“ HASIL JUDI/ MENIPU KORUPSI LALU BERDANA APA DITERIMA DAN APA YANG MENERIMA DAPAT KARMA BURUK? “

DISKUSI DHARMA FACEBOOK.

Diskusi Dharma; Tanya: Bhante, Ada orang yang gemar judi dan menipu/KORUPSI setelah menang/ hasil dia berdana untuk Yayasan Pembangunan wihara dan mentraktir orang makan. Pertanyaan: 1. Apa dananya diterima sama Yayasan Pembangunan wihara ato tidak? 2. Apakah orang yang terima dana seperti; Yayasan Pembangunan wihara dan yang ditraktir makan termasuk dosa (menerima karma buruk) karena menerima hasil judi/nipu/Korupsi? 3.Apa orang hasil judi/nipu/Korupsi kalau berdana tetap dapat karma baik? Teman2 tlg ks koment yg benar dan berguna, sadhu.

Jawab: Soal ini agak Rumit, kalau tahu hasil Judi/nipu/Korupsi dananya diterima, berarti mendorong orang berbuat JAHAT, dan Hasilnya untuk CUCI DOSA (Karma Buruk), ada Risiko Karma Buruknya. Orang yang hasil judi/nipu/Korupsi kalau berdana tetap dapat karma baik, bila dikaitkan dengan mengacu ajaran Buddha yakni banyak berbuat baik.

Namun, berbeda kalau orang tsb berdananya sama bhante.


Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna.


1. Pagi bhante Namo Buddhaya, kl menurut saya terima aja bhante, masalah uangnya dari mana kan karma yg membuat, dan setiap perbuatan menghasilkan karma sendiri sendiri, drpd korupsi trus berfoya foya kan masih mending berdana jadi ada perbuatan baiknya.

2. Namo Buddhaya, Didalam hidup ini kita juga terikat dengan hukum positif yang berlaku di suatu negara, didalam beberapa nasehatnya, sangha juga menganjurkan agar umat menghindari hal-hal yang melanggar hukum. Janganlah karena tidak ditulis "Judi sebaiknya dihindari",

lalu kita menganggap bahwa hal tersebut boleh. Hendaknyalah menilai dari akibat perbuatan judi tsb, pertama orang yang berjudi akan menjadi malas (tidak perlu capek tapi dapat uang), kedua judi adalah usaha yang tidak pasti (mengeluarkan sejumlah uang tapi belum tentu dapat, akhirnya terlilit hutang dan keluarga berantakan. memang alasan ini masih bisa disangkal),

ketiga Judi membuat orang ketagihan (tidak jarang, karena pernah dapat sekali, dia menjadi yakin dan tidak takut untuk meminjam uang untuk hal tsb dan akhirnya terlilit hutang, menggunakan uang belanja rumah tangga, spp anak dll akhirnya semuanya berantakan),

Keempat Para bijaksana dan Sangha juga menyarankan untuk menghindari hal tsb., Kelima kalau ada yang dapat uang dari judi, pasti ada yg tidak dapat (dari sekian orang yang tidak dapat, pasti ada yg berhutang untuk judi, dan orang tsb pasti memperoleh masalah besar), jadi judi adalah usaha yg patut dihindari karena mendatangkan penderitaan. Keenam Judi lebih banyak menyebabkan penderitaan.

Menyumbangkan uang ke vihara dari hal tsb, sebaiknya baik penyumbang maupun penerima tidak melakukannya, segala sesuatu yang didapat dari sesuatu yang diminta oleh para bijaksana untuk dihindari, jika diberikan/diterima di vihara/cetya akan menimbulkan masalah (setidak-tidaknya vihara tsb tidak berjalan dengan baik). Adalah suatu hal yang tak masuk akal kalau vihara/cetya baru bisa dibangun hanya karena mendapat bantuan judi.

Selama ini banyak vihara/cetya bisa membabarkan Dhamma dengan cara sederhana dan membawa berkah bagi umatnya. Apa gunaya Vihara/Cetya berdiri lalu sering terjadi masalah. Maaf belum lama berlalu ada peristiwa penghinaan pada agama Buddha, ada yang berpendapat itu juga disebabkan oleh karena buah karma dari umat Buddha yang tidak menghormati agama Buddha itu sendiri (Saya pikir menyumbang dari hasil judi ke Vihara juga termasuk tidak menghormati.

Sangha sendiri sudah mengatakan Judi termasuk yang harus dihindari). Maaf ini pendapat saya, kalau ada yang kurang berkenan, saya minta maaf dan anggap saja tidak ada.

Demikian menurut saya Bhante, Mohon koreksinya. Semoga kita semua dan keluarga dapat menjalankan Dhamma dengan baik dan memperoleh kebahagiaan Sadhu 3x

3. Namo buddhaya, menurut saya sih setiap orang punya caranya masing2 untuk mencari uang... ada cara yg benar untuk mendapatkan penghasilan yg benar ada pula sebaliknya... menurut saya si tidak apa2 jika dari hasil judi/nipu/korupsi asal tidak dari hasil Pembunuhan dan dalam hal ini memang caranya salah cuma dia sudah punya tujuan untuk berbuat baik... Itu awal yg baik orang tersebut sudah memikirkan keadaan sekitar nya dengan berdana, tinggal kita sebagai orang yg mengetahui caranya salah sebaiknya memberinya masukan kepada orang tersebut agar berdana dengan cara yg benar...

jawaban dari Pertanyaan : 1. Dana di terima atau tidak bagaimana kita memberikan dana tersebut...apakah ke orang yg tepat atau malah akan di korupsi juga...sebaiknya dalam memberikan dana pun kita melihat kepada siapa kita memberikan dana tersebut, apakah dana tersebut akan sampai ke tujuan awal misalnya untuk pembangunan vihara dsb... 2 dan 3. hmmm itu kayaknya ada hukumnya sendiri...takut salah jika berkomentar..^_^ Sabbe satta bhanvantu sugi tata... Smoga smua mahkluk berbahagia... smoga kita makin maju dalam buddha dhamma.


4. klo mnurut sy ~ menrima gak ada salahnya , dy ingin berbuat karma baik mungkin dgn cara berdana wlau hasilnya bukan dr sesuatu yang bs d bnarkan tp akan lebih baik bL d beri pengertian , bhwa akan lebih baik Lg bL kedepannya dy tdak melakukan ksalahan yang sama ( JUDI / MENIPU / KORUPSI) karna akan lbh baik bL dana tersebut bukan hsil dr mrugikan orang lain.

mungkin adanya sbuah ksalah pngrtian dr seseorang tersebut dr sisi mata pncaharian dan smga yang telah terbijaksana ( bhante ) dapat mpu meluruskan pndangan dan pengertian salah org tersebut .. maaf bL terdpat ksalahan dlm berpndpat ^^ smga smua mhLuk hdup brbahagia.


5. Namo Buddhaya, Pagi Bhante, kalau Kita benar yakin itu merupakan hasil kejahatan bukankah sebaiknya Kita tolak Bhante? Sesuatu yg berawal dari kejahatan apakah bisa kita harapkan berakibat baik. Kalau kita tahu dan sadar itu hasil kejahatan dan tetap menerima saya pikir bisa berakibat karma buruk. Anumodana Bhante utk kesempatan berdiskusi Dhamma.


6. Namo budhaya,masalah uang mah terima terus Bhante ,apalagi uangnya untuk membangun vihara 2 yg terpencil masih banyak yg terbengkalai,omithopo.


7. Yang penting iklas dan tidaknya dlm berdana dari orang yang bersangkutan... tentang uangnya dr mana itu bukan masalah yg penting..


8. Namo Buddahya... Klo aq sich lebih baik Jgn karna bkn Hasil kerja keras sendiri itu bkn dana Halal Eh Dana Halal.


9. Namo Buddhaya...kalo menurut saya tidak jadi masalah kalo dana hasil korupsi di danakan ke vihara kan yg mendana juga melatih kerelaan dalam melepas.


10. Namo budhaya, yg penting dlm pembangunan vihara gak nyuruh org mencuri, merampok dll. Karna smua perbuatan ada konsekwensinya, bagi yg ngerti hukum karma gak perlu tanya dosa ap tidak hal tersebut.


11. Namo Buddhaya,Bhante... 1. Tidak terima 2. Dosa 3. Tidak. Maaf bila ada salah kata..


Teman2 trims atas dedikasi dan komennya yang berguna. Karma baik ini kita limpahkan kepada para Guru Dharma, para Leluhur dan Ortu yang masih hidup atau yang sudah meninggal dan semua makhluk yang telah meninggal semoga mereka dapat menerimanya dan ikut berbahagia, sadhu. Sabbe satta bhawantu sukhitatta.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Penyusun. Ven. Sudhammacaro.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" NAMA-NAMA BUDDHIS "

“大悲咒 | Ta Pei Cou (Mahakaruna Dharani) & UM-MANI-PAD-ME-HUM”

“ Fangshen cara membayar Hutang Karma Buruk dengan cepat dan Instan “