Cap Go Meh di Semarang Akan Digelar di Halaman Masjid Agung Kontributor Semarang, Nazar Nurdin Kompas.com - 14/02/2017, 15:35 WIB Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cap Go Meh di Semarang Akan Digelar di Halaman Masjid Agung", https://regional.kompas.com/read/2017/02/14/15352431/cap.go.meh.di.semarang.akan.digelar.di.halaman.masjid.agung. Penulis : Kontributor Semarang, Nazar Nurdin



SEMARANG, KOMPAS.com — Peringatan Cap Go Meh di Semarang bakal dilakukan secara berbeda dibanding perayaan di kota lain di Indonesia. di Semarang, Cap Go Meh yang merupakan bagian dari peringatan Imlek akan digelar di sebuah masjid. Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Jawa Tengah Dewi Susilo Budihardjo mengatakan, peringatan Cap Go Meh di masjid ini akan menjadi yang pertama di Semarang. Jadwal perayaan juga diundurkan, yang semestinya digelar pada 11 Februari 2017 lalu. “Ini Cap Go Meh pertama di Semarang. Mestinya tanggal 11 Februari kemarin, tetapi sengaja kami undur kan, semua karena faktor cuaca,” kata Dewi, di Semarang, Selasa (14/2/2017). Cap Go Meh di Semarang akan digelar di halaman Masjid Agung Jawa Tengah pada Minggu (19/2/2017) malam. Kegiatan ini direncanakan diikuti oleh 12.000 warga Semarang dari berbagai latar belakang. Bersamaan dengan itu juga akan diciptakan rekor Museum Rekor Indonesia-Dunia (Muri) dengan memakan 12.000 Lontong Cap Go Meh secara serentak. Setelah itu, digelar dialog kebudayaan dengan tokoh-tokoh nasional, seperti Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus dan Habib Lutfi bin Yahya. Dewi mengatakan, Cap Go Meh memang merupakan budaya Tionghoa. Namun, kegiatan itu tidak akan diikuti hanya oleh marga Tionghoa, melainkan semua warga dari berbagai latar belakang etnis. Warga yang datang untuk menikmati Lontong Cap Go Meh juga tidak dipungut biaya, alias gratis. “Cap Go Meh ini melibatkan berbagai kalangan. Ini memang budaya Tionghoa, tetapi digelar di masjid. Ini berbeda dengan Cap Go Meh di kota lain,” ucapnya. Untuk mendukung kegiatan ini, pihak Paguyuban Marga Tionghoa telah bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan, seperti Kapolda Jawa Tengah, Panglima Kodam Diponegoro, dan Wali Kota Semarang. "Acara nanti kami harap bisa mendapat reward dari Muri. Awalnya nanti makan lontong bersama, ini jadi proyek percontohan nasional,” ucapnya. Ke depan, perayaan Cap Go Meh akan digelar rutin di Semarang. Panitia menargetkan akan terus menggelar kegiatan Cap Go Meh di masjid-masjid secara bergiliran. “Tadi Pak Kapolda minta ini agenda rutin. Wali Kota juga minta agenda dimasukkan dalam kalender pariwisata dan bisa digelar tiap tahun,” sebut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cap Go Meh di Semarang Akan Digelar di Halaman Masjid Agung", https://regional.kompas.com/read/2017/02/14/15352431/cap.go.meh.di.semarang.akan.digelar.di.halaman.masjid.agung.
Penulis : Kontributor Semarang, Nazar Nurdin
Cap Go Meh di Semarang Akan Digelar di Halaman Masjid Agung Kontributor Semarang, Nazar Nurdin Kompas.com - 14/02/2017, 15:35 WIB Peserta Cap Go Meh (CGM) Bogor Street Festival 2017 melintas di Jalan Suryakencana, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/2/2017). Festival budaya untuk memperingati perayaan Cap Go Meh, hari ke-15 setelah perayaan Imlek.(KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO) SEMARANG, KOMPAS.com — Peringatan Cap Go Meh di Semarang bakal dilakukan secara berbeda dibanding perayaan di kota lain di Indonesia. di Semarang, Cap Go Meh yang merupakan bagian dari peringatan Imlek akan digelar di sebuah masjid. Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Jawa Tengah Dewi Susilo Budihardjo mengatakan, peringatan Cap Go Meh di masjid ini akan menjadi yang pertama di Semarang. Jadwal perayaan juga diundurkan, yang semestinya digelar pada 11 Februari 2017 lalu. “Ini Cap Go Meh pertama di Semarang. Mestinya tanggal 11 Februari kemarin, tetapi sengaja kami undur kan, semua karena faktor cuaca,” kata Dewi, di Semarang, Selasa (14/2/2017). Cap Go Meh di Semarang akan digelar di halaman Masjid Agung Jawa Tengah pada Minggu (19/2/2017) malam. Kegiatan ini direncanakan diikuti oleh 12.000 warga Semarang dari berbagai latar belakang. Bersamaan dengan itu juga akan diciptakan rekor Museum Rekor Indonesia-Dunia (Muri) dengan memakan 12.000 Lontong Cap Go Meh secara serentak. Setelah itu, digelar dialog kebudayaan dengan tokoh-tokoh nasional, seperti Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus dan Habib Lutfi bin Yahya. Dewi mengatakan, Cap Go Meh memang merupakan budaya Tionghoa. Namun, kegiatan itu tidak akan diikuti hanya oleh marga Tionghoa, melainkan semua warga dari berbagai latar belakang etnis. Warga yang datang untuk menikmati Lontong Cap Go Meh juga tidak dipungut biaya, alias gratis. “Cap Go Meh ini melibatkan berbagai kalangan. Ini memang budaya Tionghoa, tetapi digelar di masjid. Ini berbeda dengan Cap Go Meh di kota lain,” ucapnya. Untuk mendukung kegiatan ini, pihak Paguyuban Marga Tionghoa telah bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan, seperti Kapolda Jawa Tengah, Panglima Kodam Diponegoro, dan Wali Kota Semarang. "Acara nanti kami harap bisa mendapat reward dari Muri. Awalnya nanti makan lontong bersama, ini jadi proyek percontohan nasional,” ucapnya. Ke depan, perayaan Cap Go Meh akan digelar rutin di Semarang. Panitia menargetkan akan terus menggelar kegiatan Cap Go Meh di masjid-masjid secara bergiliran. “Tadi Pak Kapolda minta ini agenda rutin. Wali Kota juga minta agenda dimasukkan dalam kalender pariwisata dan bisa digelar tiap tahun,” sebut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cap Go Meh di Semarang Akan Digelar di Halaman Masjid Agung", https://regional.kompas.com/read/2017/02/14/15352431/cap.go.meh.di.semarang.akan.digelar.di.halaman.masjid.agung.
Penulis : Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “