“ ORANGTUA MEREPOTKAN SEKALI, DI TITIPKAN KE PANTI JOMPO, MENURUT AJARAN BUDDHA BOLEH TIDAK “
DISKUSI DHARMA FACEBOOK.
Diskusi Dharma; Tanya: Bhante, kedua Ortu sy sdh tua d merepotkan sekali, sedang anak2nya dan mantunya sibuk dgn karier dan bisnis. Sebagai anak sy tdk sempat merawatnya, maka kami sepakat Ortu di TITIPKAN ke PANTI JOMPO yg tiap bln byar. Menurut Ajaran Buddha boleh tdk? Apakah Cara tsb sm dg Balas Jasa kpd Ortu. Mohon Pencerhannya. Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu.
Jawab: Teman2 maaf kalau komen bhante salah.
Sebenarnya banyak sekali Ortu yg sdh repot segalanya, lalu di titipkan di Panti Jompo. Bhante sering pergi dg umat2 ke Panti Werdha milik Pemerintah di Jelambar ada 70an ortu dan di Cengkareng ada 130an ortu.
Sambil bawa sembako, sandal, selimut, sabun mandi dan cuci lengkap dg odol sikat gigi, bhante pergi rame2.
Di Panti Jompo mereka dirawat oleh para pegawai yg di gaji tiap bln. Jumlahnya; Banyk wanita daripda pria, problemnya aneka macam, ada anaknya di Amerika, Australia, dsb, uang di transfer dari jauh ke Panti Jompo.
Yang Anaknya di Jakarta sering nengok juga sambil bawa cucunya, ngobrol2, suasananya mengharukan dan terasa ada jurang Pemisah antra anak dan Ortu. Mungkin krn sikonnya mereka berada di Panti Jompo bukan di rumah sendiri. Anak2nya nampak malu2 saat ngobrol dg Ortunya, entah kenapa..
Yang parah bnyak dari Ortu wanita sdh tua uzur, kencing dan berak (maaf) di tempat, krn sdh tdk berdaya. Kamarnya terpisah dan di kunci, hnya wkt makan dan mandi baru dibuka kuncinya, lalu pegawai aktifitas.
Bhante memaksa ke pegawainya minta di buka, pdhal tdk blh, begitu dibuka..aduh..
Amboi..SEDAPNYA BAU SERIBU MACAM BAU BUSUK...ya Jengkol..ya Pe te..dan aneka rasa BAU di dlm kamar IBU TUA Jompo tsb.. langsung AIR MATA menggenang di pelupuk mata bhante krn tak kuasa menahan sedihnya..tak terbayangkan betapa.. Menderitanya tiga orang Ibu Tua sdh Uzur tak berdaya hnya berbaring, dg sarung Kotor dan basah.. dg keluar Aroma yg Aduhai.. Sedapnya..
Teman2, di Penang juga ada dua Panti Jompo namanya ‘Rumah OrangTua Uzur’ milik Pemerintah dan ‘Thang Siang’ milik keturunan China. Tapi gedungnya bertingkat 3-5 mewah, bersih dan rapih teratur.
Tiap hari Waisak dan Cioko (Ulambana), banyak para bhikkhu dan bhiksu/ni dg rombongan umat berkunjung, sambil membawa hadiah2 dan angpau untuk para Ortu Jompo.
Rupanya soal Panti Jompo ini sdh merata dan menjadi satu Alternatif Pilihan bagi Anak2nya di zaman Modern ini, yg tdk bnyak wktu utk merawat Ortu sendiri yg sdh uzur.
Topik ini sekaligus mengingatkan dan menyadarkan anda semua yg masih punya Ortu. Bhante Cuma bs memberi gambaran sikon tsb apa adanya. Baiknya seblum membwa Ortu ke Panti Jompo, survei dulu tempatnya dan pilih tempat yg cocok, bersih, teratur.
Pilihan yg paling bagus ialah Ortu hrs dirawat oleh Anak2nya di rumah sendiri. Hal ini sdh menjadi Tugas dan Kewajiban Anak2nya terhadap Ortu. Alasannya, Ortu sebenarnya tdk minta bnyak hal2 yg Rumit, Ortu hnya perlu Perhatian, Tatap Muka lalu di Sapa dan diajak Komunikasi dg Anak2 dan melihat Cucunya yg lucu2.
Mereka (Ortu) lbh suka didengar ceritanya dan kisah2nya ketika msh Muda dan Kuat dulu. Anak2 yg mau mendengar Celoteh Ortu spt itu, jadi mereka merasa msh di Perhatikan, dan di Hormati sebagai Ortunya.
Sepulang dari Panti Jompo di Jelambar dan di Cengkareng, bhante Terinspirasi membuat; Renungan Dharma yg berjudul ‘Bakti Anak Terhadap Ortu’.
Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna.
1 Banyak sekali pandangan bahwa menitipkan orang tua kita ke panti jompo adalah pandangan yg salah...Dulu saya juga berpikir demikian dan sangat menolak pendapat " anak sibuk, orang tua di titipkan ke panti jompo " tapi setelah saya melihat realita yang ada dengan memaksakan nenek saya sendiri untuk tinggal bersama ke 10 anaknya secara bergiliran adalah pilihan yg keliru dan cenderung memaksa.
Sedikit cerita dari saya :
Mengingat keluarga saya adalah seorang buddhist kami menganjurkan nenek untuk tinggal bersama kami saja karna hidup dgn kami, nenek tidak perlu mengeluarkan uang seperser pun dan kami akan memberinya uang agar nenek merasa senang memegang uang ( harap maklum nenek masi suka memegang uang dan suka memberi cucu2nya uang).
Berbeda dengan tinggal bersama anak2nya yg lain, nenek harus membayar uang kamar sendiri, membayar uang pembantu sendiri, membayar uang makan dsb seperti layaknya tinggal di kost - kost an tapi karena nenek tergolong orang yang susah untuk diajak berkerja sama karna mungkin beliau sudah kembali lagi ke masa kanak - kanak hingga susah untuk dinasehati lagi dan tidak mau tinggal bersama kami dengan alasan rumah saya banyak setannya( maklum nenek bukan seorang buddhist dan masi percaya dengan tahayul2).
Akhirnya dengan keras hati nenek meminta tinggal dirumah anak2nya yg lain secara bergiliran. Tapi anak2nya yg lain pun tidak mengurusnya dengan baik dan cenderung menolak nenek untuk tinggal bersama mreka yg notabene mreka juga anak2 dari nenek saya sendiri dengan alasan mereka untuk hidup susah apalagi harus mengurus nenek yang sudah tidak bisa berjalan sendiri dan cukup meropotkan hingga pada suatu saat ributlah masalah harta yg masi dipegang nenek saya yg saya rasa sudah tidak ada harganya lagi dan mengapa harus diperebutkan sedangkan nenek pun belum meninggal. hingga timbulah niat jahat dari anak2nya yg lain untuk membunuh nenek saya saja dengan baygon agar hartanya bisa dibagi2.
Tiap malam ibu saya menangis dan terus meminta pada dewi kwan im agar dibukakan mata dan hati anak2 dari nenek saya yg lain. Akhirnya saking keselnya saya dibuat akibat dari kelakuan anak2 nenek yg lain akhirnya saya menganjurkan untuk mengkontrakan rumah saja untuk nenek sehingga bila keluarga yg lain yg ingin berkunjung,
tau kemana harus mencari nenek saya tapi anak2 nenek saya yg laen tidak setuju dan memilih mengurus nenek saya sendiri ( dalam hal ini saya liat tidak ada etikat baik dari anak2 yg lain karna hanya ingin mendapatkan uang dari nenek saya ) dan karna masih panjang ceritanya akhirnya nasib nenek tidak terurus hingga terkena penyakit.
Setelah itu akhirnya keluarga ( ke 10 anaknya ) memutuskan untuk menaruh nenek saya di panti jompo...
Tiap beberapa bulan sekali saya dan ibu saya menjenguk nenek saya...Dengan mata saya sendiri, nenek terlihat sangat terurus dan menurut saya menjadi lebih baik dari sebelumnya karena disana nenek saya mendapatkan perawatan intensif dari dokter, setiap pagi ada olahraga, dapat beribadah bersama, makan teratur dan terlihat lebih baik walaupun mungkin saya pun tau di dalam hatinya yang terdalam ada kerindukan pada anak2nya...
Itu sepenggal cerita realita yg ada bahwa sangatlah baik untuk mengurus kedua orang tua kita sendiri dengan kedua tangan kita tapi kita pun harus melihat realita yg ada, apakah lebih baik atau justru lebih membuat kedua orang tua kita menderita dengan memaksakan mengurus kedua orang tua kita...
semua kembali ke kemampuan diri kita...kalau kita sanggup dan mampu mengurus ya silahkan urus dengan baik dalam hal ini bukan hanya menyediakan tempat saja atau dengan alasan orang tua setidaknya masi bisa melihat kita sebagai anaknya tapi merawat dengan baik, mengajak bercanda atau sekedar berbincang, memijat bila perlu, dsb. Kalau tidak mampu ya jangan dipaksakan,
hanya karna panti jompo masi menyandang predikat yg buruk dimata orang2..tapi saya rasa panti jompo sekarang sudah memiliki fasilitas yg baik.tapi pesan saya walaupun orang tua dimasukan di panti jompo tetap kita sebagai anak harus melaksanakan kewajiban kita sebagai anak bukan malah melemparnya seperti barang yg sudah tidak layak pakai. sekian dari saya...
NB : hal yg baik boleh diambil dan tidak perlu meniru hal yg jelek..apabila terdapat kesalahan saya mohon maaf karna ini hanya pengalaman pribadi saya yg ingin saya share untuk teman2 smua...namo buddhaya.
2. Met pagi Bhante, Namo Buddhaya, Pendapat saya ; φϋ jelas bertentangan dgn ajaran Buddha, Sang Buddha sendiri berkata Anggota Sangha adalah lapangan menanam jasa yg tiada tara, bgm dgn org tua? Bukan kan itu lebih dari lapangan menanam jasa yg tiada tara? Bgm sang anak bs blg repot? Bgm ϑî saat ∂υℓυ org tua kt merawat dan membesarkan kt sambil mencari uang? Apakah mereka jg tdk repot??
Aahh...mendengar ini sy mau menitikkan air mata, dgn kulit keriput dan tulang yg sdh terlihat, pandangan mata yg sdh kosong mengapa Sang Anak malah mau menyingkir kan nya? Mengapa tdk merasakan di saat2 terakhir org tua kt hdp bersama kt?
Kl hal φϋ tetap ϑî lakukan dan setelah org tua kt sdh tdk ada barulah ada penyesalan yg tiada guna! Satu hal yg tdk mengenakkan dlm hdp ini adalah "Penyesalan"
Anumodana Bhante.
3. Selmt pagi,salam hormat sy utk Bhante dan Namo Buddhaya, Bhanter menurut pdgan bodoh sy, sy sgt tdk se7 jk ortu dititipkan ke Panti jompo krn dpt dikatakan anak tdk berbakti jg tdk th bls budi ortu. Jk dikatakan terhdp ortu sendiri demikian bgmn dgn org lain atau makhluk hidup lainnya, mgkn akan lbh tega. Marilah kita berbakti, menyayangi,mengasihi ortu secr tulus dan murni jk perlu nyawa kita diberikan utk ortu dan mknya sebaiknya rawatlah ortuy kita oleh kita sendiri jgn disia2kan,salam Metta. Didalam agama Buddha hal tsb diatas tdk diperbolehkan,krn ke 2 orang tua kita hrs dihormati yg paling utama serta laksana Dewa (ayah) dan Dewi (Ibu).
4. Sjauh yg Saya tau (mohon koreksi jk slh). Sang Buddha brsabda stlh Sang Tathagata tiada maka Buddha ad d balik pintu rumah qt, yi Ortu qt. Jk d rmh saja tdk drawat, bgm d luar rmh. Bagi Saya. Sjelek2ny sorg ank, ortu turut mmliki tanggung jwb dr kjelekn sang ank.Shebat2y sorg ank, tdk lbh hebat dr ortu'y.Knp...? Krn bgmpun hebat/sukses'y qt hari ini, tak luput dr di2k ortu qt...!!!Ssungguhny tiada arti ksuksesn sorg ank sluarbiasa bgm pun tanpa diiringi Bhakti thdp ortu...!
& Ortu siapapun byk saya dgr, mrk tdk butuh uang yg mlimpah, mrk tdk butuh kmewahn bgmn pun, yg mrk butuhkn hny didengar & dperhatikan, sbgmn qt yg slagi kcil pnuh dgn rasa ingin tau yg luar biasa, ortu qt sll brusaha mnjawab rasa ingin tahu qt sjauh ksabarn mrk, ortu qt brusaha mbrikn ap pn yg qt inginkn sjauh kmampuan mrk. Apakh stimpal ksuksesn yg ddpt dblz dgn ktidakpedulin...?
5. Namo omitofou, selamat pagi bhante...klu menrt sy, ortu adlh intan yg plg berhrg didunia yg tdk akan tergntikan...sjk kcl ortu bersusah payah membsrkan kita, membrshkan segala kotoran kita, mendidik kita, menjaga kita sepjg hari wlu mrk sesibuk apapun...dgn melihat pengorbanan yg dilakukan oleh ortu kpd anaknya, mk Buddha membabarkan Sutra Membalas Budi Org Tua...bln ini adlh bln membalas budi kpd kedua org tua...jd,
klu ortu dititipkan ke panti jompo sm aja membuat karma buruk, mk dari itu sesibuk apapun ortu hrs dijaga, dihormati, dijunjung, wlu merepotkan...jika seorg anak yg berbakti kpd ortunya, pahalanya tak terbayangkan...mohon koreksinya Bhante...Om Mani Padme Hum...
6. Bagaimana jika kelak anak anda melakukan hal yang sama seperti apa yang anda lakukan sekarang , bagaimana perasaan anda ? Itulah perasaan ortu anda sekarang.. Sibuk kerja bukan alasan menitipkan ortu ke panti jompo , iuran di panti jompo bs di manfaatkan untuk menggaji pembantu menjaga ortu di rumah ,setidaknya setiap hari pas plg kerja , masi bs melihat ortu kita.
7. Kelak orang tua akan mjd anak, dan anak akan mjd orang tua."Di dunia ini hanya ayah & ibu yg paling berarti". Cinta ortu kpd anaknya jgnlah diragukan lagi, tapi cinta anak kpd ortu??, Itu msh dipertanyakan/diragukan..!!!.
8. Telah dikatakan oleh sang buddha (klo ga salah dengar) : biarpun sepanjang hidup kita mengelilingi gunung dengan berjalan kaki serta menggendong orang tua kita, itupun belum bisa membalas seluruh kebaikan orang tua kita kepada kita. Apalagi klo qta titipin ke panti jompo. Itu sama aja qta suruh n bayar ke orang lain untuk "membalas budi baik" orang tua kita. Sama sekali ga berprikemanusiaan orang2 kyak gt, yg ada orang tua malah jadi sedih, karena merasa jauh dari keluarga. Bukannya senang. Mohon koreksi bhante.
9. Kalau berprinsip pada ajaran balas budi pada orang tua memang sebagai anak wajib merawat orang tua, tetapi kalau posisi keuangan tidak menunjang yang dimana nafkah harus didahulukan memang perlu ada pengorbanan. Kalau mau berkorban demi prinsip ajaran balas budi pada orang tua konsekuensinya adalah ekonomi dan anak-anak anda siap kocar-kacir, tetapi kalau anda merawat orang tua melalui panti jompo konsekuensinya adalah siap dicemooh orang. Memang pilihan ini sangat sulit tetapi sebagai penganut Buddha kita harus berpikir realistis.
Ajaran Sang Buddha mengajarkan kita agar kita dapat bersikap bijaksana. Inilah kehidupan yang mengandung banyak penderitaan. Kita diberikan banyak pilihan untuk bertindak, tetapi harus didasarkan atas kemampuan kita. Bukan tindakan berdasarkan atas suatu dogma yang pada akhirnya lebih membuat kita tambah menderita. Orang tua kita memiliki karma kehidupannya sendiri, demikian pula kita. Silahkan direnungkan.
10. Se sibuk2 nya ortu tidak pernah menitipkan anak nya di Panti Asuhan...kalau anak sakit ortu rela untuk tdk melakukan aktivitas apa pun demi menjaga anak nya,,,uang yg kita bayarkan untuk biaya panti jompo tidak sesuai dgn uang yg dikeluarkan ortu terhadap anak nya,,,karena kita jg tau nilai nominal uang tetap tp nilai guna nya berbeda!!! Bnyk org percaya ada nya Buddha yg blm pernah mereka lihat dan mereka rela bersujud di dpn rupang nya...tp dgn ortu sndr mereka blm tentu mau melakukan nya dgn ikhlas,,,padahal ortu mereka itu nyata ada nya.
11. Namo Buddhaya, Bhante...maaf...menurut saya akanlah lbh baik ortu tetap di rawat di rmh...mungkin Anda bs menyewa perawat untuk merawat ortu Anda...krn...biar gimana repotnya ortu kita mencari nafkah n mengantar sekolah,tp mereka tak pernah mengeluh n menitipkan kita ke PANTI ASUHAN toh...dan lagi, jika di rmh, ortu lbh tak merasa kesepian n ditinggalkan oleh anak2nya...mereka pun bs melihat cu2 na n mungkin jk masi sedikit sehat bs bermain dgn cu2 na...itu menurut saya,Bhante...mohon maaf jk ada kata2 yg salah...trima kasih..
12. @Evan Setio: ya benar dilematis ya ? yg penting jangan lupa tengoki orang tua dech , jangan lupa , you harus keluar tenaga keringat merawat orang tua sekali-kali.
13. ingat lah bagaimana repotnya orang tua yang harus bekerja,merawat rumah,dan merawat kita dari bayi yang tidak bisa apa2 sampai sekarang. renungkan cinta kasih mereka pada kita selama ini. setelah itu barulah ambil keputusan. semua kembali ke pribadi masing2.
14. Namo Buddhaya, Bhante. Menurut saya, orang tua lebih baik tinggal dg kita dan jika kita kerja, mungkin kita bisa sewa perawat utk menemani selama kita bekerja. Jadi bisa terpantau setiap hari. Apapun yg kita lakukan, anak2 kita akan belajar bagaimana memperlakukan kita kelak. Bukan berarti kita harus mengabaikan ortu ataupun anak2. Semua perlu perhatian kita dan tentunya yg lebih lemah, harus diberi perhatian lebih. Maaf jika ada kata2 yg salah. BBU.
15. Nammo Buddhaya semua, coba baca buku SUTRA KASIH YANG MENDALAM DARI ORANG TUA DAN KESULITAN UNTUK MEMBALASNYA. Didalam buku itu ada cara membalas jasa orang tua. Walaupun dirumah jompo orang tua dirawat oleh perawat. Tapi ada rasa yang berbeda jika dirawat oleh anak sendiri. Luangkan waktu untuk orang tua dengan mengunjungi mereka, hukum karma universal bagi semua semoga bermanfaat. Nammo Buddhaya.
16. Senang sekali membaca bgt banyak sharing yg sy lihat semua punya kesamaan yaitu ingin menjadi orang yg lebih bijak dalam menyikapi hidup dan kondisi2 dalam kehidupan ini.Sejauh yg sy tahu apapun juga kondisi yg kita hadapi gunakanlah selalu hati nurani dalam mengambil tindakan utk mengatasi masalah dgn org tua ,anak, kluarga atau manusia lainnya(kalau menggunakan hitungan untung rugi namanya bisnis).
Didalam setiap kesulitan dan penderitaan kita akan menemukan pelajaran2 dan pencerahan yg bisa meningkatkan kebijaksanaan kita,karenanya berbahagialah org yg tahu dan mau belajar Dhamma serta mempunyai niat yg kuat utk menjalankannya,semoga sharing sy ini bisa ada manfaatnya trima kasih.
17. Selamat pagi Bhante,kl mnrt saya merawat dan menjaga orang tua kita adalah suatu kewajiban kita,kecuali anaknya berkerja ∂ï luar negeri,tapi tetap juga ßî§ã ∂ï titipkan ke sanak-saudara atau kerabat.bagi yg anaknya kerjanya tidak sampai keluar negeri itu tidak tepat rasanya kalo tidak merawat.setau saya dgn alasan ekonomi itu sangat tidak tepat sampai membawa ke panti jompo,karena semua kerja dan usaha apabila tidak mendapat doa dan restu dari ortu maka akan buntu lah jalan nya..
ingat dgn cerita Si Malin Kundang yg dikutuk Ibu nya,saya rasa itu sangat tepat sekali karena kata2 ortu apalagi Ibu sangat lah manjur adanya..doa dan mohon kemanapun tiada guna apabila kita tidak hormat dan sayang kepada ortu kita.Pengalaman pribadi saya membuktikan selama ortu kita masih ada rawatlah,jangan pernah takut kekurangan materi dan ekonomi sebab itu pasti aja ada jalan nya dan kita ga akan pernah kekurangan.ingat pepatah nya surga ada ∂ï telapak kaki ortu mu..mohon koreksi nya.Anumodana Bhante....
18. Maaf klu sy salah,bnyk yg sy liat rata2x yg dimasukan kepanti jompo bukan kesulitan ekomoni.pd dsrnya mrk gak mau repot en gak mau tau!klu orgtua dirmh dgn perawat tetap aja mrk akan ngak nyaman knp??krn mrk meliat ketdknyamanan itu en takut tetangga2x ikut tdk nyaman mau gak mau stlh kelelahan bekerja pulang tetap aja mau merawat!!tp klu dipanti siapa yg mau komplain?!kita toh kt juga gak tiap waktu kesana bisa aja pegawai alasan!
19. Bhante mendengar crt Bhante sungguh ht sy jg seperti teriris jg ingin menitikkan air mata hingga pikiran ini berpikir sy beruntung mengenal Ajaran Dhamma Sang Buddha hingga saya tdk seperti mereka yg bgt tega ortunya diperlakukan sedemikian rupa. Kemanakah hati nurani dan kewelasasihan (cinta kasih/Metta) seseorang anak yg bgt tega, Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta.....Saddhu 3X.
Semoga kita semua tdk demikian terhadap ortu kita msg2, mari kasihi,sayangi,rawatlah mrk seperti mrk merawat kita sems bayi hingga s/d sekrg ini. Oh Buddha pancarkan sinar terangMu utk menyinari kegelapan pikiran dan bathin seorang anak yg memiliki pandangan salah, Salam Metta.
20. sama ortu sendiri "merasa repot" utk ngurus ??? luar biasa, ini jelas2 sdh merupakan karma buruk, sdh bs dipastikan tindakan2 berikutnya, semua yg memahami ajaran tau resikonya, ingat hidup adalah pilihan atas kesempatan tinggal mau dimanfaatkan atau sebaliknya .......... omitofo
21. Sesungguhnya tiada alasan apa pun utk orangtua,menurutku orang yg tidak bisa menghargai orangtuanya adalah orang yg tidak bisa menghargai orang ain pula.
22. Kta sebagai anak tdk boleh melakukan gtu terhadap ortu sendiri... Sayangilah ortumu seperti anda menyayangi diri sendiri...
23. Wkt Ќΐτà kcl sampe dewasa Ќΐτà jg Uϑªh merepotkan ortu lho aplg wkt msh diperut ϑαn msh bayi..ßεŘâpâ thn Ŧüh mrk direpotkan Oĺεн Ќΐτà Sëkàràng cm tinggal ßεŘâpâ tahun mgkn bulan masa Ќΐτà Ъќ>:/ ♏ά̲υ balas jasa §ΐђ ϑαn deket ortu?malah mo dititipkan ќε panti jompo?nanti amit2 mrk dah gada apa ƍªκ nyesel?karma ßΐśα buruk Ŧüh >̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴͡ ◦°˚˚°◦oђёђёђё◦°˚˚°◦ §Ơ̴̴͡ґґƴ ΐϞΐ pendpt sy lho.
24. Pagi namo buddhaya, menurut saya kebaikan dan pengorbanan ortu tdk bisa dibls dengan apapun. Jangan menyiakan ortu dengan menitipkan panti jompo!
Namo Buddhaya Bhante, kasus di atas mirip seperti kasus yang saya alami n sudah share dengan Bhante sebelumnya. Hanya saja ini untuk cici saya. Setelah mengurus selama 10 tahun akhrinya saya menyerah juga. Setelah berjuang untuk berbagi tetapi selalu diabaikan demi keluarga inti saya harus menyerah. Sebab tidak semua manusia mempunyai pribadi yang baik(walau kita sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna).
Cici saya cacad fisik(54 thn) kesulitan dalam bicara n berjalan, lainnya normal seperti layaknya manusia biasa. Yang sulit adalah ketika yang diurus ini seringkali membuat ulah yang tidak baik n harus membuat saya n istri terus bertengkar. Saat seperti inilah yang di mana kesabaran terus diuji seperti BUAH SIMALAKAMA. Mungkin kita bisa menerima ORANG TUA/SAUDARA kandung kita walau terkadang juga kesal. Sebab seperti cici saya dia juga dapat berbohong n lainnya. Setelah 10 tahun hampir 95% dirawat sama saya akhirnya menyerah.
Untuk menghadapi kelakuan cici , sering kali istri saya ,kisaran 3 tahun belakangan ini harus minum obat tidur yang diberikan oleh dokter keluarga. Saya 8 saudara n anak bungsu. Umumnya saudara lain mengatakan bahwa karma baik untuk mengurus CICI, tetapi ketika diminta berbagi hampir seluruhnya menghindar. Untuk hal materi tak perlu dirisaukan sebab sudah tersedia dananya n semuanya berkecukupan dengan tolak ukur anak anaknya sekolah di LN TERNAMA, n juga rumah yang lebih dari 1 itu pun dengan asumsi rumah diatas 500jt. Setelah saya menyerah baru sekarang diambil alih oleh yang lain setelah berseteru sekian lama.
Tapi demi sebuah kebenaran saya tak dapat lagi bertahan atau keutuhan keluarga saya sendiri yang menjadi korban. Yang Perlu DIPERHATIKAN, ketika kita menjadi ORANG TUA berilah kasih terbaik kita kepada ANAK n yang tak kalah PENTING. Perkuatlah IMAN anak kita dengan AGAMA. jika nanti kita memang tidak mendapatkan KARMA BAIK dari ANAK KITA. Sebagai BUDDHIS, kita tetap mengenal bahwa mungkin ini adalah KARMA BURUK KITA YANG LAMPAU ATAU TIDAK KITA SADARI...
Semuanya akan kembali kepada EGO masing masing , bagaimanakah kita mengelola EGO kita ke hal yang positif. Terima Kasih Bhante untuk kesempatannya. maaf jika ada kalimat tak berkenan. Semoga kita tetap tersadarkan. SADDHU, SADDHU, SADDHU.....
25. Kecuali kalau anak-anaknya sudah jadi konglomerat tapi gak mau repot ngurus orang tua itu baru bisa kita katakan perbuatannya durhaka dan jahanam. Namun untuk mengurus isi perut pribadi dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya yang masih sekolah dan pendapatan masih hutang sana sini, lalu berkorban demi merawat orang tua dengan tidak bekerja dengan alasan melaksanakan ajaran balas budi dan berbakti untuk orang tua, itu KONYOL.
Kita harus tahu ajaran Sang Buddha mengenal adanya 4 kejadian besar di muka bumi ini dalam kehidupan manusia yaitu lahir, tua, sakit dan mati. Tidak ada seorangpun yang mampu menghindari ini. Tetapi harus kita perhatikan pula keadaan orang tua kita. Apa yang menyebabkan kondisi si anak tidak dapat merawat orang tua sendiri? Apa penyebabnya? Kalau dipaksakan malah menimbulkan banyak masalah.
Misalnya: Demi dogma berbakti kepada orang tua, Kakek dan Neneknya berumur panjang karena oleh anaknya dirawat sendiri tetapi cucunya tidak terawat oleh ayah dan ibunya karena tidak mampu dan kurang perhatiannya maka duluan meninggal. Apakah ini yang disebut melaksanakan ajaran BAKTI KEPADA ORANG TUA? @Hendy Lau:anda memang belum pernah punya teman yang waktu kecil orang tuanya karena tidak mampu merawat (kekurangan dalam bidang financial) dititipkan ke orang lain.
Saya sudah punya teman yang sejak kecil diasuh oleh orang tua angkat dengan cara diadopsikan. Bahkan ada yang lebih parah, orang tuanya menjual anaknya. Orang tua angkatnya yang membeli teman saya sewaktu bayi dari orang tua aslinya. Tapi saya tidak menyalahkan siapa2. Itu karma mereka masing2, yang membuat kondisi itu terbentuk dengan sendirinya.
26. Namo Buddhaya,Semua yg kita lakukan,baik atau buruk,akibatnya kita yg terima.Org sering mengeluh, sulit mendapat pekerjaan,usaha tak lancar, banyak menemui kesulitan dll.Apa yg menyebabkan hal ini? Salah satu sebabnnya krn tak berbakti pada org tua. Apa sih jasa org tua pd kita?Amatilah org hamil&penderitaanya,amatilah org tua yg mengurus bayinya,menyusui,memandika n,merawat (maaf,membuang ingus bayi,cebok dll),amati org tua yg merawat anaknya(mengkuatirkan, mencari obat dll), menyekolahkan.
Cobalah anda pratikkan buang ingus seorg anak dgn cara di sedot dgn mulut(biasanya ini dilakukan oleh org tua pada bayinya).Kemudian coba bertanya pada diri anda,siapa yg berjasa yg membuat anda sesukses&mandiri seperti skrg? Berapa kalikah org tua melakukan hal baik pd diri anda ? berapa kalikah hal baik yg sudah anda lakukan pada org tua?
Menurut agama Buddha, org tua adalah termasuk ladang menanam kebajikan, karena dia org suci, suci karena jasanya pada kita. Coba cari & dengarkanlah tangisan penyesalan anak yg mengabaikan org tua disamping jasad org tuanya. Renungkanlah semuanya, setelah itu ambillah keputusan, bila benar, maka terimalah kebahagiaan, bila salah, maka janganlah menyesal. Seperti seorg petani yg menyemai bibit, nanti dia akan menerima hasilnya sesuai dgn yg ia tanam.Jangan mengikuti yg salah.
Demikian menurut saya Bhante, mohon koreksinya bila ada kesalahan. Semoga kita semua berbahagia selalu mempraktikan Dhamma Sadhu 3x
27. 1001 alasan utk tdk mau repot, skarang tinggal niatnya aja, toh banyak cara yg bs ditempuh. ya kalo kasus per kasus soal financial misale gak smua org parah2 amatlah, tp kl blm2 trus cari2 alasan ya bs segudang, umumnya alasan sibuk (= 1 alasan), trus ekonomis (+ 1 alesan lg), mungkin gengsi (+ 1 alesan lain) jadi (1+1+1) 3 alasan sdh, kalo kita punya stok 1001 alasan, brarti masih ada 1001-3 sisanya = 998 alasan, msh bebas cari alesan lain to....???
28. Karma baik kt akan jauh lbh baik dengan marawat dan menerima orang tua kt dgn hati dan dua tangan kt darah dagingnya daripada hanya dengan mengandalkan uang kt. Itu pun blm tentu bs membalas jasa org tua kt. Hanya dgn cinta Ɣãƞƍ bs menghapus segala macam alasan keberatan kita merawat orang tua kita.
29. Namo Buddhaya, Bhante, Sebelumnya dipikirkan dulu..Kalau bisa dirawat sendiri..
Coba anda ke panti jompo perhatikan org2 yg disana dan dengarkan keluhan mereka.
30. di dalam agama buddha istilah pati jompo tidak ada.karena ortu adalah buddha hidup di dunia ini.percuma aja klw kita agama buddha.karena cinta kasih ortu itu kpd anaknya sangat besar.
31. tergantung kondisi saudara. kl bs pilihan panti jompo adalah pilihan terakhir dan lebih bgs drpd ortu saudara ditelantarkan. sesungguhnya msh ada pilihan lain spt menyewakan suster tuk rawat dirmh. apapun yg dipilih saudara jk dilandasi niat tuk kebaikan ortu adalah suatu bakti kt kpd ortu kt. semuanya kembali keniat saudara tanyakanlah kepada diri sendiri knp harus memilih pilihan saudara tuh karena kebaikan ortu saudara ato hanya takut direpotkan. jk niatnya tuk kebaikan ortu saudara maka pilihannya sdh tepat. semua niat tsb hanya saudara yg tau n gak mgkn saudara membohongi diri sendiri khan. thx.
32. Namo Buddhaya.. Jika hanya alasan sibuk dgn karier dan bisnis..?? Apakah orangtua juga harus menitip kan anak nya ke panti asuhan?? Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia..Sadhu 3X
33. Sebelumnya saya mau nanya,jika kamu punya anak,mau ngak kamu digini in,?...cobak kamu bayangkan,jika kamu sakit,tidak bisa bergerak,terus apa yg kamu harapkan,,(orang tua yg susah payah membesar kan anak nya tidak pernah megatakan repot,malah anak yg sdh dewasa megatakan orang tua sendiri merepotkan,kata repot itu kalau didegar apa maksud baik atau tidak baik,,cobak kamu baca buku yg berjudul bakti seorang anak.mungkin bisa membantu anda untuk mengambil keputusan, (orang tua selalu mengharapkan anaknya disisi dia,apalagi dimasa tua dia,uang takkan ada habisnya untuk kamu cari ,tapi masa hidup orang tua bisa habis okeee....
34. sebelum melakukan tindakan trsebut ada baikny jika kita merenungkan hal ini dahulu bru berbuat keputusan demikian,, siapakah yng merawatku ketika diriku kecil hingga skrng? siapakah yng memberiku n membuatku memiliki karir sprti saat ini,, jwbanny tnu adlh kedua ortu kita,, ortu kita adlah orng yng pling mulia didunia,orang yng berbudi luhur thdp kita,, ketika kita kecil ia selalu merawat kita dngn penuh kasih,menggantikan popok ketika kita ngompol n membersihkn kotoran kita ketika kita buang kotoran(BAB) ketika ada makanan yng enak orang tua kita rela memberikan makananny itu trsebut kpada kita sementara ia rela memakan makanan yng krng enak,ketika ad tmpt tidr yng kring dan basah,
35. ortu kita akn memilih kita untk tidur ditmpt yng basah dan membiarkn kita tidur ditmpt yng kering,ketika kita sudh dewasa ortu kita selalu mmemberikan yng terbaik kepada kita,pendidikan,bahkan jika ingn menajutkn keperguruan tinggi,jika kita uang yng cukup,ortu relal menjual smua harta perhiasan yng dimilikiny demi kita,, sesibuk apapun mreka,mreka selalu saja pnya wktu untuk kita n selalu berkorban demi memberikan kita yng terbaik, skrng giliran mreka tua,apakah tidak sepantasny mreka memiliki sedikit waktu dri kita?
36. apakah kita ngk bisa meluangkan sedikit waktu untk mreka ingtlah ketika mreka duluny berkorban untukmu,apakah sampai hati engkau mengirimi ortumu ke panti jomppo yng sama sekali ngk ad rasa kekeluargaan yng hangat itu??? jngn melakukan hal yng akn menimbulkan penyesalan di akhir,, jngn ketika ortu anda sudah terttp kedua matany n sdh tdk bisa berbicara kpda anda lagi,baru ingn berbakti, itu sdh terlambat,,, sayangi lah kedua ortumu seperti mreka menyayangi mu ^_^ sekian bhante,,mohon maaf klu ad kata2 yng silap n salah thx nammo buddhaya
37. dr pada di rmh ga ada kegiatan..bosen jg lah.......panti jompo kan mereka banyak teman nya. bagaimana pula kalo ortu kita ternyata "koruptor" bro ???
Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur dan Ortu yang masih hidup atau yang sudah meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu. Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun. Ven. Sudhammacaro.
Komentar
Terima kasih.