" KISAH SEMBAHYANG BACANG "
Happy Duan Wu Jie (端午节) (sembahyang Bacang)
OLEH: YOZH CHEN.
Duan 「端」adalah singkatan dari Kai Duan「開端」 yang bermakna awal Chu「初」, orang zaman dulu menyebut tanggal 1 sebagai Chu Yi 「初一」, maka tanggal 5 sebagai sinonimnya: Duan Wu 「端五」. Orang kuno juga biasa menyebut 5 / Wu sebagai siang hari Wu Ri 「午日」, maka dari itu bulan 5 tanggal 5 juga dinamakan Duan Wu 「端午」.
Mengenang Qu Yuan
Kebiasaan adat istiadat yang berkaitan dengan hari Duan Wu tidak sedikit, mengenai asal usulnya terdapat tidak hanya 1 dongeng saja, umumnya diperkirakan hari Duan Wu berawal dari peringatan Qu Yuan hingga tersebar luas. Konon pada masa Zhan Guo tahun 403 – 221 SM, Raja Chu Huai menolak prakarsa Qu Yuan untuk berkoalisi dengan Negara Qi dan berperang melawan Qin, namun diperdayai oleh Zhang Yi ke Negara Qin, ia dipaksa merelakan wilayah berikut kota-kotanya. Raja Qu Huai selain merasa dipermalukan juga terhina, menjadi risau hatinya dan tak lama terserang penyakit dan mangkat di Negara Qin.
Qu Yuan yang setia lagi-lagi mengusulkan secara tertulis kepada sang pengganti, Raja Qing Xiang, dengan harapan beliau bisa menjauhi para pejabat pengkhianat, akan tetapi Raja Qing Xiang selain tidak bisa menampung aspirasi tulus Qu Yuan, malah membuangnya. Negara Qin melihat peluang sudah matang dan dengan segara mengirimkan bala tentara, dalam waktu singkat maka Negara Qu telah kehilangan sebagian besar teritorialnya, rakyatnya dibantai. Qu Yuan yang masih setia, menyaksikan semuanya ini, hatinya bagaikan teriris, dalam kesedihan yang amat sangat maka pada tahun 278 SM, kalender Imlek tanggal 5 bulan 5, dia bunuh diri dengan menceburkan dirinya ke Sungai Mi Luo.
Para nelayan mendengar berita tersebut menggunakan perahu berusaha mengentas jenazah Qu Yuan namun gagal, maka akhirnya mereka berbondong-bondong menceburkan makanan ke dalam sungai, dengan harapan agar para ikan, udang dan kepiting sesudah makan kenyang tidak sampai mengganggu jenazah Qu Yuan. Dongeng tersebut secara cerdik dan pas dikaitkan dengan tradisi makan kue Bacang, lomba perahu naga dan lain sebagainya dengan meloncatnya Qu Yuan ke dalam sungai.
Setelah Qu Yuan terjun ke Sungai Mi Luo, ada seorang dari Negara Chu yang bertemu dengan arwah Qu Yuan. Qu Yuan memberitahu orang ini, orang-orang yang menghormati Qu Yuan dengan melempar makanan ke sungai semuanya habis diperebutkan ikan-ikan dan udang. Maka Qu Yuan berpesan kepada orang tersebut untuk menyampaikan kepada orang banyak agar makanan yang dipersembahkan dibungkus dengan daun bambu, dan dipersembahkan pada tanggal 5 bulan 5 Imlek. Inilah asal mula makan bacang pada Hari Raya Duan Wu Jie.
Qu Yuan yang seumur hidupnya amat setia kepada negara, telah menulis sangat banyak karya sastra. Beliau meninggalkan nama harum sepanjang masa. Untuk menyatakan rasa hormat dan cinta Qu Yuan kepada Negeri, maka tanggal 5 bulan 5 (Imlek) ini juga merupakan Hari Raya Penyair di Tiongkok. Qu Yuan juga dihormati sebagai 水仙尊王 Shui Xian Zhun Wang (Dewa Air Yang Terhormat).
Orang-orang pada generasi berikutnya, untuk menghormati dan memperingati wafatnya Qu Yuan, melakukan adat istiadat Ba Long Chuan 「扒龍船」, membentuk Perahu Naga, dan mengadakan Long Zhou Jing Sai 「龍舟競賽」, Lomba Dayung Perahu Naga. Diadakannya Perlombaan Perahu Naga di Hari Raya Duan Wu Jie, adalah mengingatkan usaha mencari jenazah Qu Yuan yang terjun ke sungai.
Zaman sekarang, begitu tiba Hari Raya Duan Wu Jie, di berbagai tempat diselenggarakan Lomba Dayung Perahu Naga, pertama untuk memperingati Qu Yuan, mengembangkan semangat cinta Negeri; kedua untuk menggalakkan olahraga, baru bisa dengan badan yang sehat untuk melindungi Negeri. Selain itu, sekeluarga berkumpul bersama sambil makan bacang, juga dapat menikmati bersama kebahagiaan keluarga.
Kebiasaan Hari Duan Wu Jie.
Berdasarkan catatan sejarah, jauh pada zaman Qun Chiu (Tahun 722 – 481 S.M.), menggunakan daun untuk membungkus beras dijadikan berbentuk tanduk sapi juga ada yang menggunakan tabung bambu diisi beras ditutup rapat dan dipanggang sampai matang, disebut “Bacang Tabung”. Ini boleh dibilang adalah cikal bakal Bacang.
Pada tanggal 5 bulan 5 Imlek, saat musim panas memakan kue pendingin tubuh terbuat dari beras, yang dibungkus dengan daun dan dimasak sampai matang. Aaroma wanginya terasa unik, sesudah menyantapnya bisa menetralisir panas-dalam dan menurunkan sifat api dalam tubuh, terasa nyaman bagi pencernaan, sungguh suatu makanan yang sesuai dengan musimnya. Pada saat itu, orang-orang berganti busana musim kemarau dan mengutamakan yang serba ringan dan sejuk. Dilihat dari tradisi berpakaian dan makananya, hari Duan Wu dianggap ada hubungan yang akrab dengan tibanya musim kemarau.
OLEH: YOZH CHEN.
Duan 「端」adalah singkatan dari Kai Duan「開端」 yang bermakna awal Chu「初」, orang zaman dulu menyebut tanggal 1 sebagai Chu Yi 「初一」, maka tanggal 5 sebagai sinonimnya: Duan Wu 「端五」. Orang kuno juga biasa menyebut 5 / Wu sebagai siang hari Wu Ri 「午日」, maka dari itu bulan 5 tanggal 5 juga dinamakan Duan Wu 「端午」.
Mengenang Qu Yuan
Kebiasaan adat istiadat yang berkaitan dengan hari Duan Wu tidak sedikit, mengenai asal usulnya terdapat tidak hanya 1 dongeng saja, umumnya diperkirakan hari Duan Wu berawal dari peringatan Qu Yuan hingga tersebar luas. Konon pada masa Zhan Guo tahun 403 – 221 SM, Raja Chu Huai menolak prakarsa Qu Yuan untuk berkoalisi dengan Negara Qi dan berperang melawan Qin, namun diperdayai oleh Zhang Yi ke Negara Qin, ia dipaksa merelakan wilayah berikut kota-kotanya. Raja Qu Huai selain merasa dipermalukan juga terhina, menjadi risau hatinya dan tak lama terserang penyakit dan mangkat di Negara Qin.
Qu Yuan yang setia lagi-lagi mengusulkan secara tertulis kepada sang pengganti, Raja Qing Xiang, dengan harapan beliau bisa menjauhi para pejabat pengkhianat, akan tetapi Raja Qing Xiang selain tidak bisa menampung aspirasi tulus Qu Yuan, malah membuangnya. Negara Qin melihat peluang sudah matang dan dengan segara mengirimkan bala tentara, dalam waktu singkat maka Negara Qu telah kehilangan sebagian besar teritorialnya, rakyatnya dibantai. Qu Yuan yang masih setia, menyaksikan semuanya ini, hatinya bagaikan teriris, dalam kesedihan yang amat sangat maka pada tahun 278 SM, kalender Imlek tanggal 5 bulan 5, dia bunuh diri dengan menceburkan dirinya ke Sungai Mi Luo.
Para nelayan mendengar berita tersebut menggunakan perahu berusaha mengentas jenazah Qu Yuan namun gagal, maka akhirnya mereka berbondong-bondong menceburkan makanan ke dalam sungai, dengan harapan agar para ikan, udang dan kepiting sesudah makan kenyang tidak sampai mengganggu jenazah Qu Yuan. Dongeng tersebut secara cerdik dan pas dikaitkan dengan tradisi makan kue Bacang, lomba perahu naga dan lain sebagainya dengan meloncatnya Qu Yuan ke dalam sungai.
Setelah Qu Yuan terjun ke Sungai Mi Luo, ada seorang dari Negara Chu yang bertemu dengan arwah Qu Yuan. Qu Yuan memberitahu orang ini, orang-orang yang menghormati Qu Yuan dengan melempar makanan ke sungai semuanya habis diperebutkan ikan-ikan dan udang. Maka Qu Yuan berpesan kepada orang tersebut untuk menyampaikan kepada orang banyak agar makanan yang dipersembahkan dibungkus dengan daun bambu, dan dipersembahkan pada tanggal 5 bulan 5 Imlek. Inilah asal mula makan bacang pada Hari Raya Duan Wu Jie.
Qu Yuan yang seumur hidupnya amat setia kepada negara, telah menulis sangat banyak karya sastra. Beliau meninggalkan nama harum sepanjang masa. Untuk menyatakan rasa hormat dan cinta Qu Yuan kepada Negeri, maka tanggal 5 bulan 5 (Imlek) ini juga merupakan Hari Raya Penyair di Tiongkok. Qu Yuan juga dihormati sebagai 水仙尊王 Shui Xian Zhun Wang (Dewa Air Yang Terhormat).
Orang-orang pada generasi berikutnya, untuk menghormati dan memperingati wafatnya Qu Yuan, melakukan adat istiadat Ba Long Chuan 「扒龍船」, membentuk Perahu Naga, dan mengadakan Long Zhou Jing Sai 「龍舟競賽」, Lomba Dayung Perahu Naga. Diadakannya Perlombaan Perahu Naga di Hari Raya Duan Wu Jie, adalah mengingatkan usaha mencari jenazah Qu Yuan yang terjun ke sungai.
Zaman sekarang, begitu tiba Hari Raya Duan Wu Jie, di berbagai tempat diselenggarakan Lomba Dayung Perahu Naga, pertama untuk memperingati Qu Yuan, mengembangkan semangat cinta Negeri; kedua untuk menggalakkan olahraga, baru bisa dengan badan yang sehat untuk melindungi Negeri. Selain itu, sekeluarga berkumpul bersama sambil makan bacang, juga dapat menikmati bersama kebahagiaan keluarga.
Kebiasaan Hari Duan Wu Jie.
Berdasarkan catatan sejarah, jauh pada zaman Qun Chiu (Tahun 722 – 481 S.M.), menggunakan daun untuk membungkus beras dijadikan berbentuk tanduk sapi juga ada yang menggunakan tabung bambu diisi beras ditutup rapat dan dipanggang sampai matang, disebut “Bacang Tabung”. Ini boleh dibilang adalah cikal bakal Bacang.
Pada tanggal 5 bulan 5 Imlek, saat musim panas memakan kue pendingin tubuh terbuat dari beras, yang dibungkus dengan daun dan dimasak sampai matang. Aaroma wanginya terasa unik, sesudah menyantapnya bisa menetralisir panas-dalam dan menurunkan sifat api dalam tubuh, terasa nyaman bagi pencernaan, sungguh suatu makanan yang sesuai dengan musimnya. Pada saat itu, orang-orang berganti busana musim kemarau dan mengutamakan yang serba ringan dan sejuk. Dilihat dari tradisi berpakaian dan makananya, hari Duan Wu dianggap ada hubungan yang akrab dengan tibanya musim kemarau.
Komentar
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/dehidrasi-teratasi-dengan-makan-7-buah.html
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/ingin-buat-kentang-goreng-ala-restoran.html
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!