Kitab Di Zi Gui ke-1.
Mari kita Belajar dan
me-Ngajarkan Budi Pekerti dan Bakti kpd Anak2…
弟子规,圣人训
首孝悌,次谨信
泛爱众, 而亲仁
有余力,则学文
Di zi gui, sheng ren xun
Shou xiao ti, ci jin xin
Fan ai zhong, er qin ren
You yu li, ze xue wen
Kitab
Di Zi Gui (nasehat
bagi seorang anak & seorang siswa) berisi tentang nasehat & keteladanan
para suci(terutama Confucius) dalam kehidupan sehari-hari. Pertama-tama kita
harus berbakti kepada orang tua, mencintai sesama saudara kandung. Selanjutnya
dalam bertindak harus berhati-hati, tutur kata harus dapat dipercaya. Dalam
pergaulan, seseorang harus menempatkan diri sederajat dengan yang lain, tidak
merasa diri lebih tinggi/lebih rendah, gemar mendekatkan diri dengan orang yang
berkebajikan (Bijaksana). Jika
telah dapat menjalankan bakti, mampu menjaga perkataan & perbuatan, bisa
bergaul dengan masyarakat masih memiliki waktu luang & tenaga barulah
diperbolehkan untuk mempelajari ilmu pengetahuan.
Kitab
bakti孝经xiao jing membahas secara
lebih mendalam mengenai pandangan Confucius tentang bakti. Kisah bakti yang
terkenal dalam sejarah Zhong Guo terdapat 24 kisah, beberapa diantaranya
merupakan murid Confucius. Zi Lu merupakan salah satu murid Confucius yang
terkenal akan laku baktinya kepada orang tua.
Kong
Zi孔子memiliki seorang murid yang
sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, bernama Zi Lu子路. Karena Zi Lu berasal dari keluarga miskin,
mereka dapat memakan daging & ikan hanya pada saat perayaan tahun baru
imlek, hari-hari yang lain memakan tanaman liar. Setiap hari Zi Lu harus
mengumpulkan kayu bakar untuk dijual, setelah berjalan jauh barulah memperoleh
beras untuk ditanak-disajikan kepada kedua orang tuanya. Setelah kedua orang
tuanya meninggal, Zi Lu mengabdikan dirinya kepada raja Chu楚王. Setelah menjadi seorang pejabat,
penghidupan Zi Lu berubah drastis. Setiap hari ia dapat merasakan aneka masakan
lezat. Mekipun demikian, Zi Lu sering berkeluh kesah:”Walau sekarang saya
berkecukupan, akan tetapi masih terkenang akan masa-masa sulit dimana harus
bersusah payah hanya untuk menyajikan semangkuk nasi bagi ayah-ibu. Sekarang
mereka telah tiada, tidak dapat menikmati masakan yang lezat ini.”
Apa
yang dikatakan harus dapat dipercaya言而有信yan
er you xin adalah sebuah prinsip hidup bernilai luhur. Terlebih lagi, dalam
budaya Tionghua kepercayaan lebih bernilai daripada nyawa. Bila seseorang tidak
lagi dipercaya, apa yang dapat diperbuat?人而无信,不知其可也ren er wu xin, bu zhi qi ke ye? Pada jaman
dinasti Song hiduplah seorang pejabat yang bernama Yan Shu宴殊. Saat masih kecil Yan Shu sudah sangat
cerdas. Suatu ketika, baginda raja memberinya kesempatan untuk mengikuti ujian
negara. Setelah menggambil topik ujian, Yan Shu meminta baginda untuk mengganti
dengan topik yang lain. Dengan jujur Yan Shu berkata:”Baginda, topik ini 10
hari yang lalu saya telah mempelajarinya, draft karangan masih tersimpan dalam
rumah. Demi menemukan orang yang benar-benar berbakat, tolong berikan kepada
saya topik yang lain.”Kejujuran Yan Shu membuat baginda merasa terkesan. Apa
yang ia katakan dapat dibuktikan kebenarannya. Ternyata setelah diberikan topik
yang baru, Yan Shi dapat membuat karya tulis yang bagus
Budaya
tionghua sangat menjunjung tinggi moralitas, moralitas adalah dasar untuk
mempelajari ilmu pengetahuan. Sebelum menimba ilmu pengetahuan harus dapat
berbakti terhadap kedua ortu & mengasihi kakak-adik kandung. Dalam kitab
san zi jing三字经ada mengatakan:...首孝悌,次见闻. 知某数,识某文
...shou xiao ti, ci jian wen. Zhi mou shu, shi mou wen...Pada jaman 3 kerajaan三国, hidupalah seorang yang bernama Dong Yu董遇. Ia berasal dari keluarga miskin. Walaupun
sehari-hari harus bekerja keras, akan tetapi Dong Yu mempunyai pengetahuan yang
luas. Banyak sekali orang tua yang menyuruh putra-putri mereka untuk berguru
kepada Dong Yu. Ia juga tidak pelit berbagi kunci kesuksesannya kepada orang
lain. Ternyata Dong Yu menggunakan 3 macam waktu luang untuk belajar. Pertama
saat musim dingin. Kedua waktu malam hari. Ketiga ketika hujan turun. Seringkali
kita sebagai pelajar mengeluhkan kurang waktu. Selamanya sehari adalah 24 jam,
yang dapat kita rubah adalah pengaturan waktu. Kebiasaan buruk kita adalah
sering menunda pekerjaan sampai mendekati batas akhir, baru tergesa-gesa
mengerjakan. Mana bisa mendapat hasil yang maksimal?
Semoga berguna dan
mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.
Penulis: Xie
Zheng Ming.
Ahli Sejarah
Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.
Komentar