Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA - Keajaiban Silaturahim. detikNews-Minggu, 17 Mei 2020 05:30 WIB.
Kata silaturrahim adalah sebuah kata yang sulit dicari padanannya di
dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penggunaannya dipopulerkan
menjadi bahasa Indonesia. Kata shilaturrahim tersusun dari dua kata,
shilah berarti menghubungkan, to connect, dan rahim kasih sayang,
unconditional love. Menjalin kasih sayang satu sama lain itulah hakekat
silaturrahim. Menjalin silaturrahim bukan hanya dengan sesama manusia,
atau sesama orang hidup, tetapi silaturrahim juga dilakukan dengan
sesame makhluk (ukhuwwah makhluqiyyah), baik manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan atau benda mati (tapi ingat: Tidak ada benda mati dalam
kamus Tuhan, "semuanya bertasbih"). Silaturrahim juga bukan hanya sesame
orang hidup tetapi juga dengan keluarga dan handaitolan yang sudah
mendahului kita.Kematian bukan penghalang untuk
bersilaturrahim. Allah Swt mengisyaratkan hal ini dalam ayat:
esungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya. (Q.S. al-Ahdzab/33:56). Ayat ini
menggunakan fi'il amr (yushallun) berarti silaturrahim kepada orang yang
sudah wafat dapat dilakukan ketika sebelum wafat dan sesudah wafat
sampai sekarang dan masa akan dating. Dalam banyak hadis juga
menganjurkan kita untuk mendoakan orang yang sudah wafat. Kesemuanya ini
menunjukkan bahwa kematian bukan alasan untuk menghentikan
shilaturrahim. Kita sepantasnya selalu mendoakan orang tua, terutama
bagi mereka yang belum sempat membalas budi baik orang tuanya semasa
hidupnya. Percayalah usaha itu akan sangat bermanfaat bagi yang
bersangkutan, sebagaimana diungkapkan di dalam beberapa ayat dan hadis.
Keajaiban SilaturahmiBanyak
hadis menjelaskan pentingnya silaturrahim. Salahsatu di antaranya,
sebuah hadis pendek tetapi memiliki makna yang amat penting, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Kalimat tersebut
ialah: Shilaturrahim memperpanjang umur. Pernyataannya yang lain,
silaturrahim memperbanyak rezki. Dari kedua hadis ini tersirat sesuatu
yang luar biasa, seolah-olah Allah Swt membukakan rahasianya kepada
kita. Bukankah umur dan rezki menurut ayat dan hadis merupakan rahasia
dan ditentukan langsung oleh Allah Swt. Ada orang kaya yang sakit
berikhtiyar sampai keliling dunia mencari dokter superspesialis tetapi
nyawanya tidak tertolong. Sementara ada orang miskin terdera cancer
ganas bertahun-tahun masih tetap menjalankan aktifitas rutinnya. Ada
orang mandi keringat setiap hari mencari rezki tetapi pendapatannya
pas-pasan. Sementara ada orang sekali menggores tandatangan datang rezki bermiliar-miliar. Itulah pemandangan hidup yang ada di sekitarkita.
Nabi Sulaiman bersahabat dengan binatang dan ikan. Ia juga bersahabat
dengan angin, jin, dan malaikat. Bahkan ia berguru kepada burung (Q.S.
al-Naml/27:16). Mereka semua membantu menyelesaikan problem dan
tantangan yang dihadapinya. Nabi Musa berguru dan berterima kasih kepada
pohon (Q.S. al-Qashash/28:30). Sufi perempuan Rabi'ah al-'Adawiyah jega
bersahabat dengan binatang buas dan burung liar, seperti halnya bisa
kita saksikan kekhususan yang dimiliki oleh para pawing binatang buas.
Imam al-Agazali, Ibnu 'Arabi di antara gurunya adalah roh nabi dan para
auliya yang wafat jauh sebelum masa hidupnya. Nabi Muhammad memberi nama
terhadap binatang peralatan sehari-harinya, seperti unta, kuda,
cangkir, dan sisir. Ia juga mengajari kita memberi salam kepada rumah
kosong dan kuburan. Halal bi halal adalah local product silaturrahim
Indonesia yang kini mulai memasyarakat di Malaisia, Brunei, dan
Singapura. Silaturrahim memberikan energy spiritual untuk lebih eksis
dalam menjalani kehidupan. Yang tak kalah pentingnya untuk disimak ialah
hadis Nabi: "Menjalin silaturrahim memperpanjang umur". Allahu a'lam.
Komentar