“ MENGHIANATI SUAMI/ ISTRI DOSA TIDAK “



DISKUSI DHARMA FACEBOOK.

Diskusi Dharma; Tanya: Bhante, saya mau bertanya. apakah kita berdosa jika kita mengkhianati suatu perkawinan?padahal sewaktu pemberkatan kita berdua sudah berjanji setia didepan altar Buddha. terima kasih bhante. Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu.

Jawab: Teman2 Maaf kalau komen bhante salah.
Harus di ingat, bahwa tiap ada PERTEMUAN pasti akan ADA PERPISAHAN. Jadi SIAP2 saja PALANG PINTU sambil NUNGGU DIA PULANG PAGI.
Aduh Kasihan sekali, Wanita lagi jadi KORBAN...

Coba RENUNGKAN PESAN INI BAGUS:

Terlampau sering, kau buat air mataku, tak pernah kau tahu, dalamnya rasa cintaku, tak banyak inginku, jangan kau ulangi, menyakiti aku, sesuka kelakuanmu, ku bukan manusia, yang tidak berpikir. Berulang kali kau lakukan itu, padaku.

Jika cinta dia jujurlah padaku, tinggalkan aku disini, tanpa senyumanmu.
jika cinta dia ku coba mengerti...

Teramat sering kau membuat patah hatiku, kau datang pada-nya (wil), tak pernah ku tahu, kau tinggalkan aku, di saat ku butuhkanmu, cinta tak begini, selama kutahu, tetapi ku lemah karena cinta padamu..

jika cinta dia, jujurlah padaku tingalkan aku disini tanpa senyumanmu..
jka cinta dia ku coba mengerti, mungkin kau bukan cinta sejati di hidupku..



Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna.


1. Mengkhianati perkawinan itu maksudnya apa ? apakah anda bercerai atau selingkuh ? Semua perbuatan pasti krn ada sebab dan ada akibat.. Ada karma yg hrs kita alami pd khdpn skg.. akibat karma perbuatan masa lalu... semua berpulang pada duduk masalahnya..


2. namobuddhaya...tergantung dari latarbelakang yg menyebabkan perceraiian tersebut...tp sebaiknya jangan bercerai.....n saling instropeksi diri.....ada banyak hal yg harus dikorbankan ketika bercerai..ada satu hal yg harus diingat...dalam hidup berumah tangga tidak selamanya hubungan tersebut selalu baik' saja..ada kalanya qt bertengkar,kadang kala juga merasa jenuh,kdang senang,segala kondisi selalu berubah-ubah..seperti itulah kehidupan...jadi harus dipikirkan saat senangnya juga ketika sedang bertengkar...


3. “Para Bhikkhu, bila suami dan istri mengharapkan dapat saling bertemu dalam kehidupan ini dan dalam kehidupan yang akan datang, keduanya hendak menjadi orang memiliki keyainan (saddha) yang sebanding, memiliki tata susila yang sebanding, memiliki kemurahan hati (caga) yang sebanding,dan memiliki kebijaksanaan (panna) yang sebanding. Suami istri yang demikian itu tentulah dapat saling bertemu dalam kehidupan sekarang ini dalam kehidupan yang akan datang.”~


4. Buddha~ Khuddaka Nikaya: Mandavya bertanya pada istrinya kenapa ia tidak meninggalkan (menceraikan) dirinya padahal ia tidak mencintainya. Istrinya menjawab bahwa bagi wanita yangtelah menikah, tidak patut untuk mencari pasangan baru karena akan menurunkan derajat moral orang lain dan oleh karena alasan inilah ia tidak meninggalkan (menceraikan) suaminya meskipun sebenarnya ia tidak merasa bahagia. Setelah itu sang istri meminta maaf dan Mandavya menerima maafnya. Mandavya berjanji tidak akan membuat istrinya bersedih dan juga membuat istrinya berjanji untuk tidak kasar pada dirinya. Sejak saat itu sang istri menjadi mencintai Mandavya.


5. Suatu perkawinan adalah ikatan dua insan untuk berjanji saling setia, susah, senang dalam mengarungi hidup ini dalam ikatan perkawinan, bila salah satunya mengingkari janji yg telah dibuat ya telah berbuat karma buruk, pada dasar nya kita juga tidak mau kan di khianatin oleh orang yg kita cintai. Jadi kita juga jangan berbuat hal tersebut.Salam metta.


6. Kalo diri merasa salah ya... Tentunya karma buruk.. Bilamana tak merasa itu salah ya.. Ntar yang diatas yang memfonis dirimu... Pilih deh fersimu bagai mana...
Bagai mana anda..??? Namo budhaya banthe.. Salah ya... Soalnya gak mengerti isi2 dr buku pernikahan.. Sudah ada yng bantu jawab fersi agama budha...


7. Namo Buddhaya Bhante, Dosa atau tidak yang dimaksudkan mungkin dilihat dari sudut pandang agama lain, karena dalam agama Buddha sudah jelas kita ketahui Dosa adalah kebencian. Penghianatan terhadap suatu pernikahan sudah pasti akan membuahkan ketidak bahagiaan, selanjutnya mungkin hukum karma yang akan menjelaskannya lebih lanjut. Dan mungkin ini sudah seringkali dibahas dalam diskusi2 sebelumnya, tentang Hukum Karma.


8. Karma buruk tUh.. Janji y janji. Harus ditepati..Trims.


Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur dan Ortu yang masih hidup atau yang sudah meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu. Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun. Ven. Sudhammacaro.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “