Kitab Di Zi Gui ke-20. Lanjutan…
Mari kita Belajar dan
me-Ngajarkan Budi Pekerti dan Bakti kpd Anak2…
事勿忙,忙多错
勿畏难,勿轻略
斗闹场,绝勿近
邪僻事,绝勿问
Shi wu mang, mang duo cuo
Wu wei nan, wu qing lue
Dou nao chang, jue wu jin
Xie pi shi, jue wu wen
Saat
bekerja jangan tergesa-gesa, bekerja secara sembrono mudah menimbulkan
kesalahan. Dalam menjalankan/mengerjakan sesuatu jangan takut menghadapi
kesulitan sehingga tidak memiliki keinginan untuk maju, juga jangan menganggap
remeh/menyepelekan sesuatu. Hindari tempat-tempat yang mudah terjadi
keributan/tindak kekerasan. Jangan mendengar/mencari tahu tentang perbuatan
yang berbau kejahatan-sesat, apalagi sampai melibatkan diri.
Pepatah
mandarin mengatakan mang jia bu hui,hui jia bu mang忙家不会,会家不忙yang sibuk tidak pandai, yang pandai tidak
sibuk-dengan mengamati penampilan seseorang kita dapat menentukan kemapuannya.
Pepatah
mandarin mengatakan Jin zhu zhe chi, jin mo zhe hei近朱者赤,近墨者黑 dekat dengan sumba akan menjadi merah, dekat
tinta akan menjadi hitam-seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Xue
hao qian ri bu zu, xue huai yi ri you yu学好千日不足,学坏一日有余 belajar menjadi baik itu sulit, akan
tetapi belajar untuk berbuat buruk itu mudah. Kong Zi mengatakan:非礼勿视,非礼勿听,非礼勿言,非礼勿动fei li wu shi, fei li wu
ting, fei li wu yang, fei li wu dong. Yang tidak susila jangan dilihat, yang
tidak susila jangan didengar, yang tidak dilihat jangan dikatakan, yang tidak
susila jangan dilakukan. Makanya jangan sampai salah pergaulan.
Baginda
Wu Di武帝 adalah seorang raja yang
hidup pada jaman dinasti Zhou Utara北周.
Beliau adalah seorang raja yang bijaksana. Baginda Wu Di memiliki seorang guru
yang bernama Yu Jin于谨. Yu
Jin memiliki pengetahuan & wawasan yang luas. Sering kali membantu baginda
Wu Di memecahkan masalah-masalah
kenegaraan. Karena jasanya yang besar & banyak untuk kerajaan, Wu Di
menganuhgrahkan gelar”san lao三老”
kepada Yu Jin.
Suatu
hari, Wu Di mengunjungi perguruan tinggi kekaisaran太学tai xue untuk meminta petunjuk kepada Yu Jin
mengenai tata cara pemerintahan. Begitu tiba disana, terlebih dahulu baginda Wu
Di menggunakan tata cara guru-murid untuk memberi salam kepada Yu Jin. Setelah
itu baru Yu Jin melakukan tata cara seorang pejabat menyambut kedatangan raja. Setelah
selesai melakukan semua tata cara protokoler, baginda Wu Di bertanya kepada Yu
Jin:”Guru, bagaimana caranya agar seorang raja dapat menjalankan pemerintahan
dengan baik? Harus memulai dari hal apa?”
Yu
Jin menjawab:”Jika ingin menjalankan pemerintahan dengan baik, pertama-tama
baginda harus rendah hati. Senantiasa belajar & meninta petunjuk kepada
orang lain, mau menerima masukan-kritikan dari para pejabat. Kedua harus selalu
introspeksi diri, hati-hati terhadap perkataan yang diucapkan & perbuatan
yang dilakukan. Perkataan & perbuatan harus sesuai dengan kesusilaan. Terakhir
harus bisa mendapatkan kepercayaan dari rakyat. Yang berjasa diberi
penghargaan, yang bersalah dihukum, dengan demikian rakyat akan patuh kepada
hukum. Jika 3 hal ini dapat dijalankan makan sebuah kerajaan akan dapat menjadi
makmur & kuat.”
Setelah
mendapatkan petunjuk dari Yu Ji, Wu Di mengingatnya baik-baik, mempraktekkan
langsung, menjalankan pemerintahan dengan tertib. Pada akhirnya, di bawah
kepemimpinan Wu Di, Bei Zhou menjadi kuat & makmur.
Mo
Zi墨子adalah seorang ahli filsafat
yang hidup pada jaman Zhan Guo战国,
dinama antar kerajaan salin berperang. Mo Zi mengemukakan gagasannya tentang
persaudaraan universal(博爱bo
ai), meminta semua pihak untuk berhenti berperang.
Pada
sebuah kesempatan, Mo Zi mengajak para muridnya mengunjungi pabrik pewarnaan
kain. Mereka melihat para pekerja mencelupkan gelondongan-gelondongan besar
kain ke dalam gentong yang telah diberi cairan pewarna. Dalam sekejab, kain
yang tadinya putih-polos menjadi berwarna. Ada yang berwarna hijau, kuning,
merah, dll sesuai dengan cairan pewarna yang diberikan. Melihat hal ini, Mo Zi
menggeleng-gelengkan kepalanya seraya berkata:”Sungguh menakutkan!”Mendengar
perkataan Mo Zi, para murid merasa janggal, lantas bertanya kepada beliau:”Apa
maksud guru mengatakan sungguh menakutkan?”Mo Zi menjawab:”Amatilah baik-baik.
Segulung
kain yang tadinya putih-bersih begitu dimasukkan kedalam gentong pewarnaan
dalam sekejab berubah menjadi berwarna. Setelah berwarna, kain tersebut tidak
dapat dikembalikan lagi menjadi putih-bersih. Manusia bagaikan segulung kain. Kain
asalnya putih bersih, ketika masih kecil manusia sifatnya polos & lugu. Masyarakat
ibarat gentong pewarnaan. Begitu bersosialisasi dengan masyarakat, seseorang
akan mendapat pengaruh dari lingkungannya. Bila bergaul dengan orang-orang yang
baik dapat belajar menjadi baik, bila salah pergaulan maka perilakunya juga
akan menjadi buruk. Lingkungan sangat mempengaruhi seseorang.”Mendengarkan
penjelasan dari Mo Zi, para murid menganggukkan kepala tanda setuju &
paham.
Semoga berguna dan
mohon maaf bila tidak berkenan di hati anda sadhu.
Penulis: Xie
Zheng Ming.
Ahli Sejarah
Kuno Conficius dan bahasa Mandarin.
Komentar