Confucius Guru Moralitas Pertama di Dunia- Nasihat & Contoh Keteladanan.. Kitab Di Zi Gui ke-17.
对饮食,勿拣择
食适可,勿过则
年方少,勿饮酒
饮酒醉,最为丑
Dui yin shi, wu jian ze
Shi shi ke, wu guo ze
Nian fang shao, wu yin jiu
Yin jiu zui, zui wei chou
Berbicara mengenai
bersantap, jangan memiliki sifat pemilih/cerewet. Dalam bersantap perlu
memperhatikan porsi makan, jangan sampai berlebihan. Karena usia kita masih
kecil-belum dewasa dilarang meminum arak/minuman keras. Saat seseorang mabuk,
mudah untuk berperilaku yang memalukan.
Kong Zi孔子adalah
seorang filsuf besar & guru agung
yang hidup di Zhong Guo pada jaman Chun Qiu春秋. Beliau
memiliki 3000 siswa. Diantara banyak sekali siswa, Kong Zi sangat menyenangi
Yan Hui颜回. Di mata Kong Zi, setiap tindah-tanduk Yan
Hui terlihat sangat sempurna. Pada sebuah kesempatan, Kong Zi dihadapan
murid-murid yang lain memuji sikap Yan Hui. Kong Zi berkata:”Yan Hui walau
menanak nasi dengan perabotan dapur terbuat dari bambu, menggunakan gayung
menyendok air untuk diminum, tinggal di gubuk yang kecil, dimana semua orang
tidak sanggup untuk menjalaninya akan tetapi ia dapat melewati hari demi hari
dengan perasaan bahagia. Sungguh mulia一箪食,一瓢饮, 在陋巷,人不堪其忧,回也不改其乐yi
dan shi, yi piao shi, zai lou xiang, ren bu kan qi you, hui ye bu gai qi le.”
Menurut legenda, orang hutan
gemar meminum arak. Karenanya para pemburu meletakkan banyak sekali cerek yang
penuh berisi arak. Disamping cerek terdapat beraneka ukuran cawan, ada yang
besar & ada pula yang kecil. Selain itu para pemburu juga meletakkan sepatu
yang terbuat dari jerami di pinggir jalan. Setelah selesai memasang perangkap
untuk menangkap orang hutan, para pemburu segera bersembunyi.
Setelah dinantikan, pada
akhirnya datanglah sekawanan orang hutan. Seekor orang hutan berkata kepada
teman-temannya:”Asalkan kita berhati-hati, tidak banyak minum arak, semuanya
akan baik-baik saja.” Teringat oleh pesan tersebut, masing-masing anggota dari
kawanan orang hutan mengambil cawan yang kecil. Pertama-tama, mereka hanya meminum
1-2 cawan lantas segera meninggalkan tempat tersebut. Setelah beberapa saat,
mereka tergoda untuk kembali menikmati arak. Kali ini, mereka mengambil cawan
yang lebih besar. Mereka mengulangi perbuatan tersebut beberapa kali, sampai
pada akhirnya mereka mengambil cawan yang paling besar, minum sepuasnya. Perlahan-lahan
satu per satu dari kawanan orang hutan menjadi mabuk, bersenda gurau mengenakan
sepatu jerami.
Saat itu para pemburu segera
keluar dari persembunyian untuk menangkap orang hutan. Karena semua sepatu
jerami saling terikat satu sama lain, tak seekor pun dari orang hutan yang
dapat lolos.
Sebenarnya orang hutan
menyadari jika para pemburu sedang menjebak mereka. Akan tetapi, karena mereka
tidak dapat mengendalikan diri, tergoda untuk menikmati arak sampai puas, pada
akhirnya menghadapi bahaya. Dengan demikian terbukti jika mabuk menjadikan
seseorang menjadi lalai & bertindak yang kurang pantas.
Li Bai李白
adalah seorang satrawan besar yang hidup pada jaman dinasti Tang唐,gemar
sekali meminum arak. Suatu ketika, ia mabuk di dalam istana. Dalam keadaan ling-lung,
Li Bai tidak sengaja berkata kepada seorang sida-sida yang kebetulan berada di
dekatnya:”Tolong lepaskan sepatu saya.”Sang sida-sida yang tidak paham apa yang
sebenarnya terjadi, menuruti saja permintaan Li Bai. Sang sida-sida mengingat
dalam-dalam kejadian memalukan yang baru saja dialami & mencari kesempatan
menuntut balas. Pada sebuah kesempatan, sang sida-sida menghasut seorang selir
kesayangan baginda. Sang sida-sida berkata:”Dalam sebuah puisinya, Li Bai
dengan sengaja menghina anda. Ia menganggap anda seperti Zhao Fei Yan赵飞燕.”Sang
selir percaya begitu saja dengan ucapan sang sida-sida. Berkali-kali dihadapan
baginda Tang Xuan Zong唐玄宗, sang selir Yang Gui Fei杨贵妃
menjelek-jelekkan Li Bai. Hal itu menyebabkan Li Bai kehilangan kepercayaan
dari baginda raja.
Semoga berguna dan mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.
Penulis: Xie Zheng Ming.
Ahli Sejarah Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.
Komentar