Si Penebang Kayu & Kapaknya
Alkisah
hiduplah seorang penebang kayu, ia bekerja pada sebuah pabrik pengolahan kayu.
Pabrik tersebut selain menawarkan gaji yang lebih tinggi, juga memiliki
lingkungan kerja yang lebih baik. Ia merasa nyaman bekerja di tempat tersebut.
Si penebang kayu berjanji kepada dirinya sendiri untuk bekerja dengan sepenuh
hati. Hari pertama bekerja, sang majikan memberikan sebuah kapak yang baru
& tajam kepada si penebang kayu.
Sang
majikan memberikan batasan jumlah pohon yang harus ia tebang dalam sehari. Hari
itu, si penebang kayu berhasil menebang 16 batang pohon. Sang majikan
berkata:”Hasil kerja kamu hari ini lumayan! Berusahalah untuk lebih giat
lagi!”Mendapatkan pujian dari sang majikan, si penebang kayu merasa senang.
Keesokan
harinya si penebang kayu bekerja dengan lebih giat & bersemangat, ia
membayangkan akan mendapatkan pujian lagi dari sang majikan. Sayang, pada hari
kedua bekerja, ia hanya dapat menebang 15 batang pohon. Hari ketiga,
keempat,dan seterusnya...si penebang kayu bekerja dengan lebih giat &
bersemangat. Aneh tetapi nyata, walaupun hari-hari berikutnya si penebang kayu
telah berusaha untuk lebih baik, akan tetapi jumlah pohon yang berhasil
ditebang semakin sedikit. Hari ketiga ia Cuma berhasil menebang 13 batang pohon,
hari keempat berkurang lagi menjadi 11 batang pohon,.....
Si
penebang kayu merasa sangat menyesal, ia pergi menghadap sang majikan untuk meminta
maaf.”Tuan, entah mengapa hasil kerja saya kian hari kian menurun, tubuh
seperti tidak bertenaga.”Sang majikan dengan tenang menghadapi keluhan si
penebang kayu. Beliau berkata:”Mana kapak kamu? Kapan terakhir kamu asah kapak
pemberian saya?””Kapak?”,tanya si penebang kayu dengan perasaan terkejut.”Saya
setiap hari sibuk menebang pohon, mana sempat berpikir tentang
kapak?””Disitulah letak kesalah kamu!”
Dalam
kehidupan sehari-hari, bagi kebanyakan orang membuat persiapan yang baik adalah
hal yang sering dilupakan/dianggap remeh. Pepatah mandarin mengatakan 磨刀不误柴功 mo dao bu wu chai gong,
artinya: bila sebelum bekerja memiliki persiapan yang matang sebuah pekerjaan
akan dapat diselesaikan dengan lebih baik & lebih cepat. Bagaimana hendak
menebang kayu jika kapak yang digunakan tumpul? Bagaimana hendak datang ke
sekolah untuk mengikuti pelajaran bila tugas yang diberikan oleh bapak/ibu guru
belum dikerjakan? Bagaimana hendak berkendara jika tidak membawa surat-surat
perlengkapan?
Semoga berguna dan mohon
maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.
Penulis: Xie
Zheng Ming.
Ahli Sejarah
Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.
Komentar