BANJIR-Ciledug-Pabedilan-Babakan Lor-Cisanggarung Meluap, Enam Tanggul dan Dua Klep Jebol akibatnya Ratusan Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Cirebon-Agung Nugroho-- 18 Februari 2020, 06:10 WIB
PIKIRAN RAKYAT - Sungai Cisanggarung meluap pada Minggu 16 Februari 2020 malam mengakibatkan banjir di empat kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Enam tanggul dan dua klep jebol, ratusan rumah terendam setinggi 1,5 meter.
Hingga Senin siang 17 Februari 2020, banjir masih menggenang. Meski sempat turun, namun warga masih dicekam ketakutan karena hujan diperkirakan masih akan terus turun.
Empat kecamatan yang dilanda banjir masing-masing Pesaleman, Ciledug, Pabedilan dan Losari di sepanjang perbatasan dengan Jawa Tengah. Sedikitnya lima ratus rumah warga terendam, ratusan warga terpaksa diungsikan karena ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menjelaskan, banjir diakibatkan meluapnya dua sungai. Selain itu juga akibat hujan lebat yang turun selama lebih dari tujuh jam.
Sungai Cisanggarung diketahui mulai meluap pada Minggu malam pukul 22.00. Selain membawa debit air yang sangat melimpah, juga memperoleh pasokan air dari meluapnya sungai Cijangkelok.
"Cisanggarung meluap karena dapat limpahan air dari Cijangkelok. Air semalam sangat melimpah. Kami langsung mengungsikan warga," tutur Ketua BPBD, Dadang Suhendra.
Terparah dialami warga dekat Cisanggarung seperti Ciledug dan Cilengkrang. Air mencapai 1,5 meter, sehingga BPBD langsung meminta warga meninggalkan rumah dan mengungsi.
"Kami minta warga meninggalkan rumah. Belasan perahu karet kita kerahkan untuk mengevakuasi warga," tutur Dadang.
Tanggul jebol
Banjir Minggu malam diperparah jebolnya enam tanggul dan rusaknya dua klep pintu air di Cisanggarung. Dua tanggul di Jatiseeng Kidul, tiga di Cijangkelok dan satu di Ciledug.
Sedangkan dua klep pintu air yang rusak di Babakan Lor, Losari. Luapan air dalam jumlah sangat melimpah mengalir deras ke arah pemukiman warga.
"Luapan air sungai mendatangkan banjir bah dengan kecepatan arus deras. Beruntung sistem alarm bencana bekerja sehingga warga cepat antisipasi saat banjir mulai datang," tutur Dadang.***
Komentar