Gara2 Semangkuk Mie
FILSAFAT & NASIHAT KUNO dari CUNGKUO
Gara2 Semangkuk Mie
一碗面
Yi wan mian
Setelah
berselisih paham dengan sang ibu, seorang remaja putri merasa dongkol,
memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah. Rasa lapar membuat dirinya
mondar-mandir di depan sebuah kedai mie yang terletak di ujung jalan. Pemilik
kedai yang baik hati menghidangkan semangkuk mie untuknya seraya berkata:”Nak,
silahkan dimakan. Tidak perlu membayar!”
Si
remaja putri pun mulai memakan mie yang diberikan, tak terasa ia menitikkan air
mata. Ia berkata kepada sang pemilik keledai: ”Tuan, terima kasih. Kita tidak
saling mengenal, akan tetapi anda begitu baik terhadap saya. Sebaliknya, hanya
karena masalah kecil, ibu tega memaki & memukul saya, bahkan mengusir saya
dari rumah. Bagaimana ibu bisa begitu tega terhadap saya? ”
Sambil
merapikan mangkuk, sang pemilik kedai menyimak cerita si remaja putri. Usai
mendengarkan cerita, sang pemilik kedai berkata kepada si remaja putri: ”Nak,
saya hanya memberi mu semangkuk mie, mengapa engkau begitu bersyukur?
Sebaliknya ibu mu telah memasak untuk mu nasi & mie selama belasan tahun,
mengapa engkau tidak mensyukurinya? Pantaskah engkau berselisih paham dengan
Ibu-mu?”
Mendengar
perkataan sang pemilik kedai, si remaja putri merasa malu, segera menghabiskan
mie yang diberikan, bergegas pulang ke rumah. Hari telah senja, dari kejauhan
tampak sang ibu berdiri di depan pintu, dengan rasa gelisah menengok
kesana-kemari mencari keberadaannya.
Catatan:
Perasaan sakit-hati dapat menutupi watak asli kita yang baik, melupakan
kebaikan yang diberikan oleh anggota keluarga. Ingatlah selalu kebaikan ibu,
biarlah akal budi senantiasa menyinari relung hati kita sehingga watak asli
yang baik bisa muncul.
Semoga berguna dan mohon
maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.
Penulis: Xie
Zheng Ming.
Ahli Sejarah
Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.
Komentar