Trump: Obat Malaria Efektif Bantu Pengobatan Pasien Covid-19 NEWS - Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia 20 March 2020 13:43
Foto: REUTERS/Carlos Barria
Jakarta, CNBC Indonesia - Obat malaria ternyata efektif digunakan untuk pengobatan pasien terinfeksi virus corona (COVID-19). China dan Prancis sudah mengonfirmasi ini bahwa chloroquine dan hydroxychloroquine bisa dipakai untuk perawatan pasien corona.
Kenyataan itu lalu membuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta stafnya untuk mencari semua obat antimalaria guna penanganan para pasien. Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengaku akan bekerja sama dengan industri dalam negeri untuk memperluas produksi dan mempelajari kemanjurannya.
Kenyataan itu lalu membuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta stafnya untuk mencari semua obat antimalaria guna penanganan para pasien. Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengaku akan bekerja sama dengan industri dalam negeri untuk memperluas produksi dan mempelajari kemanjurannya.
"Kami akan dapat membuat obat itu tersedia segera," ujar Trump, dikutip dari AFP, Jumat (20/3/2020). Chloroquine dan hydroxychloroquine bukan cuma untuk malaria, tapi juga lupus, rheumatoid arthritis (peradangan sendi) dan bisa diresepkan dokter di AS.
Komisaris FDA Stephen Hahn mengatakan penggunaan chloroquine memang diarahkan sang presiden. "Itu adalah obat ... untuk kita perhatikan lebih dekat. Apakah pendekatan penggunaan yang diperluas dapat dilakukan dan menguntungkan pasien," ujarnya.
Chloroquine dan hydroxychloroquine banyak ditemukan di kulit pohon cinchona, di kawasan Amerika Latin. Di Indonesia, pohon ini disebut pohon kina yang banyak ditemukan di Jawa Barat.
Sementara itu di Prancis, pembuat obat Sanofi mengatakan akan menawarkan kepada pemerintah Prancis jutaan hydroxychloroquine kepada pemerintah. Di mana mereka menjualnya dengan merk Plaquenil.
Ini terkait studi sebelumnya yang dilakukan ilmuan Didier Raoult dari IHU Mediterranee Infection di Marseille. Raoult melaporkan bahwa telah merawat 24 pasien selama enam hari dengan Plaquenil.
Dari semua pasien rata-rata negatif corona setelah dirawat beberapa hari. Meski demikian, ada seperempat kasus yang dikecualikan.
Meski begitu, Reaoult sempat dikecam sejumlah ilmuan dan pejabat. Pasalnya, ia dianggap meningkatkan harapan palsu.
"Saya hanya melakukan tugas saya, dan saya senang melihat bahwa sekarang delapan atau sembilan negara merekomendasikan chloroquine untuk pasien dengan corona jenis baru ini," katanya kepada AFP.
Seorang profesor dari Universitas California, Karine Le Roch mengatakan beberapa uji klinis memang tengah dilakukan di China.
"Saya bisa katakan jumlah pasiennya sedikit tetapi jika hasilnya benar, nampaknya memang bisa mengurangi pasien yang terinfeksi," ujarnya.
"Ini menggembirakan, tetapi kami harus memastikan hasilnya akurat dan kemudian mengonfirmasi dengan jumlah pasien yang lebih besar."
Namun seorang pasien lain dari Prancis Franck Touret dan Xavierde de Lambellerie mendesak semua pihak berhati-hati. Terutama soal dosis yang diberikan.
"Keracunan chloroquine bisa dikaitkan dengan gangguan kardiovaskular yang mengancam jiwa," tegasnya.
Berdasarkan data Worldometers pukul 13:00 WIB, ada 245.670 kasus positif Covid-19 di dunia. Dari jumlah itu, angka kematian 10.049 pasien dan sembuh 88.441 pasien.
Komisaris FDA Stephen Hahn mengatakan penggunaan chloroquine memang diarahkan sang presiden. "Itu adalah obat ... untuk kita perhatikan lebih dekat. Apakah pendekatan penggunaan yang diperluas dapat dilakukan dan menguntungkan pasien," ujarnya.
Chloroquine dan hydroxychloroquine banyak ditemukan di kulit pohon cinchona, di kawasan Amerika Latin. Di Indonesia, pohon ini disebut pohon kina yang banyak ditemukan di Jawa Barat.
Sementara itu di Prancis, pembuat obat Sanofi mengatakan akan menawarkan kepada pemerintah Prancis jutaan hydroxychloroquine kepada pemerintah. Di mana mereka menjualnya dengan merk Plaquenil.
Ini terkait studi sebelumnya yang dilakukan ilmuan Didier Raoult dari IHU Mediterranee Infection di Marseille. Raoult melaporkan bahwa telah merawat 24 pasien selama enam hari dengan Plaquenil.
Dari semua pasien rata-rata negatif corona setelah dirawat beberapa hari. Meski demikian, ada seperempat kasus yang dikecualikan.
Meski begitu, Reaoult sempat dikecam sejumlah ilmuan dan pejabat. Pasalnya, ia dianggap meningkatkan harapan palsu.
"Saya hanya melakukan tugas saya, dan saya senang melihat bahwa sekarang delapan atau sembilan negara merekomendasikan chloroquine untuk pasien dengan corona jenis baru ini," katanya kepada AFP.
Seorang profesor dari Universitas California, Karine Le Roch mengatakan beberapa uji klinis memang tengah dilakukan di China.
"Saya bisa katakan jumlah pasiennya sedikit tetapi jika hasilnya benar, nampaknya memang bisa mengurangi pasien yang terinfeksi," ujarnya.
"Ini menggembirakan, tetapi kami harus memastikan hasilnya akurat dan kemudian mengonfirmasi dengan jumlah pasien yang lebih besar."
Namun seorang pasien lain dari Prancis Franck Touret dan Xavierde de Lambellerie mendesak semua pihak berhati-hati. Terutama soal dosis yang diberikan.
"Keracunan chloroquine bisa dikaitkan dengan gangguan kardiovaskular yang mengancam jiwa," tegasnya.
Berdasarkan data Worldometers pukul 13:00 WIB, ada 245.670 kasus positif Covid-19 di dunia. Dari jumlah itu, angka kematian 10.049 pasien dan sembuh 88.441 pasien.
Komentar
cuma di sini agen jud! online dengan proses yang sangat cepat :)
ayo segera daftarkan diri anda di agen365 :)
WA : +85587781483
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.club ^_$
add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^