Para Pahlawan Majapahit Menjelma Jadi Pengkhianat Lewat Intrik Liciknya, Inilah Mahapati, 'Sengkuni' dengan Akhir Hidup Bak Seekor Babi By Ade S, Sabtu, 13 November 2021 | 18:40 WIB

 


  Ilustrasi Perang Bubat

Ilustrasi Perang Bubat

 

Intisari-Online.com - Di awal berdirinya, kekokohan Kerajaan Majapahit beberapa kali diguncang oleh sosok "Sengkuni" bernama Mahapati.

Seperti diketahui, dalam kisah pewayangan, nama Sengkuni kerap kali dikaitkan dengan politik culas yang penuh tipu daya.

Dialah yang dianggap sebagai biang keladi perseteruan besar antara para Kurawa dan para Pandawa.

Dalam kisah Mahabharata, sosok ini menjadi personifikasi dari Dwaparayuga, yaitu era penuh kekacauan di muka Bumi.

 




 

Baca Juga: Buah 'Maja' Belum Ada di Nusantara Kala Raden Wijaya Bangun Kerajaan, Sementara yang Asli Rasanya Manis, Jadi Apa Sebenarnya Arti 'Majapahit'?

Kembali ke Nusantara khususnya di era kerajaan Majapahit, sosok Sengkuni dalam wujud Mahapati benar-benar layak mendapat cerita khusus.

Dia berulang kali mengeluarkan hasutan-hasutan yang pada akhirnya memicu pemberontakan di masa awal kepemimpinan Raden Wijaya.

Bayangkan, dalam waktu relatif singkat, dia berhasil menyingkirkan para pesaingnya dengan nyaris tak pernah menggunakan tangannya sendiri.

Para pesaingnya ini pun bukan orang-orang sembarangan, mereka adalah para sahabat Raden Wijaya yang sudah dianggap sebagai pahlawan Majapahit.

Baca Juga: Darah Raja Majapahit Mengalir Deras di Dalam Tubuhnya, Mengapa Raden Patah Justru Mendirikan Kesultanan Islam Demak, Bukan Hindu-Buddha Seperti Leluhurnya?

Keempat sahabat Raden Wijaya yang dimaksud adalah Ranggalawe, Kebo Anabrang, Lembu Sora, dan Nambi.

Urutan nama di atas sekaligus merupakan urutan dari korban-korban hasutan Mahapati.

Maka, seperti disebutkan di atas, korban pertama taktik licik Mahapati adalah Ranggalawe.

Ranggalawe sendiri pada masa awal berdirinya Majapahit memang sedang dalam posisi kecewa setelah dirinya gagal menjadi Adipati Tuban.

Baca Juga: Didirikan Tepat Hari Ini 728 Tahun Silam, Siapa Sangka Majapahit Berawal dari Keculasan Raden Wijaya Kala Melawan Salah Satu Pasukan Paling Ditakuti di Dunia

Bahkan, dia pun pada akhirnya memberontak saat kecewa dengan keputusan Raden Wijaya untuk mengangkat Nambi sebagai Rakryan patih.

Singkat cerita, Ranggalawe yang memilih kembali ke Tuban seiring kekecewaannya diisukan akan melakukan pemberontakan oleh Mahapati.

Sosok yang dihasut oleh Mahapati adalah sang patih, Nambi, yang kemudian mengirimkan pasukan untuk menyerang Ranggalawe.

Dalam pertempuran, Nambi juga turut mengajak dua sahabat Raden Wijaya lain, yaitu Lembu Sora dan Kebo Anabrang.

Baca Juga: Jadi Pusaka Pembawa Malapetaka yang Merenggut 7 Nyawa Termasuk Pembuatnya, Keris Mpu Gandring Justru Malah Dianggap Sebagai 'Keris Gagal'

Di tangan nama terakhirlah pada akhirnya nyawa Ranggalawe berakhir di dekat Sungai Tambak Beras, Jombang.

Di tempat yang sama pula, masih dalam pertempuran tersebut, nyawa Kebo Anabrang melayang di tangan Lembu Sora.

Ya, sosok yang awalnya teguh berdiri di balik panji Majapahit tersebut tidak dapat mengingkari hatinya kala melihat Ranggalawe yang merupakan keponakannya sendiri, dibunuh oleh Kebo Anabrang.

Mahapati jelas sangat semringah melihat dua musuh politiknya tewas dalam satu pertempuran yang sama.

Baca Juga: Kala Kain Ken Dedes Tersingkap Tepat di Hadapan Ken Arok, Hal Aneh Ini Terjadi pada Bagian Tubuh 'Ibu' para Raja Jawa Tersebut

Dia pun segera melihat sosok Lembu Sora yang tiba-tiba memiliki citra sebagai pengkhianat kerajaan sebagai target berikutnya.

Lembu Sora sendiri sebenarnya sudah mendapatkan pengampunan dari Raden Wijaya atas aksinya membunuh Kebo Anabrang.

Namun, Mahapati kemudian kembali mengeluarkan praktik culasnya, dia menebar fitnah bahwa Lembu Sora adalah pemberontak yang pantas dihukum mati.

Di sisi lain, Mahapati juga mengelabui Lembu Sora, yang sedang berada di rumahnya, untuk menyerahkan diri seiring keputusan raja.

Baca Juga: Semua Sejarawan Setuju Jika Perempuan Ini Titisan Batari Durga yang Perkasa, Inilah Ken Dedes yang Jadi 'Ibu' Majapahit dan Tidak Bisa Sembarang Pria Bisa MenyuntingnyaI

Momen yang serupa seperti Ranggalawe pun kembali terjadi, rencana Lembu Sora menemui raja justru digembar-gemborkan sebagai rencana pemberontakan oleh Mahapati.

Pertempuran pun akhirnya tak bisa terhindarkan, namun karena kalah jumlah, Lembu Sora dan para pengikutnya tewas di tangan pasukan Majapahit yang dipimpin Nambi.

Sasaran terakhir

Dus, kini hanya tersisa satu orang yang mengganjal nafsu berkuasa Mahapati, yaitu Nambi.

Baca Juga: Gerogoti Majapahit dari Dalam Sampai Akhirnya Runtuh, Inilah Perang Paregreg, Kala Nafsu Bekuasa para Istri Bikin para Suami Rela Bertempur Sampai Mati

Momen 'mudik' kembali menjadi pusat dari segala strategi licik Mahapati.

Saat Nambi kembali ke Lumajang untuk menengok ayahnya yang sakit, Mahapati menebar isu bahwa sang patih berencana untuk menyerang Majapahit yang kala itu sudah dipimpin oleh raja Jayanegara.

 

Tanpa berpikir panjang, tentu saja di bawah hasutan Mahapati, Jayanegara langsung mengirim pasukan untuk menumpas "pemberontakan" Nambi.

Di sisi lain, Nambi sudah mendengar rencana penyerangan pasukan Majapahit segera membangun benteng pertahanan di Lumajang.

Baca Juga: Selamatkan Sejarah Majapahit Tepat Sebelum Tersambar Jilatan Api, Inilah JLA Brandes, Penyelamat Kitab Negarakertagama yang Nyaris Musnah Dibakar Militer Belanda

Seperti sudah dapat dituga sebelumnya, benteng dan pasukan Nambi tidak sebanding dengan kekuatan militer Majapahit.

Pahlawan yang amat berjasa dalam berdirinya Majapahit itu pun tewas, juga seluruh keluarganya.

Bagaimana dengan nasib Mahapati? Sesuai impiannya dia berhasil mendapatkan posisi patih di kerajaan Majapahit.

Namun, seperti umumnya perbuatan culas lain, taktik licik Mahapati pun perlahan terbongkar dan sampai di telinga Jayanegara.

Sang raja yang murka pun tidak ragu menjatuhkan hukuman mati terkeji, yaitu dengan cara cineleng-celang alias "dicincang seperti babi hutan".

Baca Juga: Bak Harta Karun Kerajaan Sriwijaya yang Kini Jadi Buruan, Ternyata Harta Karun Majapahit Masih Misterius, Penemuan Ini Jadi Bukti Harta Karun Itu Benar-benar Ada

Loading video






Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “