8- Buah Kebohongan-Penuh Cinta-Kasih seorang IBU.



NASIHAT KUNO dari TIONGKOK (China)...

一生中八个

Mu qin yi sheng zhong ba ge huang yan.

8- Buah Kebohongan-Penuh Cinta-Kasih seorang IBU.


Bagaimanapun, percayalah jika ibu adalah seorang yang paling mulia yang pernah kita temui sepanjang hidup ini. Berbahagialah anda yang memiliki ibu, cintailah beliau dengan sepenuh hati.


1.                Kebohongan pertama. Saat masih kecil, karena keadaan perekonomian keluarga yang kurang baik, kita sebagai anak-anak sering kekurangan makanan. Mendapati keadaan demikian, sebagai seorang ibu tentu merasa iba, merelakan jatah makannya untuk kita. Ibu acap kali berkata: ”Nak, cepatlah makan! Ibu sudah kenyang!”

2.                Kebohongan kedua. Ketika kita memasuki masa puber, mulai tumbuh dewasa, ibu tahu anak-anaknya membutuhkan asupan gizi yang baik. Acapkali ibu menggunakan hari libur kerja pergi ke parit untuk menangkap ikan dengan tangguk. Sesampainya di rumah, ikan hasil tangkapan itu diolah oleh ibu menjadi masakan yang lezat & bergizi. Saat bersantap, ibu berada disamping menggerogoti & menghisap tulang ikan. Ketika kita berbagi ikan dengan ibu, beliau menolaknya. Ibu selalu berkata kepada anak-anaknya: ”Anak-anak cepatlah makan, ibu tidak senang makan ikan.”

3.                Kebohongan ketiga. Seiring dengan berjalannya waktu, anak-anak memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, membutuhkan biaya lebih banyak. Ibu harus menambah jam kerja & mencari pekerjaan sampingan untuk mendapatkan lebih banyak uang. Setiap malam dengan penerangan seadanya, ibu bekerja menyelesaikan pekerjaan menjahit. Kadang  kala di tengah keheningan & dinginnya malam, anak-anak terbangun, mendapati sang ibu masih bekerja.”Bu, hari sudah gelap mengapa belum juga tidur? Bukankah ibu besok juga masih harus bekerja?”Dengan tersenyum ibu berkata:”Ibu belum mengantuk. Nak segeralah kembali tidur, esok pagi kau harus bersekolah.”


4.                Kebohongan keempat. Ketika memasuki masa ujian penerimaan mahasisawa baru, ibu mengambil cuti untuk mengantar & memberi semangat kepada anak-anak. Di tengah teriknya sinar matahari, dengan perasaan harap-harap cemas, ibu menanti anaknya selesai mengerjakan soal ujian. Begitu bel tanda ujian berbunyi, ibu segera bergegas mencari kita. Sambil menanyakan tentang ujian, ibu memberikan sebotol minuman dingin. Melihat ibu bercucuran keringat & mulutnya kering karena kepanasan, sebagai anak tentu secara otomatis menawarkan minuman kepada ibu. Mendapat tawaran itu, sang ibu menolaknya dengan berkata:”Nak, segeralah minum, ibu tidak haus.”

5.                Kebohongan kelima. Setelah ayah meninggal karena sakit, ibu menjadi orang tua tunggal. Dengan penghasilan yang terbatas, ibu berusaha sekuat tenaga untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya. Penderitaan ibu kala itu tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Keadaan ibu mengundang rasa simpati dari para tetangga. Diantara mereka terdapat seorang lelaki paruh baya yang paling sering membantu ibu. Tampaknya lelaki itu menaruh hati kepada ibu. Lelaki paruh baya itu baik hati & mapan. Tetangga-tetangga yang lain menyarankan agar ibu menikah lagi dengan orang tersebut. Ibu sama sekali tidak menghiraukan saran tersebut & menjaga kesuciannya. Jika ada tetangga yang berkata:”Menikahlah lagi dengan lelaki paruh baya itu.”Ibu akan dengan tegas berkata:”Tidak, saya tidak mencintainya!”  
                   
         Bagaimanapun, percayalah jika ibu adalah seorang yang paling mulia yang pernah kita temui sepanjang hidup ini. Berbahagialah anda yang memiliki ibu, cintailah beliau dengan sepenuh hati.


6.                Kebohongan keenam. Setelah anak-anak lulus kuliah & mendapatkan pekerjaan, ibu tinggal seorang diri, bekerja seadanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ketika anak-anak mengirim uang untuk membantu mencukupi kebutuhan hidup, sang ibu tidak berkenan menerimanya. Ibu selalu berkata: ”Nak, tidak perlu repot-repot mengirim uang untuk ibu. Ibu memiliki uang, tidak kekurangan sesuatu pun.”

7.                Kebohongan ketujuh. Ketika telah menyelesaikan beasiswa pasca sarjana, mendapatkan pekerjaan yang tetap & menjanjikan, sebagai anak tentu akan mengajak sang ibu untuk pindah dengan harapan beliau bisa menikmati kehidupan yang lebih baik. Lagi-lagi ibu menolak maksud baik si anak untuk mengajaknya tinggal bersama. Beliau berkata: ”Nak ibu terbiasa tinggal di desa, tidak biasa tinggal di kota.”


8.                Kebohongan kedelapan. Memasuki hari tua, kesehatan sang ibu menurun, seringkali harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Tubuh yang renta itu harus berkali-kali mendapatkan suntikan & menjalani operasi. Mendapatkan kabar jika ibu sedang sakit, sebagai anak pasti akan menyempatkan diri untuk menjenguk. Melihat keadaan si ibu, tak terasa air mata menetes. Waktu itu, ibu kembali berbohong untuk menenangkan hati si anak. ”Nak, jangan menangis. Ibu tidak merasa sakit.” kata beliau

Diterjemahkan secara bebas dari aplikasi android xin ling yi sheng 1心灵医生1.

Semoga berguna dan mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.

Penulis: Xie Zheng Ming.
Ahli Sejarah Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “