Confucius Guru Moralitas Pertama di Dunia- Nasihat & Contoh Keteladanan.. Kitab Di Zi Gui ke-21.
将入门,问孰存
将上堂,声必扬
人问谁,对以名
吾与我,分不明
Jiang ru men, wen shu cun
Jiang shang tang, sheng bi yang
Ren wen shei, du yi ming
Wu yu wo, fen bu Ming
Sebelum masuk ke dalam
ruangan/rumah, ketuklah pintu & bertanya:”Apakah ada orang di dalam?”Ketika
hendak masuk ke dalam ruang utama sebuah rumah wajib memberi salam kepada tuan
rumah. Pada saat sang tuan rumah menanyakan indentitas kita, dilarang menjawab
dengan kata saya/aku. Jawaban saya/aku membuat orang lain menjadi ragu. Bila
ditanya: siapa, harus menjawab dengan menyebut nama kita.
Pada jaman dinasti Song宋,
hiduplah seorang pelajar yang bernama Yang Shi样时. Ia
sangat pandai-suka bertanya, demi memperluas
pengetahuannya rela melepaskan kedudukan tinggi & gaji besar sebagai
seorang pejabat, pergi merantau ke daerah He Nan河南untuk
berguru kepada Cheng Hao程颢. Saat Yang Shi berusia 40
tahun, sang guru: Cheng Hao meninggal dunia. Setelah sang guru meninggal dunia,
Yang Shi pergi ke daerah Luo Yang洛阳untuk berguru kepada adik
Cheng Hao yang bernama Cheng Yi程颐. Pada sebuah musim dingin,
Yang Shi bersama seorang sahabatnya pergi untuk berguru kepada Cheng Yi. Saat
tiba di rumah beliau kebetulan turun hujan salju, dari halaman rumah di balik
jendela terlihat yang dicari juga sedang beristirahat.
Yang Shi & sahabatnya
tidak berani mengetuk pintu, mereka dengan penuh rasa hormat berdiri menunggu
di depan pintu. Setelah beberapa lama, Cheng Yi terbangun dari tidurnya. Saat
itu di luar salju sudah sangat tebal, badan Yang Shi & temannya penuh
dengan salju. Ketika Cheng Yi membukakan pintu, barulah Yang Shi & temannya
berani mendekat-mengutarakan maksud kedatangan mereka. Cheng Yi merasa sangat
tersentuh hatinya, segera mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam &
menerima sebagai murid. Cheng Yi dengan penuh dedikasi mengajar Yang Shi &
temannya. Pada akhirnya mereka berdua berhasil menjadi pelajar yang berwawasan
luas.
Semua orang mengenal Meng Zi孟子sebagai
seorang yang suci, juga salah satu murid dari Kong Zi孔子. Pada
saat beliau masih muda, berusia 20 tahun, pernah hendak menceraikan sang istri.
Mengapa bisa demikian?
Pada hari itu, Meng Zi
kembali ke rumah. Saat hendak masuk ke dalam kamar, ia mendapati sang istri
seorang diri di dalam kamar, duduk di lantai dengan posisi kedua kaki terbuka. Melihat
kejadian itu, Meng Zi sangat marah.
Ternyata, masyarakat Zhong
Guo pada saat itu sangat menjunjung tinggi kesusilaan礼仪li
yi, baik berdiri maupun duduk memiliki tata cara yang tersendiri. Jaman dahulu,
cara duduk masyarakat Zhong Guo adalah berlutut, pinggul bertumpu pada tumit,
tubuh lurus, tangan diletakkan di atas lutut. Karena itulah, Meng Zi menjadi
marah. Meng Zi mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kamar, langsung
menemui sang ibu. Kepada sang ibu, Meng Zi berkata:”Istri saya tidak mengerti
kesusilaan, mohon ibu mengijinkan saya untuk bercerai.”
Mendengar perkataan Meng Zi
sang ibu dengan terbengong berkata:”Ada masalah apa?”Meng Zi menjawab:”Istri
saya duduk di lantai dengan posisi kedua kaki terbuka.”Sang ibu kembali
bertanya:”Bagaimana engkau bisa mengetahuinya?”Dengan jengkel Meng Zi menjawab:”Saya
melihat dengan mata kepala sendiri, mana mungkin bisa salah melihat? Tadi, saat
hendak masuk ke dalam kamar, saya mendapati ia sedang seorang diri di dalam
kamar, duduk di lantai dengan posisi kedua kaki terbuka.”Sang ibu dengan tenang
berkata:”Kamu sendiri yang tidak tahu kesusilaan, malah menyalahkan sang istri.
Ibu tidak setuju dengan rencana kamu.”Mendengar jawaban dari sang ibu, Meng Zi
merasa bingung, jelas-jelas sang istri yang bersalah, mengapa ia yang dikatakan
tidak mengerti kesusilaan.
Melihat Meng Zi kehilangan
akal, dengan telaten & penuh kesabaran, sang ibu memberi penjelasan:”Bukankah
nenek moyang kita mengajarkan jika sebelum masuk ke dalam ruangan/kamar harus
mengetuk pintu & bertanya: apakah ada orang di dalam? Ketika masuk ke ruang
utama harus mengucapkan permisi sehingga orang yang di dalam tahu jika ada
orang yang datang. Pada saat masuk ke dalam kamar, pandangan mata harus menuju
ke bawah untuk memberikan kesempatan kepada orang lain merapikan diri sebelum
menyambut/bertemu dengan kita. Mengapa kamu ketika masuk ke dalam kamar sendiri
tidak mengetuk pintu? Masuk ke dalam kamar secara tiba-tiba, sehingga sang
istri tidak sempat merapikan diri, bukankah merupakan sebuah pelanggaran
kesusilaan?”Mendengar penjelasan tersebut, Meng Zi menjadi tersadar dari
kesalahannya, mengurungkan niatnya untuk bercerai.
Semoga berguna dan mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.
Penulis: Xie Zheng Ming.
Ahli Sejarah Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.
Komentar