“ WELAS ASIH ITU ENERGI PERASAAN YG TERMASUK KEMELEKATAN, MENGAPA GURU BUDDHA MSH PUNYA WELAS ASIH ?
DISKUSI DHARMA FACEBOOK.
Teman2 Dharma kalau sempat silahkan simak pertanyan dari Umat di bawah ini dan kasih komen.
Namo budhaya Bhante saya ingin menanyakan suatu hal yang mengganjal di fikiran saya dari dulu.
Tiap perasaan adalah energi yang timbul dari jiwa yang melekat.
Namun kenapa Buddha yang telah mencapai kesadaran roh dan sdh bebas dari kemelekatan tp msh memiliki perasaan welas asih?
Bukankah perasaan Welas Asih itu juga merupakan suatu energi dari kemelekatan?
Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu.
Kesimpulan: Diskusi Dharma ini hasilnya diposting secara urutan di www.sudhammacaro.blogspot.com utk temen2 yg tdk bs ikut, bila anda mau lht silahkan buka blog bhante Gratis, trims atas partisipasinya. Komen temen2 sdh benar dan bgs2 saling melengkapi, kl dirangkai lbh bagus lagi.
Teman2 maaf kl komen bhante salah. Guru Agung Buddha sdh mencapai kesadaran sempurna, yg bebas dari kemelekatan atas segala perasaan dan pikiran dsb. Namun, hrs diingat bahwa Buddha; 1. Bebas dari kemelekatan Perasaan dan Pikiran yg sifatnya Negatif spt; Lobha, Dosa dan Moha. Alasannya, yg Negatif tsb msh bisa menimbulkan Karma Buruk yg baru lagi, bila karma buruk msh diproduksi berarti tugas Buddha tdk akan selesai abis. Akan terus lahir dan mati lagi di 31 alam ini, artinya blm sempurna.
Contoh; spt kita yg blm bebas dari kemelekatan perasaan dan pikiran Negatif, akan terus berputar di 31 alam Sangsara ini.
Jd, kita hrs dpt membedakan bahwa Welas Asih (Metta) itu adalah Perasaan yg sifatnya Positif. Buddha krn sdh bebas dan sempurna, maka semua hal yg bersifat Positif yg dilakukan Beliau tdk menyebabkan jatuh ke 31 alam Sangsara lagi. Justru, Orang yg memiliki sifat2 Positif bila menolong dan membantu orang atau makhluk lain akan berpengaruh besar mampu membebaskan dari derita.
Bhante saja yg msh suka di 31 alam Sangsara dan blm bebas dari kemelkatan, pernah menolong Ikan2 Lele yg mau dimasak, lalu dibeli dan dilepaskan di sungai (Fangshen), akhirnya ikan2 lele tsb bebas dari derita Pembunuhan, kl tdk ditolong sama bhante wah..Lele2 itu pasti sdh di goreng dan dimakan rame2 sama orang.
Apalagi Guru Agung Buddha yg sdh sempurna bebas dari kemelekatan yg sifatnya Negatif. Maka, banyak kisah2 Jataka Buddha menolong orang bisa langsung capai tingkat2 kesucian batin, modalnya ialah krn Buddha sdh bebas dari segala sifat Negatif.
Ke-2, Buddha sdh memiliki 4 sifat luhur Brahma Wihara; Metta, Karuna, Mudita dan Upekkha (cinta-kasih, kasih-sayang, simpati dan empati, serta keseimbangan batin), yg semuanya sdh sempurna, artinya tanpa Pamrih. Jadi, begitu ada orang atau makhluk yg menderita perlu ditolong dan punya potensi utk meraih kesucian batin, Welas Asih Buddha langsung bekerja utk membebaskan dari derita tsb yg hasilnya luar biasa.
Bahkan di wkt tiap pagi Buddha meneropong semua makhluk yg perlu ditolong, krn sifat2 Positif dari Brahma Wihara tsb selalu siap bekerja utk menolong makhluk lain dg tanpa Pamrih.
T eman2 terimakasih atas dedikasi dan komen yg berguna.
1. Namo buddhaya..kl kt menganggap cinta kasih nya buddha sebagai suatu kemelekatan berarti kt blum paham terhadap ajaran nya..metta atau cinta kasih yg di miliki sang buddha itu universal,cinta kasih sang buddha bukan cuma untuk keluarga dan untuk org2 yg dekat dengan beliau,ttpi cinta kasih buddha itu untuk semua mahluk yang ada di 31 alam kehidupan ini...cinta kasih yg masih penuh dgn kemelekatan itu sebenarnya bukan cinta kasih melain kan nafsu keinginan untuk ingin memiliki...cinta kasih nya buddha bukan lah kemelekatan karna cinta kasih buddha adalah universal untuk semua mahluk...
2. Buddha adalah manusia yg sempurna yg tercerah,yang sadar sepunuh,beliau bs seperti itu dgn tekad dan usaha beliau sendiri,beliu melenyap kan sepeluh belenggu atau samyojhana,1) pandanga keliru tentang ada nya diri yg kekal(sakaya ditthi).2 keragu-raguan(vicchikica) yg septis pada TriRatna dan tentang kehidupan yg lampau dn yg akan dtg juga ttng hukum sebab akibat..3) Kemelekan terhadap suatu kepercayan bhwa hnya dgn mlksana kan ritual dan upacara keagamaan seorg akan mencapai kesucian(silabhata Paramasa)..4) Nafsu indria(kamma raga) 5).dendam/Dengki(Vyapada) 6)...kemelekatan untuk terlahir di alam berbentuk( Rupa-Raga). 7)kemelekatan untuk terlahir di alam tanpa bentuk(Arupa-Raga). 8 )perasaan untuk membandingkan diri sendiri dgn org lain( mana) 9) kegelisahan( udaccha) ..10) kebodohan(Avijja)..itu lah 10 belenggu yg di lenyap kan oleh buddha,dari semua yg di lenyap oleh buddha sungguh jelas sekali bahwa sang Buddha tdk memiliki kemelekat sama sekali terhadap apa pun..
3. Syair 414 xxvi dhammapada atthakatha * Orang yang telah menyeberangi lautan kehidupan yang kotor,berbahaya dan bersifat maya : yang telah menyeberang dan mencapai pantai seberang ( nibbana ) ;yang selalu bersamadhi;tenang da bebas dari keraguan; *yang telah tidak terikat pada suatu apapun*dan telah mencapai nibbana maka ia kesebut seorang brahmana..........dari syair tersebut dapat di simpulkan bahwa welas kasih yang di pancarkan buddha adalah welas kasih yang universal yang tidak menpunyai kemelekatan .. Untuk lebih mendalam mengenai welas asih universal tanpa kemelekatan dapat saudara saudara baca buku karangan YM Dalai Lama. CINTA KASIH UNIVERSAL TANPA AKU DAN PAMRIH...TERDAPAT DLM JIWA YG TERCERAHKAN...OMITHOFO...SSMHB...SLMT PAGI BHANTE. Yg dikatakan aku, sesungguh nya bukan lah aku. Melainkan hanya lah ak...
4. Karena welas asih tersebut bukan berasal dari aku yang memiliki keinginan untuk berwelas asih terhadap semua makhluk, melainkan karena tak ada lagi keinginan maupun kelekatan terhadap perbuatan apapun, maka yang ada hanyalah welas asih itu sendiri. Welas asih budha itu suatu pgembangan batiniah yg sdh bebas dr keakuan jd tdk ada kemelekatan didlmnya. seorang puthujhana menyebutnya welas asih, sang Buddha tidak lagi menyebutnya sebagai welas asih, Beliau hanya melakukan sesuatu apa adanya, tidak ada pembedaan antara welas asih dan bukan welas asih, Puthujhana yang mengkotak2kan perbuatan ( baik dan buruk) karena masih pikiran yang belim padam dan kelekatan disitu.
5. budha mungkin tidak ada perasaan begitu, DIA hanya melakukan apa yg seharusnya dilakukan. pagi bhante dan teman teman , waduh lama lama pertanyaannya semakin dalam aja , makin susah aja di jawab aja hahaahaha.ya menurut saya karena budha itu yang sang penciptaa kali ya.dia lebi sempurna dibanding yang lain kali ya?
6. Namo buddhaya bhante. .Menurut saya jwbannya . .welas asih adl sifat yg d miliki Sang BUDDHA utk selalu menolong semua makhluk, dan satu lagi bhante. .Sepertinya welas asih bkn lah kemelekatan. .
Melainkan. .kesadaran terpelihara yg d lakukan oleh sang buddha. .Mohon penjelasan lebih lanjut bhante . .namo buddhaya.
7. Nammo Buddhaya bhante... welas asih yg dimaksut menurut saya bukan suatu kemelekatan, karena tidak tertuju pada 1 makhluk saja.... tapi di tujukan kepada semua makhluk.. Namo buddhaya bhante...
Menurut saya jwbannya; perasaan Welas Asih itu bukanlah kemelekatan, karna welas asih timbul karna ingin membebaskan penderitaan semua mahluk.. Mohon diperjelas? Semoga semua mahluk berbahagia..Sadhu3xSelamat pagi bhante, cinta kasih bukan lah kemelekatan,cinta kasih sifatnya memberi tanpa berharap imbalan apa apa. Dengan tidak berharap apa apa,kemelekatan itu sendiri pun tidak ada. Welas asih Buddha adalah welas asih yg bukan berasal dari 'aku' namun dari kesadaran yg tidak akan membuahkan karma baru.
Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun Ven.Sudhammacaro.
Teman2 Dharma kalau sempat silahkan simak pertanyan dari Umat di bawah ini dan kasih komen.
Namo budhaya Bhante saya ingin menanyakan suatu hal yang mengganjal di fikiran saya dari dulu.
Tiap perasaan adalah energi yang timbul dari jiwa yang melekat.
Namun kenapa Buddha yang telah mencapai kesadaran roh dan sdh bebas dari kemelekatan tp msh memiliki perasaan welas asih?
Bukankah perasaan Welas Asih itu juga merupakan suatu energi dari kemelekatan?
Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu.
Kesimpulan: Diskusi Dharma ini hasilnya diposting secara urutan di www.sudhammacaro.blogspot.com utk temen2 yg tdk bs ikut, bila anda mau lht silahkan buka blog bhante Gratis, trims atas partisipasinya. Komen temen2 sdh benar dan bgs2 saling melengkapi, kl dirangkai lbh bagus lagi.
Teman2 maaf kl komen bhante salah. Guru Agung Buddha sdh mencapai kesadaran sempurna, yg bebas dari kemelekatan atas segala perasaan dan pikiran dsb. Namun, hrs diingat bahwa Buddha; 1. Bebas dari kemelekatan Perasaan dan Pikiran yg sifatnya Negatif spt; Lobha, Dosa dan Moha. Alasannya, yg Negatif tsb msh bisa menimbulkan Karma Buruk yg baru lagi, bila karma buruk msh diproduksi berarti tugas Buddha tdk akan selesai abis. Akan terus lahir dan mati lagi di 31 alam ini, artinya blm sempurna.
Contoh; spt kita yg blm bebas dari kemelekatan perasaan dan pikiran Negatif, akan terus berputar di 31 alam Sangsara ini.
Jd, kita hrs dpt membedakan bahwa Welas Asih (Metta) itu adalah Perasaan yg sifatnya Positif. Buddha krn sdh bebas dan sempurna, maka semua hal yg bersifat Positif yg dilakukan Beliau tdk menyebabkan jatuh ke 31 alam Sangsara lagi. Justru, Orang yg memiliki sifat2 Positif bila menolong dan membantu orang atau makhluk lain akan berpengaruh besar mampu membebaskan dari derita.
Bhante saja yg msh suka di 31 alam Sangsara dan blm bebas dari kemelkatan, pernah menolong Ikan2 Lele yg mau dimasak, lalu dibeli dan dilepaskan di sungai (Fangshen), akhirnya ikan2 lele tsb bebas dari derita Pembunuhan, kl tdk ditolong sama bhante wah..Lele2 itu pasti sdh di goreng dan dimakan rame2 sama orang.
Apalagi Guru Agung Buddha yg sdh sempurna bebas dari kemelekatan yg sifatnya Negatif. Maka, banyak kisah2 Jataka Buddha menolong orang bisa langsung capai tingkat2 kesucian batin, modalnya ialah krn Buddha sdh bebas dari segala sifat Negatif.
Ke-2, Buddha sdh memiliki 4 sifat luhur Brahma Wihara; Metta, Karuna, Mudita dan Upekkha (cinta-kasih, kasih-sayang, simpati dan empati, serta keseimbangan batin), yg semuanya sdh sempurna, artinya tanpa Pamrih. Jadi, begitu ada orang atau makhluk yg menderita perlu ditolong dan punya potensi utk meraih kesucian batin, Welas Asih Buddha langsung bekerja utk membebaskan dari derita tsb yg hasilnya luar biasa.
Bahkan di wkt tiap pagi Buddha meneropong semua makhluk yg perlu ditolong, krn sifat2 Positif dari Brahma Wihara tsb selalu siap bekerja utk menolong makhluk lain dg tanpa Pamrih.
T eman2 terimakasih atas dedikasi dan komen yg berguna.
1. Namo buddhaya..kl kt menganggap cinta kasih nya buddha sebagai suatu kemelekatan berarti kt blum paham terhadap ajaran nya..metta atau cinta kasih yg di miliki sang buddha itu universal,cinta kasih sang buddha bukan cuma untuk keluarga dan untuk org2 yg dekat dengan beliau,ttpi cinta kasih buddha itu untuk semua mahluk yang ada di 31 alam kehidupan ini...cinta kasih yg masih penuh dgn kemelekatan itu sebenarnya bukan cinta kasih melain kan nafsu keinginan untuk ingin memiliki...cinta kasih nya buddha bukan lah kemelekatan karna cinta kasih buddha adalah universal untuk semua mahluk...
2. Buddha adalah manusia yg sempurna yg tercerah,yang sadar sepunuh,beliau bs seperti itu dgn tekad dan usaha beliau sendiri,beliu melenyap kan sepeluh belenggu atau samyojhana,1) pandanga keliru tentang ada nya diri yg kekal(sakaya ditthi).2 keragu-raguan(vicchikica) yg septis pada TriRatna dan tentang kehidupan yg lampau dn yg akan dtg juga ttng hukum sebab akibat..3) Kemelekan terhadap suatu kepercayan bhwa hnya dgn mlksana kan ritual dan upacara keagamaan seorg akan mencapai kesucian(silabhata Paramasa)..4) Nafsu indria(kamma raga) 5).dendam/Dengki(Vyapada) 6)...kemelekatan untuk terlahir di alam berbentuk( Rupa-Raga). 7)kemelekatan untuk terlahir di alam tanpa bentuk(Arupa-Raga). 8 )perasaan untuk membandingkan diri sendiri dgn org lain( mana) 9) kegelisahan( udaccha) ..10) kebodohan(Avijja)..itu lah 10 belenggu yg di lenyap kan oleh buddha,dari semua yg di lenyap oleh buddha sungguh jelas sekali bahwa sang Buddha tdk memiliki kemelekat sama sekali terhadap apa pun..
3. Syair 414 xxvi dhammapada atthakatha * Orang yang telah menyeberangi lautan kehidupan yang kotor,berbahaya dan bersifat maya : yang telah menyeberang dan mencapai pantai seberang ( nibbana ) ;yang selalu bersamadhi;tenang da bebas dari keraguan; *yang telah tidak terikat pada suatu apapun*dan telah mencapai nibbana maka ia kesebut seorang brahmana..........dari syair tersebut dapat di simpulkan bahwa welas kasih yang di pancarkan buddha adalah welas kasih yang universal yang tidak menpunyai kemelekatan .. Untuk lebih mendalam mengenai welas asih universal tanpa kemelekatan dapat saudara saudara baca buku karangan YM Dalai Lama. CINTA KASIH UNIVERSAL TANPA AKU DAN PAMRIH...TERDAPAT DLM JIWA YG TERCERAHKAN...OMITHOFO...SSMHB...SLMT PAGI BHANTE. Yg dikatakan aku, sesungguh nya bukan lah aku. Melainkan hanya lah ak...
4. Karena welas asih tersebut bukan berasal dari aku yang memiliki keinginan untuk berwelas asih terhadap semua makhluk, melainkan karena tak ada lagi keinginan maupun kelekatan terhadap perbuatan apapun, maka yang ada hanyalah welas asih itu sendiri. Welas asih budha itu suatu pgembangan batiniah yg sdh bebas dr keakuan jd tdk ada kemelekatan didlmnya. seorang puthujhana menyebutnya welas asih, sang Buddha tidak lagi menyebutnya sebagai welas asih, Beliau hanya melakukan sesuatu apa adanya, tidak ada pembedaan antara welas asih dan bukan welas asih, Puthujhana yang mengkotak2kan perbuatan ( baik dan buruk) karena masih pikiran yang belim padam dan kelekatan disitu.
5. budha mungkin tidak ada perasaan begitu, DIA hanya melakukan apa yg seharusnya dilakukan. pagi bhante dan teman teman , waduh lama lama pertanyaannya semakin dalam aja , makin susah aja di jawab aja hahaahaha.ya menurut saya karena budha itu yang sang penciptaa kali ya.dia lebi sempurna dibanding yang lain kali ya?
6. Namo buddhaya bhante. .Menurut saya jwbannya . .welas asih adl sifat yg d miliki Sang BUDDHA utk selalu menolong semua makhluk, dan satu lagi bhante. .Sepertinya welas asih bkn lah kemelekatan. .
Melainkan. .kesadaran terpelihara yg d lakukan oleh sang buddha. .Mohon penjelasan lebih lanjut bhante . .namo buddhaya.
7. Nammo Buddhaya bhante... welas asih yg dimaksut menurut saya bukan suatu kemelekatan, karena tidak tertuju pada 1 makhluk saja.... tapi di tujukan kepada semua makhluk.. Namo buddhaya bhante...
Menurut saya jwbannya; perasaan Welas Asih itu bukanlah kemelekatan, karna welas asih timbul karna ingin membebaskan penderitaan semua mahluk.. Mohon diperjelas? Semoga semua mahluk berbahagia..Sadhu3xSelamat pagi bhante, cinta kasih bukan lah kemelekatan,cinta kasih sifatnya memberi tanpa berharap imbalan apa apa. Dengan tidak berharap apa apa,kemelekatan itu sendiri pun tidak ada. Welas asih Buddha adalah welas asih yg bukan berasal dari 'aku' namun dari kesadaran yg tidak akan membuahkan karma baru.
Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur d Ortu yg msh hidup atau yg sdh meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu.
Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun Ven.Sudhammacaro.
Komentar
Sudah bertahun" saya dihantui dengan pertanyaan seperti ini.. Akhirnya saya menemukan jawabannya..
Saat saya meditasi.. Fokuskan kesadaran.. Sadari tiap energi perasaan yang muncul.. Saya melawannya dengan keyakinan , aku bukanlah apa yang kurasakan.. Aku adalah aku.. Aku yang menyadari apa yang kurasa..
Namun,, muncul lagi perasaan yang seakan membisikkan,, apa kamu yakin dengan keyakinanmu.. , dan sekali lagi saya sadar akan, munculnya energi keragu-raguan tersebut.. Saya baru faham.. Bahwa keragu"an juga adalah sesuatu yang terkondisi dan berbentuk.. Maka ia tidak nyata..
Ketika saya melewati semua bentuk energi.. Ternyata ujung" nya tidak buntu.. Saya sadar bahwa saya sudah bebas.. Muncul sebuah perasaan bahagia.. Lalu.. Saya coba melawannya lagi.. Tapi.. Tidak bisa. Ketika coba melawannya,, malah energi" sebelumnya mencoba merasuk kembali...saya sadar ini adalah Bentuk energi yang timbul murni bukan dari kemelekatan, tapi kebahagiaan karena saya telah bebas...
Setelah itu.. Saya melihat dunia penuh dengan orang". Buta karena kemelekatan. , muncullah perasaan welas asih.. ,bahagia rasanya bila melihat mereka semua terbebas.. Tapi saya sadar.. Nilai sebuah kebebasan dari orang" yang melekat adalah sebuah pengorbanan yang terlalu mahal harganya.. Karena termasuk meninggalkan orang" yang mereka cintai.. Saya sendiripun saat pertama kali.. Tidak dapat menerima kenyataan ini, namun saya sadar.. Cinta karena ingin memiliki dan tak ingin kehilangan adalah sebuah kemelekatan
Saya merasakan sebuah penderitaan manusia.. Ingin menangis rasanya..
Yang dapat saya lakukan hanyalah terjun ke tengah" mereka , berusaha sebaik mungkin agar mereka dapat menemukan jalan kebebasan,,
Percaya atau tidak.. Terkadang ketika kesadaran menurun,, loba dan moha mulai menghampiri kembali.. , jadi hiduplah penuh dengan kesadaran.. Shadu shadu shadu..