Kitab Di Zi Gui ke-41. Lanjutan…
Mari kita Belajar Budi Pekerti dan Bakti dan
me-Ngajarkan kpd Anak2…
读书法,有三到
心眼口,信皆要
方读此 ,勿慕彼
此未终,彼勿起
Du shu fa, you san dao
Xin yan kou, xin jie yao
Fang du ci, wu mu bi
Ci wei zhong, bi wu qi
Dalam
belajar, kita perlu memperhatikan 3 hal: mata menyimak, mulut bersuara,
mengingat dalam hati. Setelah menjalankan 3 hal ini barulah dapat dikatakan
sudah belajar. Kita harus fokus terhadap apa yang sedang dipelajari, jangan
hendak membaca sebuah buku akan tetapi memikirkan buku yang lain. Jika sebuah
buku belum selesai dibaca tidak diperkenankan untuk membaca buku yang lain.
Pada
jaman antar kerajaan salin berperang战国,hiduplah seorang yang
bernama Yi Qiu奕秋, ia sangat mahir dalam
bermain catur, tak seorangpun mampu mengalahkannya. Banyak sekali para orang
tua yang menginginkan anak-anak mereka untuk dapat berguru kepada Yi Qiu. Dari
sekian banyak anak, pada akhirnya Yi Qiu memilih 2 orang anak untuk diterima
sebagai murid. 2 orang anak ini memiliki sifat yang jauh berbeda bagai bumi
& langit. Seorang murid tekun & giat belajar, saat Yi Qiu memberikan
penjelasan menyimak dengan seksama, begitu mendapatkan kesulitan tidak segan
untuk bertanya. Murid yang lain meskipun terlihat menyimak pelajaran, akan
tetapi pikirannya memikirkan memanah angsa liar. Pada akhirnya murid yang tekun
bisa berhasil menjadi seorang pecatur yang handal, sedangkan murid yang lain
tak mendapat hasil apapun dalam usahanya.
Pada
jaman Chun Qiu春秋, di kerajaan Jin晋hiduplah seorang pejabat tinggi yang bernama
Zhao Xiang Zi赵襄子mengundang seorang bernama Wang Yu Qi王於期untuk belajar teknik mengendalikan kereta
kuda. Setelah merasa telah menguasai semua teknik yang diajarkan, Zhao Xiang Zi
menantang sang guru untuk bertanding. Selama beberapa kali bertanding, Zhao
Xiang Zi selalu mengalami kekalahan. Zhao Xiang Zi menduga penyebab
kekalahannya terletak pada kuda yang digunakan. Setelah bertukar kuda, mereka kembali
bertanding, hasilnya Zhao Xiang Zi tetap saja mengalami kekalahan.
Zhao
Xiang Zi berkata kepada sang guru:”Pasti ada teknik mengendalikan kereta kuda
yang belum diajarkan kepada saya.”Wang Yu Qi berkata:”Semua teknik telah saya
ajarkan. Hanya saja sewaktu anda berhasil mendahului/berada di belakang saya,
perhatian anda terpusat pada saya bukan pada kuda. Dalam mengendalikan laju
kereta kuda yang terpenting adalah sang kusir dapat menyesuaikan diri dengan
pergerakan kuda. Bila kusir dapat menyesuaikan diri, maka kuda dapat berlari
cepat & menempuh jarak yang jauh.
Semoga berguna dan
mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.
Penulis: Xie
Zheng Ming.
Ahli Sejarah
Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.
Komentar