“ FANGSHEN BAGUS MELEPASKAN MAKHLUK HIDUP DARI ANCAMAN KEMATIAN TAPI WAKTU FANGSHEN ADA BURUNG YANG MATI, GIMANA TUH? “
DISKUSI
DHARMA FACEBOOK.
Teman2 Dharma kl
sempat silahkan simak pertanyaan dari Umat di bawah ini
dan kasih komen.
Saya melihat forum fang shen di internet dan ingin menanyakan beberapa hal tentang pelepasan burung (fang shen). Saya melakukan fang shen di rumah sendiri pada saat ce it dan cap go. Saya pernah mengalami 2 peristiwa dlm waktu berbeda:
1) Pada saat saya melepaskan burung, tidak disangka sudah terdapat burung yang telah mati di dalam dusnya.
2) peristiwa kedua, saya melakukan fang shen lagi untungnya tidak ada satu burung pun yang mati sebelum pelesapan tetapi beberapa hari kemudian, ada 2 burung yang mati di tempat pelepasan burung.
Saya ingin menanyakan hal tersebut soalnya saya tidak pernah mengalami itu sebelumnya.
Apakah bertanda hal ini tidak baik jika terdapat burung yang mati setelah beberapa hari melakukan pelepasan di tempat yang sama?
Mohon penjelasannya. Terima Kasih.
Teman2 tlg ks koment yg
benar dan berguna, sadhu.
Komen
dari teman2 sdh benar dan bgs2.
Teman2
maaf kl komen bhante salah.
Kesimpulan: Fang Shen adalah wujud dari praktik belas kasih
utk membebaskan makhluk hidup dari kematian, disebut pula mencintai kehidupan.
Praktik spt itu bgs dan berbuah karma yg nilainya tinggi. Menurut Dharma,
siapapun yg menyelamatkan makhluk hdp, maka hasilnya dia akan berumur panjang.
Hal ini sering dilakukan bagi anak yg ortunya sakit, lalu dilimpahkan kpd
ortunya agar sehat dan panjang umur, dan banyak bukti2nya.
Topik ini amat disayangkan krn ada burungnya yg mati. Pengalaman ini,
memberi pesan bahwa kl mau FS baiknya jng diiringi oleh keserakahan. Maksudnya,
melepaskan makhluk hdp tdk hrs banyak2, secukupnya saja. Yg penting jng smp ada
yg jd korban hanya utk acara FS. Krn, dg adanya yg mati praktik belas kasih,
hasil karma baiknya akan dikurangi, artinya tdk penuh hasilnya.
Ada kisah2 Jataka menuliskan bila dg sengaja membunuh satu makhluk hdp,
akan berakibat 500 kali terlahir di alam sengsara. Tp topik ini tdk sengaja
membunuh makhluk hdp, kita tdk tahu berpa kali akan menglami kelahiran di alam
menderita akibat terbunuhnya burung tsb.
Sebab itu, walaupun FS bgs tp kita hrs hati2 dan jng smp ada yg terbunuh
mati.
Demikian pandangan bhante yg sederhana ini semoga
berguna, utk menambah pengetahuan dan wawasan jd luas. Mohon maaf bila ada yg
kurang berkenan dihati, dan terimakasih atas partisipasi teman2 dlm diksui ini.
Teman2 terimakasih atas dedikasi
dan komen yg berguna.
Namo Buddhaya,
Namaskara Bhante
Sudhammacaro
Melepaskan mahluk hidup agar dapat bebas adalah sangat baik, tetapi memang ada hal-hal yang harus dipertimbangkan. Berikut beberapa hal tsb yg sempat saya ketahui.
Melepaskan mahluk hidup agar dapat bebas adalah sangat baik, tetapi memang ada hal-hal yang harus dipertimbangkan. Berikut beberapa hal tsb yg sempat saya ketahui.
1. Ketika mau fangsen, ada yg memesan kepada tukang burung agar dibawakan burung ke vihara sekian ekor untuk dilepas. Apa yang dilakukan tukang burung, dia pergi menangkap burung untuk dijual kepada pemesan burung. Banyak pendapat tentang ini (ada yg mengatakan tidak apa-apa, ada juga yg menanyakan sebaiknya jangan pesan(krn tidak baik menyuruh menangkap burung yg bebas).(Kalau saya lebih suka tidak memesan).
2. Seperti yang tertulis di atas, ada yang berpendapat harus baca paritta dulu, sehingga si burung kepanasan dan mungkin kurang makan, akhirnya mati sebelum di lepas.(Kalau memang kita berniat untuk membebaskan burung agar berbahagia, maka mungkin lebih baik, dilepas dulu baru baca paritta, karena melepas burung adalah perbuatan baik, tapi membiarkan burung mati adalah perbuatan yg perlu dihindari).
3. Kadang-kadang penjual burung, menjual burung yang biasa dipelihara, dan tidak akan bisa bertahan kalau dilepas. (ini juga sempat jadi perdebatan, ada yg berpendapat yg penting niat baiknya yaitu melepas burung. Tapi ada juga yg mengatakan itu malah melakukan tindakan sebaliknya yaitu perbuatan buruk yang menyebabkan burung itu mati).
4. Berkaitan dengan niat dan cara, sebaiknya kita kembangkan sikap welas asih, saya melepas burung ini hanya karena ingin burung bebas dan berbahagia. Sebaiknya menghidari pikiran barter/tukar. Saya melepas burung ini, semoga saya selamat. Kita melepas burung tsb, secara otomatis kebahagiaan kita dapatkan, jadi nggak perlu berfikiran untuk barter. dengan niat welas asih, buah karma baiknya akan lebih banyak.
5. Fangsen dengan paritta dan ritual perlu perencanaan, supaya memperoleh buah karma baik, bukan sebailiknya.
Demikian menurut saya, mohon koreksi dari Bhante.
Semoga kita semua berbahagia dalam Dhamma Sadhu 3x
1. Namo Buddhaya...ALL.......klau menurut
sy Fang sen sngat baik..tapi jgn sampai niat kita mau menolong Makhluk hidup
agar bisa terbebas dr kematian dan malah mrk mati di tangan kita...jika ingin
Fang sen burung...lsg di lepas aja di tempat kita beli krn kita fangsen
pribadi,d dlm kardus jd kurang oksigen dan jd lemas sehingga mati... jika kita
mau Fangsen hrs lihat kondisi apakah burung tsb bisa hidup mandiri,jika burung
yg kita beli masih kecil dan tdk bisa utk cari makan sendiri,krn kita lepas dan
akhirnya dia jg mati...dan jgn lepas di malam hari...itu juga menciptakan
Kharma buruk buat kita sendiri....klau Rumah kita dekat sungai lebih baik beli
sj Lele/belut...krn lele sdh pasti akan di bunuh org...dan kita
selamatkan......Semoga comment sy bermanfaat ya jika tdk berkenan Mohon Maaf
ya....Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta..jika ad burung yg mati berarti itu
karmany si burung...jika kita sdh niat untk fangsen karma baik kita besar.
2. Namo Buddhaya Bhante, Fangsen itu
menurut saya baik sekali, namun hendaknya dilakukan dengan cara yg tepat.
Fangsen tidak hanya dgn melepas burung, bisa juga melepas ikan. Contohnya
dipasar ada penjual ikan Lele, begitu sudah dibeli maka penjual menawarkan
untuk langsung dipotong atau tidak. Kalau yg beli adalah org yg berniat fangsen
bukannya Lele2 tsb tidak jadi dipotong, dan betul2 dikasih kesempatan untuk
hidup kalau dilepas dikolam atau sungai. Peace...
bagi yg percaya hukum
sebab akibat atau karma ,fangsen adalah wujud belas kasih pada setiap mahluk
hidup , banyak temen saya tertolong nyawanya karena melakukan fangsen sesuai
anjuran saya walaupun mereka non buddhis , bahkan melepas ikan kesayangan
setelah dipelihara bertahun tahun , mereka yakin dgn sepenuhnya dgn memberikan
keselamatan kebahagiaan dan kebebasan bagi mahluk hidup lain maka mereka akan
mendapatkan keselamatan kebahagian kekuatan sesuai yg mereka lakukan , bila
kita fangsen jangan berfikir ikan atau burung itu akan ditangkap kembali karena
ada pembelinya , yg kita lakukan adalah JASA JASA KEBAJIKAN sesuai dgn ajaran
sang tathagata ( samma sambuddha ) , pada temen 2 yg sedang kesulitan perkara
pengadilan saya anjurkan untuk melepas belut dan temen temen saya terbebas dari
masalah mereka , jadi guna fangsen itu multiplus .saya tidak sependapat dgn sdr
LEE WEI karena beliau hanya melihat satu sisi saja , nasehat saya berbuat baik
harus terus menerus secara konsisten , tidak boleh terputus , dan fangsen suatu
saat bisa menyelamat kan anda dan keluarga bila anda percaya dgn hukum sebab
akibat . INGAT SABDA SANG BUDDHA : SEGALA SESUATU TIMBUL ADA SEBABNYA , SEGALA
SESUATU LENYAP KARENA SEBAB SEBAB TELAH HABIS . BILA TIDAK MENANAM JASA JASA
KEBAJIKAN SIAPA YG AKAN MENOLONG ANDA DIKALA KARMA BURUK BERBUAH ? OMITOHUD
SANCAI SANCAI .
3. sy se7 pendapat temen2 di
atas...tetapi sy punya pandangan pribadi soal FS...apa2 jgn lah di buat jd
trlalu....jd mslh FS yg slalu rutin kt lakukan...ketika kita slalu rutin
memesan misal burung dlm jumlah besar...bukankah hal tsb membuat pemburu
memburu binatang pesanan kita...bahkan ada contoh di vihara yg sy jumpain...FS
burung pipit...seakan akan burung tsb jinak..stlh kita bli dan lepaskan burung
tsb hanya terbang di sekitar halaman saja...kt org2 sana ntar burungnya di
tangkap balik...tp bukan sisi ini sy nilai..yg sy permasalahkan adlah kerutinan
yg kita lakukan menyebabkan terlalu...shingga membuat pemburu trus memburu
burung yg kita pesan....kedua dr sisi lain jauh2 lbh bagus ada kemudahan kita
beramal kita amalkan ke panti asuhan...anak yatim piatu....dimana trkadang
mereka memerlukan semangkok nasi yg sulit mereka dapatkan...ini bagi sy jauh
jauh lbh baik...om mani pad me hum.
4. coba jawab di topik...soal masalah tsb
jgnlah pkr kamma apa y...y bisa jd sperti tmn2 diatas uda jawab...ato malah krn
di tangkap oleh pemburu dgn kasar burungnya uda sakit....ini lah sy blg justru
niat baik kita malah jd buruk bagi nasib burung tsb...contoh sy kunjungi toko
penjual burung..bnyk beraneka burung...tp ada satu ato dua kandang berisi puluhan
ampe ratusan ekor burung pipit...ato ada yg burung gereja..sy tnyakan kepada
penjual...utk apa jual burung ini..apa merdu suaranya.? Di jawab penjual ini
kan utk org2 kalian beli utk di lepaskan.....inilah ibarat bumerang...mknya
ceramh master cheng yen mengatakan kita beramal jgn asal beramal..tp lebih
bagus klo tepat sasaran...ato tepat bagi yg mank sangat membutuhkan...jd semua
kembali ke dhamma buddha...semuanya jangan dii buat jd 'terlalu'....kata
terlalu ini menimbulkan kemelekatan yg kuat...paling bagus pilih jalan
tengah...om mani pad me hum.
5. kebetulan rumah saya di pik ada hutan
lindung dan banyak danau , jadi kalo fang sen 108 ekor burung langsung ditempat
si jual burung di samping hutan lindung dan tiap bulan lepas ikan mas 1080 ekor
yg kecil kecil didanau dekat rumah , selain itu lepas kuya atau kura kura di
laut samping rs pik dan lepas kepiting di pantai mutiara , kadang kadang lepas
udang dan belut juga didanau , selain fang sen saya juga sering bawa pisang
kacang ke hutan lindung buat 200 ekor monyet disana , karena kurang makanan
monyet 2 itu sering ke jalan dan ke gereja di samping hutan lindung . kebetulan
saya nga suka sea food ( makanan laut ) jadi senang untuk lepas ikan kepiting
udang cumi kuya , setelah fang sen semua itu saya merasa bahagia dan damai ,
kalo mereka ditangkap lagi oleh nelayan itu karena karma buruk mereka berbuah
lagi , saya berbuat jasa kebajikan sesuai kemampuan saya .
selain saya yg suka
fangsen , saya juga sering menganjurkan temen dan family untuk berbuat fangsen
pula , dan tiap ce it atau tjap gou semua fangsen burung ikan mas gurame nila
belut udang kepiting dan kuya , kadang bersama bhikku thailand , ini sudah
acara rutin buat kita.
6. namo Buddhaya Bhante......menurut
saya,mengapa kita melakukan fangsen?apa tujuan kita melakukan fangsen? kalau kita cuma
sekedar ingin mendapatkan karma baik ,alangkah baiknya kalau dana tersebut
digunakan untuk yg lain.contohnya dana tersebut
bisa kita gunakan untuk menolong orang yg sedang sakit yg tidak mampu untuk
berobat kerumah sakit.apabila seluruh umat yg ingin melakukan fangsen mengumpulkan
dana mereka tersebut untuk menolong orang sakit yg tidak mampu,maka banyak
orang akan tertolong.setuju dengan
@chandra dan @anna sdh karmanya (si burung dan anda si pelepas) dan sebaiknya
dilepas langsung di tempat, saya pribadi merubah FS burung ke lele, disamping
tahan banting, lebih menyelamatkan nyawa (dr penggorengan) itu menurut saya
pribadi. SSBS.
7. Namo buddhaya..bhante n tmn2,maaf
izinkan wa bertny jg.jika fang shen di dpn vihara,ada burung yg enggan terbang
n ada jg burung yg tertabrak.gmn lg?apakah si org yg melepaskan berdosa?
Tlg bhante n tmn2 ksh pencerahannya,xie2..
Tlg bhante n tmn2 ksh pencerahannya,xie2..
8. selamat sore Bhante soal burung
setelah dilepas mati atau tertabrak mati itu bukan salah anda , anda sudah ada
niat untuk melepaskan mereka dari jeruji sangkar biasanya orang Fang Shen
menggunakan burung emprit / endas kaji jangan mengunakan burung ternak pasti
mereka lepas tidak bisa cari makan sendiri juga akhirnya mati .
9. Namo Buddhaya Bhante, setuju dengan
teman2 smua. intinya fangsen itu kan u/ menolong makhluk hidup, ♉ª
seharusnya jk kita ingin menolongnya usahakan jgn membuat makhluk tsb
menderita. Mis, lsg dilepaskan saja ditpt kita beli brg tsb. Jklau brg tsb mati
atau msh dislm sangkar itu sudah karmanya. Yg penting usahakan saja dilepas
pada tpt yg luas dan cocok.
10. namo buddhaya
bhante...kalau saya pernah fang shen burung, pas dilepas ada salah
satu burung mendarat di taman trus di makan kucing... itu mungkin karma buruk
burung tersebut kali ya?
Teman2 trims atas
dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para
Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua
makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut
berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu
sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun Ven.Sudhammacaro.
Komentar
saya ingin bertanya bhante mohon penjelasan nya..
sebaiknya apa yang di lakukan agar ke rejekian kita lebih lancar dan di mudahkan.
salam nammo buddhaya.
izinkan saya berpendapat bahwa.. Fang Shen yang paling baik adalah dgn cara tidak lagi memakan makhluk lain, alias kita harus berVEGETARIAN bersih, kalau bisa VEGAN, itu hal yg paling baik.
Dharma tingkat tinggi itu sudah VEGAN / Vegetarian.
terima kasih.
Intinya Jadi Manusia itu berbuat baik terhadap org lain, jgn mencurangi org lain, jgn merugikan org lain, tau tata krama. Percuma datang ke tempat sembayang tapi parkir di depan toko org lagi, yg mau mencari rejeki, 1 harian lgi. Itu namanya mau pergi sembayang apa merugikan org lain.