Lima Hewan dengan Indera Penciuman Terbaik di Dunia Kamis, 24 Maret 2016 - 13:28 wib- (foto: science-all.com) Rizka Diputra-Jurnalis HEWAN dalam mencari mangsa selain dengan indera penglihatan juga mengandalkan indera penciuman mereka. Ketajaman indera penciuman diperlukan guna mengendus calon mangsa dari jarak jauh. Terdapat beberapa jenis hewan yang memiliki indera penciuman terbaik di dunia. Hewan-hewan ini juga mampu mendeteksi potensi bahaya yang ada di sekitarnya untuk segera bersembunyi ke tempat yang lebih aman. Untuk diketahui, hewan dengan penciuman tajam biasanya memiliki penglihatan yang kurang awas. Indera penciumannya itulah yang kemudian dapat menutupi kelemahan penglihatannya. Berikut hewan-hewan dengan indera penciuman tajam terbaik di dunia seperti dikutip dari amazine.co.
Beruang-Hidung berukuran besar yang dilengkapi
dengan ribuan reseptor bau menbuat penciuman beruang menjadi sangat tajam.
Penciuman yang baik membantu beruang untuk menemukan makanan, pasangan, melacak
keberadaan anaknya maupun mengendus keberadaan musuh. Ia mampu mendeteksi hewan
mati pada radius 32 km.
Indera penciuman beruang yang luar biasa ini
disebabkan oleh area lobus olfaktorius pada otak beruang lima kali lebih besar
keimbang otak manusia.
Terlebih, luas permukaan hidung beruang
memiliki reseptor bau 100 kali lebih banyak dari hidung manusia. Yang lebih
mencengangkan adalah indera penciuman beruang 2.100 kali lebih baik daripada
indera penciuman manusia.
Anjing Pelacak-Hewan yang satu ini kerap
digunakan polisi untuk mengendus jejak penjahat maupun barang bukti hasil
kejahatan. Ya, anjing pelacak memang memiliki indera penciuman 300 kali lebih
baik daripada manusia.
Sebuah riset menyebutkan, hidung anjing
pelacak memiliki 230-an juta sel penciuman. Sehingga, ia memiliki reseptor bau
40 kali lebih banyak daripada reseptor bau pada hidung manusia. Ia juga mampu
mengidentifikasi bau tertentu dari sekumpulan bau lain dan bisa mencapai
sumbernya dalam radius lebih dari 200 km.
Ikan Hiu-Hiu juga termasuk hewan dengan indera
penciuman tajam, di mana ia mampu dapat mendeteksi mangsanya dari jarak 2 km. Sebab,
sekira 2/3 dari otak hiu didedikasikan untuk lobus olfaktorius atau penciuman.
Hiu jenis tertentu seperti hiu perawat (nurse shark), memiliki proyeksi
sensorik di dekat lubang hidung dan mulut yang amat hebat.
Tikus-Tikus juga masuk dalam daftar hewan
dengan indera penciuman terbaik di dunia. Ia dapat bisa mencium sepotong keju
dari jarak jauh. Partikel bau terikat pada silia yang terdapat pada reseptor
bau dan neuron olfaktorius, sehingga memicu reaksi saraf pada tikus.
Hewan pengerat ini juga memiliki organ
penciuman lain yang disebut organ vomeronasal. Organ ini terletak di bagian
bawah rongga hidung dekat septum.
Organ ini membantu tikus mendeteksi feromon
untuk membedakan antara dua anggota yang berbeda dari spesies tikus yang sama.
Setidaknya, terdapat 500-1.000 gen yang meng-kode 500-1.000 reseptor penciuman
pada tikus. Itu artinya, satu persen dari DNA tikus didedikasikan untuk
mendeteksi aroma dan bau.
Ular-Ular mengendus keberadaannya dengan
menjulurkan lidahnya. Lidah bercabang tersebut membantu ular untuk mencium dan
sekaligus merasakan apa saja yang ada di sekitarnya.
Hewan reptil ini memiliki organ vomeronasal,
disebut pula organ Jacobson dalam mulutnya. Di mana partikel udara akan
dijemput oleh lidah dan dikirim ke organ Jacobson tadi
Dengan menggunakan rasa dan bau, ular bisa
memperoleh gambaran tentang kondisi lingkungan di sekitarnya. Adapun ular yang
habitatnya di air seperti Anaconda, kemampuan lidahnya untuk mencium di dalam
air sama baiknya seperti ular yang tinggal di daratan.
Proyeksi tu lazim disebut sungut hidung yang
bisa membantunya mencicipi dan merasakan sesuatu. Tak hanya itu, hewan
karnivora ini juga dapat mendeteksi setetes darah dalam 25 galon atau setara
100 liter air dengan bantuan indera penciumannya. (uky)
Komentar