Soesalit Djojoadhiningrat ANAK IBU R.A. KARTINI



Soesalit Djojoadhiningrat ANAK R.A KARTINI.









Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Soesalit Djojoadhiningrat
Informasi pribadi
Lahir13 September 1904
Bendera Belanda RembangJawa Tengah
Meninggal dunia17 Maret 1962(umur 57)
Bendera Indonesia Jakarta
AnakR.M. Boedhy Setia Soesalit
Orang tuaK.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat
R.A. Kartini
Dinas militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabangLambang TNI AD.png TNI Angkatan Darat
Masa dinas1945–1948
PangkatPdu mayjendtni komando.png Mayor JenderalTNI
Pertempuran/perangRevolusi Nasional Indonesia
Raden Mas Soesalit Djojoadhiningrat (lahir di RembangJawa Tengah13 September1904 – meninggal di Jakarta17 Maret 1962 pada umur 57 tahun), merupakan putra pertama dari pahlawan nasional R.A. Kartini dan Bupati Rembang K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojoadhiningrat. Kartini meninggal dunia empat hari sesudah melahirkan Soesalit. Disebutkan nama Soesalit merupakan akronim kalimat dalam bahasa Jawa "susah naliko alit” (susah di waktu kecil) dikarenakan tidak pernah mengenal ibunya.
Soesalit merupakan saudara seayah dengan Abdoelmadjid Djojoadhiningrat[1] tokoh Perhimpunan Indonesia dan Partai Sosialis Indonesia yang pernah menjabat Menteri Muda Urusan Sosial pada Kabinet Sjahrir III. Soesalit membantu membiayai sekolah kedokteran Soetanti[2] yang kelak menjadi istri D. N. Aidit. Soesalit merupakan saudara sepupu Raden Mas Moedigdo yang merupakan ayah dari Soetanti,Moedigdo tewas dalam peristiwa Madiun[3].

Karier militer[sunting | sunting sumber]

Soesalit bergabung menjadi tentara dengan masuk PETA (Pembela Tanah Air) pada masa pendudukan Jepang[5]. Dalam karier militernya ia berhasil mencapai pangkat Mayor Jenderal (ejaan lama Djendral Major), tetapi dikarenakan hasil Re-Ra (Reorganisasi - Rasionalisasi) Angkatan Perang Republik Indonesia pada 1948 pangkatnya diturunkan menjadi Kolonel. Pada program Re-Ra ini ia juga ditunjuk menjadi salahsatu anggota komisi 3 jenderal di mana ia dianggap mewakili kalangan bekas PETA dan Laskar, sementara Mayor Jenderal Suwardi mewakili kalangan bekas KNIL dan Abdul Haris Nasution mewakili kalangan perwira-perwira muda[6].
Pada dinas militer Soesalit antara lain pernah menjabat sebagai:
  1. Komandan Brigade V Divisi II Cirebon (sampai dengan Oktober 1946)[5].
  2. Panglima Divisi III Diponegoro (Yogyakarta - Magelang) (Oktober 1946-1948).
  3. Panglima Komando Pertempuran Daerah Kedu dan sekitarnya (1948).
  4. Perwira diperbantukan pada Staf Angkatan Darat/Kementerian Pertahanan.
Soesalit meninggal dunia pada 1962 dan dimakamkan di kompleks makam RA Kartini dan keluarganya di Desa Bulu Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang. Ia Mempunyai seorang putra bernama R.M. Boedhy Setia Soesalit.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (Indonesia) (1982). Prisma. Lembaga Penelitian, Pendidikan & Penerangan Ekonomi dan Sosial. Diakses tanggal 22 May 2012.
  2. ^ Aidit, dua wajah Dipa Nusantara. Kepustakaan Populer Gramedia. 2010. hlm. 18–. ISBN 978-979-9102-79-9. Diakses tanggal 22 May 2012.
  3. ^ Catatan Julius Pour (2010). Gerakan 30 September: pelaku, pahlawan & petualang. Penerbit Buku Kompas. hlm. 31–. ISBN 978-979-709-524-6. Diakses tanggal 22 May 2012.
  4. ^ Hassan Shadily; Prof. Mr. Ag. Pringgodigdo. Ensiklopedi Umum. Kanisius. hlm. 533–. ISBN 978-979-413-522-8. Diakses tanggal 22 May2012.
  5. ^ a b Sitisoemandari Soeroto (1979). Kartini: sebuah biografi. Gunung Agung. ISBN 978-979-428-317-2. Diakses tanggal 22 May 2012.Kesalahan pengutipan: Tanda  tidak sah; nama "Soeroto1979" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  6. ^ Abdul Haris Nasution (1968). Tentara Nasional Indonesia. Seruling Masa. Diakses tanggal 22 May 2012.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “