Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

BUDDHA GOTAMA: Saṃyutta Nikāya-1. Kelompok Khotbah tentang Devatā-32. SOAL: "KEKIKIRAN"

Gambar
Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Kemudian, pada larut malam, sejumlah devatā penghuni Satullapa, dengan keindahan yang memesona, menerangi seluruh Hutan Jeta, mendatangi Sang Bhagavā. Setelah mendekat, mereka memberi hormat kepada Sang Bhagavā dan berdiri di satu sisi. Kemudian salah satu devatā, sambil berdiri di satu sisi, mengucapkan syair ini di hadapan Sang Bhagavā: “Melalui kekikiran dan kelalaian Suatu benda tidak diberikan. Seseorang yang mengetahui, menginginkan jasa, Tentu harus memberikan sesuatu.” Kemudian devatā lainnya mengucapkan syair ini di hadapan Sang Bhagavā: “Apa yang ditakuti oleh si kikir ketika ia tidak memberi Adalah bahaya yang sama yang mendatangi ia yang tidak memberi. Lapar dan haus yang ditakuti oleh si kikir Menimpa si dungu di dunia ini dan berikutnya. “Oleh karena itu, setelah melenyapkan kekikiran, Penakluk noda harus memberi. Perbuatan baik adalah pe

BUDDHA GOTAMA: Aṅguttara Nikāya-5.36. Tepat pada Waktunya.

Gambar
“Para bhikkhu, ada lima pemberian yang tepat pada waktunya ini. Apakah lima ini? (1) Seseorang memberikan pemberian kepada seorang tamu. (2) Seseorang memberikan pemberian kepada seseorang yang melakukan perjalanan. (3) Seseorang memberikan pemberian kepada pasien. (4) Seseorang memberikan pemberian pada masa bencana kelaparan. (5) Seseorang mempersembahkan panen dan buah pertama kepada para mulia. Ini adalah kelima pemberian yang tepat pada waktunya itu.” Pada waktu yang tepat, mereka yang bijaksana, orang-orang yang dermawan dan murah hati memberikan pemberian yang tepat waktu kepada para mulia, yang stabil dan lurus; Yang diberikan dengan pikiran yang jernih, persembahannya adalah sangat luas. Mereka yang bergembira dalam perbuatan-perbuatan demikian atau yang memberikan pelayanan [lain] tidak melewatkan persembahan; mereka juga mendapat bagian jasa. Oleh karena itu, dengan pikiran tidak mundur, seseorang harus memberikan pemberian ya

BUDDHA GOTAMA: Aṅguttara Nikāya-5.35. 5 Manfaat Memberi.

Gambar
“Para bhikkhu, ada lima manfaat memberi ini. Apakah lima ini? (1) Seorang yang gemar berdana akan disukai dan disenangi oleh banyak orang. (2) Seorang yang gemar berdana Orang-orang baik mendatanginya. (3) Seorang yang gemar berdana Ia memperoleh reputasi baik. (4) Seorang yang gemar berdana Ia tidak kurang dalam tugas-tugas umat awam. (5) Seorang yang gemar berdana, Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di alam tujuan yang baik, di alam surga para Dewa. Ini adalah kelima manfaat memberi itu.” Dengan memberi, seseorang menjadi disayangi, ia mengikuti tugas kebaikan; para bhikkhu yang baik dan terkendali-selalu mendatanginya. Mereka mengajarkan Dhamma kepadanya yang menghalau segala penderitaan, yang setelah memahaminya seorang yang tanpa noda di sini mencapai nibbāna.

BUDDHA GOTAMA: 5 Pemberian yang Baik

Gambar
“Para bhikkhu, ada lima pemberian dari orang baik ini. Apakah lima ini? Ia memberikan pemberian dengan penuh keyakinan; ia memberikan pemberian dengan hormat; ia memberikan pemberian yang tepat waktu; ia memberikan tanpa enggan; ia memberikan pemberian tanpa melukai dirinya atau orang lain. “(1) Karena ia memberikan dengan penuh keyakinan, maka di mana pun akibat dari pemberian itu berbuah, ia kelak menjadi kaya, dengan harta dan kekayaan berlimpah, dan ia menjadi tampan, menarik, anggun, memiliki penampilan yang luar biasa baik. (2) Karena ia memberikan pemberian dengan hormat, maka di mana pun akibat dari pemberian itu berbuah, ia kelak menjadi kaya, dengan harta dan kekayaan berlimpah, dan anak-anak dan istri-istrinya, para budak, para pelayan, dan para pekerjanya patuh, menyimak, dan mengarahkan pikiran mereka untuk memahami. (3) Karena memberikan pemberian yang tepat waktu, maka di mana pun akibat dari pemberian itu berbuah, ia kelak menjadi kaya, dengan harta da

TUJUHBELAS 17 SUTTA PILIHAN TENTANG BERDANA (MEMBERI)

Gambar
Ini yang disabdakan Buddha,  “O para bhikkhu, jika orang-orang mengetahui, seperti yang Aku ketahui, akibat dari memberi dan berbagi, maka mereka tidak akan makan sebelum memberi, juga mereka tidak akan membiarkan noda kekikiran menguasai mereka dan berakar dalam batin mereka. Bahkan jika itu adalah makanan terakhir, suapan terakhir mereka, mereka tidak akan memakannya sebelum membaginya, jika ada orang lain untuk berbagi. Tetapi, para bhikkhu, karena orang-orang tidak mengetahui, seperti yang Aku ketahui, akibat dari memberi dan berbagi, maka mereka makan tanpa memberikan, dan noda kekikiran menguasai mereka dan berakar dalam batin mereka.” Jika seseorang tahu— Demikian yang dikatakan Buddha— Bagaimana hasil dari memberi— Yang berbuah besar, Dengan pikiran yang berbahagia, Bebas dari noda kekiran, Mereka sepatutnya memberikan kepada yang mulia Yang akan menyebabkan apa yang diberikan berbuah Setelah memberikan makanan sebagai persembahan, Kepada