" APA DEFINISI TUHAN / ALLAH itu?"
seri ke-4.
HAWKING adalah seorang ilmuwan dari Amerika yang meneliti soal terciptanya alam semesta secara alamaiah. Tidak ada campur tangan Tuhan/Allah dalam terciptanya alam semesta. Pernyataan Hawking menggemparkan dunia terutama para agamawan Kristiani, dsb, yang percaya secara dogma bahwa Tuhan / Allah menciptakan dan mengatur alam semesta.
Bagi Hawking, Dalil Ilmiah adalah "Tuhan"
By Renne R.A Kawilarang - Jumat, 3 September Kirim via YM Cetak.
Stephen Hawking.
VIVAnews - Teori fisikawan terkemuka, Stephen Hawking, bahwa Tuhan tidak ada sangkut pautnya dengan penciptaan alam semesta telah mengundang reaksi keras dari kaum rohaniwan di Inggris. Menurut mereka, teori Hawking itu tidak bisa diterima sebagai kebenaran apalagi sampai mengusik keimanan orang lain.
Kepala Gereja Kristen Anglikan, Rowan Williams, tidak bisa menerima argumen Hawking bahwa alam semesta bisa tercipta tanpa campur tangan Tuhan. Menurut Williams, manusia sejak dahulu percaya bahwa Tuhan menciptakan semesta.
"Percaya kepada Tuhan bukan sekadar mengisi kekosongan dalam menjelaskan bagaimana suatu hal terkait dengan hal lain di dalam alam semesta," kata Williams dalam majalah "Eureka" terbitan harian The Times.
"Kepercayaan itulah yang menjelaskan bahwa ada suatu unsur yang pintar dan hidup dimana segala sesuatu pada akhirnya bergantung pada keberadaannya," lanjut Williams yang komentarnya juga dikutip laman harian The Telegraph, Jumat 3 September 2010.
"Ilmu fisika dengan sendirinya tidak akan menjawab pertanyaan mengapa ada ketimbang tiada," lanjut Williams. Dia mengritik pernyataan Hawking bahwa,"Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan tercipta sendiri."
Williams pun tidak habis pikir dengan pernyataan ilmuwan berusia 68 tahun itu bahwa "Kreasi yang spontan merupakan alasan mengapa ada ketimbang tiada, mengapa alam semesta ada, mengapa kita ada."
Selain Williams, kritik juga muncul dari pemuka agama lain, seperti Pemimpin Gereja Katolik Roma di Inggris, Lord Sacks, dan Ibrahim Mogra, Ketua Dewan Muslim Inggris. Kepada The Times, Lord Sacks menilai bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu penjelasan, sedangkan agama adalah menyangkut tafsiran.
Melalui buku barunya yang akan terbit 9 September mendatang, "The Grand Design," Hawking mementahkan keyakinan Isaac Newton - dan juga pandangan Hawking sendiri - bahwa jagat raya termasuk Bumi terbentuk akibat campur tangan ilahi.
Dalam ringkasan buku yang pertama kali diterbitkan harian Inggris, The Times, Hawking menantang teori Newton bahwa alam semesta pastinya didesain oleh Tuhan karena tidak mungkin muncul dari fenomena chaos. Buku terbaru itu ditulis Hawking bersama fisikawan Amerika, Leonard Mlodinow.
Bukan kali ini saja Hawking mengesampingkan konsep Tuhan dalam mengemukakan teorinya. Dalam wawancara dengan stasiun televisi Inggris, Channel 4, Juni lalu, Hawking mengaku tidak percaya bahwa ada Tuhan secara "personal."
"Pertanyaannya adalah, apakah demikian caranya alam semesta mulai dipilih oleh Tuhan bagi alasan-alasan yang kita tidak bisa pahami, atau apakah itu ditentukan oleh suatu dalil ilmiah?" Saya percaya yang kedua," kata Hawking saat itu dalam program acara "Genius of Britain."
"Bila kalian mau, kalian bisa menyebut dalil-dalil ilmiah itu 'Tuhan.' Namun bukan seperti suatu Tuhan yang personal yang bisa kalian temui dan kalian tanya," lanjut Hawking.
Kesimpulan: Seiring kemajuan IPTEK manusia makin kritis terhadap kepercayaan takhayul yang percaya membabi buta atau dogma.
HAWKING adalah seorang ilmuwan dari Amerika yang meneliti soal terciptanya alam semesta secara alamaiah. Tidak ada campur tangan Tuhan/Allah dalam terciptanya alam semesta. Pernyataan Hawking menggemparkan dunia terutama para agamawan Kristiani, dsb, yang percaya secara dogma bahwa Tuhan / Allah menciptakan dan mengatur alam semesta.
Bagi Hawking, Dalil Ilmiah adalah "Tuhan"
By Renne R.A Kawilarang - Jumat, 3 September Kirim via YM Cetak.
Stephen Hawking.
VIVAnews - Teori fisikawan terkemuka, Stephen Hawking, bahwa Tuhan tidak ada sangkut pautnya dengan penciptaan alam semesta telah mengundang reaksi keras dari kaum rohaniwan di Inggris. Menurut mereka, teori Hawking itu tidak bisa diterima sebagai kebenaran apalagi sampai mengusik keimanan orang lain.
Kepala Gereja Kristen Anglikan, Rowan Williams, tidak bisa menerima argumen Hawking bahwa alam semesta bisa tercipta tanpa campur tangan Tuhan. Menurut Williams, manusia sejak dahulu percaya bahwa Tuhan menciptakan semesta.
"Percaya kepada Tuhan bukan sekadar mengisi kekosongan dalam menjelaskan bagaimana suatu hal terkait dengan hal lain di dalam alam semesta," kata Williams dalam majalah "Eureka" terbitan harian The Times.
"Kepercayaan itulah yang menjelaskan bahwa ada suatu unsur yang pintar dan hidup dimana segala sesuatu pada akhirnya bergantung pada keberadaannya," lanjut Williams yang komentarnya juga dikutip laman harian The Telegraph, Jumat 3 September 2010.
"Ilmu fisika dengan sendirinya tidak akan menjawab pertanyaan mengapa ada ketimbang tiada," lanjut Williams. Dia mengritik pernyataan Hawking bahwa,"Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan tercipta sendiri."
Williams pun tidak habis pikir dengan pernyataan ilmuwan berusia 68 tahun itu bahwa "Kreasi yang spontan merupakan alasan mengapa ada ketimbang tiada, mengapa alam semesta ada, mengapa kita ada."
Selain Williams, kritik juga muncul dari pemuka agama lain, seperti Pemimpin Gereja Katolik Roma di Inggris, Lord Sacks, dan Ibrahim Mogra, Ketua Dewan Muslim Inggris. Kepada The Times, Lord Sacks menilai bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu penjelasan, sedangkan agama adalah menyangkut tafsiran.
Melalui buku barunya yang akan terbit 9 September mendatang, "The Grand Design," Hawking mementahkan keyakinan Isaac Newton - dan juga pandangan Hawking sendiri - bahwa jagat raya termasuk Bumi terbentuk akibat campur tangan ilahi.
Dalam ringkasan buku yang pertama kali diterbitkan harian Inggris, The Times, Hawking menantang teori Newton bahwa alam semesta pastinya didesain oleh Tuhan karena tidak mungkin muncul dari fenomena chaos. Buku terbaru itu ditulis Hawking bersama fisikawan Amerika, Leonard Mlodinow.
Bukan kali ini saja Hawking mengesampingkan konsep Tuhan dalam mengemukakan teorinya. Dalam wawancara dengan stasiun televisi Inggris, Channel 4, Juni lalu, Hawking mengaku tidak percaya bahwa ada Tuhan secara "personal."
"Pertanyaannya adalah, apakah demikian caranya alam semesta mulai dipilih oleh Tuhan bagi alasan-alasan yang kita tidak bisa pahami, atau apakah itu ditentukan oleh suatu dalil ilmiah?" Saya percaya yang kedua," kata Hawking saat itu dalam program acara "Genius of Britain."
"Bila kalian mau, kalian bisa menyebut dalil-dalil ilmiah itu 'Tuhan.' Namun bukan seperti suatu Tuhan yang personal yang bisa kalian temui dan kalian tanya," lanjut Hawking.
Kesimpulan: Seiring kemajuan IPTEK manusia makin kritis terhadap kepercayaan takhayul yang percaya membabi buta atau dogma.
Komentar