Confucius Guru Moralitas Pertama di Dunia- Nasihat & Contoh Keteladanan.. Kitab Di Zi Gui ke-19.
缓揭帘,勿有声
宽转弯,勿触棱
执虚器,如执盈
入虚室,如有人
Huan jie lian, wu you sheng
Kuan zhuan wan, wu chu leng
Zhi xu qi, ru zhi ying
Ru xu shi, ru you ren
Ketika menyingkap tirai
pintu harus perlahan-lahan, jangan sampai menimbulkan suara gaduh. Berjalan harus
hati-hati-jaga jarak, jangan sampai saat membalikkan badan/berbelok membentur
tembok maupun ujung perabot rumah yang tajam. Sewaktu membawa/menjinjing
sesuatu harus senantiasa berhati-hati, sedikitpun tidak boleh lalai &
sembrono. Walaupun hanya membawa wadah yang kosong harus berhati-hati seperti
membawa banyak sekali barang. Tidak diperkenankan untuk keluar-masuk ruangan
dengan sesuka hati. Meskipun memasuki ruangan yang kosong juga harus menjaga
sikap, tetap santun seakan-akan ada orang di dalam.
Alkisah, hiduplah seorang
saudagar. Suatu hari, sang saudagar mendadak pulang ke rumah. Begitu tiba di
rumah, ia segera menuju ke kamarnya. Tampa mengetuk pintu terlebih dahulu, sang
saudagar segera masuk ke dalam. Saat masuk, ia mendapati sang istri sedang
duduk di depan meja rias dengan pakaian yang belum dikenakan dengan sempurna. Melihat
keadaan demikian, sang saudagar merasa marah. Ia segera keluar dari kamar untuk
mengadu kepada sang ibu perihal istrinya. Sang saudagar berkata:”Bu, Saya ingin
bercerai dengan istri saya.”Sang ibu bertanya kepada putranya:”Ada apa
gerangan? Mengapa tiba-tiba ingin bercerai?”Sang saudagar menjawab:”Karena dia
tidak tahu kesusilaan, sangat sembrono dalam hal berpakaian.”Sang ibu diam-diam
mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Setelah mengetahui keadaan yang
sebenarnya, sang ibu justru balik memarahi & menasehati putranya. Beliau
berkata:”Bukan istri kamu tidak mengetahui kesusilaan, melainkan kamu sendiri
yang tidak memahaminya. Walaupun masuk ke dalam kamar sendiri, kita tidak
mengetahui apakah di dalam ada orang/tidak, karenanya harus mengetuk pintu
terlebih dahulu baru kemudian masuk ke dalam. Kamu sendiri tidak tahu bagaimana
menghormati orang lain, justru menyalahkan sang istri.”Mendengar teguran &
nasehat dari sang ibu, sang saudagar hanya dapat menundukkan kepala-menyadari
kesalahannya.
Dahulu kala, hiduplah
seorang pemuda yang memiliki tabiat buruk, tampa sebab yang jelas sering
marah-marah. Terlebih lagi, perilakunya juga kasar & tidak hati-hati
sehingga seringkali merusak perabot rumah. Suatu hari, ia membeli sebuah vas
bunga yang mahal & indah. Vas itu ditempatkan di salah satu sudut ruangan
dimana semua orang dengan mudah bisa melihat & mengaguminya. Beberapa hari
kemudian, saat hendak berganti baju, kancing baju sang pemuda terlepas &
jatuh ke lantai. Ia telah berusaha mencari, akan tetapi tidak kunjung
menemukan. Karena tidak dapat menemukan kembali kancing bajunyanya yang
terjatuh, sang pemuda menjadi gusar & marah. Dengan tergesa-gesa, ia keluar
dari kamarnya. Tampa sengaja, sang pemuda menyenggol tempat pijakan vas bunga.
Vas bunya yang mahal itu pada akhirnya jatuh ke lantai & pecah. Melihat vas
bunganya pecah, ia bertambah marah. Tampa ia sadari, kakinya menginjak pecahan
vas bunga. Karena persoalan yang sepele, sang pemuda tidak saja kehilangan vas
bunga akan tetapi kakinya juga terluka, membuat seisi rumah terkejut, sangat
disayangkan.
Pada jaman Chun Qiu春秋,di
kerajaan Wei 卫,hiduplah seorang pejabat yang bernama Qu Bo
Yu蘧伯玉.
Ia sangat ketat & disiplin dalam menjalankan tata krama kesusilaan yang
berlaku. Suatu malam baginda Wei Ling Gong卫灵公
sedang bercengkrama dengan permaisuri Nan Zi南子. Di
tengah keheningan malam, sayup-sayup terdengar suara derap kaki kuda &
kerete kuda mendekat ke arah pintu gerbang istana. Menurut peraturan yang
berlaku waktu itu, setiap pejabat yang melintasi pintu gerbang istana harus
turun dari kereta kuda, menghadap ke arah pintu gerbang bersoja untuk memberi hormat.
Baginda Wei Ling Gong bertanya kepada permaisuri Nan Zi:”Siapa gerangan yang
malam-malam bepergian?”Sang permaisuri Nan Zi menjawab:”Pastilah Qu Bo Yu. Sehari-hari
Qu Bo Yu sangat menjunjung tinggi kesusilaan, tidak mungkin dengan alasan malam
hari tiada orang yang meilihat, lantas ia mengabaikan peraturan yang berlaku.”Diam-diam
baginda Wei Ling Gong mengutus seorang pengawal untuk membuktikan kebenaran
perkataan Nan Zi. Ternyata yang dikatakan Nan Zi memang benar, walaupun tiada
orang yang mengetahui Qu Bo Yu tetap manjalankan peraturan.
Semoga berguna dan mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.
Penulis: Xie Zheng Ming.
Ahli Sejarah Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.
Komentar