Semarak Imlek, dari Beijing hingga Sydney Rifa Nadia Nurfuadah, Jurnalis · Sabtu 28 Januari 2017 16:06 WIB
Kuil-kuil dipenuhi orang yang berdoa memohon keberuntungan saat perayaan Imlek. (Foto: AFP)
SINGAPURA - Kembang api dan petasan meledak di udara. Orang-orang terhibur dengan tarian barongsai dan pameran lentera seiring perayaan Imlek atau Tahun Baru China di seantero dunia pada Sabtu 28 Januari.
Bel berdentang 108 kali dari Menara Beijing tepat pada tengah malam. Namun, kesemarakan Imlek tahun ini sedikit berkurang dengan aturan pembatasan kembang api dan petasan di tengah kepungan polusi udara di China.
"Jika kita membakar lebih sedikit kembang api dan petasan, maka udara akan menjadi sedikit lebih segar. Akan lebih baik bagi semua orang, ujar warga lokal Beijing, Yang Meng.
Puluhan ribu orang juga memenuhi Kuil Yonghegong untuk berdoa. Mereka menyalakan dupa dan memohon keberuntungan sepanjang Tahun Ayam.
Tari barongsai memeriahkan perayaan Imlek. (Foto: AP)
Sementara itu, AP melaporkan, ribuan orang menyemut di jalan-jalan sekitar Pecinan di Lima, Peru untuk merayakan Imlek. Sekira sepuluh persen dari populasi Peru adalah orang China.
Tarian tradisional barongsai menyeruak di antara kerumunan orang yang larut dalam perayaan Tahun Baru China.
Di negara-negara Asia Tenggara, komunitas Tionghoa mengisi momen Tahun Baru China dengan doa dan berbagai perayaan.
Sydney Opera House bermandikan cahaya merah saat perayaan Imlek. (Foto: AFP)
Sedangkan di Sydney, nuansa merah menyelimuti kota saat perayaan Imlek. Landmark kota seperti Sydney Harbour Bridge dan Sydney Opera House bermandikan cahaya merah menyambut Tahun Baru China. Warga lokal dan turis berkumpul di kawasan Circular Quay untuk menyaksikan tarian tradisional China atau pesta kembang api.
(rfa)
Komentar