyakan tidak suka sembahyang terutama aliran Therawada yang lebih suka berdebat soal Pandangan Dharma dg Teman2 Dharma, yg merasa Benar menurut dirinya sendiri.


Kecuali para bhikkhu dan Umat yang tingga di wihara atau dekat wihara.

Fakta saat ini: Banyak Group Buddhis FB Ahli debat Dharma yang saling mencela hingga keluar dari Jalur Hakikat Dharma itu sendiri.

Contoh Bukti Sejarah: Sejak Buddha Gotama Parinibbana (Wafat) baru Kremasi selesai sudah Ri..Buuut…Bertengkar bhikkhu Junior dan bhikkhu Senior…Yang akhirnya terpecah menimbulkan 2 Sekte/Aliran menjadi Therawada dan Mahayana sampai saat ini.


MENGAPA…?

Ini yang menjadi Pertanyaan Pelik sejak dulu hingga kini.  

Komentar:

sy yakin kualitas moral umat Buddha di Indonesia sangat baik. Walaupun pemeluk Buddha di Indonesia hanya minoritas, yg tentunya sering ngalamin kendala dlm beribadah dan mengembangkn Dhamma. Jadi sbg orang yg cinta dgn Dhamma jgn membuat statement apriori thd umat dan Dhamma.  MENGAPA…? >>>> karena masih ingin tunimbal-lahir ...


Namo Buddhaya Bhante, menarik juga topik ini, yang sifatnya mencari kesalahan umat Buddha. Kalau mencari kesalahan paling gampang. Saya pribadi tidak mempermasalahkan Theravada maupu Mahayana, karena itu adalah hasil dari seleksi alam dan kreativitas manusia terhadap perkembangan agama Buddha.


Sang Buddha juga tidak pernah mengkelompokkan muridnya, tapi muridnya yg pengen begitu. Daripada sibuk membongkar sejarah tentang aib maupun kejelekan serta yg bisa menimbulkan pertentangan bukannya lebih baik meningkatkan toleransi antar umat beragama ? 


Saat ini saya bisa hidup rukun dgn teman2 yg berlainan keyaninan, kami tidak pernah membanding2kan keyakinan kami, bahkan kami bisa melakukan bhakti sosial bersama. Intinya adalah kami mencari persamaaan dan menghindari pembicaraan yg menyangkut perbedaan. Thanks.

itulah sifat manusia anggapanya dirinya paling benar.   Dhamma itu indah pada awalnya, indah pada pertengahannya dan indah pada akhirnya. Mengundang untuk dilihat dan dibuktikan ( Sacca dhamma).


semua sesuai hukum alam, seperti air mengalir pasti bercabang cabang tak mukin satu alur yang penting tujuan akhir ke laut dan bersatu.


wong viharanya letaknya dipelosok", jauhnya dan jalannya haduhhhh...ampunnn ....tidak seperti mesjid yg letaknya dekat sekali dgn rumah penduduk dan ditengah" kota ....hehehe...


 ttg ribut" itu maklumi ajalah...karna orang" yg ribut" tu blon mencape pencerahan/bukan ariya jadi LDM masih tinggi.... jadi kalo kita merasa kelakuan mereka gak patut... ya kabur ajalah alias jangan nimbrung / terlibat.... ee ini menurutku Bhante ....jika ada yg tak berkenan mohon maaf ya ... salam metta. Nilailah oleh dirimu sendiri,,,jika baik bagimu terimalah.


inilah kehidupan manusia yg penuh dgn warna... ada yg hitam, putih, merah, kuning,, manusia yg di kuasai oleh sang merah, merasa dirinya paling benar diantara yg benar , sifat arogan yg di tonjolkan akibat dari berdebat dharma,, smoga saja manusia dpt mengontrol warna warna di dalam diri manusia itu sendiri... sehingga debat/diskusi dharma dpt di ambil yg bae2 nya.  



 Itulah ego manusia yang paling sulit dihindari walau dengan meditasi sekalipun. Hal ini hanya bisa diatasi dengan kesadaran dan rasa hormat terhadap apa yang kita yakini. Di Islam juga pernah terjadi, pada saat Rasulullah wafat dan mayatnya masih diurus keluarga yang salah satunya adalah Saidina Ali sebagai menantu, diluar sudah langsung dilakukan rapat untuk menetapkan pimpinan penerus. Inilah salah satu dasar terpecahnya islam menjadi 2 yaitu Sunnah di Arab dan Syiah di persia.


Agama apa di dunia ini yg terbaik ? Dalai Lama bilang, agama yg terbaik adalah agama yg menginspirasi ke arah yg baik. Kalau dibilang orang Islam rajin solat, blm tentu juga, tergantung manusianya, begitu juga umat Buddha, tergantung manusianya. Tapi sy punya apresiasi Dhamma Sang Buddha dpt menciptakan kualitas moral manusia jadi baik.



Teman2, dari semua komen ini kita bisa mengambil/memetik Pelajaran yg berguna, untuk dijadikan satu Cara yg Bijak, dalam menghadapi Perdebatan Dharma dimanapun. Anda boleh memilih sendiri mana Cara yg Pas dan Bijak tsb. Menurut bhante Cara yg Pas dan Bijak ialah kalau bisa kita menghindarinya atau keluar  dari Arena Perdebatan tsb. Apalagi, Perdebatan tsb isinya Konyol yg tdk membawa Kemajuan Batin.


Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun Ven.Sudhammacaro.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “