Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh: “Inilah Aku yang Baru” Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah, Metta Wulandari
Banyak
cara yang dilakukan Tzu Chi Indonesia untuk menggalakkan dan mengenalkan
pola makan vegetarian. Salah satunya melalui program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh.
Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh
yang diadakan Tzu Chi Indonesia sejak 6-26 November 2021 memberikan
hasil signifikan pada kondisi kesehatan 114 pesertanya. Anthony (27),
warga Jakarta Utara yang sebelumnya sering merasakan sesak di dada, kini
sudah tak separah dulu. Bonusnya, berat badan turun hingga 7,8
kilogram. Lalu lingkar pinggang yang sebelumnya 115 sentimeter, kini
sudah 109 sentimeter.
“Puas banget sih. Kalau bersih tanpa cheating mungkin saya bisa cutting weight lebih banyak lagi,” ujarnya.
Ups! Ternyata Anthony masih tergoda untuk cheating day yakni libur diet sehari. Masalahnya bukan sekali saja Anthony cheating, enam kali! Ada nasi Padang, nasi bowl dan makanan lainnya yang ia makan di atas jam 12 malam. Wah..
Namun pencapaian dan keikutsertaan
Anthony pada program tantangan 21 hari tersebut patut diacungi dua
jempol. Kenapa? Ini adalah pertama kalinya Anthony mengonsumsi menu
makanan yang semuanya berbasis nabati. Kedua, Anthony sebelumnya sangat
tidak suka sayur. Makanan yang disantapnya pun tak jauh dari yang
namanya makanan tinggi lemak, berminyak, dan kurang serat. Ketiga,
alih-alih makanan vegetarian, Anthony langsung beradaptasi dengan
makanan vegan.
Makanan yang dipersiapkan tim dapur Tzu Chi untuk para peserta.
“Pertama lidah pasti menolak ya, saya
terbiasa makan yang berlemak, yang gurih, makan sayur itu kayak bukan
saya banget. Cuma seiring berjalannya waktu, trus badan juga
adaptasi, akhirnya bisa masuk dan turun berat badannya juga lumayan,
lingkar pinggang juga kurangnya banyak,” kata Anthony.
Lalu bagaimana ceritanya Anthony yang
anti sayuran bisa mengikuti program ini? Begini, San San (52) adalah
seorang ibu yang sangat menyayangi Anthony dan sudah ketar-ketir dengan
berat badan anaknya yang sudah lebih dari 100 kilogram. Apalagi sesak
yang acap kali dikeluhkan sang anak.
San-san sebelumnya sedikit lega saat Anthony mulai rajin nge-gym, namun
sejak pandemi Covid-19, pusat kebugaran di mana-mana tutup. Anthony pun
berhenti olahraga, dan berat badannya berangsur naik lagi. Belum lagi
hobi makan Anthony yang ia salurkan dengan memesan lewat ojek daring, membuat Anthony sulit mengontrol.
San San lalu menghubungi teman yang
seorang dokter dan menceritakan kekhawatirannya terkait berat badan
Anthony. Kebetulan sang dokter tahu bahwa Tzu Chi Indonesia akan
mengadakan program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh. Setelah menerima informasi itu, San San dengan mantap mendaftarkan Anthony.
Tantangan
21 hari bervegan telah dilewati Anthony. Anthony sendiri sudah bertekad
untuk menjalani pola hidup yang sehat, tak hanya dari makanan, tapi
juga akan rajin berolahraga.
Bisa menebak respon Anthony? Betul
sekali, MENOLAK. Tapi saking pedulinya dengan kondisi kesehatan sang
anak, San San pun memaksanya. Apalagi program ini direkomendasikan oleh
sahabatnya yang adalah dokter, dan program ini didampingi ahli gizi, Dr.
Susianto, MKM.
“Senang dengan hasilnya karena dia
sudah bisa makan sayur, perut juga sudah kecil, timbangan juga turun,
jadi saya rasa sehat ya dengan makanan yang sehat,” ujar San-san saat
menemani Anthony medical check up di Tzu Chi Hospital PIK bersama para peserta lainnya.
Sementara itu dengan berakhirnya
tantangan 21 hari, Anthony pun bertekad untuk melanjutkan pola makan
sehat. Bahkan Anthony tertarik untuk memasak dengan referensi menu dan
porsi seperti yang ia konsumsi selama 21 hari tersebut. Tak kalah
penting, Anthony sudah suka sayur, bahan pangan nabati yang sangat
diperlukan oleh tubuh dengan segudang nutrisi pentingnya.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya untuk para relawan karena istilahnya sudah mengorbankan
waktu, tenaga, dan pasti pikiran, untuk memikirkan makanan apa untuk
para peserta. Ya memang tidak gampang ya, makanya terima kasih banget sudah membantu kami,” pungkas Anthony.
Tak Mau Sekedar Bisnis, Jessica Ingin Para Pelanggan Lebih Sehat
Jessica sangat senang bisa mengikuti Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh.
Peserta program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh lainnya adalah Jessica Salim (29) pebisnis muda, pemilik toko pastry dan cake di Cengkareng, Jakarta Barat. Mengikuti program 21 hari memberikan banyak inspirasi baginya. Ia termotivasi untuk menyajikan kue yang lebih sehat bagi para pelanggannya, yang bebas gluten, tanpa telur, sedikit kandungan gula, tapi tetap enak.
“Dari sini saya ingin improve ke depannya. Belum lama ada orang yang pesan cake buat yang diabetes,” tambahnya.
Jessica sendiri sejak lama sangat
peduli pada kesehatan, terutama sejak sang ayah, Alex Salim yang
merupakan relawan Tzu Chi berjuang melawan kanker, dan kini sudah sembuh
dan menjadi penyintas kanker. Jessica juga sudah lama bervegetaris, dan
beberapa bulan ini berusaha menghindari makanan yang mengandung gluten.
Tapi di akhir pekan, terutama saat hang out
dengan teman-temannya sangat sulit bagi Jessica untuk menghindari
makanan yang digoreng dengan banyak minyak atau minuman manis. Apalagi
Jessica sangat menyukai greentea latte.
Sang mama, Ng Siu Tju lah yang
mengajak Jessica ikut program tantangan 21 hari tersebut. Selama
menjalaninya, tak ada kesulitan yang dirasakan Jessica. Ia justru
tertantang untuk membuat makanan atau snack yang lebih sehat, terutama untuk sarapan karena di program ini makanan yang diberikan adalah makan siang dan makan malam.
Alex
Salim, ayah Jessica yang juga menginspirasinya untuk menyadarkan
orang-orang sekitar betapa pentingnya pola makan yang sehat.
“Senang banget karena dalam tantangan 21 hari vegan, benar-benar jadi belajar juga karena memang ini kan ada grupnya. Jadi kayak diberi penjelasan, sharing, yang boleh dan yang tidak boleh, benar-benar bisa diaplikasikan,” kata Jessica.
Dengan mengikuti tantangan 21 hari
tersebut, Jessica juga merasakan efek positif. Sebelumnya setiap
menstruasi, ia merasakan kram pada perut. Selama menjalani pola makan
sehat vegan tersebut, ia tak merasakan rasa sakit dan nyeri seperti
dulu. Bonusnya, berat badan Jessica turun 3 kilogram.
Sebagai anak muda yang aktif dan
sangat peduli kepada orang lain, Jessica pun berbagi tips pola makan
sehat yang dijalaninya kepada para foloowers-nya di instagram. Di fitur reels
instagram, Jessica juga tak pelit membagikan cara membuat makanan sehat
yang mudah untuk diikuti. Pengalaman pernah menemani sang ayah untuk
sembuh dari kanker, membuat Jessica ingin semua orang lebih melek pentingnya menjalani pola makan atau pola hidup yang sehat.
Editor: Hadi Pranoto
Komentar