SIMSALABIM…PEMUDA MALAS NIKAHI PUTRI RAJA… Apa iya sih…
seri-ke-1-4 seutuhnya….panjang bangeeet…jadi dibagi 4…
Bisakah seorang yang sangat malas bertobat dan menjadi
rajin…?
Kisah dari negeri Laos ini menunjukkan bahwa hal itu
tidak mustahil (Imposibble).
Dahulu kala, disebuah kerajaan Asia Tenggara hiduplah
seorang pemuda yang tinggal di bawah pohon ara yang rindang dan berbuah lebat.
Se-hari2 pemuda itu makan buah ara liar yang jatuh dari pohonnya dan minum dari
air sungai yang jernih dan segar. Hebatnya, iapun tidak melakukan pekerjaan
apapun kecuali berbaring malas2an di bawah pohon di tepi sungai, itulah
sebabnya, rakyat di kerajaan tersebut menjulukinya si Pemalas Hebat. Pasalnya
banyak yang bilang: “Muda dan sehat begitu kok tidak mau bekerja sama sekali,”
cemooh para wanita.
“Ia bahkan tidak menanam,” ejek para petani. “Ia juga
tidak berburu,” timpal para pemburu. “Seandainya suatu hari kelak buah2 ara itu
berhenti tumbuh dan berbuah, maka dia pasti akan kelaparan”.
Rakyatpun merasa jengkel pada si Pemalas Hebat. Bahkan,
tak jarang mereka melemparkan batu ke arahnya saat berjalan melewati pohon ara
tempat pemuda itu berteduh sepanjang hari. Tapi, si Pemalas Hebat begitu malas
sampai2 dia tidak melakukan apa2 saat diejek (sabar sekali). Dia hanya terus
berbaring di bawah pohon yang rindang dengan cara mulutnya menganga dibuka
lebar2, sambil menanti buah ara jatuh dari dahan, lalu Nyam2 buah ara amat
garing dan manis rasanya.
Pada suatu hari, angin tiba2 bertiup kencang. Buah2 ara
yang sudah matang pun lepas dari dahannya. Namun, anehnya kali ini buah2 ara
tidak jatuh ke tanah seperti biasa, atau jatuh ke mulut pemuda si Pemalas Hebat
itu yang menganga lebar. Angin yang bertiup kencang menerbangkan buah2 itu ke
arah jauh yakni di hilir sungai.
Persis kebetulan disana, putri raja sedang bersantai
bersama dayang2nya. Putri yang cantik itu suka menikmati keindahan alam, dengan
hembusan angin sepoi2 yang bertiup lembut ke wajahnya. Di atas sana, langit
tampak biru cerah dan dipenuhi burung2 riang.
Mendadak, mata sang putri tertumbuk pada buah2 ara yang
mengapung di permukaan sungai. Betapa menggiurkan warnanya! Sang putripun mengulurkan
tangannya untuk mengambil buah ara, lantas memakannya. Putri itu terkejut saat
merasakan buah ara yang sangat lezatnya, gurih dan manis. Seketika itu, dia
langsung bersumpah bahwa ia akan mencari tahu siapa yang memiliki pohon dengan
buah selezat ini. Jika pemiliknya seorang wanita, ia akan mengangkatnya sebagai
saudarinya. Bila pemiliknya seorang pria, ia akan menikahinya.
Dengan penuh gembira putri raja berlari pulang ke istana
dan mengabarkan berita itu kepada ayahnya. Karena sang raja hanya menginginkan
kebahagiaan untuk putri satu2nya, maka ia berjanji untuk mencari tahu siapa
pemilik pohon ara itu.
Raja pun menggelar pengumuman: ”Seluruh pemilik pohon ara
dari segala penjuru negeri harus datang ke istana sambil membawa buah mereka.”
Rakyat kerajaan bersemangat mendengar penumuman itu. Tak
lama kemudian, pemilik pohon ara dari berbagai penjuru kerajaan datang ke
istana, membawa buah2 mereka dalam keranjang. Pelayan2 raja menjejerkan buah2
ara tersebut di atas meja panjang dilapisi kain sutra putih yang disediakan.
Lalu sang putri berjalan dari ujung ke ujung, sambil mencicipi setiap buah ara
yang ada.
“Hemmm, buah ini lumayan enak, yang ini juga enak,”
katanya. Memanglah, buah2 tersebut manis dan harum. Tapi, sampai semua buah
telah dicoba, sang putri raja tidak menemukan buah selezat yang ia temukan di
sungai. Dengan kecewa, ia memberitahu ayahnya bahwa ia tidak menemukan buah
yang ia inginkan. Raja turut kecewa, ia pun berdiri di depan rakyatnya. “Wahai
rakyatku, adakah pemilik ara di kerajaanku yang sampai hari ini belum menghadap
kepadaku? Pasalnya, putriku belum menemukan buah ara yang ia sukai”.
Rakyat saling berbisik selama beberapa saat dan tak lama,
terdengar suara tawa bergemuruh. Ketika yang lain menyadari, juga ikut2an semua
tertawa.
“Kenapa kalian tertawa?” tanya putri raja dengan bingung.
Lalu seorang bapak tua maju ke depan dan berkata denga rasa takut2: “Maaf, tuan
putri, karena masih ada satu orang pemilik pohon ara yang tidak datang ke
istana hari ini”. Kami menjulukinya si Pemalas. Dia tinggal di tepi sungai”.
Kalau begitu aku akan mendatanginya! Seru putri raja.
Bersama pengawal2 raja dia berangkat ke tepi sungai, tempat tinggal si Pemalas.
Di tepi sungai, sang putri mendapati seorang pemuda yang
sedang berbaring santai di bawah pohon ara yang berbuah lebat. “Oh…buah2 itu
kelihatan sangat ranum dan lezat! Sang putri mengulurkan tangan ke atas dan
memetik satu buah ara, lantas mencicipinya. Hanya dengan satu gigitan, tahulah
putri raja bahwa dia telah menemukan pemuda yang akan dinikahinya. Inilah
pemilik pohon ara dengan buah paling lezat di dunia.
Ketika itu, si Pemalas membuka matanya dan menatap sang
putri. Ia terkejut melihat ada putri raja yang cantik di hadapannya.
“Bangunlah, aku akan menikahimu” kata
putri raja. Lalu dia pulang ke istana untuk memberitahu ayahnya.
Mendengar ini, ayahnya murka dan merasa sangat sedih.
“Anakku” katanya sambil berusaha membujuk, “Pemuda ini kabarnya sangat pemalas,
apakah engkau yakin ingin menikahinya?”. “Ya, ayahanda” jawab putri raja dengan
mantaap: “Aku yakin”. Sang ayah berusaha mencegah pernikahan itu terjadi,
dengan mengancam, “Kalau engkau tetap menikahi pemuda si Pemalas itu, engkau akan kehilangan harta
warisanmu, dan engkau tidak boleh lagi tinggal di istana ini!”
Dengan cara ini Raja berharap putrinya akan berubah
pikiran. Namun, sang putri tidak gentar sedikitpun. Malah ia bersedia
meninggalkan kehidupan yang mewah dan megah di istana, demi menikahi pemuda si
Pemalas Hebat di tepi sungai.
Akhirnya, dalam kisah ini si Pemalas menikahi putri raja,
dan membangun pondok sederhana di bawah pohon ara tersebut di tepi sungai. Dan
setiap hari menyantap buah ara yang lezat dan manis itu. Namun, beberapa waktu
kemudian, pohon tersebut berhenti berbuah.
Lalu karena beberpa hari tidak makan, sang putri pun
jatuh sakit. si Pemalas merasa sangat
terpukul dan sedih sekali. Ia amat mencintai sang putri istrinya, karena seumur
hidupnya belum pernah ada orang yang begitu baik dan menyayanginya seperti sang
putri raja. si Pemalas pun bertekad untuk melakukan apa saja demi menyelamatkan
nyawa sang putri.
si Pemalas mulai berhenti malas2an. Dia menyiapkan
cangkul, dan bekerja menggemburkan tanah. Setelah itu, dia menyiapkan lahan
untuk ditanami pohon ara dari biji buah ara terakhir buah ara yang ia miliki.
Pemuda si Pemalas itu bekerja dari pagi siang hingga
sore, malam pun dia menjaganya. si Pemalas tak peduli sinar mentari yang
menengat di siang hari, dan tak peduli kala hujan turun menerpanya.
Rakyat yang melihatpun takjub dan geleng kepala atas
perubahan sikap si Pemalas. Akhirnya mereka berhenti menjulukinya pemuda si
Pemalas.
Tak lama kemudian, pohon2 ara baru bertumbuhan dengan
subur, dan buahnya sama lezatnya dengan pohon ara yang pertama. Wilayah di tepi
sungai pun kini menjadi per kebunan ara
yang indah. Dengan begitu banyak persediaan buah untuk disantap apalagi
rasanya yang luar biasa lezat, sang putri rajapun sehat kembali. Suaminya
senang sekali, dan berjanji untuk terus bekerja memelihara perkebunan ara
miliknya.
Ketika raja mendengar kabar ini, ia mengndang putri dan
menantunya untuk tinggal di istana bersama dirinya (raja). Akhirnya, rajapun
senang sekali karena putrinya bersuamikan pemuda yang rajin bekerja dan pandai
menanam pohon ara.
Di Istana, putri raja dan pemuda yang tidak malas lagi
itu hidup bahagia. Bahkan si pemuda dianugrahi gelar Pangeran. Hal ini,
tentunya tak ada lagi rakyat yang berani mencemoohkan si pemuda yang sudah jadi
Pangeran itu, apalagi berani melempar batu seperti dulu.
Bagus lah…kata si pemuda Pangeran baru itu sambil
cengengesan… hehehe….
The End…
Sumber: Majalah Media Kawasan.
Penyelaras bhante Sudhammacaro.
Komentar:
Namo buddhaya bhante n teman2... hepi
ending... @bro dedy , butuh tissue gak? Hahaha... santai santai omithofo…hahahaha, pagi bhante dan teman teman. waw ending yang
mengharukan, ampe nangis baca nya hahahaha.
Happy ending...Cerita yg
benar2 sangat bagus..Makasih y,Bhante atas ceritanya. Silahkan yg mau ngopi...
Hahaha.. Hayuuu bro dedy mao pilih sndiri atao di cariin sm bhante
loh...hahaha, terima kasih bhante .. cerita nya sungguh inspiratif buat kita2
jadi rajin, giat belajar dan tentu nya terus semangat... hahaha, ko ruslan
nungguin aja jodoh yang jatuh dari langit,hahaha…
Ruslan...hehehe...Dedy
LC butuhnya bukan sekadar tissue tapi sekalian ada yg ngusapin air matanya,
bayangan sih yg caem nan bohai...kira2 siapa yah...
Ruslan cb bisikin dg
lembut maunya spt apa, mumpung bhante msh punya Stok mau yg agak tua tp dah
pinter masak enak dah, kl yg muda maunya dikelonin aja, dan agak malas krn gitu
maunya...kstau mau pilihnya yg mana...agak tua ato msh muda alias
ranum...hehehe..
Namo Buddhaya Temen2,
Dedy LC, Ruslan, Yeni K, trims atas komennya yg bgs2, iya bsg kan kisahnya,
akhirnya bhante juga kagum sama si Pemuda Malas yg Hebat ini. Kisah Pemuda
Malas ini seolah memberitahu bahwa sebenarnya tiap orang punya Potensi utk
menjadi Kaya, sukses dsb...cuma syaratnya Rajin dan Giat belajar dan bekerja dg
Jujur. Tapi dari semua syarat itu yg utamanya ialah Simpanan Karma Baik kita di
masa lalu. dan pada saatnya sdh matang baru kita merasakan Nikmatnya Karma Baik
tsb.
Kalau mau spt Pemuda
Malas itu, mulailah dari saat ini kita menabung Karma Baik (berdana) dg tanpa
Pamrih dan sering dilakukan ke Yayasan2 Sosial, tempat2 Ibadah, dsb...sadhu.
Namo Buddhaya Temen2,
Kisah ini Inspiratif yg membuka wawasan kita bahwa ada Istilah: 'Dunia ini
ber-Putar', maksudnya; adakalanya orang miskin tdk selamanya miskin, tiba2 dpt
lotre nilainya besar jd orang kaya mendadak. Ada juga orang kaya jd pejabat tinggi sdh hdp enak mewah segalanya
wah...tiba2 terjun bebas, masuk Kandang Kambing alis Penjara... hehehe...inilah
yg dikatakan oleh para Penyair bahwa Hidup itu adalah Sandiwara...barangkali
ada benernya yah...hemmm... Lucu dan sangat Unik kl di renungkan hidup manusia
itu...
Kesimpulannya: Orang itu
tdk selamanya miskin dan bodoh, kl mau maju dan sukses hrs berubah meninggalkan
kebiasaan lamanya (sifat/karakter buruk), dg melihat sikon saat itu. Jangan
Menyerah sebelum bertindak, inilah akhir Kisah Pemuda Malas yg menikahi Purti
Raja...Mungkin anda tdk akan sama dg Kisah diatas, namun paling tdk kisah ini
sdh memberi Inspirasi dan membuka Wawasan anda dlm menjalani hdp yg nampaknya
agak Runyam dan berliku ini...hemmm...ngopi dulu dah wktnya nih...silahkan
diminum kopinya...hehehe...
Teman2 trims atas
dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para
Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua
makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut
berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu
sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun
Ven.Sudhammacaro.
Komentar